Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

Perencanaan Evaluasi Program

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Program


Pendidikan

Dosen pengampu : Ustadzah Hikmatul Hidayah, M.Pd.

Disusun oleh :
Nurul Muhammad Hafis 21.01.0303
Siswoyo -
Sapriana -
Rismayanti Oktavia -

S1-Manajemen Pendidikan Islam


STIT Mumtaz
Karimun
2023

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Alhamdulillah,


ash-Shalaatu wa as-Salaamu 'alaa Rasulillahi.

Segala puji bagi Allah ‘azza wa jalla atas karunia nikmatnya yang telah
memberikan kesehatan dan melimpahkan rahmatnya, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Tak lupa shalawat serta salam kita ucapkan kepada
baginda Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah
menunjukkan jalan yang haq yaitu Islam.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ustadzah Hikmatul Hidayah, M.Pd. pada program studi Manajemen
Pendidikan Islam dengan mata kuliah Evaluasi Program Pendidikan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi
Perencanaan Evaluasi Program bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Evaluasi Program Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Karimun, Oktober 2023

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 1


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4

A. Latar Belakang............................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah........................................................................................ 7

C. Tujuan............................................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN : PERENCANAAN EVALUASI PROGRAM...........................8

A. DEFINISI........................................................................................................8

1. Definisi Perencanaan.............................................................................. 8

2. Definisi Evaluasi Program..................................................................... 10

3. Definisi Perencanaan Evaluasi Program................................................11

B. PERENCANAAN EVALUASI PROGRAM...................................................... 12

1. Analisis Kebutuhan........................................................................................... 12

a. Peranan Analisis Kebutuhan..................................................................... 13

b. Langkah Pelaksanaan Analisis Kebutuhan............................................... 14

2. Penjadwalan (Scheduling)............................................................................... 15

3. Penugasan dan Monitoring............................................................................. 17

4. Pembiayaan (Budgeting)................................................................................. 17

5. Menyusun Proposal Evaluasi Program........................................................... 19

a. Cara Menyusun Bagian Pendahuluan.......................................................20

1. Aturan Penulisan Latar Belakang Masalah........................................ 20

2. Aturan Penulisan Pertanyaan Evaluasi Program................................21

3. Aturan Perumusan Tujuan Evaluasi Program.................................... 22

4. Aturan Penulisan Manfaat Evaluasi................................................... 22

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 2


b. Cara Menuliskan Bagian Metode Evaluasi Program................................23

1. Penentuan Responden Atau Sumber Data........................................ 23

2. Metode Pengumpulan Data............................................................... 23

3. Penentuan Instrumen Pengumpul Data............................................ 25

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 27

Kesimpulan..................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................30

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 3


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah pondasi bagi perkembangan suatu masyarakat


dan negara, dan kualitas pendidik adalah faktor kunci yang memengaruhi
kualitas pendidikan yang diberikan kepada peserta didik. Pendidikan
memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi penerus
bangsa yang unggul dan berkualitas. Oleh karena itu, perlu dirancang
dan diimplementasikan berbagai program yang mampu menanggulangi
berbagai tantangan dan merespons kebutuhan pendidikan yang
berkembang.

Salah satu aspek utama dalam program pendidikan yang berfokus


pada peningkatan kualitas adalah pengembangan kurikulum. Kurikulum
yang relevan dan dinamis perlu disusun untuk memastikan bahwa materi
pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman dan memberikan bekal
pengetahuan dan keterampilan yang relevan bagi peserta didik.
Pembaruan kurikulum juga sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, memastikan bahwa pendidikan selalu terkini
dan relevan.

Selain itu, program pendidikan juga perlu memperhatikan aspek


pengembangan keterampilan guru. Guru yang berkualitas menjadi pilar
utama dalam penyampaian materi pelajaran. Pelatihan dan
pengembangan keterampilan guru, baik dalam hal pendekatan
pembelajaran maupun penggunaan teknologi, akan berdampak positif
pada proses belajar mengajar.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 4


Tidak kalah pentingnya adalah penilaian dan monitoring secara
berkala terhadap hasil pendidikan. Program evaluasi dan pemantauan
kinerja siswa, guru, dan institusi pendidikan secara menyeluruh
diperlukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan, serta
memberikan dasar bagi perbaikan yang berkelanjutan.

Evaluasi tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk menilai


keberhasilan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengidentifikasi area
yang perlu perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Dengan adanya
evaluasi, program pendidikan dapat terus ditingkatkan agar dapat
mengakomodasi perubahan-perubahan dalam dunia pendidikan.

Salah satu peran penting evaluasi program pendidikan adalah untuk


menilai pencapaian tujuan dan target yang telah ditetapkan. Evaluasi ini
mencakup analisis terhadap hasil belajar siswa, efektivitas metode
pengajaran, serta pemahaman guru terhadap kurikulum yang diterapkan.
Dengan mengidentifikasi pencapaian dan ketidaksesuaian dengan target
yang telah ditetapkan, evaluasi memungkinkan penyempurnaan program
secara spesifik.

Selain itu, evaluasi juga berperan dalam memantau kualitas


pengajaran dan kinerja guru. Dengan mengamati dan menilai cara guru
menyampaikan materi pelajaran, interaksi dengan siswa, serta
penerapan strategi pembelajaran, evaluasi dapat memberikan umpan
balik yang konstruktif untuk membantu pengembangan keterampilan
dan keahlian guru. Hal ini sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan.

