Mata Kuliah : Ilmu Kalam Dosen Pengampu : M. Arbisora Angkat, M.Ag
Disusun Oleh: M. KIFLAINI ALI IMRAN
PROGRAM STUDI AKHWAL SYAHSIYYAH
STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU 2019 PEMIKIRAN ALIRAN MURJI’AH Aliran Murji'ah adalah aliran Islam yang muncul dari golongan yang tak sepaham dengan Khowarij. Ini tercermin dari ajarannya yang bertolak belakang dengan Khowarij. Pengertian murji'ah sendiri ialah penangguhan vonis hukuman atas perbuatan seseorang sampai di pengadilan Allah SWT kelak. Jadi, mereka tak mengkafirkan seorang Muslim yang berdosa besar, sebab yang berhak menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah SWT, sehingga seorang Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui sebagai Muslim dan punya harapan untuk bertobat. Murji’ah, baik sebagai kelompok politik maupun teologis, diperkirakan lahir bersamaan dengan kemunculaan syi’ah dan khawarij. Pada mulanya kaum Murji’ah merupakan golongan yang tidak mau turut campur dalam pertentangan-pertentangan yang terjadi ketika itu dan menyerahkan penentuan hukum kafir atau tidak kafirnya orang-orang yang bertentangan itu kepada Tuhan. Lebih lanjut kelompok ini menganggap bahwasanya pembunuhan dan pertumpahan darah yang terjadi di kalangan kaum muslimin sebagai suatu kejahatan yang besar. Namun mereka menolak menimpakan kesalahan kepada salah satu di antara kedua kelompok yang saling berperang. Pada mulanya kaum Murji’ah ditimbulkan oleh persoalan politik, tegasnya persoalan khalifah yang membawa perpecahan dikalangan umat Islam setelah Usman bin Affan mati terbunuh. Munculnya permasalahan ini perlahan-lahan menjadi permasalahan tentang ketuhanan. Oleh karena itu, akan membahas tentang Murji’ah dan perkembangan pemikirannya dalam mewarnai pemahaman ketuhanan dalam Agama Islam. Dalam perjalanan sejarahnya, aliran ini terpecah menjadi dua kelompok yaitu kelompok Moderat dan kelompok Ekstrim.Untuk Murji'ah yang moderat berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar tidak selalu disebut kafir dan tidak selalu selamnya di neraka. Mereka hanya di neraka sesuai dengan besar dosanya. Untuk Murji'ah ekstrem berpendapat bahwa setiap muslim ang menyatakan kekufurannya dengan lisan tidak dinyatakan kafir karena iman dan kafir terletak dihati bukan salah satu anggota tubuh kita.Sesekali pun mereka menyembah berhala bagi Allah seseorang tesebut memiliki keimanan yang sempurna.Adapun yang termasuk kelompok ekstrem adalah sebagai berikut : 1. Jahmiyah, kelompok jahm bin Shafwan dan pengikutnya, berpandangan bahwa orang yang percaya kepada Tuhan dan kemudian menjadi kufur karena lisan maka seseorang tersebut tidak dinyatakan kafir. Golongan ini juga meyakini bahwa surga dan neraka itu tidak kekal karena yang kekal hanyalah Allah SWT. 2. Shalihiyah, kelompok Abu Hasan Ah-Shalihy, berpendapat bahwa iman adalah mengetahui Tuhan dan kufur itu tidak tahu Tuhan. Salat, zakat, puasa juga haji bukan suatu ibadah melainkan sekadar penggambaran kepatuhan kepada Allah, karena yang disebut ibadah hanya iman. Menurutnya iman dan kufur tidak akan bertambah dan tidak akan berkurang. 3. Yunusiyah dan Ubaidiyah, kelompok Yunus bin An-namiri, menyatakan pernyataan bahwa iman adalah totalitas dari pengetahuan tentang Allah, rendah hati juga tidak takabur. Iblis dikatakan kafir bukan karena tidak mempercayai Allah melainkan Karena ketaburannya. Menurut mereka melakuan maksiat atau melakukan sesuatu yang jahat tidak disebutkan merusak iman seseorang. 4. Hasaniyah, menyebutkan bahwa jika seseorang mengatakan, "Saya tahu Tuhan melarang saya memakan babi, tapi saya tidak tahu apakah babi yang diharamkan itu adalah kambing ini. Maka orang tersebut tetap mukmin tidak kafir. Begitu pula dengan orang yang mengatakan, "Saya tahu Tuhan mewajibkan saya untuk pergi naik haji ke Ka’bah, tetapi saya tidak tahu apakah Ka’bah di India atau Ka’bah di tempat tempat lain. Seiring dengan berjalannya waktu golongan Murjiah moderat sendiri telah hilang dalam sejarah. Ajaran ajaran mereka tentang dosa besar, kekafiran keimanan, telah menyatu padu dalam golongan ahlusunnah wal jama'ah, aliran yang saat ini sedang banyak peminatnya. Begitu pula dengan golongan Murjiah ekstrem sendiri. Namun keadaannya masih banyak penganut golongan ini walupun tidak dinamakan dengan golongan murjiah ekstrem. Menurut aliran ini pengakuan keimanan cukup hanya dalam hati saja, jadi pengikut aliran ini tidak harus melakukan berbagai kegiatan keimanan dalam kegiatan sehari hari. Hal ini juga janggal dalam golongan ini karena iman dan amal perbuatan dalam islam merupakan satu keselarasan dan berkesinambungan yang berpadu. Dalam aliran ini selama menjalani dua kalimat syahadat. Seorang muslim yang melakukan dosa besar tidak dihukumi kafir. Hukuman terhadap dosa tersebut hanya Allah yang berhak menjatuhkan di akhirat nanti. Apakah harus dihukum atau tidak. DAFTAR PUSTAKA
Al Fauzan, Syaikh Dr. Sholeh Bin Fauzan Bin Abdullah. 2016. Al Furuq ‘Aqidah Salaf dan Murjiah. Lebanon: An-Nasyar.