Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Pendidik
dan Tenaga Kependidikan yang dibina oleh dosen Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M.
Oleh :
Kelompok 9
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Kompensasi dan Harapan bagi Pendidik Sumber Daya
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Sholawat dan salam kami sampaikan kepada
baginda rasulullah SAW yang telah memberikan cahaya terang benderang bagi
umat manusia.
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku rektor UIN KHAS Jember
2. Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
3. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Hal
Prakata .................................................................................................................. ii
A. Kesimpulan .............................................................................................. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan merupakan
komponen yang sangat menentukan dalam sistem pendidikan secara
keseluruhan. pengelolaan sumber daya manusia pendidik dan tenaga
kependidikan yang berkualitas diharapkan dapat mengoptimalkan potensi-
potensi yang dimiliki agar mampu mendukung terbentuknya pendidikan
yang berkualitas. Dalam hal ini sumber daya manusia pendidik dan tenaga
kependidikan menjadi titik penting untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi dunia pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, seringkali dihadapkan dengan berbagai
permasalahan-permasalahan yang cukup komplek yang mengakibatkan
merosotnya mutu pendidikan. Menanggapi permasalahan yang terjadi,
berbagai program telah dilakukan oleh pemerintah dalam upaya pemecahan
masalah pendidikan yang terjadi. Salah satunya memperbaiki mutu sumber
daya manusia pendidik.
Kinerja guru tidak terwujud begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh
faktor-faktor tertentu, baik faktor internal maupun eksternal yang dapat
membawa dampak bagi kinerja guru. Faktor internal yang berpengaruh
diantaranya kemampuan, keterampilan, kepribadian, persepsi dan motivasi.
Sedangkan faktor eksternal diantaranya gaji (kompensasi), sarana dan
prasarana serta lingkungan kerja fisik.
Dengan adanya sistem kompensasi yang baik maka kinerja guru
dapat ditingkatkan. Oleh karena itu lembaga pendidikan perlu
memperhatikan sistem kompensasi sebagai upaya meningkatkan kinerja
guru yang dapat berdampak pada perbaikan layanan pendidikan bagi peserta
didik. Dengan demikian, diharapkan sumber daya pendidik dan tenaga
pendidikan dapat meningkat mutu pendidikan dengan upaya membentuk
1
watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang
diinginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kompensasi?
2. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja kerja?
3. Apa saja jenis-jenis kompensasi?
4. Bagaimana Harapan pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan?
5. Apa saja harapan atau impian pendidik bagi mutu pendidikan?
C. Tujuan
1. Makalah ini dimaksudkan untuk membahas definisi dari kompensasi
2. Makalah ini dimaksudkan untuk membahas pengaruh dari kompensasi
terhadap kinerja kerja.
3. Makalah ini dimaksudkan untuk membahas beragam jenis dari
kompensasi.
4. Makalah ini dimaksudkan untuk membahas harapan pendidik dan
tenaga kependidikan.
5. Makalah ini dimaksudkan untuk membahas impian dari seorang
pendidik dan tenaga kependidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kompensasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Pengertian Kompensasi
a. Menurut Handoko (1994:155) dalam Haryono (2017:22)
kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pekerja balas
jasa atas kerja mereka.1
b. Menurut Dessler (1997: 85) kompensasi adalah setiap bentuk
pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan
timbul dari diperkerjakannya karyawan itu.2
c. Menurut Umar (2007: 16) kompensasi adalah segala sesuatu yang
diterima oleh pegawai berupa gaji, upah, insentif, bonus, premi,
pengobatan, asuransi dan lain-lain yang sejenis yang dibayar
langsung perusahaan.3
1
Wajar Setiyan. 2022. Kompensasi Dalam Kinerja Tenaga Kependidikan Honorer Di Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Arjasari Kabupaten Bandung. Jurnal Inovasi Masyarakat Vol.
02 No. 02.
2
ibid
3
ibid
4
Khafsah Situmorang, dkk. 2022. Sistem Kompensasi dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik (Studi
Kasus SDN 014687 Rawang Pasar IV). Edumaspul, Jurnal Pendidikan 6 (1).
3
Di sekolah biasanya terdapat dua jenis status pegawai yaitu
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Honorer.5
5
Wajar Setiyan. 2022. Kompensasi Dalam Kinerja Tenaga Kependidikan Honorer Di Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Arjasari Kabupaten Bandung. Jurnal Inovasi Masyarakat Vol.
02 No. 02.
6
Samsuardi. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Guru Pada Lembaga Pendidikan
Madrasah.
7
Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003),
Cet Ke-2, hal. 66.
4
b. Setiap pekerjaan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan
kinerja atau performance.
c. Mempertimbangkan keuangan perusahaan.
d. Nilai rupiah dalam sistem penggajian mampu bersaing dengan
harga pasar tenaga kerja sejenis.
e. Sistem penggajian yang baru dapat membedakan orang yang
berprestasi baik dan yang tidak dalam golongan yang sama.
f. Sistem penggajian yang baru harus dikaitkan dengan penilaian
kinerja karyawan.
8
ibid
5
h. Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi maju.
3. Jenis-jenis Kompensasi
Kompensasi tidak hanya diberikan dalam bentuk gaji saja, namun
dapat berupa bentuk lain seperti tunjangan, insentif, bonus atau bentuk
non finansial seperti cuti yang dapat membuat seorang pegawai merasa
nyaman bekerja pada organisasi tersebut dan dapat menunjukkan
kinerja yang optimal.9
b. Insentif
9
Khafsah Situmorang, dkk. 2022. Sistem Kompensasi dalam Meningkatkan Kinerja Pendidik (Studi
Kasus SDN 014687 Rawang Pasar IV). Edumaspul, Jurnal Pendidikan 6 (1).
10
Wajar Setiyan. 2022. Kompensasi Dalam Kinerja Tenaga Kependidikan Honorer Di Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Arjasari Kabupaten Bandung. Jurnal Inovasi Masyarakat Vol.
02 No. 02.
6
c. Tunjangan
Yang tergolong kompensasi jenis ini antara lain: asuransi jiwa, biaya
pengobatan ketika sakit, koperasi (simpan pinjam), alat-alat
keselamatan kerja, dan sebagainya.
e. Kompensasi karier
f. Kompensasi sosial
Yang tergolong kompensasi jenis ini antara lain berupa: pengakuan dan
penghargaan dari masyarakat, ucapan selamat, kekompakan antar
teman sejawat, senyuman dan pujian serta penghargaan atas jalinan
komunikasi antar manusia.
7
c. Tuntutan tanggung jawab meliputi besarnya atau nilai peralatan,
material, keuangan, keselamatan dan kepemimpinan yang menjadi
tangggung jawabnya
d. Tuntutan lingkungan yang meliputi keadaan lingkungan kerja dan
bahaya kecelakaan
11
Prayitno. 2009. Dasar, Teori, dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
8
1. Profesionalisasi Pendidik
Pendidik profesional menjadi impian semua orang karena akan
melahirkan anak bangsa yang kuat, cerdas, kritis, inovatif, demokratis,
dan berakhlak. Pendidik profesional dan bermartabat memberikan
teladan bagi terbentuknya kualitas sumber daya manusia yang kuat.
12
Nasrun. 2017. Profesi Pendidik: Tantangan Dan Harapan. Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 02 No. 01
9
khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi
pendidik setelah melewati uji kelayakan dan kesetaraan;
(5) Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan (4)
dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan
Menteri.
a) Adanya kelas yang modern, luas, dan indah seperti alam dan bisa
dianggap sebagai rumah peserta didik yang kondusif dan nyaman.
13
Ali Harsojo. 2019. Harapan dan Mimpi Seorang Guru, Benarkah?. Diakses pada 28 September
2022, 20.03 WIB. https://www.gurusiana.id/read/alee/article/harapan-dan-mimpi-seorang-guru-
benarkah-386106
10
Jadi, peserta didik bisa nyaman berlama-lama berada di kelas saat
pelajaran berlangsung.
b) kegiatan literasi kelas secara rutin dapat ditingkatkan dengan
fasilitas yang memadai. Tidak hanya bahan bacaan saja, tetapi juga
dikembangkan literasi komunikasi, literasi IT, literasi budaya,
literasi apa saja yang mampu meningkatkan mutu pendidikan.
c) Dapat menguatkan karakter peserta didik. Diharapkan tidak ada
lagi peserta didik yang “bersikap kurang baik", mengambil milik
temannya, bergurau terlewat batas. disini pendidik berharap bisa
menjadi ruang renungan anak. Jika, anak masuk di ruang itu akan
menjadi kuat karakternya dengan lantunan ayat, nasihat, dan
sentuhan nurani lainnya.
d) Berharap kegiatan pengembangan kompetensi secara
berkelanjutan menjadi sesuatu yang benar-benar nyata
meningkatkan kompetensi guru, membangun kesadaran kolektif
tenaga kependidikan, dan membangun budaya kinerja professional
sebagai pelaku pendidikan.
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, Istilah kompensasi dalam organisasi pendidikan dapat
berbentuk gaji (termasuk tunjangan), honor, biaya transport, uang makan,
dan pendapatan lain yang diperoleh dan sumber yang sah. Kompensasi
merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah organisasi.
12
dijabarkan dalam bentuk rencana kegiatan dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Harsojo, Ali. 2019. Harapan dan Mimpi Seorang Guru, Benarkah?. Diakses pada
28 September 2022, 20.03 WIB.
https://www.gurusiana.id/read/alee/article/harapan-dan-mimpi-seorang-
guru-benarkah-386106
Nasrun. 2017. Profesi Pendidik: Tantangan Dan Harapan. Jurnal Ilmu Pendidikan
Vol 02 No. 01
Undang-undang 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 2006. Bandung: Citra
Umbara.
14