Evaluasi program pendidikan juga berperan sebagai alat untuk


mengukur efisiensi penggunaan sumber daya, termasuk anggaran dan
tenaga kerja. Analisis biaya dan manfaat dari suatu program dapat

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 5


membantu pengambil kebijakan untuk membuat keputusan yang tepat
dalam alokasi sumber daya agar lebih efektif dan efisien.

Aspek lain dari peran evaluasi adalah sebagai mekanisme umpan


balik bagi para pemangku kepentingan. Baik itu pemerintah, lembaga
pendidikan, orang tua, atau masyarakat umum, evaluasi memberikan
informasi yang transparan dan akurat mengenai kemajuan program.
Dengan demikian, dapat tercipta keterlibatan dan dukungan yang lebih
besar dari seluruh pemangku kepentingan terhadap perbaikan dan
pengembangan program pendidikan.

Dengan peran ini, evaluasi program pendidikan menjadi suatu siklus


yang terus-menerus berlanjut, memberikan landasan bagi perbaikan dan
peningkatan berkelanjutan dalam sistem pendidikan. Melalui evaluasi
yang baik, pendidikan dapat menjadi lebih responsif terhadap perubahan
kontekstual, memastikan bahwa peserta didik mendapatkan
pengalaman belajar yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan
zaman.

Sebelum memulai evaluasi program pendidikan, perencanaan


menjadi tahapan awal yang sangat penting dan memiliki peran krusial
dalam menentukan kesuksesan evaluasi. Perencanaan yang matang dan
terstruktur akan membantu memastikan bahwa evaluasi dilakukan
dengan tujuan yang jelas, metode yang tepat, dan efisien dalam
menggunakan sumber daya yang tersedia. Maka dari itu, diperlukan
pengetahuan yang lebih luas dari proses perencanaan agar evaluasi
dapat berjalan dengan baik.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 6


B. Rumusan Masalah

1. Apa itu perencanaan?

2. Apa itu evaluasi program?

3. Apa itu perencanaan evaluasi program?

4. Apa saja aspek yang ada dalam perencanaan evaluasi program?

C. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan dan


Pelatihan.

2. Untuk mengetahui definisi dari perencanaan.

3. Untuk mengetahui definisi dari evaluasi program.

4. Untuk mengetahui definisi dari perencanaan evaluasi program.

5. Untuk mengetahui aspek yang ada dalam perencanaan evaluasi


program.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 7


BAB II
PEMBAHASAN : PERENCANAAN EVALUASI PROGRAM

A. DEFINISI

1. Definisi Perencanaan

Perencanaan merupakan langkah paling awal yang harus


dilakukan sebelum dimulainya sebuah kegiatan. Sebuah kegiatan harus
didahului dengan perencanaan yang baik agar seluruh proses kegiatan
tersebut dapat berjalan dengan lancar. Perencanaan adalah kegiatan
merumuskan apa yang akan dilakukan di masa akan datang.
Perencanaan ini biasanya dirumuskan setelah penetapan tujuan yang
akan dicapai telah ada. Pada perencanaan terkandung di dalamnya
mengenai hal-hal yang harus dikerjakan dan sesuai dengan rumusan
5W1H.

Pada dasarnya, rencana diartikan sebagai a detailed proposal for


doing or achieving something, artinya suatu rancangan rinci untuk
melakukan sesuatu atau mencapai sesuatu. Dalam hal ini, perencanaan
berarti proses merencanakan sesuatu. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perencanaan berarti proses, perbuatan merencanakan
(merancangkan).1 Secara umum, perencanaan merupakan proses
menguraikan strategi mengenai cara mendapatkan dan menganalisis
data yang akan membantu meningkatkan efektivitas dari suatu
evaluasi program pendidikan. Perencanaan dapat berarti meliputi
tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan
datang dalam hal memvisualisasikan serta merumuskan
1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Kamus Besar Bahasa
Indonesia.” KBBI Daring, Kemdikbud, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/perencanaan.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 8


aktivitas-aktivitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk
mencapai hasil-hasil yang diinginkan.2

Wirawan berpendapat bahwa evaluasi sebagai riset untuk


mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang
bermanfaat mengenai objek evaluasi, menilainya dan
membandingkannya dengan indikator evaluasi dan hasilnya
dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek
evaluasi.3 Kemudian Arikunto dan Jabar berpendapat bahwa
evaluasi adalah sebuah kegiatan untuk mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut
digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambil sebuah keputusan.4

Perencanaan meliputi berbagai unsur diantaranya


menetapkan biaya, waktu, pedoman pelaksanaan, hingga
pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Seluruh unsur tersebut hendaklah dipikirkan secara matang,
dengan memperhatikan lingkungan sekitar, dampak yang akan
ditimbulkan, peluang keberhasilan dan hal yang tidak terduga
lainnya. Keberhasilan suatu kegiatan akan bergantung pada
perencanaan awal yang ditetapkan, apabila salah dalam

2
Nurhayati, et al. Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan. Surabaya, Global AKsara Pers,
2022. h. 15.
3
Wirawan. Evaluasi Teori Model Standar Aplikasi dan Profesi, Contoh Aplikasi Evaluasi
Program: Pengembangan Sumber Daya Manusia, Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan, Kurikulum, Perpustakaan, dan Buku Tes.
Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2011.
4
Arikunto, Suharsimi, and Cepi Safruddin Abdul Jabar. Evaluasi Program Pendidikan:
Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. 2 ed., Jakarta, Bumi
Aksara, 2004. h. 1

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 9


merumuskan perencanaan, maka hasil yang diperoleh tidak akan
efektif dan efisien meskipun tujuan dapat tercapai.

2. Definisi Evaluasi Program

Mardapi dalam Widyoko mengemukakan bahwa evaluasi dalam


bidang pendidikan ditinjau dari sasarannya, evaluasi ada yang bersifat
makro dan ada yang mikro. Evaluasi yang bersifat makro sasarannya
adalah program pendidikan, yaitu program yang direncanakan untuk
memperbaiki bidang pendidikan. Evaluasi mikro sering digunakan di
tingkat kelas, khususnya untuk mengetahui pencapaian belajar peserta
didik. Pencapaian belajar ini bukan hanya yang bersifat kognitif saja,
tetapi juga mencakup semua potensi yang ada pada peserta didik. Jadi
sasaran evaluasi mikro adalah program pembelajaran di kelas dan yang
menjadi penanggung jawabnya adalah guru untuk sekolah atau dosen
untuk perguruan tinggi.5

Definisi evaluasi program yang cukup terkenal dikemukakan


oleh Ralph Tyler dalam Arikunto dan Jabar mengatakan bahwa evaluasi
program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan
sudah dapat terealisasikan.6 Masih dalam Arikunto dan Jabar, Cronbach
dan Stufflebeam mengemukakan bahwa evaluasi program adalah
upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil
keputusan.7 Menurut Arikunto dan Jabar, evaluasi program dapat
dikatakan sebagai salah satu bentuk penelitian, yaitu penelitian
evaluatif. Pada umumnya penelitian evaluatif dimaksudkan untuk
mengetahui akhir dari sebuah program kebijakan, yaitu mengetahui
5
Widoyoko, S Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran:Panduan Praktis bagi
Pendidik dan Calon Pendidik. Jakarta, Pustaka Belajar, 2013.
6
Arikunto, Suharsimi, and Cepi Safruddin Abdul Jabar. Evaluasi Program Pendidikan:
Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. 2 ed., Jakarta, Bumi
Aksara, 2004. h. 5
7
Ibid.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 10


hasil akhir dari adanya kebijakan, dalam rangka menentukan
rekomendasi atas kebijakan yang lalu, yang pada tujuan akhirnya
adalah untuk menentukan kebijakan selanjutnya.8

3. Definisi Perencanaan Evaluasi Program

Evaluasi dilakukan berdasarkan permasalahan yang timbul


dalam sebuah lembaga pendidikan seperti tidak tercapainya tujuan
program pembelajaran. Meskipun evaluasi merupakan salah satu
fungsi dari manajemen yang sama halnya dengan perencanaan,
kegiatan evaluasi juga memerlukan perencanaan yang baik agar proses
evaluasi dapat berjalan dengan tujuannya. Tanpa adanya perencanaan
yang matang, evaluasi yang dilakukan akan hilang arah dan tanpa
tujuan yang jelas. Maka dari itu, perencanaan evaluasi merupakan
bagian yang paling penting dalam melakukan sebuah evaluasi.

Perencanaan evaluasi program pendidikan dapat diartikan


sebagai upaya untuk mengetahui dan memperbaiki kekurangan atau
permasalahan yang terjadi dalam berjalannya suatu program yang
mengakibatkan tidak tercapainya tujuan dari program tersebut
sehingga dengan adanya evaluasi program, program tersebut dapat
berjalan dengan sesuai harapan. Pengumpulan dan analisis biasanya
ditujukan pada pengukuran hasil dan tingkat pencapaian dengan
mengacu pada tujuan dan standar tertentu yang telah dipahami.

8
Ibid. h. 7

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 11


B. PERENCANAAN EVALUASI PROGRAM

Suatu program dapat dikatakan berhasil apabila direncanakan


dengan baik sebelum program tersebut berjalan. Sama halnya dengan
evaluasi, evaluasi dapat berjalan dengan baik apabila seluruhnya terencana
dengan baik dimulai dari analisis permasalahan hingga penetapan
keputusan. Rusydi Ananda dan Tien Rafida berpendapat bahwa
perencanaan evaluasi program meliputi beberapa aspek di antaranya
analisis kebutuhan, penjadwalan, penugasan, pembiayaan, dan proposal.9

1. Analisis Kebutuhan

Menurut Anderson dalam Arikunto dan Jabar, Analisis


kebutuhan adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengidentifikasi kebutuhan sekaligus menentukan prioritas
diantaranya. Kemudian Kaufman dan English berpendapat bahwa
analisis kebutuhan merupakan suatu proses formal untuk menentukan
jarak atau kesenjangan antara keluaran dan dampak yang nyata
dengan keluaran dan dampak yang diinginkan, kemudian
menempatkan deretan kesenjangan tersebut dalam skala prioritas lalu
memilih hal yang paling penting untuk diselesaikan masalahnya.10

Analisis kebutuhan adalah alat yang konstruktif dan positif


untuk melakukan perubahan yang dimaksud dengan perubahan di sini
bukanlah perubahan yang radikal tidak berdasar, tetapi perubahan
yang didasarkan atas logika yang bersifat rasional, perubahan
fungsional yang dapat memenuhi kebutuhan warga, negara, kelompok,
dan individu perubahan ini menunjukkan upaya formal yang sistematis

9
Ananda, Rusydi, and Tien Rafida. Pengantar Evaluasi Program Pendidikan. Medan,
Perdana Publishing, 2017.
10
Kaufman, Roger, and Fenwick W. English. Needs Assessment Concept and
Application. New Jersey, Publications, 1979.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 12


menentukan dan mendekatkan jarak kesenjangan antara “seperti apa
yang ada” dengan “bagaimana seharusnya”.11

a. Peranan Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan memiliki peran yang sangat penting


dalam konteks perencanaan dan evaluasi program pendidikan.
Peran utama analisis kebutuhan adalah membantu pemangku
kepentingan dalam memahami tantangan dan kebutuhan spesifik
yang perlu diatasi oleh program pendidikan.

Kaufman dalam Arikunto menerangkan bahwa di dalam


sistem pendidikan, prestasi belajar siswa merupakan tujuan,
sedangkan pendidikan sendiri merupakan sebuah alat yang berarti
seperangkat proses dan cara-cara bagaimana membantu siswa
untuk memiliki kemampuan agar dapat mempertahankan
kehidupan sendiri serta mempunyai peran terhadap masyarakat
sekitar bahkan jika mungkin umat sedunia, setelah mereka
menyelesaikan sekolahnya12

Kaufman dan English memberikan gambaran melalui


deskripsi perbandingan antara upaya pemecahan masalah secara
tradisional dengan cara yang inovatif dengan bagan berikut ini.

Tabel 2.1 Letak analisis kebutuhan dalam kegiatan belajar mengajar


Apa yang Mengapa mengajarkan Bagaimana
diajarkan? yang kita ajarkan? mengajarkan?
(Tujuan) (Analisis Kebutuhan) (Cara/Media)

11
Arikunto, Suharsimi. Op.Cit. h. 72.
12
Ibid. h. 72

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 13


Bagan di atas dapat diterjemahkan dalam sebuah penjelasan
sebagai berikut.

- Ketika diserahi tugas mengajar dan akan mulai melaksanakan


tugas, seorang guru harus memusatkan perhatian ke arah
pencapaian tujuan, lalu memerhatikan materi yang menunjang
tujuan.
- Setelah terpilih materi yang akan diajarkan, guru menelaah
kembali materi terpilih tersebut, untuk dicocokkan dengan
kebutuhan siswa.
- Pada langkah ketiga, setelah guru yakin betul bahwa materi
yang dipilih sudah memenuhi kebutuhan siswa yang akan
belajar, lalu menentukan strategi yang tepat untuk
menyampaikan materi tersebut. Meliputi pemilihan cara atau
metode, pengelolaan kelas, dan media yang digunakan untuk
mendukung penyampaian.13

Dalam melakukan analisis kebutuhan hendaknya dimulai dari


peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan pihak yang terkait
dengannya, yaitu masyarakat dan pendidik.

b. Langkah Pelaksanaan Analisis Kebutuhan

Anderson dalam Arikunto mengungkapkan bahwa secara umum


keluasan atau besarnya kebutuhan dapat diukur dengan dua
macam cara, yaitu secara subjektif dan objektif. Pengukuran secara
subjektif terjadi apabila pelaku membandingkan sesuatu kebutuhan
dengan kondisi yang dapat diterima olehnya.14

13
Ibid. h. 73.
14
Ibid. h. 76

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 14


1. Penilaian Kebutuhan Secara Objektif
a. Mengidentifikasi lingkup tujuan-tujuan penting dalam
program yang akan dievaluasi.
b. Menentukan indikator dan cara pengukuran tujuan-tujuan.
c. Menyusun kriteria (standar) untuk tiap-tiap indikator,
dengan acuan pedoman atau acuan apa saja yang ada dalam
sistem dan bidang yang akan dievaluasi.
d. Menyusun alat pengukuran untuk tiap-tiap indikator.
e. Membandingkan kondisi yang diperoleh dengan kriteria.15

2. Penilaian Kebutuhan Secara Subjektif


a. Mengidentifikasi tujuan penting dalam program yang akan
dievaluasi.
b. Menentukan pilihan kriteria atau menyusun kriteria yang
sesuai dengan setiap tujuan masing-masing bidang dan
indikator.
c. Menyusun skala bertingkat yang digunakan untuk
mempertimbangkan tingkat penampilan indikator.
d. Jika sudah selesai membuat skala, kumpulkan semua calon
evaluator untuk bersama-sama menentukan urutan
kebutuhan dan skala prioritas kebutuhan.16

2. Penjadwalan (Scheduling)

Evaluasi diharapkan selesai sesuai dengan batas waktu yang


telah ditentukan. Jika evaluasi tidak dapat diselesaikan dalam jangka
waktu yang telah dianggarkan, tidak akan ada dana tambahan, kecuali
disepakati sebaliknya. Untuk mematuhi jadwal tersebut, evaluator
perlu membuat keputusan terkait kapan setiap tahap evaluasi akan

15
Ibid.
16
Ibid. h. 76-77

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 15


dilakukan, urutan kegiatan, dan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk
setiap langkah.

Penyusunan jadwal evaluasi menjadi suatu kebutuhan, terutama


demi kelancaran pelaksanaan evaluasi itu sendiri. Hal ini melibatkan
pengaturan batas waktu untuk menyelesaikan setiap fase kegiatan dan
menentukan durasi yang diperlukan untuk masing-masing tahap.
Selama evaluasi, kegiatan berfokus pada pengecekan terhadap tujuan
program serta menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti strategi
evaluasi yang diusulkan dan prosedur samplingnya, perencanaan dan
pelaksanaan pengumpulan data/informasi, serta analisis dan pelaporan
hasil evaluasi.

Batas waktu atau tenggat waktu untuk menyelesaikan setiap


kegiatan merujuk pada saat di mana kegiatan diinginkan selesai. Durasi
yang diberikan untuk setiap kegiatan diukur dalam satuan waktu
seperti jam, hari, atau minggu, yang akan digunakan untuk
melaksanakan kegiatan. Biasanya, pengukuran ini didasarkan pada
pertimbangan kemampuan dan ketersediaan waktu bagi evaluator.

