Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI LEMBAGA BIMBINGAN

BELAJAR SONY SUGEMA COLLEGE (SSC)


Laporan Observasi
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Kapita Selekta
Teknologi Pendidikan yang diampu oleh:
Prof. Dr. H. Mohammad Ali, M.A

Disusun oleh:
Agita Ashari

(1301259)

Mega Cahya Pratiwi

(1300662)

Pandu Rangga Yuda D.

(1306798)

Rizal Maulana

(1306976)

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2016

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN OBSERVASI PENERAPAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI
LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SONY SUGEMA COLLEGE (SSC)

Nama Mahasiswa

Program Studi

Agita Ashari

(1301259)

Mega Cahya Pratiwi

(1300662)

Pandu Rangga Yuda D.

(1306798)

Rizal Maulana

(1306976)

: Teknologi Pendidikan

Tempat Pelaksanaan : Sony Sugema College (SSC)


Waktu Pelaksanaan

: Jumat, 7 Oktober 2016

Bandung, 17 Oktober 2016


Pihak Sony Sugema College

(_________________________)

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Allah Subhanahu Wa Taala
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyusun laporan
observasi yang berjudul Penerapan Teknologi Pendidikan di Lembaga
Bimbingan Belajar Sony Sugema College (SSC) ini tepat pada waktunya.
Dalam proses observasi dan penyusunan laporan observasi ini, kami banyak
mendapat tantangan dan hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
observasi ini dari mulai pelaksanaan hingga penyusunan laporan. Semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah Subhanahu Wa Taala.
Kami menyadari bahwa laporan observasi ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan demi perbaikan untuk masa mendatang. Akhir kata semoga
laporan observasi ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bandung, Oktober 2016

Tim Penyusun

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Perumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Observasi..........................................................................................2
D. Manfaat Observasi........................................................................................3
BAB II PELAKSANAAN OBSERVASI.............................................................4
A. Lokasi dan Waktu Observasi.........................................................................4
B. Subjek Observasi...........................................................................................4
C. Variabel Observasi........................................................................................4
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................................4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN OBSERVASI.......................................5
A. Profil SSC.....................................................................................................5
B. Keunggulan SSC...........................................................................................6
C. Analisis dan Pembahasan..............................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................11

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Teknologi

pendidikan

hadir

untuk

mendukung

keberhasilan

pembelajaran. Karena teknologi pendidikan merupakan proses yang


kompleks dan terpadu dalam menganalisa dan memecahkan masalah-masalah
belajar manusia (Abdulhak, 2013:110).

Secara konseptual, teknologi

pendidikan

dan

didefinisikan

sebagai

teori

praktek

dalam

desain,

pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses,


sumber dan sistem untuk belajar (Barbara Seels, 1994).
Dalam perkembangan dunia yang semakin kompleks, Indonesia sebagai
salah satu Negara bangsa mengalami tantangan yang cukup berat dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk kehidupan dalam bidang pendidikan.
Rendahnya mutu pendidikan yang disebabkan oleh rendahnya kualitas
pembelajaran yang terjadi disekolah telah berimplikasi terhadap kualitas
sumber daya manusia yang dihasilkan oleh sebuah lembaga.
Berbicara mengenai kualitas belajar siswa, tidak dapat terlepas dari
proses pembelajaran diruang kelas. Pembelajaran diruang kelas mencakup
dua aspek penting yakni guru dan siswa. Guru bertugas mengajar sedangkan
siswa adalah yang belajar. Mengajar adalah mengkomunikasikan sesuatu
kepada seseorang atau sekelompok orang dengan maksud agar mereka
mengetahui atau mengerti apa yang diajarkan oleh guru (Depdikbud,
1982:18). Sedangkan belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan
tingkah laku melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya
(Hamalik,1990:40). Pembelajaran merupakan suatu sistem yang didalamnya
terdapat sejumlah komponen yang saling berhubungan satu sama lain dalam
rangka mencapai tujuan. Beberapa komponen tersebut meliputi : (1) tujuan,
(2) bahan/materi ajar, (3) metode, (4) media/alat, (5) evaluasi (Ali, 1992:30).

