Anda di halaman 1dari 20

“KETATALAKSANAAN LEMBAGA PENDIDIKAN”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Manajemen Pendidikan yang diampu oleh

Engkin Suwandana, M.Pd

Disusun oleh :

1. Fatimatus Zahro (52106130004)


2. Nada Vanca Anggrestia (52106130009)
3. Ragil Sri Wahyuningsih (52106130011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas Bapak Engkin
Suwandana, M.Pd., pada mata kuliah Manajemen Pendidikan. Selain itu, untuk menambah
wawasan tentang bidang manajemen penndidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Engkin Suwandana, M.Pd.,
selaku dosen mata kuliah Manajemen Pendidikan yang telah memberikan tugas makalah ini
sehingga kami dapat memperluas wawasan pada program studi yang kami tekuni.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi
penyusunan maupun isinya. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih kepada yang
memberi kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Mojokerto, 19 Mei 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan .................................. 6
2.2 Fungsi Dari Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan ....................................7
2.3 Prosedur Ketatalaksanaan Lembaga Pendidikan .........................................10
2.4 Sistem Informasi Manajemen Lembaga Pendidikan ...................................14

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .......................................................................................19
3.2 Saran .................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha pendidikan supaya dapat mencapai
tujuan pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya.
Di lingkungan lembaga pendidikan formal, terlibat sejumlah manusia yang harus
bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Usaha pembinaan, pengembangan dalam
pengendalian lembaga tersebut tidak dapat dilepaskan dari masalah metode dan alat serta
maslah manusianya sendiri yang harus mampu menerapkan kerja secara efektif. Oleh
karena itulah maka di dalam usaha pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha-
usaha pendidikan formal sangat diperlukan penerapan ilmu administrasi.
Antara kegiatan administrasi pendidikan, manajemen pendidikan, kepemimpinan
pendidikan dan supervisi pendidikan pada dasarnya saling menjalin satu dengan lainya,
sabagai kegiatan yang dapat menunjang keprofesionalan para petugas pendidikan dalam
mewujudkan tujuan di lingkungan lembaga pendidikan masing-masing. Oleh karena
itulah perlu ditekankan kembali bahwa setiap petugas pendidikan terutama guru tidak
cukup hanya dibekali kemampuan profesionalitas. Mereka juga harus dibekali dengan
berbagai pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam berbagai bidang agar mampu
mewujudkan kerjasama yang efektif bagi pencapaian tujuan.
Makalah ini ditulis untuk dijadikan sebagai salah satu bacaan mahasiswa jurusan
bahasa dan sastra, atau pembaca lainnya untuk dapat menambah pengetahuan dan
wawasan dalam bidang manajemen pendidikan mengenai ketatalaksanaan lembega
pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka rumusan masalah yang
diperoleh yaitu sebagai berikut :
a. Bagaimanakah konsep dasar ketatalaksanaan lembaga pendidikan ?
b. Apakah fungsi dari ketatalaksanaan lembaga pendidikan?
c. Bagaimanah prosedur penataan ketatalaksanaan lembaga pendidikan ?
d. Sistem informasi apakah yang terdapat pada manajemen pendidikan?

4
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut :
a. Memahami dan mengetahui konsep dasar dan fungsi ketatalaksanaan lembaga
pendidikan.
b. Mengetahui dan memahami fungsi ketatalaksanaan lembaga pendidikan
c. Memahami dan mengetahui prosedur penataan ketatalaksanaan lembaga pendidikan.
d. Mengetahui dan memahami sistem informasi yang terdapat pada manajemen
pendidikan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dasar ketatalaksanaan lembaga pendidikan


Secara morfologis, “tata usaha” (tata laksana) terdiri dari dua patah kata
yaitu tata dan usaha. Tata yaitu teratur, tertib, tersusun rapi dan usaha yaitu
kegiatan pekerjaan. Jadi, tata usaha berarti kegiatan atau pekerjaan yang
dilaksanakan secara teratur, tertib dan tersusun rapi.
Istilah “tata usaha” diterjemahkan dari perkataan Belanda “Administrarie”
(baca; Administrasi), pada umumnya diartikan sebagai kegiatan “penyusunan
keterangan-keterangan secara sistematis dan pencatatannya secara tertulis dengan
maksud untuk memperoleh suatu ikhtisar mengenai keterangan-keterangan itu
dalam keseluruhannya dan dalam hubungannya satu sama lain. Administrasi
(dalam arti luas) adalah suatu proses pemanfaatan semua sumber manusia dan
material secara efefktif untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan yang
dimaksudkan dalam ketatausaha kelas, adalah keterangan-keterangan (informasi)
tentang suatu kelas (Ametembun. 1981: 79-81).
Tata laksana atau tata usaha pendidikan yaitu segenap proses kegiatan
pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima),
mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan semua bahan
keterangan yang diperlukan oleh organisasi. Dengan pengertian ini, maka tata
laksana atau tata usaha bukan hanya meliputi surat-surat saja tetapi semua bahan
keterangan atau informasi (Drs. B. Suryosubroto. 1980: hal 65).
Menurut (Kadari, 1981, hal:54), menyatakan bahwa tata usaha atau tata
laksana pendidikan adalah mengadakan pencatatan tentang segala sesuatu yang
terjadi di dalam suatu organisasi untuk dipergunakan sebagai bahan keterangan
(data) bagi pemimpin dalam mengambil keputusan. Berdasarkan fungsi
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tata usaha atau tata laksana dalam
pendidikan adalah segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat,
mengadakan, mengirim dan menyimpan berbagai bahan keterangan untuk
keperluan suatu organisasi. Kegiatan tata usaha harus menunjang kegiatan
administrasi managemen. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatannya harus

6
direncanakan, diarahkan, dikoordinasikan, dikontrol dan dikomunikasikan agar
benar-benar berdaya guna.
Tata Usaha atau tata laksana pendidikan merupakan bagian dari unit
pelaksana teknis penyelenggaraan bidang administrasi dan informasi data
pendidikan, keberadaannya perlu dikelola oleh tenaga administrasi yang terampil
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menurut Joko Prayogo, tugas dan fungsi kepala tata laksana dalam
pendidikan adalah mengarahkan tenaga administrasi sekolah agar mampu
memberikan pelayanan administratif secara prima serta melaksanakan pelayanan 7
K, yaitu Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan,
Kekeluargaan, dan Kerindangan. Untuk melaksanakan kegiatan itu semua perlu
dibuat program kerja yang sistimatis, terarah, jelas, realitistis, dan dapat
dilaksanakan oleh petugas ketatausahaan agar pelayanan kepada guru, karyawan,
siswa, orang tua siswa, instransi terkait, dan masyarakat lainnya dapat berjalan
seoptimal mungkin.

2.2 Fungsi dari ketatalaksanaan lembaga pendidikan


Sebagai pengelola, kepala sekolah secara operasional melaksanakan
pengelolaan kurikulum, peserta didik, ketenagaan, keuangan, sarana dan
prasarana, hubungan sekolah-masyarakat, dan ketatausahaan sekolah. Kepala
sekolah adalah salah satu stake-holder dalam dunia pendidikan yang memangku
amanah penting sebagai nahkoda bahtera sebuah unit pendidikan.
Menurut (Mohammad Anyar, 1989). Dasar-Dasar Pengembangan
Kurikulum. Jakarta: Depdikbud, tenaga tata laksana pendidikan memiliki
tiga peranan pokok yaitu :
1. Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan
dari suatu organisasi,
2. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi itu
untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat, dan
3. Membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.

Tata usaha atau tata laksana dalam pendidikan adalah adalah kegiatan
yang dilakukan meliputi, membantu proses belajar mengajar, urusan kesiswaan,
kepegawaian, peralatan sekolah, urusan infrasturcture sekolah, keuangan, bekerja

7
di laboratorium, perpustakaan dan hubungan masyarakat (Sumber: hasil rapat
Kepala Tata Usaha di Bogor: 1996). Ada juga yang menyebutkan bahwa Tata
usaha adalah suatu bagian dari sekolah yang berfungsi sebagai pendukung
kegiatan belajar mengajar agar berjalan lancar sesuai apa yang telah direncanakan
dan bisa tercapai seperti apa yang diinginkan.

Pengalaman dan sertifikat pendidikan (ijazah) sangat menentukan dalam kerja


mereka. Dan mereka bekrja pada disiplin ilmu mereka masing-masing. Sementara
aktifitas. semua staf TU di sekolah-sekolah di Indonesia tampaknya harus bisa
bekerja di semua bidang yang ditugaskan oleh kepala sekolah dan kepala TU.

Tata Usaha atau tata laksana sekolah/madrasah melaksanakan tugas sebagai


berikut:

1. Administrasi kepegawaian
2. Administrasi keuangan
3. Administrasi sarana dan prasarana
4. Administrasi kehumasan
5. Administrasi persuratan dan kearsipan
6. Administrasi kesiswaan
7. Administrasi layanan khusus
8. Teknologi informasi dan komunikasi

(Dikdasmen 260-261/1996)

1. Administrasi kepegawaian :
a. Melaksanakan prosedur dan mekanisme kepegawaian
b. Merencanakan kebutuhan pegawai
c. Menilai dan membina staf

Rincian tugas :

a. Mengisi buku induk pegawai


b. Menyusun daftar urut kepangkatan
c. Menerbitkan surat tugas/keputusan
d. Menyusun data dan statistik kepegawaian
e. Menyusun arsip dan file pegawai
f. Mengelola daftar hadir pegawai, dll

8
2. Administrasi keuangan
Melaksanakan administrasi keuangan sekolah, meliputi keuangan
rutin/dana komite sekolah/bantuan, dll (dalam pelaksanaanya dilaksanakan
oleh perangkat bendahara yang bertanggung jawab kepada kepala tata usaha
Rincian tugas :
a. Menyimpan dokumen, rekening giro/bank
b. Menerima dan melakukan pembayaran
c. Menyimpan arsip/dokumen dan spj keuangan
d. Membuat laporan penggunaan keuangan
e. Membuat laporan posisi anggaran (daya serap )
f. Mencatat keuangan berdasarkan sumber keuanganya pada buku kas umum,
pembantu dan tabelaris, dll
3. Administrasi sarana dan prasarana
Merencanakan kebutuhan dan mengelola sarana
Rincian tugas :
a. Menyusun daftar kebutuhan sarana dan prasarana
b. Mencatat dan menginventarisir sarana
c. Menyimpan dokumen kepemilikan
d. Membuat daftar inventarisasi ruang, dll
4. Administrasi kehumasan
Melaksanakan hubungan sekolah dan masyarakat
Rincian tugas :
a. Membantu proses kegiatan komite
b. Menjalin kerja sama dengan pemerintah dan lembaga masyarakat serta
keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholders)
c. Mencatat dan mendokumentasikan proses kegiatan kehumasan
d. Mempromosikan sekolah/madarsah dan mengkoordinasikan penelusuran
tamatan
5. Administrasi persuratan dan kearsipan
Melaksanakan tugas kesekretariatan dibidang tata persuratan dan kearsipan
Rincian tugas :

9
a. Mengelola surat masuk dan keluar
b. Menggandakan surat/tikrey
c. Mengelola buku ekspedisi persuratan
d. Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen , dll
6. Administrasi kesiswaan
Melaksanakan proses administrasi kesiswaan
Rincian tugas :
a. Membuat daftar nomor induk siswa
b. Menyusun daftar keadaan siswa
c. Membuat usulan peserta ujian
d. Menginventarisir daftar lulusan
e. Menyimpan daftar kumpulan nilai (leger)
f. Menginventarisir pendaftaran siswa baru.
g. Mengisi papan data keadaan siswa,dll
7. Administrasi layanan khusus
Melaksanakan fungsi koordinator layanan khusus
Rincian tugas :
a. Koordinator petugas layanan khusus ; penjaga, tukang kebun, petugas
kebersihan, pesuruh, dan pengemudi
b. Membantu program layanan khusus ; uks, bimbingan konseling,
laboratorium/bengkel dan perpustakaan, dll
8. Teknologi informasi dan komunikasi
Koordinator layanan data dan informasi
Rincian tugas :
a. Mengakses dan mengelola data
b. Mendokumentasikan administrasi
c. Menginformasikan serta mempromosikan

2.3 Prosedur ketatalaksanaan lembaga pendidikan


Menurut (Hadari Nawawi, hal: 55, 1981), di lingkungan lembaga pendidikan
dari unit yang terendah sampai yang tertinggi diperlukan dan diselenggarakan
kegiatan tata usaha atau tata laksana yang terarah dan tertib. Beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut :

10
1. Penerimaan dan Pencatatan Murid/Mahasiswa
Kegiatan ini bersifat khusus karena hanya ada dilingkungan lembaga
pendidikan. Pada setiap permulaan tahun ajaran, di lingkungan sekolah atau
perguruan tinggi dihadapi tugas menerima murid atau mahasiswa baru yang
memerlukan pencatatan. Disamping itu, mahasiswa lamapun harus dicatat
kembali secara keseluruhan dan menurut kelas atau tingkat dan semester
masing-masing. Demikian pula dengan murid yang meninggalkan studinya
baik karena sudah tamat atau sebab lain. Dengan kata lain, semua murid atau
mahasiswa yang masuk dan keluar (termasuk yang drop out) serta yang
mengulang, harus dicatat secara teliti dan sistematis.
Dalam pencatatan perlu dicantumkan data pribadi murid tersebut satu
persatu, karena akan sangat membantu dalam proses belajar-mengajar untuk
meningkatakan efisiensi penyelengaaran kegiatan. Untuk keperluan tersebut,
biasanya dalam sekolah atau perguruan tinggi telah disediakan blanko atau
daftar isian, baik yang harus diisi oleh murid yang bersangkutan dan orang
tuanya maupun oleh lembaga pendidikan itu sendiri. Data dari balnko
digunakan untuk keperluan buku induk (stambuk) sebagai kumpulan data dari
murid/mahasiswa secara keseluruhan sejak berdirinya lembaga tersebut. Di
dalam buku stambuk, setiap murid/mahasiswa memperoleh nomor pokok agar
tidak terjadi pertukaran data di antara mereka bilamana ditemukan yang
namanya sama.
Data yang diperlukan dari murid/mahasiswa atau orang tuanya,
yaitu:
a. Nama murid/mahasiswa
b. Tanggal dan tempat lahir
c. Jemis kelamin
d. Nama, alamat, pekerjaan dan agama orang tua/wali.
e. Ijazah terakhir atau asal sekolah, kecuali bagi murid yang tidak berasal
dari Taman Kanak-Kanak
f. Beberapa keterangan tentang jumlah saudara, keluarga lainnya di rumah,
kesehatan, minat, hobbi dan lain-lain.
Lembaga pendidikan yang bersangkutan perlu membuat catatan
terutama dalam buku induk, tentang :
a. Nomor induk pendaftaran dan nomor pokok

11
b. Tahun ajaran yang diikuti menurut kelas/tingkat atau semester
c. Tanggal masuk dan tanggal keluar
d. Sebab-sebab meninggalkan sekolah dan tanggal kenaikan atau tanggal
tinggal kelas.
e. Bila alamat murid/mahasiswa dan alamat orang tua/wali tidak sama,
terutama untuk tingkat SMP keatas, maka perlu disediakan tempat
mencatat kedua alamat tersebut.

2. Buku pengumuman
Menurut (Suryosubroto, hal:72, 1984), buku pengumuman
dimasksudkan untuk media penyampaian informasi (pemberitahuan) yang
terutama ditunjukkan kepada guru. Tentu saja Informasi ini datangnya dari
Kepala Sekolah. Adapun isi pengumumnan bermacam-macam yang pada
pokoknya selalu menyangkut masalah pembinaan sekolah. Pengumuman dapat
bersifat instruksi. Buku pengumuman ini lebih tepat bila dibandingkan dengan
papan pengumuman, sebab guru yang sudah membaca pengumuman tersebut
diwajibkan memberikan tanda tangannya (sebagai tanda bahwa ia telah
membacanya). Lain halnya jika pengumuman itu ditunjukkan kepada murid
dapat digunakan papan pengumuman. Dalam hal ini, Buku Pengumuman juga
bisa dipakai tetapi setiap petugas sekolah yang ditunjuk wajib membacakanya
di setiap kelas.
3. Pemeliharaan gedung (bangunan sekolah)
Menurut (Suryosubroto, hal:73, 1984), pada dasarnya pemeliharaan
gedung sekolah, dan lain-lain yang termasuk pra-sarana pendidikan adalah
menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah dalam mempercayakan kepada
karyawan yang ditunjuk untuk memelihara dalam arti menjaga dan mengawasi
agar bangunan sekolah itu tetap terawat baik dan bersih, terhindar dari
kerusakan-kerusakan.
Beberapa bangunan sekolah yang penting untuk selalu diperiksa adalah:
a. Atap termasuk Kerpus
b. Saluran dan talang air
c. Eternit
d. Pintu dan Jendela
e. Keadaan lantai dan dinding, termasuk cat.

12
f. Got saluran air
g. Kamar mandi atau WC di Sekolah

Agar keperawatan atau pemeliharaan itu intensif, maka perlu diadakan


pemeriksaan bangunan secara rutin misalnya 4 bulan sekali. Disamping itu
juga harus ada pemeriksaan sewaktu-waktu secara insidentil. Suatu kesalahan
jika perbaikan bangunan sekolah itu diadakan setelah keadaanya terlanjur
parah.

Dalam hubunganya dengan proses pendidikan perbaikan hubungan


sekolah hendaknya dilaksanakan tanpa mengganggu jalanya pengajaran,
kecuali jika perbaikan itu bersifat total.

4. Pemeliharaan halaman sekolah


Menurut (Suryosubroto, hal:74, 1984), pengertian halaman
sekolah dapat meliputi pagar sekolah taman. Tempat upacara sekolah dan
mungkin lapangan olahraga milik sekolah. Biasanya setiap sekolah
mempunyai satu orang atau dua orang “tukang kebun” atau pesuruh yang juga
berstatus pegawai negeri. Tenaga inilah yang diserahi tugas untuk
pemeliharaan halaman sekolah itu, di samping tugas serabutan termasuk
memelihara bangunan.
Tetapi tidak hanya tukang kebun yang menjadi tanggung jawab
pemeliharaan itu, melainkan seluruh warga sekolah termasuk guru harus ikut
berpastisipasi dalam usaha pemeliharaan halaman sekolah itu. Yang menjadi
persoalan adalah sumber pendanaan untuk pemeliharaan ini,. Untuk itu,
sekolah perlu memusyawarahkanya dengan Badan Pembantu Penyelenggaraan
Pendidikan (BP3).
5. Pemeliharaan perlengkapan sekolah
Menurut (Suryosubroto, hal:74-75, 1984), perlengkapan sekolah
yang umumnya terdiri atas perabit, alat peraga, alat laboratorium, buku-buku
perpustakaan dan lain-lain, perlu pemeliharaan atau perawatan agar selalu
dapat berfungsi untuk membantu proses pendidikan. Oleh karena itu, seluruh
perlengkapan tersebut perlu diperiksa baik secara periodik maupun insidentil
agar selalu dapat diketahui keadaanya. Apabila terjadi kerusakan-kerusakan
perlengkapan sekolah dilaporkan kepada pimpinan. Dengan demikian, Kepala

13
Sekolah dapat menentukan sikap untuk perbaikan atau mengusulkan perbaikan
atau mungkin pula mengusulkan ganti bagi perlengkapan yang rusak tersebut
kepada atasan yang berwenang.

6. Kegiatan administrasi yang didindingkan


Yang dimaksud dengan kegiatan ini adalah kegiatan
pencatatan/pendataan yang kemudian hasil pencatatan tersebut dipasang atau
ditempel pada dinding baik dinding kelas maupun dinding kantor guru atau
kantor tata usaha atau tata laksana sekolah.
Dibawah ini adalah beberapa hal yang penting untuk didindingkan
adalah sebagai berikut :
a. Data murid untuk ajaran yang berlaku
b. Susunan pengurus organisasi pada tahun yang tertentu
c. Daftar pengurus kelas
d. Daftar kelompok tugas (piket)
e. Daftar kelompok belajar

2.4 Sistem informasi manajemen lembaga pendidikan


Sistem informasi manajemen telah ada dan berfungsi untuk memberikan
informasi bagi manajer yang memungkinkan mereka merencanakan serta
mengendalikan operasi (Mukhlis,2010). Dengan demikian, sistem informasi
manajemen pendidikan adalah memberikan informasi bagi manajer dalam
merencanakan, serta mengendalikan operasi dalam ruang lingkup pendidikan.
Menurut Stoner, sistem informasi manajemen adalah sebuah metode
formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi
manajemen yang diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan,
dan memungkinkan fungsi-fungsi dari manajemen seperti perencanaan,
pengendalian, dan operasional organisasi dapat dilaksanakan secara efektif.
Menurut George M. Scott, sistem informasi manajemen adalah sekumpulan
sistem informasi yang saling berinteraksi, yang memberikan informasi baik untuk
kepentingan operasi atau kegiatan manajerial (George M. Scott, 1997: 69).

14
Menurut Ais Zakiyudin dalam bukunya bahwa, sistem informasi
manajemen adalah suatu sistem informasi manajemen menggambarkan
ketersediaan suatu rangkaian data yang cukup lengkap yang disimpan agar dapat
menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan pembuatan
keputusan dalam suatu organisasi (Ais Zakiyudin, 2011: 15). Berdasarkan
defenisi para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi
guna mendukung pengambilan kepetusan pada kegiatan manajemen dalam suatu
organisasi.
Dengan mengacu kepada pengertian sistem informasi manajemen maka
dapat disimpulkan bahwa konsep sistem informasi manajemen memiliki
beberapa karakteristik yaitu:
1. Dalam suatu organisasi terdapat satu bagian khusus sebagai pengelola sistem
informasi manajemen.
2. Sistem informasi manajemen merupakan jalinan lalu lintas data dan informasi
dari setiap bagian didalam organisasi yang terpusat dibagian sistem informasi
manajemen
3. Sistem informasi merupakan jalinan hubungan antar bagian dalam organisasi
melalui satu bagian sistem informasi manajemen
4. Sistem informasi manejemen merupakan segenap proses yang mencangkup:
pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data, pengambilan data,
dan penyebaran informasi dengan cepat dan tepat.
5. Sistem informasi bertujuan agar para pelaksana dapat melaksanakan tugas
dengan baik dan benar serta pimpinan dapat membuat keputusan dengan cepat
dan tepat (Suryadi, 2011: 166-167).

Untuk dapat memanfaatkan sistem informasi dengan efektif, maka harus


diketahui dengan pasti tentang organisasi, manajemen, dan teknologi organisasi
yang membentuk sistem. Berikut ini dijelaskan elemen-elemen sistem
informasi manajemen: Elemen Pertama, yaitu organisasi meliputi manusia,
struktur, prosedur operasi, politik, dan kultur. Elemen Kedua, yaitu manajemen,
mengamati kesempatan, membuat strategi untuk menjawab kebutuhan,
mengalokasikan orang dan sumber dana untuk mendukung strategi yang telah
dibuat, mengkoordinasikan pekerjaan atau kegiatan dalam organisasi. Elemen

15
Ketiga, yaitu teknologi informasi yang merupakan alat yang dapat digunakan oleh
manajemen untuk membantu melakukan kontrol dan membuat suatu kegiatan
baru. Teknologi terdiri atas tiga komponen pokok, yaitu manusia (brainware),
perangkat keras (hardware), dan perangkat lunak (software), yang digunakan
membantu menerima masukan (input), mengolah, dan mengeluarkan hasil
(ourput), serta dapat dipakai untuk meneyebarluaskan hasil olahan atau analisi (H.
Afifuddin, 2013: 237).

Tujuan dibentuknya sistem informasi manajemen adalah supaya


organisasi memiliki suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data
menjadi informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik
yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan
strategik. Dengan demikian Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem
yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi (Wahyudi Kumorotomo dan
Subando Agus Margono, 2009: 13).

Maksud dilaksanakannya sistem informasi manajemen pendidikan


adalah, sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen dalam rangka menunjang
tercapainya sasaran dan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Dengan adanya sistem informasi manajemen pendidikan, organisasi pendidikan
akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut, yaitu: pertama, tersedianya
sistem pengelolaan data dan informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan
informasi pendidikan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga
tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh stakholders
yang bergabung dalam bidang pendidikan. Sistem informasi manajemen
pendidikan digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu pengambil keputusan
dan oleh pihak yang tergabung dalam interganizational information sistem
sehingga organisasi pendidikan dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan
(stakeholders).

Nilai penting sistem informasi manajemen pendidikan adalah :

1. Sistem informasi yang berbasis komputer memungkinkan pendelegasian


kegiatan rutin.

16
2. Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan
andal
3. Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih
objektif dengan data pendukung yang lengkap
4. Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan
efesien.

