Anda di halaman 1dari 26

“PENGENDALIAN REALISASI PROGRAM

DALAM KONTEKS AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK”

Dosen Pengampu: Selfesina Samadara,SE,.MSA


OLEH :
 
KELOMPOK 3
Nama Kelompok :
1. Fransiska M. D. Kollo (1923755255)
2. Generia C. Y. Oranay (1923755256)
3. Graciana L. K. Nahak (1923755257)
4. Ina V. Edo Pita (1923755258)
5. Jeaneth N. Menno Bire (1923755259)
6. Josephin S. Unu (1923755260)
7. Maria Anjelina Bupu (1923755261)
KELAS : 4A-D4
JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengendalian atau controlling dapat didefinisikan sebagai suatu usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai
dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis
kemungkinan adanya penyimpanan antara pelaksanaan dan standar, kemungkinan mengambil tindakan yang diperlukan agar sumber
daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.

Pengendalian merupakan proses usaha untuk membandingkan prestasi kerja dengan rencana, serta untuk mengoreksi
penyimpanan atau kesenjangan yang terjadi agar tujuan organiasasi dapat dicapai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pengendalian realisasi program adalah proses usaha untuk membandingkan prestasi kerja program dengan rencana program,
pengendalian realisasi program dilakukan untuk mengoreksi penyimpanan yang terjadi agar program dapat berjalan sesuai yang
seharusnya dan tujuan organisasi secara keseluruhan dapat terjadi . Master laporan publik merupakan strategi fiskal untuk pengendalian
realisasi anggaran. Strategi fiskal merupakan suatu kebijakan dari pemerintah untuk memberikan bimbingan, pengarahan,dan
memperbaiki penyimpanan yang dilakukan oleh sektor swasta maupun anggota masyarakat lainnya. Kebijakan fiskal sendiri adalah
suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan dana dan kebijakan
yang ditempuh oleh pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut untuk melaksanakan pembangunan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI PENGENDALIAN REALISASI PROGRAM

1. Definisi Pengendalian Realisasi Program


Pengendalian atau controlling dapat didefinisikan sebagai suatu usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai
dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis
kemungkinan adanya penyimpanan antara pelaksanaan dan standar, kemungkinan mengambil tindakan yang diperlukan agar
sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran (Mockler dalam Husen, 2009). Ursy dan Hammer
(1994) berpendapat bahwa pengendalian merupakan usaha sistematis organisasi untuk mencapai tujuan dengan cara
membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting.
Sementara Hongren et. al. (2003), mendefinisikan pengendalian sebagai proses mengendalikan yang terdiri dari :

a. Mengambil tindakan yang mengimplementasikan keputusan perencanaan, dan

b. Memutuskan bagaimana untuk mengevaluasi kinerja dan umpan balik seperti apa yang diberikan untuk membantu pengambilan
keputusan di masa depan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, pengendalian merupakan proses usaha untuk membandingkan prestasi kerja
dengan rencana, serta untuk mengoreksi penyimpanan atau kesenjangan yang terjadi agar tujuan organiasasi dapat dicapai. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pengendalian realisasi program adalah proses usaha untuk membandingkan prestasi kerja program
dengan rencana program, pengendalian realisasi program dilakukan untuk mengoreksi penyimpanan yang terjadi agar program dapat
berjalan sesuai yang seharusnya dan tujuan organisasi secara keseluruhan dapat terjadi.

2. Pentingnya Pengendalian Realisasi Program


Earl P. Strong dan Robert D. Smith (1968) telah mengemukakan kebutuhan akan pengendalian sebagai berikut :

“…para teoritis dan juga eksekutif praktisi sepakat bahwa manajemen yang baik membutuhkan
pengendalian yang efektif. Sebuah kombinasi terdiri atas sasaran yang terencana baik,
organisasi yang kuat, pengarahan yang cakap, dan motivasi yang tinggipun kecil
kemungkinannya akan berhasil kecuali ada sistem pengendalian yang memadai”

. Pengendalian program dilakukan untuk menjamin aktivitas yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan organisasi.
Pengendalian merupakan suatu ukuran pelaksanaan dengan membandingkan hasil sesungguhnya yang dicapai oleh program dengan
tolak ukur atau standar yang telah ditetapkan. Dengan pengendalian organisasi agar mengawasi dan mengevaluasi apakah program
berjalan seperti yang diinginkan , sehingga apabila organisasi tidak melakukan pengendalian dengan baik mungkinsaja organisasi
akan gagal mencapai tujuannya.
3. Fungsi Pengenendalian Program
Fungsi utama dari pengendalian reallisasi program adalah mengantisipasi risiko dalam pelaksanaan program (pencairan
anggaran untuk realisasi program). Risiko yang dapat tejadi terkait pencairan anggaran negara cukup berat, mulai dari temuan yang
bersifat administrative, kegagalan pencapaian tujuan, sampai pada akibat pemborosan dan kerugian keuangan negara yang dapat
dibidik dengan tindak pidana korupsi.

Dilihat dari jenis-jenis pengendalian, maka fungsi pengendalian dapat dibedakan menjadi :

a. Pengendalian preventif (berbentuk sistem kendali mutu proses), berfungsi untuk memastikan agar sasaran, program dan
rencana strategis lain tercapai.
b. Pengendalian operasional ( berbentuk pengawasan realisasi anggaran), berfungsi agar anggaran dapat efektif dan efisien.
c. Pengendalian kinerja (pengukuran hasil disbanding tolok ukur kinerja), berfungsi untuk menjamin kualitas rencana.
B. MASTER LAPORAN PUBLIK

Master laporan publik merupakan strategi fiskal untuk pengendalian realisasi anggaran. Strategi fiskal merupakan suatu
kebijakan dari pemerintah untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan memperbaiki penyimpangan yang dilakukan oleh sektor
swasta maupun anggota masyarakat lainnya. Kebijakan fiskal sendiri adalah suatu kebijakan ekonomi yang mengarahkan pada
kondisi ekonomi untu menjadi lebih baik dalam jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran ekonomi. Pemerintah menjalankan
kebijakan fiskal adalah dengan maksud untuk memengaruhi jalannya perekonomian atau mengarahkan jalannya perekonomian
menuju keadaan yang diinginkan. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk memengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dilakukan
dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran konsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerintah (Tr), dan jumlah
pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga dapat memengaruhi tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja
(N).
Manajemen fiskal juga terkait dengan manajemen utang. Yang dimaksud dengan manajemen utang adalah surat utang negara
yang dikeluarkan oleh depatemen keuangan. Dari tahapan agregasi anggaran dan manajemen utang dibutuhkan keputusan
kebijakan terkait program – program.
C. SISTEM PENGENDALIAN REALISASI PROGRAM
1. Review Pertengahan Tahun (Mid-Year Review)
Di beberapa negara, secara hukum perlu dilakukan paling lambat dalam waktu enam bulan dari awal tahun anggaran. Review
pertengahan tahun merupakan kesempatan untuk secara komprehensif menilai kinerja fiskal pemerintah terhadap strategi yang
ditetapkan dalam anggaran yang ditetapkan. Review pertengahan tahun dapat menunjukkan apakah anggaran perlu penyesuaian
atau langkah – langkah perbaikan dalam alokasi sumber daya antara kementerian atau di tingkat pengeluaran keseluruhan atau
untuk sektor tertentu. Untuk negara – negara dengan sistem anggaran berbasis kinerja, review dimanfaatkan untuk menilai
kemajuan dalam mewujudkan target produksi tertentu dalam program publik. Di beberapa negara, seperti Australia, penyajian
review pertengahan tahun diamanatkan oleh undang – undang (dalam kasus Australia) dan disediakan untuk parlemen dan publik,
meskipun mungkin tidak secara resmi menjadi subjek diskusi parlemen dan tidak disajikan untuk disetujui oleh parlemen.

Di negara – negara lain, review pertengahan tahun tidak disampaikan kepada legislatif atau disediakan untuk publik, sehingga
membatasi pengaruhnya. Ulasan pertengahan tahun membantu menilai apa yang ada di dalam atau keluar jalur dalam hal program
underspending atau overspending terhadap penetapan anggaran. Dengan demikian, review pertengahan tahun internal berfungsi
untuk menilai apakah anggaran tambahan diperlukan untuk menutupi item yang membutuhkan otorisasi pengeluaran tambahan.
 Informasi yang Disajikan dalam Dokumen
Dalam pernyataan pada Praktik Terbaik untuk Transparasi Anggaran, OECD (dalam Ramkumar dan Shapiro, 2014) mencatat
bahwa review pertengahan tahun harus menyediakan pelaksanaan anggaran yang terkini, termasuk perkiraan terbaru dari hasil
anggaran untuk tahun fiskal saat ini dan, setidaknya dua tahun fiskal berikutnya. OECD (dalam Ramkumar dan Shapiro, 2014)
juga menyarankan bahwa asumsi ekonomi yang mendasari anggaran harus ditinjau dan dampak dari setiap perubahan pada
anggaran yang diungkapkan; review pertengahan tahun harus berisi diskusi komprehensif mengenai aset keuangan dan
liabilitas pemerintah, aset nonkeuangan, liabilitas pensiun karyawan, dan liabilitas kontigensi; dan dampak dari setiap keputusan
pemerintah lainnya, atau keadaan lain, yang mungkin berdampak material pada anggaran sehingga harus diungkapkan.

Pernyataan ringkasan ini menyoroti pentingnya dan luasnya materi yang harus disediakan dalam review pertengahan tahun.

 Pertama, review pertengahan tahun harus menunjukkan adanya revisi asumsi ekonomi yang mendasari anggaran asli dan
membuat penyesuaian sesuai dengan perkiraan agregat untuk pendapatan, pengeluaran, dan pinjaman public. Setiap revisi
juga harus diperluas untuk meneruskan perkiraan anggaran yang akan sensitif terhadap perubahan parameter ekonomi
utama.

 Kedua, review pertengahan tahun harus menilai apakah strategi fiscal agregat terus menjadi tepat dalam konteks lingkungan
ekonomi saat ini, dan apakah mungkin ada ruang lingkup untuk menyesuaikan sikap kebijakan fiscal di tengah kondisi
ekonomi yang berlaku.
 Ketiga, review pertengahan tahun harus menunjukkan keadaan pelaksanaan di pertengahan tahun dari berbagai elemen
anggaran. Hal ini termasuk spesifik pada pengeluaran saat ini dan investasi oleh sektor dan informasi di berbagai elemen
pengeluaran secara klasifikasi fungsional dan ekonomi. pengeluaran secara klasifikasi fungsional dan ekonomi.

• Keempat, review pertengahan tahun harus menyediakan detil pada keputusan kebijakan yang diambil sejak penyajian
anggaran yang memiliki pendapatan terpengaruh, pengeluaran operasional, dan perkiraan anggaran modal, dengan perkiraan
pada besarnya dampak. Bagi banyak negara, ini mungkin termasuk diskusi tentang apakah ada kebutuhan untuk anggaran
tambahan, dan unsur-unsur tertentu yang akan mencakup.

 Waktu Penerbitan Dokumen


Sesuai praktik terbaik OECD untuk Transparansi Anggaran, review pertengahan tahun harus diterbitkan dalam waktu setidaknya enam
minggu dari akhir periode. Sesuai pedoman IMF tentang Transparansi Fiskal, review pertengahan tahun harus diterbitkan dalam waktu

setidaknya tiga bulan dari akhir periode tahun anggaran .

 
2. Laporan Akhir Tahun (Year-End Report)
Laporan Akhir Tahun menyajikan pembahasan kinerja anggaran pemerintah sebagai hasil dari pelaksanaan anggaran semula dan
setiap anggaran tambahan yang mungkin telah dikeluarkan sepanjang tahun. Di beberapa negara, laporan ini mungkin termasuk
pembahasan tentang bagaimana kinerja pemerintah dilihat dari target output fisik yang ditetapkan salam anggaran aslinya. Sering kali,
masing – masing kementerian dapat menerbitkan laporan mereka sendiri yang lebih rinci, membahas kinerja kementerian dan departemen
selama tahun fiscal sebelumnya, dengan mengacu pada anggaran yang ditetapkan. Terakhir, merupakan pernyataan terinci mengenai
pengeluaran dan pendapatan yang dikumpulkan pemerintah berdasarkan kategori anggaran, serta penilaian oleh auditor dengan kasus di
mana pejabat pemerintah mungkin telah melanggar aturan anggaran atau pengadaan tertentu. Perbedaan lain yang penting adalah bahwa
Laporan Akhir Tahun yang disiapkan oleh departemen terkait atau Departemen Keuangan, sedangkan Laporan Audit disiapkan oleh
lembaga eksternal yang biasanya independen dari eksekutif. Laporan Akhir Tahun memberikan kesempatan penting bagi pemerintah untuk
mengambil stok kinerja tahun sebelunya, baik dari segi ekonomi makro dan sektoral ntuk program tertentu, sehingga dapat melayani peran
ganda mempertinggi kesadaran kementerian sektoral seperti apa kebijakan dan program perlu diperkuat dan mulai untuk memberikan ide –
ide untuk arah masa depan untuk kebijakan.
 Informasi yang Disajikan dalam Dokumen
Inti dari Laporan Akhir Tahun harus mencakup (Ramkumar dan Shapiro, 2014):
1) Pengeluaran agregat dan pendapatan, keseimbangan anggaran secara keseluruhan, dan pembiayaan. Presentasi ini harus sesuai
sebanyak mungkin dengan format normal kedua pemerintah untuk anggaran agregat tetapi juga harus mencakup presentasi yang
dekat dengan yang disarankan oleh IMF.
2) Pernyataan dari keseluruhan posisi neraca pemerintah, termasuk aset dan liabilitas.
3) Presentasi dari anggaran secara klarifikasi ekonomi dan fungsional untuk belanja dan daftar pendapatan dengan komponen
pendapatan yang berbeda.
4) Presentasi ringkasan pengeluaran pemerintah oleh sektor dan kementerian, idealnya dengan data yang sama untuk program
subsektoral. Presentasi ini harus memungkinkan untuk perbandingan anggaran hasil relatif terhadap yang dibayangkan dalam
anggaran yang ditetapkan, dan termasuk ketentuan anggaran tambahan.

Idealnya, Laporan Akhir Tahun harus mencakup kompilasi atau ringkasan dari laporan akhir tahun kementerian sektoral
yang berbeda, menyoroti kekuatan dan kelemahan kinerja kementerian yang berbeda. Di beberapa negara, seperti Inggris,
pemerintah melakukan evaluasi yang lebih rinci terhadap program belanja pelayanan, atau yang disebut “ulasan
pengeluaran”. Idenya adalah untuk belajar dari masa lalu dan memberi masukan ke dalam perumusna kebijakan masa
depan.
 
 Waktu Penerbitan Dokumen
Sesuai praktik terbaik OECD untuk Transparansi Anggaran, Laporan Akhir Tahun harus diterbitkan dalam waktu setidaknya enam bulan
dari akhir periode. Sesuai pedoman IMF tentang Transparansi Fiskal, Laporan Akhir Tahun harus diterbitkan dalam waktu setidaknya
meliputi satu tahun dari akhir periode itu.
D. TEKNIK PENGENDALIAN REALISASI PROGRAM
Siklus realisasi anggran terdiri dari rangkaian kegiatan setelah penganggaran ditetapkan dan dilanjutkan dengan pelaksanaan
anggaran tersebut.

Tabel 11.1 Kegiatan Administrasi dalam Realisasi Anggran Publik

KEGIATAN ADMINISTRASI DI DALAM SIKLUS REALISASI ANGGARAN


UTAMA
ADMINISTRASI DI DALAM SIKLUS ADMINISTRASI ADMINISTRASI PENYELASAIAN
REALISASI ANGGARAN
PROSES
PELAKSANAAN
Pencairan Anggaran Pembuatan prosedur dan formulir Belanja barang, jasa Pengumpulan bukti untuk pencatatan
(Pengeluaran) dan modal
Membuat anggaran kas Tata prosedurrealisasi
pencatatan barang dan modal
Realisasi Pendapatan Menghitung potensi Penagihan dan Rekapitlasi pendapatan
pengumpulan
pendapatan

Membuat regulasi untuk prosedur dan formulir Pegenaan sanksi dan insentif
Pelaksanaan Program Pembentukan tim Pelaksanaan pekerjaan Finalisasi produk/layanan
Membuat tata aturan dan pembagian beban Pembuatan laporan
kerja
1. Tahapan Penyusunan Dokumen Pelaporan Anggaran
Tahapan membuat laporan :
2. Tahap Pencatatan
 Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti transaksi dan bukti pencatatan.
 Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal.