Karena pembelajaran merupakan sebuah sistem maka keberhasilan dalam


kualitas belajar siswa ditentukan juga oleh bagaimana efektifitas dari setiap
komponen tersebut.
Media sebagai salah satu komponen yang terdapat dalam sistem
tersebut, mempunyai fungsi sebagai sarana komunikasi non-verbal. Sebagai
salah satu komponen sistem, berarti media mutlak harus ada atau harus bisa
dimanfaatkan didalam setiap pembelajran. Dikatakan demikian karena jika
salah satu komponen itu tidak ada maka hasil yag diperoleh tidak akan
maksimal. Dalam perkembangan jaman saat ini IT dimanfaatkan sebagai
salah satu jalan untuk proses pembelajaran yang mudah dilakukan dimana
saja. Dalam hal ini juga diharapkan kualitas belajar siswa akan lebih baik lagi
dengan memanfaatkan teknologi yang sebelumnya sudah dikenal dan dekat
dengan siswa. Sehingga siswa akan lebih mudah berinteraksi dan
menggunakan IT dalam proses pembelajarannya.
Lembaga bimbingan belajar Sony Sugema College atau yang lebih
populer dengan sebutan SSC adalah salah satu lembaga bimbel yang
menerapkan ilmu teknologi pendidikan untuk meningkatkan kualitas belajar
para siswanya. Dalam laporan ini akan diuraikan hasil observasi kami terkait
bagaimana penerapan teknologi pendidikan di lembaga tersebut.
B. Perumusan Masalah
Observasi ini dilakukan untuk menguraikan pemecahan dari beberapa
permasalahan seperti berikut ini:
1. Upaya apa yang dilakukan oleh pihak lembaga bimbel SSC, terutama
divisi ICT, untuk meningkatkan kualitas belajar siswanya?
2. Apa yang menjadi kendala yang dialami oleh pihak lembaga bimbel
SSC, terutama divisi ICT, dalam pengupayaan peningkatan kualitas
belajar siswanya?
C. Tujuan Observasi
1. Untuk nengetahui perlunya penggunaan media dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui sejauh mana media dapat meningkatkan kualitas

belajar siswa.
3. Untuk mengetahui media yang baik untuk peningkatan kualitas belajar
siswa.
D. Manfaat Observasi
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru, hasil observasi ini bermanfaat untuk guru dalam
mengembangkan media yang digunakan dalam proses pembelajaran
untuk mendekatakan diri dengan siswa demi terwujudnya kualitas
belajar yang baik bagi siswa.
b. Bagi sekolah/lembaga, hasil observasi ini dapat digunakan sebagai
masukan agar dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam
pembelajaran agar dapat memanfaatkan komponen belajar dengan baik
terutama media.
c. Bagi siswa, memungkinkan siswa untuk lebih memahami pelajaran
lebih baik, sehingga kualitas belajar yang mereka hasilkan akan lebih
baik lagi dan siswa lebih tertarik dalam mengikuti pembelajran.
Penanaman konsep ini akan lebih mudah bagi siswa bila dihubungkan
dengan pengalaman-pengalaman yang sudah dimiliki siswa dengan
keadaan lingkungan sekitar contohnya dalam penggunaan teknologi.
2. Manfaat Teoritis
Dengan memanfaatkan media teknologi yang ada, diharapkan dapat
meningkatkan

kualitas

pengetahuan

yang

dimiliki

siswa

dan

mempermudah siswa dalam proses pembelajaran.

BAB II
PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Lokasi dan Waktu Observasi


Observasi ini kami lakukan pada
Hari / Tanggal

: Jumat / 7 Oktober 2016

Pukul

: 10.00 s/d 10.50 WIB

Tempat

: Lembaga Bimbel SSC Jl. Badak Singa No. 6

B. Subjek Observasi
Subjek observasi yang kami pilih sebagai narasumber adalah
perwakilan dari tim divisi ICT yaitu bapak Romi.
C. Variabel Observasi
Variabel yang menjadi titik tolak dalam observasi ini adalah
pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran yang menunjang dalam
upaya meningkatkan motivasi belajar siswa di lembaga bimbingan belajar
Sony Sugema College.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang kami pilih yaitu dengan melakukan
wawancara yang hanya melibatkan satu orang narasumber terpercaya yaitu
perwakilan dari tim divisi ICT.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN OBSERVASI
A. Profil SSC
SSC atau Sony Sugema College adalah lembaga bimbingan belajar
yang ditujukan untuk pelajar jenjang SD hingga SMA. SSC juga
menyediakan program bimbel untuk alumni SMA yang ingin mempersiapkan
diri untuk mengikuti seleksi PTN.
Didirikan oleh Abdurrahman Sony Sugema pada tahun 90-an dengan
jumlah siswa sebanyak 140 orang dan satu orang pengajar. SSC
menggunakan sistem belajar yang berbeda jika dibandingkan dengan lembaga
bimbel lainnya. Sistem belajar yang digunaan yaitu the fastes solution yaitu
sistem penyelesaian soal dengan cepat dan learning is fun yaitu sistem
belajar yang menyemangati dan memotivasi siswa agar mempelajari
pelajaran-pelajaran yang dianggap menakutkan. Pak Sony beranggapan
bahwa bila siswa mampu memahami pelajaran secara cepat dan mudah, maka
kegiatan belajar bisa menjadi aktivitas yang asyik dan menyenangkan.
Visi yang dipegang oleh lembaga ini yaitu to be the best education in
Indonesia dengan misi sebagai berikut:

Menjunjung tinggi nilai-nilai etika, kebenaran dan akhlak.

Mengaktualisasikan, mengembangkan dan memperlakukan sumber


daya manusia sebagai manusia seutuhnya.

Inovasi terus menerus tanpa henti (Kaizen).

Komitmen terhadap dunia pendidikan.

Tumbuh dan berkembang secara wajar (alami) tanpa KKN dan tanpa
terlibat politik praktis.

Setiap sumber daya manusia memiliki mimpi/cita-cita tentang masa


depannya.
Setelah meninggalnya Sony Sugema pada akhir Januari lalu, pimpinan

SSC saat ini dijabat oleh anaknya yang bernama Ahmad.


B. Keunggulan SSC
Sebagian proses pembelajaran memanfaatkan multimedia pembelajaran.
Lembaga bimbel ini pun menerapkan E-Learning dalam proses pembelajaran
juga evaluasinya. Adapun produk dan program unggulan yang dihasilkan oleh
tim divisi ICT SSC yaitu diantaranya:
a. Sony Sugema Digital Learning System (S2DLS)
Merupakan sebuah perangkat lunak yang berisikan konten-konten
pembelajaran, motivasi, dan informasi seputar Perguruan Tinggi Negeri
di Indonesia. Konten-konten tersebut dikemas kedalam bentuk media
interaktif model simulasi, video, animasi, grafik, dan e-book. Tidak
hanya itu, perangkat lunak ini juga berisi bank soal yang dapat
membantu siswa untuk mengukur sejauh mana pengetahuannya
sekaligus melatih dirinya agar siap menghadapi ujian baik ketika di
sekolah maupun ketika seleksi PTN.
Perangkat lunak ini ditanamkan ke dalam laptop milik siswa
sehingga dapat digunakan dimana saja, tidak hanya di lingkungan
bimbel. Dengan sistem security yang baik, perangkat lunak ini tidak
bisa diinstal di sembarang laptop. Jika digandakan ke laptop lain pun
perangkat lunak ini tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Karena
proses instalasinya dilakukan oleh pihak divisi ICT dari SSC dan hanya
diperuntukkan bagi siswa SSC saja.
b. Bimbingan belajar online
Yaitu proses pembelajaran yang dilakukan melalu video
conference dengan memanfaatkan website dan perangkat lunak khusus.
Dari website, siswa dapat mengetahui jadwal bimbel online dan
mengunduh file soal-soal yang akan dibahas nantinya. Siswa
diinstruksikan untuk mencoba memecahkan permasalahan dalam soalsoal tersebut secara mandiri. Kemudian siswa akan mendapatkan
pembahasannya dan dapat berkonsultasi terkait soal-soal tersebut dalam
proses pembelajaran melalui video conference dengan bantuan

perangkat lunak yang dirancang khusus oleh tim divisi ICT SSC.
Dengan meminimalkan penggunaan bandwidth, permasalahan seperti
kestabilan koneksi yang dapat menghambat video conference dapat
teratasi. Website dan perangkat lunak bimbel online hanya dapat diakses
oleh siswa SSC dengan memasukkan username dan password yang
sudah diberikan ketika pendaftaran.
c. Ujian online
Yaitu pelaksanaan ujian secara online secara serentak pada jadwal
tertentu dengan memanfaatkan perangkat lunak khusus. Ujian ini
meliputi ulangan harian, Ujian Tengah Semester, dan Ujian Akhir
Semester. Siswa dapat menggunakan smatphone atau laptop yang
terkoneksi internet untuk mengakses soal-soal ujian.
d. Try out online
Yaitu pelaksanaan try out yang dilaksanakan secara online.
Bertujuan untuk melatih siswa dalam mempersiapkan dirinya dalam
mengikuti ujian seleksi PTN. Try out ini dilaksanakan secara serentak di
SSC yang tersebar di seluruh Indonesia. Terdapat tiga server lokal yang
terletak di SSC cabang Badak Singa, Diponegoro, dan Cisangkuy Kota
Bandung. Sehingga peluang server down ketika try out berlangsung
dapat diminimalkan.
Berdasarkan keunggulan yang dipaparkan diatas, sudah seharusnya siswa
SSC memiliki laptop agar dapat menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut.
Siswa juga mendapatkan tiga buku pegangan yang berbentuk cetak,
yaitu buku teori Step by Step serta buku latihan Step by Step yang memuat
mata pelajaran matematika, fisika, kimia, dan biologi (dalam program IPA).
Ketiga, yaitu buku Creative Mind Solution (CMS) yang berisi teori juga soalsoal latihan pada mata pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris,
matematika, fisika, kimia, dan biologi (dalam program IPA). Buku CMS
digunakan sebagai bahan pembahasan ketika proses pembelajaran di kelas.
Ketiga buku ini dikembangkan oleh tim divisi Penelitian dan Pengembangan.
Untuk menjaga kualitas guru, di setiap ruangan kelas SSC dipasang dua

buah CCTV yang masing-masing menghadap ke arah guru dan siswa. CCTV
tersebut berguna untuk memantau aktivitas di dalam kelas selama proses
pembelajaran berlangsung. Jika kedapatan guru yang kualitasnya masih
dianggap kurang, seperti kurang lancar dalam menyampaikan materi atau
kurag bersahabat dengan siswa, maka guru tersebut akan dipanggil dan
diberikan arahan oleh tim quality control.
Selain penggunaan CCTV, tim quality control juga memantau dan
menstimulus keaktifan siswanya melalui SMS Gateway dan absensi
menggunakan fingerprint. Siswa yang kedapatan tidak hadir di kelas pada
jadwal yang sudah ditentukan otomatis akan dikirimkan SMS pemberitahuan
kepada orangtuanya. Sehingga orangtua pun dapat mengetahui aktifitas
anaknya di lembaga tersebut.
Untuk pengembangan kedepannya, SSC berencana mengembangkan
aplikasi android yang dapat digunakan oleh siswa dan orang tua sebagai pusat
informasi terkait hasil belajar siswa, kegiatan siswa, administrasi, biaya, dan
lain sebagainya.
C. Analisis dan Pembahasan
1. Kawasan Desain
Kawasan desain paling tidak meliputi empat cakupan utama yaitu
desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, dan
karakteristik pembelajar (Abdulhak, 2013: 177). Sistem pembelajaran
yang digunakan di SSC adalah the fastest solution dan learning is
fun dengan memanfaatkan IT dalam prosesnya. Konsep-konsep dari
materi pembelajaran yang sudah disederhanakan sehingga dapat dengan
lebih mudah dipahami oleh siswa. Peran guru sebagai motivator pun
sangat diperhatikan sehingga sifat bersahabat adalah salah satu poin
utama yang harus dimiliki oleh guru.
Desain pesan meliputi perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik
dari pesan. Prinsip-prinsip desain akan berbeda bergantung pada apakah
medianya bersifat statis, dinamis, atau kombinasi dari keduanya. Pada

desain pesan SSC telah berhasil merancang kemasan pesan, yaitu materi
pembelajaran, ke dalam sebuah media yang fleksibel dan efisien.
Fleksibel memiliki makna bahwa media dapat digunakan dimanapun
dan kapanpun asalkan tersedia laptop, contohnya yaitu S2DLS.
Sedangkan efisien yaitu media menyajikan konsep-konsep materi ajar
yang terangkum di dalam buku pegangan siswa yaitu Step by Step dan
Creative Mind Solution yang digunakan ketika proses pembelajaran di
kelas dan di rumah. Selain itu juga konsep-konsep tersebut disampaikan
dalam proses pembelajaran secara online melalui video conference.
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran secara
berulang yang dilakukan di dalam ruangan secara tatap muka, baik di
dalam jadwal maupun diluar jadwal sesuai kebutuhan siswa, dan secara
jarak jauh melalui website dan video conference. Selain itu juga guru
menstimulus siswa untuk ikut berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran dengan memberikan pancingan pertanyaan kepada tiap
individu maupun memberikan kesempatan kepada individu tersebut
untuk berinisiatif menjawab sendiri tanpa ditunjuk, juga dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Karakteristik

pembelajar

adalah

segi-segi

latar

belakang

pengalaman pembelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas dan


proses belajarnya. Seperti yang dipaparkan oleh narasumber, Pak Romi,
para guru di SSC dituntut untuk dapat bersahabat baik dengan
siswanya. Sehingga mereka dapat memahami karakter siswa dan
menyesuaikan

diri

dengannya.

Selain

itu

juga

guru

dengan

kreativitasnya dapat memberikan contoh aplikasi konsep-konsep materi


yang diajarkan ke dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan
siswanya.
2. Kawasan Pengembangan
Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke
dalam bentuk fisik. SSC secara mandiri, dengan membentuk tim divisi
ICT, telah mengembangkan beragam media yang membantu proses

belajar dan berlatih siswanya. Diantaranya yaitu S2DLS, bimbel online,


try out online dan ujian online. Selain itu juga SSC, melalui tim
penelitian dan pengembangan, juga merangkum konsep-konsep dalam
materi ajar yang telah disederhanakan kedalam buku pegangan berupa
cetak yang dilengkapi dengan soal-soal latihan. Seiring berkembangnya
teknologi dan informasi yang semakin pesat menjadikan tim divisi ICT
terus melakukan inovasi baik memperbaharui konten-konten dalam
media yang sudah ada maupun membuat kembali media baru seperti
yang sudah direncanakan.
3. Kawasan Pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui
perencanaan,

pengorganisasian,

pengoordinasian,

dan

supervisi.

Pengelolaan yang paling menonjol di SSC adalah pemantauan terhadap


kualitas guru dan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu
dengan membuat tim quality control. Tim ini memantau aktivitas
pembelajaran di kelas dengan memasang CCTV di dalam kelas. Juga
memantau

kehadiran

siswanya

melalui

absensi

menggunakan

fingerprint yang perkembangannya dikabarkan kepada orang tua siswa


melalui SMS Gateway.

10

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dilihat dari pemaparan pada subbab sebelumnya, dapat dikatakan
bahwa SSC telah menerapkan kawasan desain teknologi pendidikan yang
diantaranya desain, pengembangan, dan pengelolaan.
B. Saran
Sebaiknya sekolah-sekolah mencontoh kepada SSC terkait bagaimana
penerapan teknologi pendidikan dalam segala aspek pendidikannya.

11

DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, Ishak. (2013). Teknologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Luthfiya, Adilla. (2016). Profil dan Biografi Sony Sugema Sosok Pengusaha
Bimbel

Indonesia.

[Online].

Tersedia:

http://www.profilpedia.com/2016/01/sony-sugema.html. Diakses pada 15


Oktober 2016.

12

LAMPIRAN-LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai