Anda di halaman 1dari 8

ANALISA PELAKSANAAN UJIAN ONLINE DENGAN DIAGRAM ISHIKAWA STMIK NUSA MANDIRI

Disusun Oleh : MULDANI 11121270

STMIK NUSA MANDIRI TANGERANG 2012

PEMBAHASAN

A. Ishikawa Diagram Diagram sebab akibat dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943 sehingga sering disebut diagram ishikawa. Diagram sebab akibat mengambarkan garis dan symbol-simbol yang menunjukan hubungan antara akibat dan penyebab suatu masalah. Diagram ini digunakan untuk mengetahui akibat dari suatu masalah untuk selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Dari akibat tersebut kemudian dicari beberapa kemungkinan penyebabnya. Penyebab masalah ini pun dapat berasal dari berbagai sumber utama, misalnya metode kerja, alat dan bahan, pengukuran, karyawan, lingkungan dan sebagainya. Selanjutnya dari sumber-sumber utama di turunkan menjadi beberapa sumber yang lebih kecil dan mendetail. Untuk mencari berbagai penyebab tersebut tanpa digunakan teknik brainstoring dari seluruh elemen karyawan yang terlihat dalam proses yang sedang dianalisis. Hasil brainstorming masalah dikelompokan pendekatan secara khusus dalam metode sigma yang berguna untuk menentukan factor yang berakibat pada kualitas. Diagram sebab akibat adalah suatu tools yang membantu tim untuk mengabungkan ide ide mengenai penyebab potensial dari suatu masalah. Diagram ini juga biasa disebut dengan diagram fishbone karena bentuknya yang seperti tulang ikan. Masalah yang terjadi dianggap sebagai kepala ikan sedangkan penyebab maslah dilambangkan dengan tulang-tuleng ikan yang dihubungkan menuju kepala ikan. Tulang paling kecil adalah penyebab yang paling spesifik yang membangun penyebab yang lebih besar ( tulang yang lebih besar).

Ada empat kategori sebab utama yang umumnya terjadi, yaitu mesin, pengukuran, material dan operator. Penggunaan diagram affinity atau diagram tree sangant membantu dalam pengelompokan sebab-sebab tersebut. Diagramdiagram tersebut disajikan dalam table dabwah ini.

Mesin Sebab

Pengukuran Sebab

Material Sebab

Operator Sebab

Causes yang dipilih dalam membuat diagram ini telah dikategorikan menjadi beberapa bagian yaitu :

People, mencakup siapa saja yang terlibat dalam proses. Methods, bagaimana proses dijalankan dan requirements spesifik apa yang dibutuhkan dalam melakukan suatu proses tersebut.

Machines, mencakup segala equipment, komputer, tools, dll. yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Materials, mencakup bahan baku, parts, pulpen, kertas, dll yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa.

Measurements, berupa data yang dihasilkan dari proses yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas dari proses itu sendiri.

Environment, mencakup kondisi sekitar seperti lokasi, waktu, temperature, dan budaya di tempat berjalannya proses.

Cara Menerapkan Diagram Ishikawa 1. Tuliskan sebuah masalah utama yang ingin diteliti ke dalam kotak paling kanan. 2. Seluruh anggota tim diajak untuk mengemukakan dan menemukan semua sumber permasalahan yang nyata maupun berpotensi muncul. 3. Temukan penyebab-penyebab utama untuk dimasukkan ke dalam tulang besar yang akan dipasangkan ke dalam diagram. Seperti contoh di atas, tulang besar yang umum digunakan adalah materials, machines, manpower, dan methods. Hal ini sekali lagi tidaklah berlaku mutlak, silakan disesuaikan dengan masalah yang ada. 4. Bentuklah beberapa kelompok diskusi yang jumlahnya sesuai dengan jumlah penyebab utama yang ditemukan pada proses sebelumnya, karena nantinya setiap kelompok akan menyelidiki lebih detail tiap penyebab utama tersebut. Idealnya, kelompok ini dibentuk sesuai bidang yang berhubungan dengan penyebab utama tersebut. Contohnya, untuk penyebab yang bersumber dari mesin, hendaknya dikupas oleh kelompok yang anggotanya berasal dari divisi produksi ataupun maintenance. 5. Tiap-tiap kelompok mulai mencari faktor-faktor yang menjadi penyebab dari masalah utama dalam bagiannya, dan nantinya akan diletakkan sebagai tulang kecil.

6. Hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi ini adalah setiap variabel yang ditemukan haruslah spesifik, terukur, dan dapat dikendalikan. 7. Pada akhirnya tiap kelompok mempresentasikan kepada keseluruhan tim atas hal-hal yang mereka dapatkan dalam diskusi, dan setiap temuan mereka dimasukkan ke dalam gambar besar dari semua kelompok sehingga terciptalah diagram Ishikawa yang utuh.

Hambatan-hambatan yang mungkin muncul dari pemimpin maupun anggota tim adalah:

tidak memiliki sikap terbuka sehingga tidak mampu melihat permasalahan secara utuh atau menyangkal adanya masalah dan tidak bisa menerima ide-ide baru;

takut salah dan takut dianggap tidak kompeten sehingga enggan untuk mengemukakan pendapat;

terlalu emosional dan berpikir subjektif sehingga tidak mampu melihat secara objektif atas sebuah masalah;

terlalu kaku dan serius selama proses pemecahan masalah, hal ini dapat menghambat ide-ide di luar kotak dan kreativitas muncul;

terlalu mengejar penyebab masalah yang bersumber dari faktor eksternal sehingga meletakkan tanggung jawab pada orang lain maupun situasi di luar diri maupun di luar tim kerja. Kondisi tersebut sangat tidak produktif, sehingga selama proses ini tidak banyak solusi yang dapat dilahirkan darinya.

Kunci dalam Menerapkan Diagram Ishikawa:

belajarlah untuk membedakan antara penyebab dan gejala. Fokuskan energi dalam mencari penyebab, jangan terjebak dengan jawaban-jawaban yang berupa gejala;

ide yang dimiliki jangan hanya disimpan di benak pemimpin dan anggota saja, tuangkan ke dalam diagram karena hal ini berpeluang memicu ide dan masukan dari anggota lainnya;

diagram yang telah digambarkan utuh jangan takut untuk di-review (dilihat kembali) dan di-refresh(diperbarui) jika sudah tidak relevan;

beri perhatian khusus pada penyebab yang muncul berulang kali; review tiap kategori penyebab utama. Prioritaskan pembenahan pada penyebab yang paling signifikan terlebih dahulu;

uji kemungkinan penyebab yang paling signifikan tadi dengan data dan fakta pendukung lainnya.

B. Analisa Ujian Online dengan diagram Ishikawa

Pada UTS semester 7 STMIK Nusa Mandiri telah melaksanakan ujian online. Ujian yang sebelumnya adalah offline atau menggunakan OCR telah dirubah dengan system ujian online. Perbedaan ujian online dan offline sangat terlihat jelas dari media yang digunakan. Pada ujian offline adalah menggunakan OCR sementara ujian online adalah dengan login pada aplikasi webbase. Hardware yang digunakan adalah laptop. Analisa yang diperoleh dari kurang suksesnya ujian online trsebut adalah sebagai berikut : a. Manajemen Nusa Mandiri Kurangnya komunikasi antara manajemen dengan

mahasiswa dalam menyusun system online yang tepat sasaran. Kurangnya sosialisasi yang serius kepada mahasiswa tentang cara ujian online Tidak ada nya feedback dari mahasiswa

b. Infrastruktur Dalam melaksanakan ujian online perlu adanya

inftrastuktur yang memadai seperti server database, dan perangkat jaringannya. Hardware harus diperhatikan dalam kapasitas

penggunaannya. c. Mahasiswa d. System Performance system kurang Desain database belum memperhatikan banyaknya data yang masuk Belum terbiasa dan belum memahami cara ujian online Kurang merespon sosialisasi ujian online Masih terbiasa dengan system ujian online

Diagram Fishbone pada Ujian Online

Manajemen Nusa Mandiri


Mahasiswa tidak terlibat dalam penyususanan aplikasi Sosialiasi tidak tepat sasaran

Infrastruktur

Tidak ada feedback dari mahasiswa

Hardware kurang mendukung

Kurang support untuk pemakai user banyak

Ujian Online Gagal di implementasi


Belum terbiasa Masih memilih dengan system offline Desain database system masih berat Desain system yang belum sempurna

Tidak merespon sosialisasi

Mahasiswa

System

Anda mungkin juga menyukai