Anda di halaman 1dari 10

ILMU KALAM HPI 2C

AlIRAN HPI
2C

HPI 2C
MURJI'AH KELOMPOK 4

BP.DR. ARIS WIDODO, S.AG, M.A


PengeRTIan
Murji’ah dalam arti menunda (menangguhkan) maksudnya adalah bahwa dalam
PENGERTIAN menghadapi sahabat-sahabat yang bertentangan, mereka tidak mengeluarkan
pendapat siapa yang bersalah, tetapi mereka menunda dan menangguhkan
Kata murji’ah berasal dari kata penyelesaian persoalan tersebut di hari akhirat kelak di hadapan Allah Swt.
Arab arja’a yang artinya bisa Murji’ah dengan arti memberi harapan, maksudnya adalah bahwa orang-orang islam
bermacam-macam yaitu: yang berbuat dosa besar tidak menyebabkan mereka menjadi kafir. Mereka tetap
1. Menunda (menangguhkan), mukmin dan tetap mendapatkan rahmat Allah meskipun mereka harus masuk lebih
2. Memberi harapan dahulu dalam neraka karena perbuatan dosanya.
3. Mengesampingkan. Sedangkan murji’ah dalam pengertian mengesampingkan maksudnya adalah bahwa
golongan ini menganggap yang penting dan di utamakan adalah iman, sedangkan
amal perbuatan hanya merupakan soal kedua, yang menentukan mukmin atau
kafirnya seseorang adalah imannya bukan perbuatannya.
SEJARAH ALIRAN MURJI'AH

Aliran ini di sebut murji’ah karena menunda penyelesaian


permasalahan antara Ali ibn Abi Thalib dan Muawiyyah Ibn Abi Sufyan
dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat nanti. Aliran ini
menyatakan bahwa orang yang berdosa tetap mukmin selama masih
beriman kepada Allah SWT dan Rasul Nya. Sedangkan orang yang
melakukan dosa besar, orang tersebut di akhirat baru ditentukan
hukuman nya.
SEJARAH ALIRAN MURJI'AH

Aliran ini muncul dilatarbelakangi oleh persoalan politik, yaitu soal khilafah
(kekhalifahan). Setelah terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan, umat islam pada
masa itu terpecah kedalam tiga kelompok yaitu golongan Khawarij, Syiʻah dan
Muawiyah, yang mengakibatkan timbulnya pertikaian akibat perebutan kekuasaan.
pertikaian antara ketiga golongan tersebutlah terjadi saling mengkafirkan, sampai
akhirnya muncul sekelompok orang yang menyatakan diri tidak ingin terlibat dalam
pertentangan politik yang terjadi. Kelompok inilah yang kemudian berkembang
menjadi golongan Murji’ah.
DOKTRIN-DOKTRIN MURJIAH
a) Menurut Harun Nasution, ada empat ajaran pokoknya yaitu:
· Menunda hukuman atas Ali , Muawiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al-Asy'ary yang
terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allah dari hari kiamat kelak.
· Menyerahkan keputusa kepada Allah atas orang muslin yang berdosa besar.
· Meletakkan (pentingnya) iman dari pada awal.
· Memberikan pengharapan kepada muslim yang bedosa besar untuk memperoleh
ampunan dan rahmat dari Allah.
b) Menurut Abu 'A'la Al-Maududi, ada dua doktrin pokok aliran murjiah yaitu:
· Iman, adalah percaya kepada Allah dan Rasulnya saja. Adapun amal atau perbuatan
tidak merupakan suatu keharusan bagi adanya iman
· Daaar keselamatan adalah iman semata. Selama masih ada iman dihari, setiap perbuatan
maksuat tidak dapa mendatangkan mudharat ataupun gangguan atas seseorang.
SEK TE - S EK TE
MU R JIA H
a) Mujiah moderat
Golongan ini berpendirian bahwa pendosa besar tetap mukmin, tidak
kafir, tidak pula kekal didalam neraka. Mereka disiksa sebesar dosanya
dan bila diampuni oleh Allah tidak masuk neraka sama sekali.
b) Mutjiah ektrem
Berpandangan bahwa keimanan terletak didalam kalbu. Oleh karena
itu, segala ucapan atay perbuatan seseorang yang menyimpang daru
kaidah agama tidak berarti menggeser atau merusak kesempurnaan
keimanannya dalam pandangan Tuhan.
SEKTE-SEKTE MURJIAH

Adapun yang bergolongan ektrem adalah:


a. Jahmiyah, berpandangan bahwa orang yang percaya kepada Tuhan kemudian menyatakan
kekufuran secara lisan, tidaklah menjadi kafir karena iman dan kufur itu bertempat didalam hati.
b. Shalihiyah, berpendapat bahwa iman adalah mengetahui Tuhan, sedangkan kufur adalah tidak tahu Tuhan.
Yang disebut iman adalah iman kepada-Nya dalam arti mengetahui Tuhan. Sholat, zakat, puasa, dan haji
bukan merupakan ibadah kepada Allah melainkan sekedar menggambarkan kepatuhan.
c. Yunusiyah dan Ubudiyah, menyatakan bahwa melakukan maksiat atau perbuatan jahat tidak akan merusak
iman seseorang. Ketika mati dalam iman, dosa dan perbuatan jahat tidaklah merugikan orang
yang bersangkutan.
d. Hasaniyah, menyebut bahwa jika seseorang mengatakan " saya tahu Tuhan melarang memakan daging babi,
tetapi saya tidak tahu apakah babi yang diharamkan itu adalaj kambing ini" maka orang tersebut tetap
mukmin bukan kafir.
PeRKEMbangan
AlIRAn MuRJIah
Aliran murjiah berkembang sangat pesat Sebagai aliran yang berdiri sendiri, golongan
pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah. Aliran murjiah modern telah hilang dalam sejarah dan
ini tidak memberontak pada pemerintah, karena ajaran-ajaran mereka mengenai iman, kufur, dan dosa
bersifat netral dan tidak memusuhi pemerintah besar masuk kedalam aliran Ahli Sunnah Wal Jama'ah.
yang sah. Dalam perkembangannya yang Sementara itru, golongan murjiah ektrem pun sudah
berikutnya, lambat laun aliran ini tidak hilang dan tidak ditemui lagi sekarang. Namun ajaran-
mempunyai bentuk lagi. Bahkan beberapa ajarannya masih didapati pada sebagian umat Islam
jajarannya diakui oleh aliran kalam yang yang menjalankan ajarannya. Kemungkinan mereka
berikutnya. tidak sadar bahwa mereka sebenarnya mengikuti
ajaran-ajaran golongan Syiah.
KELE B IH AN
DAN
KEK UR A N G AN
1. · Kelebihan
A LIR A N Golongan ini tidak akan memudharatkan perbuatan maksiat utu terhadap
MU RJ IA H keimanan. Demikian juga sebaliknya, tidaklah akan berguna dan tidaklah
akan diberi pahala perbuatan baik yang dilakukan oleh orang kafir. Maka
dari itu, mereka tidak mau mengkafirkan seseorang yang telah masuk Islam,
sebab golongan ini sangat mementingkan kewajiban sesama manusia.
2. · Kekurangan
Golongan ini lebih mementingkan urusan dunia dari pada akhirat. Karena
manurut mereka, iman adalah mengetahui dan mengakui sesuatu yang
menurut akal wajib dikerjakan. Berarti aliran ini mengakui adanya
kewajiban-kewajiban yang dapat diketahui akal sebelum datangnya
syariat.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai