Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ILMU KALAM TELAAH

PEMIKIRAN ALIRAN MURJIAH


Dalam memenuhi tugas matakuliah ilmu kalam
Dosen : Drs.H.Fathurrahman Alfa,M.Ag.

Pembuat Makalah:
M.Kemal Irsyadul Ibad 21601012012
Budiman Sanusi 21601012004

Prodi Ahwal Asyahsiyah Fakultas Agama Islam


Universitas Islam Malang
Tahun Ajaran 2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang dengan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul PEMIKIRAN KALAM,
MURJIAH, dengan baik.
Kami menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami
memilah dan memilih Refrensi yang paling cocok dan tepat untuk paling tidak -ember
pemahaman yang jelas kepada sang pembaca tentang bagaimana PEMIKIRAN-PEMIKIRAN
KALAM masa itu,dan -ember gambaran kepada pembaca tentang Islam dan problematikanya
zaman dulu.
Semoga Makalah yang kami buat bermanfaat bagi pembaca dan diridhoi Allah SWT,
Amin Ya Robbal alamin

Malang,20 April 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................
Kata Pengantar.............................................................................
Daftar Isi.......................................................................................
1. Bab 1 Pendahuluan
a.Latar belakang...........................................................................
b.Rumusan Masalah.....................................................................
c.Tujuan Masalah.........................................................................
2. Bab II Pembahasan
a. Sejarah munculnya Aliran Murjiah..........................................
b. Dokrin dokrin Aliran Murjiah...............................................
c. Sekte sekte Murjiah dan ajaran ajarannya.................................
d. kelebihan dan kekurangan aliran murjiah.................................
3. Bab III Penutup
a. Kesimpulan................................................................................
b. Daftar Pustaka............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kaum murjiah adalah kaum yang tidak mau turut campur dalam
pertentangan antara kaum yang keluar dari ali dan setia pada ali dan
menyerahkan penentuan kafir atau tidaknya kaum yang bertentangan tadi
kepada Tuhan. Aliran murjiah juga memiliki beberapa golongan atau bisa
disebut sekte.
Melalui makalah ini penyusun beraharap pembaca lebih mengenal
tentang peradaban islam khususnya pada kaum murjiaah agar memperluah
wawasan tentang ke-Islaman.

B. Rumusan Masalah
Melalui makalah ini, penyusun memaparkan beberapa rumusan
masalah, sebagai berikut :
1.Bagaimana sejarah munculnya aliran Murjiah?
2. Apa saja doktrin pada aliran Murjiah?
3. Apa saja sekte dalam aliran Murjiah beserta ajaran-ajarannya?
C.Tujuan Penulisan
Setiap penulisan pasti mempunyai tujuan, dan tujuan tersebut harus dicapai, adapun pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut :

1.Mengetahui asal-usul pokok ajaran murjiah

2.Mengetahui pokokpokok ajaran aliran murjiah

3.Mengetahui sekte yang ada di aliran murjiah


BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Aliran Murjiah
Nama Murjiah berasal dari kata irja atau arjaa yang berarti penundaan,
penangguhan, dan pengharapan. Kata arjaa juga memiliki arti memberi harapan,
yakni memberi harapan kepada pelaku dosa besar untuk memperoleh
pengampunan dan rahmat Allah. Oleh karena itu, murjiah artinya orang yang
menunda penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa, yakni Ali dan
Muawiyah serta pasukannya masing-masing ke hari kiamat kelak.[1]
Kaum Murjiah ditimbulkan oleh persoalan politik sama halnya dengan kaum
Khawarij, tegasnya persoalan kholifah yang membawa perpecahan dikalangan umat
Islam setelah terbunuhnya Usman Ibn Affan. Seperti telah dibahas, kaum Khawarij
pada mulanya adalah penyokong Ali tetapi kemudian menjadi musuhnya. Karena
adanya perlawanan ini, kelompok yang setia pada Ali bertambah keras dan kuat
membelanya dan merupakan satu golongan lain yang disebut Syiah. Akan tetapi
mereka sama-sama menentang kekuasaan Bani Umayyah, tetapi dengan motif
yang berbeda.[2]
Dalam permusuhan inilah muncul satu aliran baru yang bersikap netral yang
tidak ikut dalam kafir-mengkafirkan yang terjadi pada golongan tersebut. Bagi
merekan golongan yang bertentangan itu merupakan orang-orang yang dapat
dipercayai dan tidak keluar dari jalan yang benar. Oleh karena itu, mereka tidak
mengeluarkan pendapat siapa yang salah dan benar dan lebih baik menunda
penyelesaian hingga hari perhitungan di depan Allah. Dengan demikian, kaum
Murjiah adalh kaum yang tidak ikut campur dalam pertentangan tersebut dan
mengambil sikap menyerahkan penentuan kafir atau tidaknya orang-orang yang
bertentangan tersebut kepada Allah.
Ada beberapa teori tentang kemunculan Murjiah. Teori pertama
mengatakan bahwa gagsan irja atau arjaa dikembangkan oleh sebagian sahabat
untuk menjamin persatuan dan kesatuan umat Isam ketika terjadi pertikaian politik
antara Khawarij dan Syiah. Diperkirakan Murjiah muncul bersamaan dengan
kemunculan Khawarij dan Syiah.
Teori lain mengatakan bahwa Murjiah muncul pertama kali sebagai gerakan
politik oleh cucu Ali, yaitu Al-Hasn bin Muhammad Al-Hanafiyah, sekitar tahun 695.
Teori lain menceritakan bahwa ketika terjadi perseteruan antara Ali dan Muawiyah,
dilakukan tahkim (arbitrase) atas usulan Amr bin Ash, seorang kaki tangan
Muawiyah. Kelompok Ali terpecah menjadi dua kubu, kubu yang pro dan kubu yang
kontra. Kubu yang kontra akhirya keluar dari Ali, yakni kaum Khawarij. Mereka
berpendapat bahwa tahkim merupakan dosa besar dan orang yang
melaksanakanya termasuk orang yang kafir. Pendapat ini ditentang oleh kaum
Murjah.
----------------------------------------------
[1] Rozak Abdul, 2001,Ilmu Kalam (Bandung:CV Pustaka Setia). Hal.
56
[2]Nasution Harun,2010,Teologi Islam: Aliran-Aliran Sejarah Analisa
Perbandingan (Jakarta: UI-Press). Hal. 24

B. Doktrin-doktrin Murjiah

Doktrin teologi Murjiah menurut Harun Nasution menyebutkan empat ajaran


pokok, yaitu
1. Menunda hukuman atas Ali, Muawiyah, Amr Bin Ash, dan Abu Musa Al-Asyary
yang terlibat tahkim dan menyerahkan kepada Allah di hari kiamat kelak.
2. Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.
3. Meletakan (pentingnya) iman daripada amal.
4. Memperbaiki pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh
ampunan dan rahmat Allah.

C. Sekte-sekte dan Ajaran Dalam Aliran Murjiah

Aliaran murjiah dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu golongan moderat
dan golongan ekstrem.
Al-Murjiah moderat disebut juga al-Murjiah al-Sunnah yang pada umum
terdiri dari para fuquha dan muhditsin. Mereka berpendapat bahwa orang berdosa
besar bukanlah kafir dan tidak kekal dalam neraka, dia akan dihukuk dalam neraka
sesuai dosa yang telah diperbuatnya dan kemungkinan Allah bisa mengampuni
dosanya. Dengan demikian, Murjiah moderat masih mengakui keberadaan amal
perbuatan dan mengakui pentingnya amal perbutan manusia, meskipun bukan
bagian dari iman. Yang termasuk golongan al-Murjiah moderat, di antaranya al-
Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Tholib, Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan beberapa
ahli hadis.
Golongan al-Murjiah yang eksterm adalah mereka yang secara berlebihan
mengadakan pemisahan antara iman dan amal perbuatan., Mereka menghargai
iman terlalu berlebihan dan merendahkan amal perbuatab tanpa perhitungan sama
sekali. Amal perbutan tidak ada pengaruhnya terhadap iman. Iman hanya berkaitan
dengan Tuhan dan hanya Tuhan yang mengetahuinya. Oleh karena itu, selagi orang
beriman, perbuatan apapun tidak dapat merusak imanya sehingga tidak
menyebabkan kafirnya seseoarang.
Adapun yang termasuk al-Murjiah eksterm sebagai berikut :
1. Golongan al-Jahmiyah
Golongan ini merupakan para pengikut Jahm bin Safwan. Mereka berpendapat
bahwa orang Islam yang percaya kepada Tuhan tidak akan menjadi kafir
menyatakan kekufuran secara lisan karena iman dan kufur letaknya dalam hati.
2. Golongan al-Sahiliyah
Golongan ini merupakan pengikut Abu Hasan al-Salahi. Iman adalah mengetahui
secara mutlak Tuhan. Kufur adalah tidak mengetahui Tuhan. Yang disebut ibadah
adalah iman.
3. Golongan al-Yunusiyah
Golongan ini merupakan pengikut Yunus bin Aun al-Numairi. Melakukan maksiat
atau pekerjaan jahat tidaklah merusak iman seseorang.

4. Golongan al-Ubaidiyah
Pengikut dari Ubaid al-Muktaib. Berpendirian sebagaimana al-Yunusiyah dengan
menambahkan jika sesorang mati dalam iman, dosa-dosa, dan perbuatan jahat
yang dikerjakan tidak merugikan bagi yang bersangkutan.
5. Golongan al-Ghozaniyah
Pengikut Ghassan al-Kuffi, berpendirian bahwa iman adalah mengenal Allah dan
Rosul-Nya serta mengakui apa-apa yang diturunkan Allah dan yang dibawa Rosul-
Nya.
D. Kelebihan dan Kekurangan Aliran Murjiah

Kelebihan dari aliran ini adalah golongan ini tidak akan memudaratkan perbuatan
maksiat itu terhadap keimanan. Demikian juga sebaliknya, tidaklah akan memberi manfaat dan
memberi faedah ketaatan seseorang terhadap kekafirannya. Artinya, tidaklah akan berguna dan
tidaklah akan diberi pahala perbuatan baik yang dilakukan oleh orang kafir. Maka dari itu,
mereka tidak mau mengkafirkan seseorang yang telah masuk Islam, sebab golongan ini sagat
mementingakan kewajiban sesama manusia.

Kekurangan aliran ini adalah lebih mementingkan urusan dunia dari pada akhirat.Karena
menurut mereka, iman adalah mengetahui dan mengakui sesuatu yang menurut akal wajib
dikerjakan.Berarti, kelompok ini mengakui adanya kewajiban-kewajiban yang dapat diketahui
akal sebelum datangnya syariat.

Firman Allah SWT dalam surat Ar Radu ayat 28 :


Artinya :

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram.

Apabila seseorang sudah mempercayai Allah SWT dan rasul-rasul-Nya dan segala
sesuatu yang datang dari Allah SWT, berarti ia mukmin meskipun ia menyatakan dalam
perbuatannya hal-hal yang bertentangan dengan imannya. Seperti berbuat dosa, menyembah
berhala, dan minum-minuman keras.Golongan ini juga meyakini bahwa surga dan neraka itu
tidak abadi, karena keabadian hanya bagi Allah SWT semata.

Firman Allah SWT dalam surat Al Anfal ayat 2 disebutkan :


Artinya :

Dan apabila dibacakan terhadap ayat-ayat-Nya, maka ayat-ayat itu menambah iman
mereka.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kaum Murjiah ditimbulkan oleh persoalan politik, tegasnya persoalan
Kholifah setelah terbunuhnya Usman Ibn Affan. Diantara pertikaian antara
golongan yang setia pada Ali dan keluar dari Ali, munculah satu aliran yang
bersikap netral yang tidak ikut dalam kafir-mengkafirkan yang terjadi antara
golongan tersebut. Golongan yang bersifat netral ini disebut Kaum Murjiah.
Kaum Murjiah penentuan hukum kafir atau tidaknya orang yang terlibat
dalam pertentangan antara Ali dan Muawiyah kepada Allah kelak di hari
akhir.
Kaum Murjiah dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu : Murjiah
Moderat dan Murjiah eksterm

B.DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Harun. 2010. Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa


Perbandingan. Jakarta: UI Press
Nurdin, M.Amin. 2012. Sejarah Pemikiran Islam. Jakarta: Teruna Grafika
Rozak, Abdul. 2001. Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka Setia
http://makalahqwahyu.blogspot.co.id/2016/07/makalah-ilmu-kalam-aliran-murjiah.html

Anda mungkin juga menyukai