Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MURJI’AH DALAM ILMU AKIDAH

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Hj. Muliati, M.Ag

KELOMPOK 9:

Nurhalisa (2220203874235024)

Nirmala (2220203874235016)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM ISLAM
JURUSAN HUKUM TATA NEGARA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah yang naha mengetahui dan maha bijaksana yang telah member
petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepads-Nya. Salawat serta salam
semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat nya dengan suri
tauladan-Nya yang baik.

Dan segala syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah, kesempatan dan
pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan
pegetahuan tentang konsep murji’ah dalam ilmu akidah, semua di rangkup dalam makalah
ini, agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami, singkat dan akurat.

Sistematika makalah ini di mulai dari pengantar dan merupakan apersepsi atas materi yang
telah dan akan di bahas dalam bab tersebut. Selanjutya, membaca akan masuk pada inti
pembahasaan dan di akhiri dengan kesimpulan, saran dan makalah ini. Di harapkan pembaca
dapat mengkaji berbagai permasalahan tentang konsep murji’ah dalam ilmu akidah, kami
penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Terimakasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Parepare, September 2022

Tim penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………….……………………………………………………………ii

BAB I (PENDAHULUAN) ……………..…………….………..………….………………..iii

1. Latar belakang………………………………………………..…..…………………..….1

2. Rumusan masalah……..…………………….………...…………...………………….…2

3. Tujuan……………………………...……………………………...……..……………….3

BAB II (PEMBAHASAAN)…………………………………………..
………………….....iv

1. Latar belakang kemunculan Murji’ah.................................................................................1


2. Perkembangan Murji’ah………………………………………………………………….2
3. Pokok ajaran Murji’ah……………………………………………………………………3
4. Kelompok ajaran Murji’ah………………………………………………………….……4

BAB III (PENUTUP)………………………………..…….


………………………………….v

Kesimpulan………………………….………………………………………………….

Kritik dan saran………………………………………………………………………..

Daftar pustaka…………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan pemikiran dalam islam tidak terlepas dari perkembangan sosial
dalam kalangan islam itu sendiri. Memang pembahasan pokok dalam agama islam
adalah akidah, namun dalam kenyataannya masalah pertama yang muncul di kalangan
umat islam bukanlah masalah teologi. Melainkan persoalan di bidang politik hal ini di
dasari fakta sejarah yang menunjukkan bahwa titik awal munculnya persoalan
pertama ini di tandai dengan lahirnya kelompok-kelompok dari kaum muslimin yang
telah terpecah yang ke semuanya itu di awali dengan persoalan politik yang kemudian
memunculkan kelompok-kelompok dengan berbagai aliran teologi dan berbagai
pendapat-pendapat yang berbeda-beda.
Dalam sejarah agama islam ini telah tercatat adanya fiqah-firqah(golongan) di
lingkungan umat islam, yang antara lain bertentangan pahamnya secara tajam yang
sulit untuk di perdamaikan, apalagi untuk di persatukan. Salah satunya adalah aliran
muurji’ah yan di sebabkan oleh persoalan kekhalifaan.
Setelah terbunuhnya khalifah Usman bin Affan, umat Islam terpecah kedalam dua
kelompok besar, yaitu kelompok Ali dan Mu’awiyah. Kelompok Ali lalu terpecah
pula dalam dua golongan yaitu golongan setia membela Ali(Syiah) dan golongan
yang keluar dari barisan Ali(Khawarij). Ketika berhasil mengungguli dua kelompok
lainnya, yaitu Syi’ah dan Khawarij dalam merebut kekuasaan, kelompok Mu’awiyah
lalu mmbentuk Dinasti Umaiyah. Syiah dan Khawarij bersama-sama menentang
kekuasaanya. Syiah menentang Mu’awiyah karena menuduh Mu’awiyah merebut
kekuasaan yang seharusnya milik Ali dan keturunnya. Sementara itu Khawarij tidak
mendukung Mu’awiyah karena ia di nilai menyimpang dari ajaran Islam. Dalam
pertikaian antara ketiga golongan tersebut, terjadi ditengah-tengah suasana pertikaian
ini, muncul sekelompok orang yang menyatakan diri tidak ingin terlibat dalam
pertikaian politik yang teradi. Kelompok inilah yang kemudian berkembang menjadi
“Murji’ah”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa melatarbelakangi munculnya aliran murji’ah?
2. Bagaimana perkembangan murji’ah lebih lanjut?
3. Apa pokok ajaran dari aliran murji’ah?
4. Bagaimana kelompok-kelompok pada aliran murji’ah?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami yang melatarbelakangi munculnya aliran murji’ah
2. Mengetahui dan memahami perkembangan murji’ah dalam agama islam
3. Mengetahui dan memahami ajaran pokok serta kelompok-kelompok aliran
murji’ah
BAB II
PEMBAHASAN

