ALIRAN MURJI'AH
I
KATA PENGANTAR
II
Daftar Isi............................................................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................................................
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang...............................................................................................................
B. Batasan Masalah...........................................................................................................
C.Tujuan Penulisan............................................................................................................
Bab II. Pembahasan
A. Sejarah Aliran Murji'ah...........................................................................................
B. Pokok-Pokok Ajaran Murji'ah................................................................................
C. Tokoh-Tokoh Aliran Murji'ah.................................................................................
B. Saran......................................................................................................................................
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Murji’ah merupakan aliran Theologi Islam yang netral atau menangguhkan
dan memberi pengharapan terhadap umat yang melakukan dosa besar, munculnya
aliran ini pada mulanya ditimbulkan oleh persoalan politik kemudian akhirnya
berkembang menjadi persoalan teologis. Dengan demikian kaum Murji’ah pada
mulanya golongan yang tidak mauturut campur dalam pertentangan yang terjadi
ketika itu dan mengambil sikap menyerahkan penentuan hukum kafir atau tidak
kafir. Tulisan ini akan menguraikan atau membahas bagaimana munculnya
Aliran Murji’ah, Sejarah munculnya Murji’ah, tokoh-tokoh serta pokok-pokok
ajarannya.
B. Batasan Masalah
1. Apa itu Murji'ah
2. Sejarah Aliran Murji'ah
3. Pokok-pokok ajaran Aliran Murji'ah
4. Tokoh-tokoh Aliran Murji'ah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Aliran Murji'ah
2. Untuk mengetahui sejarah Aliran Murji'ah
3. Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokohnya
IV
BAB II
PEMBAHASAN
V
dosa besar lain.
Dalam suasana pertentangan inilah timbul suatu golongan baru yang ingin
bersukap netral, tidak mau turut dalam praktek kafir mengkafirkan yang terjadi
antara golongan yang bertentangan ini. Bagi mereka sahabat-sahabat yang
bertentangan ini merupakan orang-orang yang dapat dipercayai dan tidak keluar
dari jalan yang benar. Oleh karena itu mereka tidak mengeluarkan pendapat
siapa sebenarnya yang salah, dan lebih baik menunda (arja'a) yang berarti
penyelesaian persoalan ini di hari perhitungan di depan Tuhan.
2. Permasalahan ke-Tuhanan
Dari permasalahan politik. mereka kamu Murji'ah pindah kepada
permasalahan ketuhanan (teologi) yaitu persoalan dosa besar yang ditimbulkan
kaum Khawarij. Kaum Khawarij menjatuhkan hukum kafir bagi orang yang
membuat dosa besar, sedangkan kaum Murji'ah menjatuhkan hukum mukmin.
Pendapat penjatuhan hukum kafir pada orang yang melakukan dosa besar oleh
kaum Khawarij ditentang oleh kaum Murji'ah yang mengatakan bahwa pembuat
dosa besar tetap mukmin, tidak kafir, sementara dosanya diserahkan kepada
Allah SWT, apakah Dia akan mengampuninya atau tidak.
VI
dua kalimat syahadat yang menjadi dasar utama dari iman. Oleh karena itu
orang tersebut masih mukmin, bukan kafir.
Pandangan golongan ini dapat terlihat dari kata Murji'ah itu sendiri yang
berasal dari kata arja'a yang berarti orang yang menangguhkan, mengakhirkan
dan memberikan harapan. Menangguhkan berarti bahwa mereka menunda soal
peyiksaan seseorang ditangan Tuhan, yakni jika Tuhan mau memaafkan ia akan
langsung masuk surga. Sedangkan jika tidak, maka ia akan disiksa sesuai dengan
dosanya, setelahnya ia akan dimasukkan ke surga. Dan mengakhirkkan
dimaksudkan karena mereka memandang bahan perbuatan atau amal sebagai hal
yang nomor dua bukan pertama. Selanjutnya, kata menangguhkan dimaksudkan
karena mereka menangguhkan keputusan hukum bagi orang-orang yang
melakukan dosa dihadapan Tuhan.
VII
a. Golongan Moderat
Golongan moderat berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukanlah
kafir dan tidak kekal dalam neraka. Tetapi akan dihukum dalam neraka sesuai
dengan besarnya dosa yang pernah dilakukannya, kemudian setelah menjalani
hukuman ia akan keluar dari neraka. Dan ada juga kemungkinan bahwa Tuhan
akan mengampuni dosanya, oleh karena itu tidak akan masuk neraka sama sekali.
b. Golongan Ekstrim
Golongan ekstim ialah golongan bahwa iman adalah keyakinan di dalam hati.
Apabila seseorang di hatinya telah meyakini apabila tidak ada Tuhan selain
Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya, meskipun ia menyatakan kekafiran
dengan lidah, menyembah berhala, memuja salib, mengakui trinitas. kemudian
mati, orang ini tetap mukmin yang sempurna imannya disisi Allah dan ia
termasuk golongan ahli surga.
1. Golongan al-Jamiyah yang dipelopori oleh Jahm Ibn Sofwan. Golongan ini
berpendapat bahwa orang Islam yang percaya pada Tuhan, kemudian menyatakan
kekufurannya secara lisan tidaklah menjadi kafir, karena kafir dan iman
tempatnya bukan dalam bagian tubuh manusia melainkan dalam hati. Golongan
ini juga meyakini bahwa surge dan neraka tidak abadi, karena keabadian hanya
bagi Allah SWT.
VIII
mata makrifat (mengetahui) kepada Allah SWT, sedangkan kafir tidak
mengetahui Allah SWT. Iman dan kafir tidak dapat bertambah dan berkurang.
Menurut mereka, sholat bukan merupakan ibadah kepada Tuhan, karena yang
disebut ibadah itu adalah iman kepada Allah dalam arti mengetahuin Tuhan.
IX
Berpendapat bahwa iman disamping meyakini dalam hati bahwa tiada Tuhan
selain Allah SWT dan Muhammad SAW itu rasul-Nya, juga harus diucapkan
secara lisan. Jika tidak diyakini dalam hati dan diucapkan degan lisan, maka
bukan iman namanya.
1. Iman
Adalah cukup dengan mengetahui dan percaya kepada Allah dan rasul- Nya saja. Adapun
amal atau perbuatan tidak merupakan keharusan bagai adanya iman. Berdasarkan hal ini
seseorang tetap dianggap mukmin walaupun ia meninggalkan apa yang difardhukan kepadanya
dan melakukan perbuatan- perbuatan dosa besar.
X
2. Dasar keselamatan
Adalah iman semata-mata. Selama masih ada iman dihati, maka setiap maksiat tidak akan
mendatangkan kemudharatan ataupun gangguan atas diri seseorang. Untuk mendapatkan
pengampunan, manusia hanya cukup dengan menjauhkan diri dari syirik dan mati dalam
keaadan akidah tauhid.
Menurut Harun Nasution dalam Anwar menyebutkan bahwa ajaran pokok dalam aliran Murjia
ada empat yang mana sebagai berikut :
a. Menunda hukuman atas Ali, Muawiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa al- Asyari yang terlibat
tahkim dan menyerahkan kepada Allah dihari kiamat kelak.
b. Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.
c. Meletakkan (pentingnya) iman daripada amal.
d. Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan
dan rahmat dari Allah.
XI
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam aliran Murji'ah yang terpenting dalam kehidupan beragama adalah
aspek iman dan kemudian amal. Jika seseorang masih beriman, berarti dia tetap
mukmin bukan kafir meskipun ia melakukan dosa besar. Adapun hukuman bagi
dosa besar itu terserah kepada Tuhan, akan diampuni atau tidak. Dan dikatakan
Murji'ah karena ada sekelompok orang yang menyatakan diri tidak ingin terlibat
dalam pertentangan politik yang terjadi antara Ali dan Mu'awiyah.
B. Saran
Agar lebih memahami isi dari makalah kami tentang Aliran Murjiah para
pembaca bisa mengeksplor kembali lewat buku-buku yang membahas tentang Imu
Kalam atau dapat mencari refrensi dari internet.
XII