Bidang Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen


merupakan suatu badan yang memiliki bagian-bagian yang memiliki tugas-
tugas tertentu. Bagian-bagian itu adalah pengumpulan data, penyimpanan data,
pemroses data, dan pemrogram data (Made Pidarta, 1998: 157). Dalam bagian-
bagian terdapat seseorang coordinator yang bertugas mengkordinir pada semua
bagian Dan bertanggung jawab langsung pada manajemen puncak atau kepala
sekolah.

1. Bagian Pengumpulan Data


Bertugas mengumpulkan data, baik bersifat internal maupun eksternal.
Data internal merupakan data yang berasal dari dalam organisasi (level
manajemen), sedangkan data eksternal merupakan data yang berasal dari luar
organisasi namun masih terdapat hubungan demean perkembangan
organisasi. Personalia yang bertugas pada pengumpulan data dapat
diambilkan dari seluruh unit kerja dalam organisasi yaitu, wakasek sehingga
setiap unit kerja memiliki wakil-wakil untuk menunjang keefektifan
pengumpulan data untuk diolah menjadi sebuah informasi yang bermanfaat
bagi pengguna informasi.
2. Bagian Penyimpan
Data bagian penyimpan data bertugas menyimpan data. Penyimpanan
data sangat diperlukan karena tujuan utama adalah demi keamanan data.
Apabila levellevel manajemen membutuhkan data, baik berupa data bahan
mentah maupun data yang telah diolah, maka data dapat diambil dan
digunakan sesuai dengan kebutuhan manajer (kepala sekolah maupun
wakilnya).
3. Bagian Pengolah
Data bagian pengolah data bertugas memproses data dengan mengikuti
serangkaian langkah atau pola tertentu sehingga data dirubah ke dalam

17
bentuk informasi yang lebih berguna. Pada pemrosesan data bias dilakukan
dilakukan secara manual maupun dengan bantuan mesin. Bagian pemrosesan
data terdiri dari beberapa ahli yang bertugas membentuk data menjadi
informasi yang sesuai dengan kebutuhan level-level manajemen. Karena
kebutuhan setiap manajer (kepala sekolah dan wakil kepala sekolah) berbeda,
maka kebutuhan data pada tiap-tiap manajer berbeda pula.
4. Bagian Program Data
Apabila sistem informasi manajemen sudah memiliki perangkat
computer, maka bagian pemogram data disebut programmers, yaitu
kelompok ahli yang bertanggung jawab atas penyusunan program untuk
diberikan kepada perangkat computer. Karena computer memiliki bahasa
tersendiri, maka tugas programmer adalah membahasakan data-data yang
telah dihimpun sesuai dengan bahasa computer (Sondang P. Siagian, 2006:
159-160). Badan personalia dalam menjalankan sistem informasi manajemen
terdiri dari seorang koodinator yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah,
pengumpul data (dewan guru) teknisi (programmer). Kesemuanya bertugas
sesuai rencana dan posedur pelaksana pada sistem informasi manajemen

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha
pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan
sebelumnya.
Tata laksana atau tata usaha pendidikan yaitu segenap proses
kegiatan pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun
(menerima), mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan
semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi. Dengan pengertian
ini, maka tata laksana atau tata usaha bukan hanya meliputi surat-surat saja
tetapi semua bahan keterangan atau informasi.
Sistem informasi manajemen adalah sebuah metode formal untuk
menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen yang
diperlukan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan, dan
memungkinkan fungsi-fungsi dari manajemen seperti perencanaan,
pengendalian, dan operasional organisasi dapat dilaksanakan secara efektif.

3.2 Saran
Makalah yang kami buat ini belumlah sempurna, untuk itu, saran dan
kritikan dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
yang kami buat ini. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan
pengetahuan kita

19
DAFTAR PUSTAKA

Idaarah.2017. Jurnal Penerapan Sistem Informasi Manajemen. Makassar.


Nawai, Hadari. 1981. Administrasi Pendidikan. Jakarta: NV Sapdodadi. Sukirman,
Hartati. 1998. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta : UPP IKIP
Yogyakarta
Retrived from https://revyareza.wordpress.com/2013/11/14/ketatausahaan-sekolah/
http://blogsekolahanda.blogspot.com/2015/05/tugas-pokok-dan-fungsi-tata-
usaha.html?m=1 Diakses pada tanggal 18 mei 2023 jam 09.00

20

Anda mungkin juga menyukai