1. Latar Belakang Kemunculan Murji’ah


Sebagaimana kaum Khawarij, kaum Murji’ah pada mulanya di timbulkan oleh
persoalan politik, tegasnya persoalan khalifah yang membawa perpecahandi kalangan
umat Islam setelah Usman ibn Affan mati terbunuh. Pada mulanya kaum Khawarij
adalah penyokong Ali ibn Abi Talib, kemudian berbalik menjadi musuhnya. Kaum
Khawarij dan Syiah merupakan dua golongan yang bermusuhan, sama-sama
menentang keuasaan bani Umayyah tetapi dengan motif yang berlainan. Kaum
Khawarij menentang dinasti ini, karena memandang mereka menyeleweng dari
ajaran-ajaran agama Islam. Sedangkan, Syiah menentang karena memandang mereka
merampas kekuasaan Ali dan keturunannya. Dalam suasana perselisihan inilah,
timbul suatu golongan yang ingin bersifat netral dan tidak ingin turut dalam
perselisihan yang terjadi diantara dua golongan tersebut. Bagi kaun Murji’ah
memandang mereka sahabat dalam perselisihan itu orang;orang yang dapat dipercaya
dan tidak keluar dari jalan yang benar. Oleh karena itu, mereka tidak mengeluarkan
pendapat bahwa siapa yang benar dan siapa yang salah. Hal tersebut ditunda
penyelesaiannya dan diserahkan kepada Allah SWT, di akhirat nanti apakah ia
mukmin atau kafir. Pertentangan-pertentangan yang terjadi saat itu, dalam praktek
kafir mengkafirkan yamg terjadi diantara Ali ibn Abi Talib dan Muawiyah ibn Abi
Sufyan.
Kelompok Murji’ah ini mendapat dukungan dari penguasa Daulah Bani Umayyah
sebagai upaya pembersihan diri dari kezalimannya terhadap sahabat dan keluarga
Nabi saw, Menurut Murji’ah, seseorang yang berbuat dosa besar tidaklah kafir dan
memiliki peluang masuk surga apabila bertobat. Orang Islam yang melakukan dosa
besar dan masih mengucapkan syahadat, masih termasuk mukmin dan bukan kafir
atau musyrik. Perbuatan manusia tidak dapat dipakai sebagai ukuran menentukan
Islam atau kafirnya seseorang, karena yang menentukan adalah iman di hati dan apa
yang ada di dalam manusia hanya ia dan Allah yang mengetahui. Karena itu seorang
manusia tidak berhak menilai atau menvonis seseorang sebagai kafir atau mukmin.
Penentuannya ditentukan Allah swt di akhirat, bukan oleh manusia.
Literatur mengenai pertumbuhan dan perkembangan pemikiran kaum Murji’ah
belum dapat diketahui, dengan demikian uraian tentang pemikiran dan perpecahan
yang terjadi dalam golongan kaum Murji’ah tak mungkin diurakan dengan jelas
sebagaimana halnya dengan kaum Khawārij. Kaum Murji’ah pecah menjadi beberapa
golongan kecil, berlainan dengan kaum Khawārij yang menekankan pemikiran pada
masalah siapa dari orang Islam yang sudah menjadi kafir, yaitu siapa yang telah
keluar dari Islam, kaum Murji’ah menekankan pemikirannya pada hal yang
sebaliknya, yaitu siapa yang masih mukmin dan tidak keluar dari Islam.
2. Perkembangan Murji’ah

Anda mungkin juga menyukai