Anda di halaman 1dari 12

Manfaat Penilaian Kinerja

Disusun Oleh :
Rendi Firmansyah (13.601.287)
Muhammad Nasir (13.601.400)
Pengertian Kinerja
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual
performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk menilai dan


mengavaluasi kinerja tugas individu atau tim. Penilaian kinerja
merupakan faktor penting untuk suksesnya manajemen kinerja.
Meskipun penilaian kinerja hanyalah salah satu unsur manajemen
kinerja, sistem tersebut penting karena mencerminkan secara
langsung rencana stratejik organisasi
Tujuan penilaian kinerja.
Schuler dan jackson dalam bukunya menjelaskan bahwa
sebuah studi yang dilakukan akhir-akhir ini
mengidentifikasi ada dua puluh macam tujuan informasi
kinerja yang berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan
dalam empat macam kategori, yaitu:
1. Evaluasi yang menekankan perbandingan antar-orang.
2. Pengembangan yang menekankan perubahan-perubahan
dalam diri seseorang dengan berjalannya waktu.
3. Pemeliharaan sistem.
4. Dokumentasi keputusan-keputusan SDM bila terjadi
peningkatan
Manfaat penilaian kerja
Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar
bagi mereka mengetahui manfaat yang dapat mereka
harapkan. (Rivai & Basri, 2004:55)
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penilaian adalah:

Penilai (atasan,
supervisor,
Orang yang dinilai pimpinan,
(karyawan) manager,
konsultan)
Perusahaan
Manfaat bagi karyawan yang dinilai
Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian
kinerja adalah (Rivai&Basri,2004 :58), antara lain:
Meningkatkan motivasi.
Meningkatkan kepuasan hidup.
Adanya kejelasan standard hasil yang diterapkan mereka.
Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan
konstruktif.
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih
besar.
Pengembangan tantang pengetahuan dan kelemahan menjadi
lebih besar, membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan
semaksimal mungkin.
Adanya kesempatan untuk berkomunikasi ke atas .
Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi.
Manfaat bagi penilai
(supervisor/manager/penyelia)
Bagi penilai, manfaat pelaksanaan penilaian kinerja (Rivai&Basri,
2004 : 60) adalah:
Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan
kecenderungan kinerja karyawan untuk perbaikan manajeman
selanjutnya.
Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum
tentang pekerjaan individu dan departemen yang lengkap.
Memberikan peluang untuk mengembangkan sistem
pengawasan baik untuk pekerjaan manajer sendiri, maupun
pekerjaan dari bawahannya.
Identifikasi gagasan untuk peningkatan tentang nilai pribadi.
Manfaat bagi perusahaan
Bagi perusahaan, manfaat penilaian adalah, (Rivai&Basri, 2004
: 62) antara lain:
Perbaikan seluruh simpul unit-unit yang ada dalam
Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas
yang dilakukan oleh masing-masing karyawan;
Meningkatkan kualitas komunikasi;
Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan;
Meningkatkan keharmonisan hubungan dalam pencapaian
tujuan perusahaan;
Peningkatan segi pengawasan melekat dari setiap kegiatan
yang dilakukan oleh setiap karyawan;
Elemen Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja yang baik adalah yang mampu untuk
menciptakan gambaran yang tepat mengenai kinerja pegawai yang
dinilai. Penilaian tidak hanya ditujukan untuk menilai dan
memperbaiki kinerja yang buruk, namun juga untuk mendorong
para pegawai untuk bekerja lebih baik lagi. Elemen-elemen utama
dalam sistem penilaian kinerja Werther dan Davis (1996:344)
adalah:
1. Performance Standard
2. Kriteria Manajemen Kinerja (Criteria for Managerial
Performance)
3. Pengukuran Kinerja (Performance Measures)
4. Analisa Data Pengukuran
5. Bias dan Tantangan dalam Penilaian Kinerja
1. Performance Standard
Penilaian kinerja sangat membutuhkan standar yang jelas yang
dijadikan tolok ukur atau patokan terhadap kinerja yang akan
diukur, ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun
standar penilaian kinerja yang baik dan benar yaitu:

Objectivity
Realism
Validity
Agreement
Elemen Penilaian Kinerja
2. Kriteria Manajemen Kinerja (Criteria for
Managerial Performance)
Kriteria penilaian kinerja dapat dilihat melalui beberapa
dimensi, yaitu : kelayakan
hukum

kegunaan fungsional
keabsahan
empiris
sensitivitas,
pengembangan
sistematis
Elemen Penilaian Kinerja
3. Pengukuran Kinerja (Performance Measures)
Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan
sistem penilaian (rating) yang relevan. Rating tersebut harus
mudah digunakan sesuai dengan yang akan diukur, dan
mencerminkan hal-hal yang memang menentukan kinerja
Werther dan Davis (1996:346).

4. Analisa Data Pengukuran


Setelah menetapkan standar pengukuran, kemudian mulailah
dikumpulkan data-data yang diperlukan. Data-data dapat
dikumpulkan dengan melakukan wawancara, survei langsung,
atau meneliti catatan pekerjaan dan lain sebagainya. Data-data
tersebut dikumpulkan dan dianalisa apakah ada perbedaan
antara standar kinerja dengan kinerja aktual
Elemen Penilaian Kinerja
5 Bias dan Tantangan dalam Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja harus bebas dari diskriminasi. Apapun
bentuk atau metode penilaian yang dilakukan oleh pihak
manajemen harus adil, realistis, valid, dan relevan dengan
jenis pekerjaan yang akan dinilai, Adapun bias-bias yang
sering muncul menurut Werther dan Davis (1996:348)
adalah:

Assimilation
Liniency and First
Central and Recency
Hallo Effect Severity impression
tendency differential effect
Effect error
effect

Anda mungkin juga menyukai