Manajemen waktu dalam evaluasi harus memprioritaskan


prinsip efektivitas daripada efisiensi, yang berarti mencapai tujuan lebih
diutamakan daripada menghemat waktu. Analisis mengenai tugas atau
langkah-langkah kegiatan dan perhitungan yang akurat mengenai
durasi yang diperlukan harus dilakukan dengan hati-hati. Bahkan, untuk
keperluan tertentu, perhitungan waktu juga diperlukan untuk
mengukur jam kerja evaluator. Rincian jumlah jam kerja masing-masing
evaluator pada setiap tahap kegiatan evaluasi, maupun totalnya,
terkadang diperlukan untuk menentukan beban kerja. Selain itu, rincian
jam kerja evaluator juga dapat dijadikan sebagai standar untuk
menghitung imbalan gaji atau honorarium.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 16


3. Penugasan dan Monitoring

Merencanakan dan mengelola evaluasi melibatkan kegiatan


pengawasan atau pemantauan efisiensi staf dalam menjalankan
aktivitas evaluasi. Berbagai informasi perlu dikumpulkan, seperti durasi
waktu yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan, cara pelaksanaan setiap
kegiatan, dan masalah-masalah yang muncul. Informasi ini dapat
dikumpulkan melalui berbagai cara, mulai dari sistem pelaporan
terstruktur hingga pertemuan informal dengan staf.

Daftar pembagian tanggung jawab dengan rincian tugas harus


mencakup pekerjaan-pekerjaan seperti merancang evaluasi, menyusun
instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, menentukan
metode pengkodean, menyimpan dan mengakses data, berkomunikasi
dan bernegosiasi dengan audiens dan responden, menyusun kontrak,
menulis laporan, menafsirkan dan menyusun rekomendasi, serta
mengelola dan berinteraksi dengan seluruh personel yang terlibat.

Partisipan dalam evaluasi program pada dasarnya terbagi


menjadi dua kelompok utama, yaitu tenaga evaluator dan tenaga
penunjang atau pembantu. Tenaga evaluator adalah elemen inti yang
memegang tanggung jawab penuh terhadap keseluruhan pekerjaan
evaluasi. Di sisi lain, tenaga penunjang atau pembantu adalah individu
yang menangani sebagian tugas evaluasi sesuai dengan permintaan
dan arahan dari evaluator.

4. Pembiayaan (Budgeting)

Pengelolaan masalah pembiayaan evaluasi merupakan hal yang


krusial dan perlu diatasi dengan strategi yang efektif dan efisien. Dalam
tahap perencanaan evaluasi, penting untuk secara terperinci

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 17


mencantumkan berbagai jenis biaya beserta estimasi jumlah yang
diperlukan. Biaya evaluasi sendiri melibatkan berbagai komponen yang
meliputi gaji, konsultan, perjalanan dan lumpsum, pencetakan dan
pengiriman, rapat dan pertemuan, pengolahan data, alat, bahan dan
ongkos sewa, biaya komunikasi, pajak, dan berbagai faktor lainnya.

Agar pembiayaan evaluasi dapat dikelola secara efisien, penting


untuk mempertimbangkan berbagai hal. Pertama-tama, perlu
mematuhi semua ketentuan dan regulasi terkait satuan biaya yang
berlaku di instansi yang bersangkutan. Selain itu, besarnya biaya
evaluasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis
informasi/data yang dikumpulkan, jumlah informasi yang diperlukan,
lokasi sumber informasi, jadwal waktu, dan jumlah orang yang terlibat
dalam pengumpulan data, analisis data, serta pelaporan.

Untuk menjaga efisiensi dan efektivitas, tim evaluasi perlu


mempertimbangkan penggunaan sumber daya dengan bijak. Hal ini
termasuk perencanaan yang matang terkait peran masing-masing
anggota tim, penggunaan teknologi untuk efisiensi pengumpulan dan
analisis data, serta perhitungan cermat terkait jadwal waktu dan
alokasi biaya. Semua langkah ini menjadi kunci untuk memastikan
bahwa evaluasi dapat dilaksanakan dengan optimal tanpa
mengorbankan kualitas hasil dan tujuan utama dari kegiatan evaluasi
itu sendiri.

Suatu evaluasi pada umumnya memerlukan alokasi biaya yang


telah ditetapkan sebelumnya, sejalan dengan anggaran yang diberikan.
Dalam perencanaan biaya, evaluator harus mempertimbangkan
berbagai faktor, termasuk tetapi tidak terbatas pada kebutuhan yang
diperlukan untuk menyelenggarakan evaluasi dan ketersediaan sumber

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 18


daya yang ada. Rincian kegiatan, alokasi waktu, dan penugasan staf
juga menjadi pertimbangan krusial dalam perencanaan ini.

Penting untuk memastikan bahwa seluruh aspek tersebut


terorganisir dan disusun secara efisien sesuai dengan batas biaya dan
jadwal yang telah ditentukan. Evaluasi yang sukses tidak hanya
memerlukan perencanaan yang cermat tetapi juga mengharuskan
pengaturan yang bijak dari sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu,
evaluator harus melakukan penilaian yang teliti dan cermat terhadap
setiap elemen biaya, memastikan bahwa alokasi dana mencukupi untuk
melaksanakan setiap tahapan evaluasi, termasuk pengumpulan data,
analisis, dan penyusunan laporan hasil.

5. Menyusun Proposal Evaluasi Program

Proposal adalah sebuah rencana kerja yang menggambarkan


semua kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi
program. Proposal merupakan sebuah peta yang menggambarkan
wilayah jaringan jalan yang akan dilalui serta langkah langkah yang
akan diambil ketika melalui jalan tersebut. Melaksanakan evaluasi
program berarti melakukan satu kegiatan yang sifatnya sangat
kompleks. Kegiatan evaluasi program tidak akan berjalan dengan baik
apabila tidak adanya pedoman atau rencana kerja dalam melakukan
sebuah kegiatan.

Di dalam sebuah proposal evaluasi program hendaknya


terdapat latar belakang yang jelas atau alasan yang mendorong untuk
melakukan evaluasi, target yang harus dicapai, apa saja yang harus
dikerjakan, metode apa saja yang digunakan, dengan apa keberhasilan
kerja harus diukur, dan lain sebagainya.17

17
Ibid. h. 80

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 19


Menurut Arikunto, penyusunan proposal evaluasi program
dapat dilakukan oleh beberapa pihak diantaranya evaluator luar dan
evaluator dalam atau gabungan dari keduanya. Evaluator luar adalah
petugas evaluasi program yang tidak terlibat secara langsung dengan
program yang dievaluasi. Evaluator luar cenderung lebih objektif
dikarenakan tidak ada kepentingan terhadap program yang
dievaluasinya. Namun kekurangannya evaluator luar biasanya kurang
memahami inti atau seluk-beluk dari program yang akan dievaluasi.
Kemudian evaluator dalam adalah petugas evaluasi yang orang yang
terlibat dalam kegiatan program yang dievaluasi baik langsung maupun
tidak langsung. Dikarenakan evaluator dalam berasal dari pihak yang
terlibat dalam program yang akan dievaluasi, evaluator lebih
mengetahui seluk-beluk program sehingga arah evaluasi nya tidak akan
keliru. Namun sebaliknya penilaian akan lebih bersifat subjektif dan
memiliki tingkat keberhasilan yang besar.18

a. Cara Menyusun Bagian Pendahuluan

1. Aturan Penulisan Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah adalah hal-hal yang mendasari


lahirnya kegiatan. Hal-hal yang termuat di dalam latar belakang
masalah adalah hal-hal yang mendorong atau alasan
dilaksanakannya evaluasi program. Alasan yang terkandung
dalam latar belakang masalah harus benar-benar kuat dan
sesuai dengan keadaan yang menggambarkan kondisi
permasalahan dan perlu dilaksanakannya evaluasi pada
program tersebut.

18
Ibid.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 20


2. Aturan Penulisan Pertanyaan Evaluasi Program

Setelah perumusan latar belakang selesai, elevator harus


membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
informasi dasar dari program yang akan dievaluasi. Sebagai
panduan umum, berikut beberapa model pertanyaan yang
biasanya muncul dalam evaluasi program.

a. Tentang Dampak/Pengaruh
- Apa kekuatan dan kelemahan dari program?
- Seberapa baik program merespon kebutuhan?
b. Tentang Implementasi Program
- Metode apa yang digunakan dalam menjalankan
program?
- Seberapa banyak pihak yang terlibat, siapa saja, dan apa
perannya?
c. Tentang Konteks Program
- Seberapa besar kondisi sosial-ekonomi-politik yang ada
berkontribusi atau memengaruhi keberhasilan program?
- Siapa pendukung dan penghalang kesuksesan
pencapaian program?
d. Tentang Kebutuhan Program
- Kebutuhan-kebutuhan apa saja yang bisa diidentifikasi
melalui program?
- Bagaimanakah karakteristik dari populasi target
program?

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 21


3. Aturan Perumusan Tujuan Evaluasi Program

Dalam melakukan evaluasi, Taylor-Powell, dkk., dalam


Arikunto mengidentifikasi beberapa dimensi umum yang
biasanya digali dalam tujuan evaluasi suatu program, yaitu
sebagai berikut.
a. Dampak/Pengaruh Program, seberapa jauh program yang
akan, sedang, atau telah dijalankan memiliki konsekuensi
terhadap konteks, partisipan dan subjek, sistem, atau
lainnya.
b. Implementasi Program, seberapa jauh pelaksanaan program
ini akan dan sedang dijalankan.
c. Konteks Program, kondisi konteks (lingkungan) dari
program yang akan, sedang, dan telah dijalankan, seberapa
jauh keterkaitannya, dan apa sajakah konteksnya.
d. Kebutuhan Program, faktor-faktor penentu keberhasilan
program dan keberlanjutannya di masa yang akan datang.

4. Aturan Penulisan Manfaat Evaluasi

Definisi "manfaat" serupa dan seringkali identik dengan


faedah dan keuntungan. Bagian manfaat ini telah dicatat saat
evaluator menyusun proposal. Dalam konteks ini, evaluator
berharap bahwa tindakan yang diambil akan memberikan
manfaat bagi pihak yang disebutkan. Kesalahan umum yang
dijumpai dalam penulisan manfaat evaluasi adalah
ketidaktepatan dalam menentukan sasaran, yang berarti bahwa
hasil evaluasi tidak memberikan manfaat kepada pihak yang
terkait.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 22


b. Cara Menuliskan Bagian Metode Evaluasi Program

Metode adalah kumpulan metode yang berkenaan


dengan kegiatan yang dilakukan. Metode evaluasi program,
karena kegiatannya tidak lain adalah penelitian maka sama
dengan metode yang lazim terdapat dalam penelitian.

1. Penentuan Responden Atau Sumber Data

Dalam setiap penelitian (dalam hal ini evaluasi), kita


harus berpikir sederhana mengenai: (1) apa objek yang
dievaluasi atau indikator; (2) dari mana informasi tentang
objek tersebut dapat diperoleh atau sumber data; dan (3)
dengan cara apa informasi tersebut dapat diperoleh atau
metode pengumpulan data.

2. Metode Pengumpulan Data

Kesalahan yang sering terjadi dalam proposal


penelitian atau evaluasi adalah penulisan sumber data di
awal metodologi, termasuk menyebutkan populasi dan
sampel penelitian atau evaluasi. Menetapkan responden
atau sumber data seharusnya dilakukan setelah evaluator
memahami dengan baik jenis-jenis data yang perlu
dikumpulkan.

Sumber data adalah segala sesuatu yang


menunjukkan asal-usul data yang diperoleh. Beberapa orang
merujuk pada sumber data sebagai entitas yang membawa
atau mengandung data. Untuk membantu menentukan
sumber data, kita dapat membedakannya dan
mengklasifikasikannya menjadi tiga kategori, yang jika

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 23


disebut dalam bahasa Inggris semuanya dimulai dengan
huruf "P," sehingga sumber data tersebut dikenal sebagai
3P. Rinciannya sebagai berikut:

Tabel 2.1 Letak analisis kebutuhan dalam kegiatan belajar


mengajar
Metode
Sumber
Jenis Objek Pengumpulan
Data
Data
- Pendapat Lisan - Wawancara
Person - Pendapat lewat tulisan - Angket
(manusia) - Keadaan fisik - Observasi
- Gerakan - Observasi
Place - Objek diam - Observasi
(tempat) - Objek bergerak - Observasi
Paper
Semua jenis objek dokumentasi
(kertas)

Evaluasi Program memang melibatkan proses


penelitian, dan metode pengumpulan data yang digunakan
dalam evaluasi program seringkali mirip dengan metode
yang digunakan dalam penelitian. Berikut adalah beberapa
jenis metode pengumpulan data yang umumnya digunakan
dalam evaluasi program:

a. Angket (Questionnaire): Pengumpulan data dengan


memberikan pertanyaan tertulis kepada responden,
yang kemudian diisi oleh mereka sebagai jawaban
terhadap pertanyaan tersebut.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 24


b. Wawancara (Interview): Proses interaksi langsung antara
peneliti atau evaluator dengan responden, di mana
pertanyaan diajukan dan jawaban dicatat atau direkam.
c. Pengamatan (Observation): Pengumpulan data dengan
cara mengamati secara langsung perilaku, aktivitas, atau
situasi yang terjadi dalam konteks program yang
dievaluasi.
d. Tes (Testing): Penggunaan instrumen tes atau alat ukur
untuk mengumpulkan data tentang pengetahuan,
keterampilan, atau sikap peserta program.
e. Dokumentasi (Documentation): Pengumpulan data dari
dokumen resmi, laporan, atau catatan terkait program,
seperti buku catatan, laporan kegiatan, atau dokumen
kebijakan.
f. Inventori: Pengumpulan data dengan menggunakan
daftar atau daftar periksa untuk mengukur atau
mencatat keberadaan atau jumlah elemen tertentu
dalam program.

3. Penentuan Instrumen Pengumpul Data

Dari maknanya, instrumen merujuk pada sesuatu yang


dapat berperan sebagai alat bantu untuk mempermudah
pencapaian tujuan. Dalam konteks pengumpulan data,
instrumen digunakan untuk menyederhanakan,
melancarkan, dan menjadikan pekerjaan pengumpulan data
lebih terorganisir. Untuk menganalisis dokumen, evaluator
juga memerlukan alat bantu berupa panduan yang berisikan
informasi penting mengenai data yang akan dikumpulkan.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 25


Untuk menjaga agar evaluator tetap memahami
hubungan antara komponen, indikator, sumber data,
metode pengumpulan data, dan instrumen, disarankan agar
mereka menyusun rincian. Rincian ini dapat diwujudkan
dalam dua format atau model, yakni model rincian dengan
tabel kisi-kisi dan model rincian ke bawah. Fungsi dari rincian
ini adalah untuk membantu evaluator dalam menyiapkan
instrumen.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 26


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Perencanaan merupakan langkah paling awal yang harus dilakukan


sebelum dimulainya sebuah kegiatan. Sebuah kegiatan harus didahului dengan
perencanaan yang baik agar seluruh proses kegiatan tersebut dapat berjalan
dengan lancar. Perencanaan adalah kegiatan merumuskan apa yang akan
dilakukan di masa akan datang. Kemudian evaluasi program adalah proses
untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat terealisasikan.

Perencanaan evaluasi program pendidikan dapat diartikan sebagai


upaya untuk mengetahui dan memperbaiki kekurangan atau permasalahan
yang terjadi dalam berjalannya suatu program yang mengakibatkan tidak
tercapainya tujuan dari program tersebut sehingga dengan adanya evaluasi
program, program tersebut dapat berjalan dengan sesuai harapan.

Suatu program dapat dikatakan berhasil apabila direncanakan dengan


baik sebelum program tersebut berjalan. Sama halnya dengan evaluasi,
evaluasi dapat berjalan dengan baik apabila seluruhnya terencana dengan baik
dimulai dari analisis permasalahan hingga penetapan keputusan. Proses
perencanaan evaluasi program meliputi beberapa aspek di antaranya analisis
kebutuhan, penjadwalan, penugasan, pembiayaan, dan proposal.

Analisis kebutuhan merupakan suatu proses formal untuk menentukan


jarak atau kesenjangan antara keluaran dan dampak yang nyata dengan
keluaran dan dampak yang diinginkan, kemudian menempatkan deretan
kesenjangan tersebut dalam skala prioritas lalu memilih hal yang paling
penting untuk diselesaikan masalahnya. Analisis kebutuhan memiliki peran
yang sangat penting dalam konteks perencanaan dan evaluasi program
pendidikan. Peran utama analisis kebutuhan adalah membantu pemangku

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 27


kepentingan dalam memahami tantangan dan kebutuhan spesifik yang perlu
diatasi oleh program pendidikan. Secara umum keluasan atau besarnya
kebutuhan dapat diukur dengan dua macam cara, yaitu secara subjektif dan
objektif.

Evaluasi diharapkan selesai sesuai dengan batas waktu yang telah


ditentukan. Jika evaluasi tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang
telah dianggarkan, tidak akan ada dana tambahan, kecuali disepakati
sebaliknya. Untuk mematuhi jadwal tersebut, evaluator perlu membuat
keputusan terkait kapan setiap tahap evaluasi akan dilakukan, urutan
kegiatan, dan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah.
Penyusunan jadwal evaluasi menjadi suatu kebutuhan, terutama demi
kelancaran pelaksanaan evaluasi itu sendiri. Hal ini melibatkan pengaturan
batas waktu untuk menyelesaikan setiap fase kegiatan dan menentukan
durasi yang diperlukan untuk masing-masing tahap. Selama evaluasi, kegiatan
berfokus pada pengecekan terhadap tujuan program serta menjawab
pertanyaan-pertanyaan seperti strategi evaluasi yang diusulkan dan prosedur
samplingnya, perencanaan dan pelaksanaan pengumpulan data/informasi,
serta analisis dan pelaporan hasil evaluasi.

Merencanakan dan mengelola evaluasi melibatkan kegiatan


pengawasan atau pemantauan efisiensi staf dalam menjalankan aktivitas
evaluasi. Berbagai informasi perlu dikumpulkan, seperti durasi waktu yang
dibutuhkan untuk setiap kegiatan, cara pelaksanaan setiap kegiatan, dan
masalah-masalah yang muncul. Informasi ini dapat dikumpulkan melalui
berbagai cara, mulai dari sistem pelaporan terstruktur hingga pertemuan
informal dengan staf. Daftar pembagian tanggung jawab dengan rincian tugas
harus mencakup pekerjaan-pekerjaan seperti merancang evaluasi, menyusun
instrumen, mengumpulkan data, menganalisis data, menentukan metode
pengkodean, menyimpan dan mengakses data, berkomunikasi dan

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 28


bernegosiasi dengan audiens dan responden, menyusun kontrak, menulis
laporan, menafsirkan dan menyusun rekomendasi, serta mengelola dan
berinteraksi dengan seluruh personel yang terlibat.

Pengelolaan masalah pembiayaan evaluasi merupakan hal yang krusial


dan perlu diatasi dengan strategi yang efektif dan efisien. Dalam tahap
perencanaan evaluasi, penting untuk secara terperinci mencantumkan
berbagai jenis biaya beserta estimasi jumlah yang diperlukan. Biaya evaluasi
sendiri melibatkan berbagai komponen yang meliputi gaji, konsultan,
perjalanan dan lumpsum, pencetakan dan pengiriman, rapat dan pertemuan,
pengolahan data, alat, bahan dan ongkos sewa, biaya komunikasi, pajak, dan
berbagai faktor lainnya. Agar pembiayaan evaluasi dapat dikelola secara
efisien, penting untuk mempertimbangkan berbagai hal. Pertama-tama, perlu
mematuhi semua ketentuan dan regulasi terkait satuan biaya yang berlaku di
instansi yang bersangkutan. Selain itu, besarnya biaya evaluasi juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis informasi/data yang
dikumpulkan, jumlah informasi yang diperlukan, lokasi sumber informasi,
jadwal waktu, dan jumlah orang yang terlibat dalam pengumpulan data,
analisis data, serta pelaporan.

Proposal adalah sebuah rencana kerja yang menggambarkan semua


kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi program. Proposal
merupakan sebuah peta yang menggambarkan wilayah jaringan jalan yang
akan dilalui serta langkah langkah yang akan diambil ketika melalui jalan
tersebut. Melaksanakan evaluasi program berarti melakukan satu kegiatan
yang sifatnya sangat kompleks. Kegiatan evaluasi program tidak akan berjalan
dengan baik apabila tidak adanya pedoman atau rencana kerja dalam
melakukan sebuah kegiatan.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 29


DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi, and Tien Rafida. Pengantar Evaluasi Program Pendidikan.

Medan, Perdana Publishing, 2017.

Arikunto, Suharsimi, and Cepi Safruddin Abdul Jabar. Evaluasi Program

Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi

Pendidikan. 2 ed., Jakarta, Bumi Aksara, 2004.

Kaufman, Roger, and Fenwick W. English. Needs Assessment Concept and

Application. New Jersey, Publications, 1979.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Kamus Besar

Bahasa Indonesia.” KBBI Daring, Kemdikbud,

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/perencanaan.

Nurhayati, et al. Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan. Surabaya, Global AKsara

Pers, 2022.

Widoyoko, S Eko Putro. Evaluasi Program Pembelajaran:Panduan Praktis bagi

Pendidik dan Calon Pendidik. Jakarta, Pustaka Belajar, 2013.

Wirawan. Evaluasi Teori Model Standar Aplikasi dan Profesi, Contoh Aplikasi

Evaluasi Program: Pengembangan Sumber Daya Manusia, Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan,

Kurikulum, Perpustakaan, dan Buku Tes. Jakarta, Raja Grafindo Persada,

2011.

Evaluasi Program Pendidikan : Perencanaan Evaluasi Program | 30

Anda mungkin juga menyukai