Berdasarkan penulisan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa aliran murji’ah berawal
dari sekumpulan orang yang tidak setuju dengan keyakinan aliran khawarij, yaitu yang
menganggap bahwa orang yang melakukan dosa besar adalah kafir. Aliran murji’ah meyakini
bahwa iman tidak dinilai dari amal perbuatan, iman datang dari hati bukan amal.
Kata arji’ah mengandung arti memberi pengharapan, yaitu kepada pelaku dosa besar untuk
memperoleh pengampunan dan rahmat Allah SWT. Oleh karena itu murji’ah artinya orang
yang menunda penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa, yaitu Ali dan Muawwiyah.
Dua doktrin pokok ajaran Murji’ah yaitu yang pertama, Iman adalah cukup dengan
percaya kepada Allah SWT dan rasul-Nyayang dimana merupakan suatu keharusan
bagi adanya iman.Berdasarkan hal ini, seseorang tetap dianggap mukmin walaupun
meninggalkan perbuatan yang diwajibkan dan melakukan dosa besar. Yang kedua, dasar
keselamatan adalah iman semata, selama masih ada iman di hati, setiap maksiat tidak dapat
mendatangkan madarat ataupun gangguan atas seseorang, untuk mendapatkan pengampunan,
manusia cukup hanya menjauhkan diri dari syirik dan mati dalam keadaan akidah tauhid.
Secara garis besar aliran Murji’ah terbagi ke dalam 2 sekte yaitu Murji’ah moderat dan
Murji’ah ekstrem. Tokoh Murji’ah yang moderat antara lain Hasan ibn Muhammad ibn Abi
Thalib antara lain berpendapat walau bagaimanapun besar dosanya, kemungkinan
pengampunan Tuhan masih ada. Dan yang ekstrem antara lain Al-Jahmiyah, As- Sahalihiyah,
Al-Yunusiy, Al-Ubaidiyah dan al-Ghozaniyah.