Tabel 11.2 Contoh Formulir Jurnal

Tanggal Nama Rekening Ref Debet Kredit


dan Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5)

 Memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya ke dalam akun buku besar.

Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yang berisi kumpulan rekening atau perkiraan (accounts). Buku besar terbagi
menjadi Buku Besar Umum (General Ledger) dan Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger). Buku besar pembantu
digunakan untuk mencatat rincian rekening tertentu yang ada di Buku Besar Umum. Rekening Buku Besar Umum yang
rinciannya dicatat dalam Buku Besar Pembantu disebut Rekening Pengawas (Controlling Accounts). Sedangkan, rekening-
rekening yang merinci rekening pengawas disebut Rekening Pembantu (Subsidiary Accounts).
Tabel 11.3 Contoh Bentuk Buku Besar yang Paling Sederhana

Nama Rekening
No Rekening

Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah

NAMA REKENING

SISI KREDIT SISI KANAN


ATAU DEBIT ATAU KREDIT
Aturan debit kredit digunakan dalam pencatatan transaksi, yaitu aturan yang digunakan untuk mencatat perubahan aset,
liabilitas, ekuitas, pendapatan dan biaya dalam rekening yang bersangkutan. Persamaan yang digunakan sbb :

ASET = LIABILITAS + EKUITAS + PENDAPATAN – BIAYA

Atau

ASET + BIAYA = LIABILITAS + EKUITAS + PENDAPATAN


Buku Besar Pembantu Kas
1. Pelaku ekonomi Artinya akun perlu dirinci berdasarkan pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat dalam urusan yang
memengaruhi akun kas negara.
2. GeografiArtinya akun dirinci berdasarkan wilayah-wilayah yang akanmenggunakan dana kas.
3. Waktu Artinya akun dirinci dalam rentang waktu tertentu, bisa per minggu atau per bulan.

Buku Besar Pembantu Surplus Defisit


1. Pelaku ekonomi Artinya akun perlu dirinci berdasarkan pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat dalam
urusan yang memengaruhi surplus-defisit negara.

2. Geografi Artinya akun surplus-defisit dirinci berdasarkan wilayah-wilayah tertentu.


3. Waktu Artinya akun dirinci dalam rentang waktu tertentu, bisa per minggu atau per bulan.

Buku Besar Pembantu Hutang

1. Pelaku ekonomi Artinya akun perlu dirinci berdasarkan pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat dalam urusan yang
memengaruhi hutang negara.

2. GeografiArtinya akun hutang dirinci berdasarkan wilayah-wilayah tertentu.

3. Waktu Artinya akun dirinci dalam rentang waktu tertentu, bisa per minggu atau per bulan.
2) Tahap Pengikhtisaran
 Penyusunan neraca saldo (trial balance), berdasarkan akun buku besar
Nama-nama akun beserta jumlahnya yang ada dalam neraca saldo diambil dari buku besar.

Tabel 11.5 Contoh Bentuk Neraca Saldo

(diisikan nama entitasnya)


Neraca Saldo
(diisi tanggal pembuatannya)
Nama Rekening Saldo

Debit Kredit
 

 Pembuatan Ayat Jurnal Penyesuaian

Prosedur penyesuaian merupakan prosedur untuk menyesuaikan rekening – rekening pada akhir periode yang belum
menyajikan informasi yang paling up-to-date. Pada dasarnya, 2 ragam penyesuaian yaitu :

a. Penyesuaian berkaitan dengan transaksi yang sudah terjadi tetapi belum dicatat.
b. Penyesuaian berkaitan dengan transaksi yang sudah dicatat di rekening, tetapi saldo rekening yang bersangkutan masih
harus diperbaiki untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Tujuan dari proses penyesuaian, adalah sbb :

a. Setiap rekening rill khususnya rekening aset dan rekening liabilitas menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
b. Setiap rekening nominal (rekening pendapatan dan rekening biaya) menunjukan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui
dalam suatu periode.

 Penyusunan Kertas Kerja (Worksheet) atau Neraca Lajur


Neraca lajur bersifat tidak formal dan bukan merupakan bagian dari catatan akuntansi. Neraca lajur merupakan alat pembantu
penyusunan laporan keuangan. Tujuan pembuatan neraca lajur, adalah :
a. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
b. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian.
c. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan, dalam membuat jurnal penyesuaian.

 Pembuatan Ayat Jurnal Penutup (Closing Entries)


Tiap-tiap suatu periode akuntansi dimulai saldo rekening-rekening nominal yang harus bersih atau sama dengan nol.
Rekening-rekening nominal dapat di nol-kan dengan menutup rekening-rekening tersebut diakhir peride dan diposting ke
rekening buku besar sehingga nominal akan bersaldo nol.
• Pembuatan Neraca Saldo Setelah Penutupan Neraca saldo setelah penutupan merupakan neraca yang berisi daftar
atau rekening rill yang dibuat setelah dilakukan penutupan.
• Pembuatan Ayat Jurnal Pembalik Apabila diperlukan setelah pembuatan neraca saldo penutupan, dibuat ayat jurnal
pembalik.

3) Tahap Pelaporan
 Laporan Pada Unit Kerja Organisasi
Untuk mencatatnya, Unit Kerja Organisasi dapat menggunakan dua metode :
a. Surplus/defisit entitas kendalian yang tidak dipisahkan.
b. Surplus/defisit entitas kendalian yang dipisahkan.

Bagi organisasi yang memiliki lebih dari satu unit kerja di dalamnya seperti pemerintahan daerah, maka dalam menyelenggarakan
akuntansi terdapat dua alternatif :

 Untuk setiap untit kerja di bawahnya, pemerintah daerah menyelenggarakan ketiga rekening yaitu pendapatan,
biaya & modal.
 Pemerintah daerah neyediakan hanya satu rekening buku besar untuk seluruh Unit Kerja Organisasi, sedangkan
masing-masing Unit Kerja Organisasi hnya menyelenggarakan rekening pembantu.
 
 Laporan Keungan
Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuanga biasanya terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran
(budgetary reports) dan laporan finasial yang terdiri dari :
1. Laporan Realisasi Aggaran.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.
3. Laporan Operasional.
4. Laporan Perubahan Ekuitas.
5. Neraca.
6. Laporan Arus Kas.
7. Catatan atas Laporan Keuangan.

 Neraca Arus Dana


Neraca Arus Dana (NAD) termasuk salah satu bagian dari sistem neraca nasional yang mencakup semua neraca dan
menggambarkan seluruh aspek kegiatan ekonomi dalam bentuk terpadu (integrated accounts). NAD merupakan suatu sistem
data yang dirancang untuk memperlihatkan transaksi finansial antar berbagai sektor ekonomi (sektor pemerintah, sektor moneter,
sektor, sektor rumah tangga dan sektor luar negeri). Karena kelengkapannya, teknik analisis NAD telah banyak digunakan hingga
kini, terutama untuk menganalisis kondisi ekonomi makro.
 
E. TEKNIK PENGENDALIAN REALISASI RROGRAM
1. Pengendalian Melalui Buku Besar Kas

Dalam pengedalian kas ada 3 bagian utama yang perlu dilakukan yaitu identifikasi resiko, monitoring, dan pemisahan tugas
(DiNapoli, Oktober 2010). Semuanya dapat dilakukan dengan bantuan buku besar dan buku besar pembantu untuk kas.

 Identifikasi Resiko

Setiap pemerintah memiliki keadaan dan resiko yanga unik dan akan memengaruhi desain dan implementasi
pengendaliannya.Sebelum menentukan bagaimana pengontrolan harus dilaksanakan, pemerintah harus menilai resiko penipuan atau
kesalahan yang terjadi dan kesalahan yang tidak terdeteksi. Misalnya terdapat resiko :

 Transfer bisa dijalankan tanpa sepengetahuan manajemen?


 Pembelian bisa dilakukan untuk tujuan yang tidak benar?
 Error/kesalahan akuntansi tidak akan terdeteksi?
 Lembur yang tidak perlu atau tidak sah akan terjadi?
 Kurangnya password akan memungkinkan akses keinformasi personal atau rahasia?

Setelah mengidentifikasi resiko, pemerintah mulai dapt merancang satu set konmtrol internal untuk menggulangi atau mengurangi
resiko tersebut. Proses desai harus mempertimbangkan hubungan antara biaya pelaksanaan control dan manfaat yang bisa diperoleh.
Ketika pelaksanaan control tersebut tidak praktis atau tidak efektif biaya, dan konrol sebenarnya tidak diperlukan berdasarkan hukum,
maka supervisori review pekerjaan yang dilakukan harus dipertimbangkan sebagai cara untuk mengurangi resiko.
 Monitoring

Mengidentifikasi resiko dan menerapkan prosedur pengendalian tidak akan melingdungi aset dan menghasilkan informasi keuangan
yang handal jika karwayan tidak mengikuti prosesdur yang ditetapkan. Untuk memastikan bahwa control yang efektif, kepada dapartement
dan pemgawas harus secara teratur meninjau tersedianya dokumentasi dan akuntansi catatan mengkonfirmasi bahwa control sedang
dijalankan seperti yang dirancang. Hal ini juga penting untuk mempertimbangkan umpan balik yang diterima dari karyawan. Beberapa
prosedur pengendalian mungikin tanpak menjadi solusi yang baik untuk resiko yang diindentifikasi tetapi, sekali diterapkan, daoat
menyebabkan masalah yang tak terduga atau inevisiensi. Kegiatan lain mungkin tidak membutuhkan pengendalian, namaun setelah
analisis lebih lanjut, bebrapa jeni pengendalian dapat dibenarkan.

 Pemisahan Tugas
Pemisahan tugas adalah yang umum digunakan dan diterima secara luas dalam praktik pengendalian inrenal. Jika
diimplementasikan secara efektif, kontol ini mengurangi resiko bahwa setiap karyawan akan mampu melaksanakan dan
menyembunyikan kesalahan atau penipuan dalam kegiatan normal tugasnya tanpa terdekteksi. Tiga kategori tugas atau tanggung
jawab, yang diperiksa saat pemisahan tugas dibahas :
1. Pengamanan aset-aset
2. Otorisasi atau persetujuan transaksi yang memengaruhi aset tersebut.
3. Perekaman atau pencatatan atau pelaporan transaksi terkait.
2. Pengendalian Surplus Defisit
Pengendalian surplus defisit dapat dilakukan dengan pengetatan biaya atau pengurangan biaya. Dengan kata lain,
pengontrolan belanja dan pendapatan pemerintah juga dapat mengendaliakn surplus defisit. Selain pengurangan
biaya,pengurangan biaya pengendalian terhadap surplus defisit dapat dilakukan dengan meningkatkan pajak. Pajak yang lebih
tinggi meningkatkan pendapatan dam membantu untuk mengurangi defisit anggaran. Seperti pemotongan belanja, mereka bisa
menyebabkan pengeluaran yang lebih rendah dan menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi. Jika ekonomi tumbuh, maka
pemerintah akan meningkatkan penerimaan pajak, tanpa menaikan pajak. Dengan pertumbuhan ekonomi, PPN akan menjadi
lebih banyak, perusahaan membayar pajak korporasi lebih (pajak atau keuntungan), dana perkerja membayar pajak penghasilan
lebih.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, adalah cara yang paling tidak menyakitkan untuk mengurangi defisit anggaran karena
pemerintah tidak perlu menaikan tariff pajak atau memotong pengeluara. Namua, banyak Negara-negara dengan krisis defisit
viskal sering terjebak dalam resisi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi mungkin tidak memecahkan defisit stuktur yang mendasari
(yang terjadi bahwa selama pertumbuhan yang tinggi) hal ini mungkin masih memperlukan pemotongan belanja atau kenaikan
pajak.

3. Pengedalian Utang

Strategi pengelolaan surat utang Negara :

4. Menurunkan refinancing risk.


5. Memperpanjang rata-rata jangka waktu jatuh tempoh (average maturity) surat utang Negara
6. Menyeimbangkan stuktur jatuh tempo portfolio surat utang Negara sehingga selaras dengan perkembangan anggaran Negara
dan daya serap pasar melalui program penerbitan, penukaran, pembelian kembali, dan pelusanan produk surat utang Negara.
 
SEKIAN DAN TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai