KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Pendidikan mutlak diperlukan oleh semua warga
negara sebagaimana amanat Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang merupakan salah satu tujuan nasional Indonesia
sendiri yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah sebagai salah satu
tempat penyelenggaraan pendidikan tentunya perlu memperhatikan
beberapakomponen, diantaranya sarana prasarana, tenaga pendidik,
kurikulum, pembiayaan, dan peserta didik, serta komponen lain yang terkait
dengan penyelenggaraan pendidikan. Komponen-komponen tersebut sangat
penting dan saling berpengaruh sehingga dapat memberikan kontribusinya
terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
Pembiayaan pendidikan yang baik adalah pembiayaan yang mampu
memenuhi semua kebutuhan berdasarkan anggaran yang telah dibuat. Untuk
dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan anggaran yang telah dibuat,
diperlukan kemampuan mengelola yang baik. Pembiayaan pendidikan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggung
jawab pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/ kota).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian pembiayaan pendidikan?
2. Bagaimana karakteristik biaya pendidikan?
3. Bagaimana sumber dana pendidikan?
4. Apa model-model biaya pendidikan?
5. Bagimana pembiayaan pendidikan disekolah dasar?
6. Bagaimana pembiayaan pendidikan berdasarkan strategi di SDN 44
hulonthalangi?
7. Apa hambatan yang dihadapi dalam pembiayaan pendidikan di SDN 44
hulonthalangi?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian pembiayaan pendidikan
2. Mengetahui karakteristik biaya pendidikan
3. Mengetahui sumber dana pendidikan
4. Mengetahiu model-model biaya pendidikan
5. Mengetahui pembiayaan pendidikan disekolah dasar
6. Mengetahui pembiayaan pendidikan berdasarkan strategi di SDN 44
hulonthalangi
7. Menegetahui hambatan yang dihadapi dalam pembiayaan pendidikan di
SDN 44 hulonthalangi
BAB II
KAJIAN TEORI
e. Pengembangan perpustakaan.
PEMBAHASAN
2) Perpustakaan
Perpustakaan di SD ini dapat dikatakan baik dengan sarana yang
memadai dan di tanggung jawabi oleh guru yang ada di sekolah tersebut
karena sekolah itu belum mempunyai petugas perpustakaan.
D. Hasil Wawancara
N : Sesuai jumlah siswa, disini siswanya berjumlah 190 jadi setiap triwulan
itu yang kita terima 30.400.000. 20% digunakan untuk penyelenggaraan
buku, setiap siswa harus memegang satu buku, harga satu buku itu dia
mencapai kurang lebih 50.000. Dalam Batuan Operasional Sekolah
dibagi kedalam 8 standar; 1) Standar kelulusan, 2) Standar isi, 3)
Standar proses, 4) Standar penilaian, 5) Standar pembiayaan, 6) Standar
PTK (Pembutuhan Tenaga Kependidikan, 7) Standar pengelolaan dan
8) Standar sarana dan prasarana, itu sudah tuntutan dari pusat dan
sebelum pencairan harus buat RKS. RKS yg menjadi pengendali kita
sehingga tidak kecolongan dalam pengelolaan dan penggunaan subsidi
yang sama karena jumlah siswa 800 sehingga ketika mereka mengikuti
ujian, semua mendapatkan soal dan buku yang sama. 3 program jangka
panjang menengah dan jangka pendek sudah ada dalam 8 standar
tersebut dan itu sudah dibagi atas triwulan.
N : Hambatannya kecil sekali antara pihak sekolah itu kita guru sudah tau
kaarena dalam pengelolaan pembayaan itu kita transparansi dan kita
adakan publikasinya ke masyarakat sebagai orang tua melalui rapat
komite. Langkah yang ditempuh dengan menjumlahkan total semuanya
pengeluaran dalam sekolah dan rekapannya kedalam 8 standar tersebut
kemudian dikomuniaksikan dengan ketua komite. Adanya transparansi
dimana semua jumlah pengeluaran ditempelkan di papan informasi atau
komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua.
N : Iya ada. Di sekolah ini setiap kelas sudah ada namanya paguyuban kelas,
itu sudah dibentuk melalui komite, sehingga hambatan oleh pihak sekolah
sangat kecil karena adanya kerja sama pihak sekolah dengan masyarakat, jadi
ada waktu-waktu tertentu untuk melakukan pertemuan dengan masyarakat
dan adanya partisipasi dari masyarakat, seperti kegiatan anjangsana di panti
asuhan dan bakti sosial.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN