Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN”


Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan Dalam Manajemen

Dosen Pengampuh :
Dr. Lisdawati Muda, S.pd., M.si

Oleh :
Al Uzfi Syahrin Podungge
(201022007)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kepemimpinan
Dalam Manajemen”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah
mendukung penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari
mata kuliah “Kepemimpinan Dalam Manajemen”.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunannya, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Gorontalo, Oktober 2021

Penulis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kepemimpinan Mengefektifkan Organisisasi


Kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi orang lain sehingga orang lain
tersebut dengan sukarela mau melaksanakan kegiatan bersama dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggunakan berbagai bentuk kekuasaan
Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin biasanya digunakan untuk memengaruhi
perilaku anggota kelompok melalui sejumlah cara. Pada dasarnya, para pemimpin
memengaruhi para anggota kelompok untuk melakukan pengorbanan pribadi demi tujuan
organisasi. Oleh sebab itu, para pemimpin diharapkan memiliki kewajiban khusus untuk
mempertimbangkan etika ketika akan mengambil keputusan.

 Kepemimpinan memegang peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam


keseluruhan upaya untuk meningkatkan prestasi kerja, baik pada tingkat individual,
kelompok, dan organisasi.1

Pemimpin atau para pemimpin yang memiliki kewenangan dan memikul tanggung
jawab mengelola kegiatan-kegiatan untuk memuwujudkan tujuan organisasi, selalu
memerlukan bantuan atau kerjsama orang lain, khususnya anggota organisasi di
lingkungannya. Efektivitas pencapaian tujuan organisasi itu sangat bergantung pada kualitas
bantuan atau kerjasama yang diciptakan dan dikembangkan pemimpin, baik yang dilakukan
dengan cara perseorangan maupun kelompok.

Keberhasilan pemimpin dalam mengefektifkan organisasi, sangat bergantung dan


dipengatuhi juga oleh penyelenggaraan program-program untuk meningkatkan kemampuan
kerja anggota organisasi dalam memberikan kontribusi dan melaksanakan kerjasama dalam
usaha mencapai tujuan organisasi.2

1
https://www.kompas.com/kepemimpinan-definisi-dan-konsepnya
2
Hadari Nawawi, Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi,(Gadjah Mada University Press,
yogyakarta, 2003), Hlm.
2.2 Kepemimpinan, Pemimpin Dan Pimpinan
A. Pengertian Kepemimpinan, Pemimpin Dan Pimpinan
1. Kepemimpinan
Kepemimpinan ( leadership ) berkenaan dengan seseorang yang memengaruhi
perilaku orang lain untuk suatu tujuan. Dengan kekuasaan, pemimpin dapat
memengaruhi perilaku para bawahannya. Kekuasaan dapat dibagi menjadi lima,
yaitu: (1) kekuasaan keahlian ( expert power ); (2) kekuasaan legitimasi
( kekuasaan yang sah ); (3) kekuasaan referensi ( referent power ); (4) kekuasaan
penghargaan ( reward power ); dan (5) kekuasaan paksaan ( kekuatan paksaan).
Selain berhubungan dengan kekuasaan, kepemimpinan juga erat dengan karakter.
Berbagai upaya riset dilakukan untuk mengidentifikasi karakter-karakter yang
konsisten dengan kepemimpinan. Upaya riset yang dilakukan untuk memisahkan
karakter kepemimpinan banyak menemui jalan buntu. Dinyatakan juga bahwa
pencarian untuk menentukan seperangkat karakter yang membedakan pemimpin
dan pengikut dan antara pemimpin yang efektif dan tidak efektif, banyak yang
gagal. Hasil yang paling dapat diterima adalah riset yang bertujuan hanya untuk
melakukan penilaian terhadap karakter-karakter yang dapat konsisten konsisten
dengan kepemimpinan.3

Adapun pengertian kepemimpinan menurut para ahli :

a) Menurut Stoner -> Kepemimpinan adalah Sebuah proses dalam mengarahkan atau
memengaruhi kegiatan terkait sebuah organisasi atau kelompok demi mencapai
tujuan tertentu.
b) Menurut Wahjosumidjo -> Kepemimpinan merupakan kemampuan dalam diri
seseorang dan mencakup sifat-sifat, seperti kepribadian, kemampuan, dan
kesanggupan. Kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dari gaya, perilaku, dan
kedudukan pemimpin bersangkutan dan interaksinya dengan para pengikut serta
situasi.
c) Menurut Sondang P. Siagian -> Kepemimpinan dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang saat menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu dalam
memengaruhi orang lain, khususnya bawahannya. Ini dilakukan supaya mereka

3
https://ejournal.undiksha.ac.id/phpMKFIS/article/Kepemimpinan : Teori Dan Karakternya
mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan tertentu supaya tujuan dapat
tercapai dengan mudah.
d) Menurut Hemhiel dan Coons -> Kepemimpinan adalah perilaku individu ketika
memimpin aktivitas dalam kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan
bersama atau shared goal.4
2. Pemimpin
Dilihat dari sisi bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu,
pemuka, pelopor, pembina, pemantau, pembimbing, pengguru, penegak, ketua,
kepala, penuntut, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah pemimpin
digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan
kemampuannya memengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Istilah pemimpin
dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama yaitu pimpin.5
Adapun pengertian pemimpin menurut para ahli :
a. Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan
wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan
sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
b. Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan
wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para
bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan
dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
c. Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu
menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para
bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius,
dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama
secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan
ide ketuhanan yang berlainan.
d. Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu
mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan
pemimpinnya itu.

4
https://salamadian.com/pengertian-kepemimpinan/

5
Veithzal Rivai, dkk, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi, (Jakarta: Rajawali Pers,
2014),hlm.1
e. Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu
posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
f. Menurut Kartini Kartono, Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kclebihan disatu bidang,
sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa
tujuan.6
Dari beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli diatas maka dapat di
artikan bahwa pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya
mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam
mencapai tujuan.
3. Pimpinan

 Pimpinan dapat diartikan sebagai jabatan atau posisi seseorang di dalam


sebuah organisasi baik organisasi formal maupun organisai non formal. Pimpinan
berasal dari kata dasar yaitu "pimpin" sama halnya dengan pemimpin, akan tetapi
sejatinya ke-dua kata ini memiliki makna yang berbeda. Pemimpin adalah orang
yang memiliki kecakapan atau kelebihan dalam suatu bidang sehingga mampu
mempengaruhi orang-orang yang ada disekitarnya untuk melakukan aktivitas
tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Sedangkan pimpinan adalah jabatan atau
posisi seseorang di dalam sebuah organisasi. 
Baik pemimpin maupun pimpinan sama-sama memegang jabatan tertinggi
dalam suatu organisasi. Perbedaan ke-duanya terletak pada sikap kepemimpinan
yang dimiliki. Di mana, seorang pemimpin biasanya berorientasi pada kesepakatan
bersama, pemecahan masalah bersama, dan mampu mengayomi setiap
anggotanya. 
Sedangkan pimpinan lebih berorientasi pada pelaksanaan perintah yang
diberikan, dan jarang melibatkan anggotanya untuk menyelesaikan suatu masalah
sehingga kurang terjalin keakraban dengan anggotanya sendiri. Inti dari perbedaan
kedua kata ini adalah sikap kepemimpinan yang dilalui dimana pemimpin
merupakan hasil dari proses kepemimpinan sedangkan pimpinan hanya sebagai
jabatan. 

6
https://pakdosen.co.id/22-pengertian-pemimpin-menurut-para-ahli/
Jadi, setiap pimpinan belum tentu merupakan pemimpin sedangkan pemimpin
sudah pasti layak menjadi seorang pimpinan. Pada dasarnya semua orang
dilahirkan sebagai pemimpin, hanya waktu dan proses yang dijalaninya yang dapat
menentukan apakah ia layak menjadi pemimpin atau pimpinan karena sejatinya
kita akan menjadi pemimpin bagi diri kita sendiri. Dalam sebuah organisasi
keberadaan seorang pemimpin yang dapat membawa organisasi tersebut ke arah
yang lebih baik sangatlah penting.7 

B. Strategi Dan Pengendalian Dalam Kepemimpinan


Strategi diartikan sebagai siasat, teknik dan taktik utama dalam mengempur
dan menghadapi musuh untuk memenangkan sebuah peperangan sebagai tujuan.
Starategi utama dalam kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin dalam
menjalankan fungsi sebagai anggota organisasi. Jadi strategi ini dapat dilaksanakan
secara baik apabila diawali dengan sikap dan perilaku pemimpin yang mampu
menempatkan dirinya sebagai bagian dari anggota organisasinya.8

Kepemimpinan disebuah organisasi, strategi berarti cara tertentu dalam


mengimplementasikan kemampuan mempengaruhi orang lain sebagai anggota
organisasi agar pikiran, perasaan, sikap, dan perilakunya terarah pada pencapaian
tujuan organisasi. Pemimpin yang efektif harus memiliki kemampuan mempergunakan
strategi dan/atau taktik tertentu yang paling tinggi tingkat ketepatannya.

Dalam kepemimpinan ada yang namanya pengendalian sebagai salah satu


fungsi dari manajemen di sebuah kepemimpinan. Kegiatan pengendalian dalam sebuah
kepemimpinan itu bermaksud untuk mendapatkan respons yang bermakna atau sesuai
dengan yang diinginkan pemimpin, dari semua anggota kelompok/organisasi, selain itu
jika organisasi memiliki program kerja, maka respons tersebut harus direalisasikan –
kegiatan yang telah dirumuskan dalam program tersebut. Wewenang yang dimiliki oleh
pemimpin, bukan jaminan bahwa pemimpin secara otomatis yang dimiliki oleh

7
https://www.kompasiana.com/megawatiakram2769/pemimpin-atau-pimpinan

8
https://www.coursehero.com/file/48192279/456Kepemimpinan-IIpptx/
pemimpin, bukan jaminan bahwa pemimpin secara otomatis dapat melakukan tindakan
pengendalian.9

Kegiatan mengendalikan organisasi sangat tergantung pada kemampuan


membina dan mengelola orang – orang yang dipimpin agar menjadi suatu regu (tim)
yang kompak. Kegiatan tersebut bekerja untuk membuat perasaan dan pikiran setiap
anggota-anggota.

2.3 TEORI KEPEMIMPINAN

a. Teori Sifat (Trait Theory).


Pada Teori Sifat atau Trait Theory ini, para ahli mengemukakan bahwa setiap
pemimpin memiliki mental, fisik dan kepribadian tertentu yang sangat berbeda
dengan mereka yang bukan pemimpin. Tidak seperti teori kepemimpinan yang
sebelumnya, yaitu Teori Great-Man, yang mana banyak para ahli berpendapat seorang
pemimpin adalah mereka yang terlahir dengan genetik kepemimpinan di dalam
dirinya masing-masing, sehingga semua karakteristik kepemimpinan sudah melekat
semenjak lahir. Nah, teori sifat atau trait theory ini mengabaikan faktor genetik
kepemimpinan tersebut. Tidak hanya itu, teori sifat ini juga tidak begitu yakin bahwa
seorang pemimpin dapat dibentuk atau dilatih.10
b. Teori Perilaku

Dalam Teori Perilaku, penekanan bergeser dari sifat atau kualitas pemimpin
ke perilaku dan tindakan mereka. Berbeda dengan Teori Manusia Hebat dan
pendekatan sifat pada kepemimpinan, teori ini menganggap kepemimpinan yang
efektif sebagai hasil dari banyak keterampilan yang dipelajari atau diperoleh. Ini
mengusulkan agar seorang individu dapat belajar menjadi pemimpin yang baik. Ini
adalah salah satu teori kepemimpinan terbaik.

9
http://nandaahmadi.blogspot.com/2014/11/pengendalian-dalam-kepemimpinan.html

10
https://www.studilmu.com/blogs/details/apa-saja-teori-kepemimpinan-yang-penting-untuk-kita-
ketahui
c. Teori Kontingensi
Teori ini mengusulkan bahwa tidak ada satu cara atau gaya kepemimpinan
yang dapat diterapkan pada semua situasi. Dengan kata lain, ia mengakui bahwa
mungkin ada variabel yang memengaruhi situasi tertentu, dan seorang pemimpin
harus memilih tindakan yang tepat, dengan mempertimbangkan variabel tersebut.

Dalam hal ini, peneliti kepemimpinan White dan Hodgson menyatakan,


“Kepemimpinan yang efektif adalah tentang menemukan keseimbangan yang tepat
antara kebutuhan, konteks, dan perilaku.” Pemimpin terbaik tidak hanya memiliki
sifat yang benar tetapi juga kemampuan untuk menilai kebutuhan pengikutnya,
menganalisis situasi yang dihadapi, dan bertindak sesuai dengan itu.

d. Teori Kepemimpinan Situasional

Seperti Teori Kontingensi, Teori Situasi menekankan pentingnya variabel


situasional dan tidak menganggap gaya kepemimpinan siapa pun lebih baik daripada
yang lain. Dinyatakan oleh profesor AS, Paul Hersey dan guru kepemimpinan, Ken
Blanchard, teori situasional adalah kombinasi dari dua faktor – gaya kepemimpinan
dan tingkat kedewasaan para pengikut.

Menurut teori ini, situasi yang berbeda menuntut gaya kepemimpinan dan
pengambilan keputusan yang berbeda. Pemimpin harus bertindak dengan menilai
situasi yang mereka hadapi.11

2.4 TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN

a. Tipe Kepemimpinan Klasik

Teori klasik gaya kepemimpinan mengemukakan, pada dasarnya di dalam


setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive
behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya
kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu mengarahkan
(directing), pembinaan (coaching), Partisipatifi (participation) dan Mendelegasikan
(delegating).

11
https://adminpublik.uma.ac.id/2021/02/04/7-teori-kepemimpinan-utama-yang-harus-dikuasai-setiap-
manajer-di-2021/
b. Tipe Kepemimpinan Situasional

Gaya kepemimpinan, secara langsung maupun tidak langsung mempunyai


pengaruh yang positif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan atau
pegawai. Hal ini didukung oleh Sinungan (1987) yang menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan yang termasuk di dalam lingkungan organisasi merupakan faktor
potensi dalam meningkatkan produktivitas kerja. Sedangkan untuk bawahan yang
tergolong pada tingkat kematangan yaitu bawahan yang tidak mampu tetapi
berkemauan, maka gaya kepemimpinan yang seperti ini masih pengarahan, karena
kurang mampu, juga memberikan perilaku yang mendukung.

Dalam hal ini pimpinan atau pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah
(two way communications), yaitu untuk membantu bawahan dalam meningkatkan
motivasi kerjanya. Selanjutnya, yang mampu tetapi tidak mau melaksanakan tugas
atau tangung jawabnya. Bawahan seperti ini sebenarnya memiliki kemampuan untuk
melakukan pekerjaan, akan tetapi kurang memiliki kemauan dalam melaksanakan
tugas. Untuk meningkatkan produktivitas kerjanya, dalam hal ini pemimpin harus
aktif membuka komunikasi dua arah dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh
bawahan.

Sedangkan gaya delegasi adalah gaya yang cocok diterapkan pada bawahan
yang memiliki kemauan juga kemampuan dalam bekerja. Dalam hal ini pemimpin
tidak perlu banyak memberikan dukungan maupun pengarahan, karena dianggap
bawahan sudah mengetahui bagaimana, kapan dan dimana mereka barus
melaksanakan tugas atau tangung jawabnya. Dengan penerapan gaya kepemimpinan
situasional ini, maka bawahan atau pegawai merasa diperhatikan oleh pemimpin,
sehingga diharapkan produktivitas kerjanya akan meningkat.

c. Tipe Kepemimpinan Otoriter

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan


yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi
ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan
sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik
itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai
pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila
anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing
memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan
pemimpin.Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi
rendah tapi komitmennya tinggi.

d. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan


wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan
demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung
jawab para bawahannya. Pada kepemimpinandemokrasi, anggota memiliki peranan
yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan
sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut,
anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk
anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.

e. Tipe Kepemimpinan Bebas

Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi. Sementara itu, kepemimpinan bebas cocok untuk angggota yang memiliki
kompetensi dan komitmen tinggi.12

12
http://dishub.jabarprov.go.id/artikel/view/109.html

Anda mungkin juga menyukai