Anda di halaman 1dari 3

CRITICAL INCIDENT (Pengalaman Penting)

Metode ini digunakan untuk mengungkapkan pengalaman murid secara langsung terkait
materi pembelajaran. Tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk melibatkan siswa
sejak awal dengan melihat pengalaman nyata yang pernah dialami.
Kegiatan Awal

Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

Kegiatan Inti
1.

Sampaikan kepada siswa topik atau materi yang akan dipelajari dalam pertemuan ini.

2.

Beri kesempatan beberapa menit kepada siswa untuk mengingat-ingat pengalaman yang

tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang akan dipelajari


3.

Tanyakan kepada murid pengalaman apa yang berkesan dan tidak terlupakan.

4.

Beri kesempatan setiap siswa untuk menyampaikan pengalamannya kepada siswa yang

lain.
5.

Mintalah beberapa orang siswa untuk menceritakan pengalaman nyata yang dialami

temanya.
6.

Jika dirasa sudah menemukan gambaran yangnyata, sampaikan pembelajaran dengan

mengkaitkan pengalaman-pengalaman siswa dengan materi yang akan anda sampaikan

Kegiatan Akhir

Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi belajar

Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

Menanamkan nilai-nilai dan pesan-pesan positif bagi siswa

Melakukan relaksasi bersama untuk menjernihkan daya pikir

Mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam dan hamdalah


Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Critical Incident (pengalaman penting)
Strategi critical incident mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain; strategi ini sangat
cocok jika diterapkan untuk materi-materi yang bersifat praktis seperti materi sholat, tetapi
strategi ini tidak cocok digunakan untuk materi yang bersifat teoritis.10 Strategi ini juga
mempunyai kelebihan yaitu untuk mengaktifkkan siswa sejak dimulainya pembelajaran.
Selain itu strategi ini baik digunakan untuk tujuan pembelajaran yang mengajarkan peserta
didik untuk lebih berempati, strategi ini juga lebih baik digunakan untuk kelas dengan jumlah
yang sedikit dan tidak terlalu banyak agar siswa tidak malu untuk mengungkapkan
pengalamannya. Selain itu, untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman
mereka.

Langkah-langkah Strategi Belajar Critical Incident


Critical Incident Tecnic (CIT) atau pengalaman penting adalah satu cara yang
digunakan untuk mengumpulkan pengamatan langsung perilaku manusia secara
kritis dan prosedural yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
[7] Pengamatan ini kemudian disimpan melacak sebagai insiden, yang kemudian
digunakan untuk memecahkan masalah praktis dan mengembangkan prinsipprinsip psikologis secara luas. Sesuatu kritik insiden dapat digambarkan sebagai
salah satu hal yang memberikontribusi positif maupun negatif
yang signifikan terhadap aktivitas atau fenomena. Insiden kritis dapat
dikumpulkan dalam berbagai cara, tetapi biasanya responden diminta untuk
bercerita tentang pengalaman yang mereka miliki. Menurut Wina
Sanjaya: Critical Incident Tecnic (CIT) adalah carafleksibel yang biasanya
bergantung pada lima hal penting, yaitu:

1.

Menentukan dan mengkaji kejadian.

2.
Pencarian fakta, yang melibatkan pengumpulan rincian insiden dari para
peserta.
3.

Mengidentifikasi isu-isu.

4.
Membuat cara untuk menyelesaikan masalah berdasarkan solusi
berbagai kemungkinan.
5.
Evaluasi, yang akan menentukan apakah solusi yang terpilih akan
menyelesaikan akar penyebab situasi dan tidak akan menyebabkan masalah
lebih lanjut. [8]
Teknik Critical Incident (CIT), dalam pembelajaran sangat cocok disinergikan
pada stategi pembelajaran kontektual (CTL) dengan metode tanya jawab dan
diskusi. Dalam pembelajaran fiqih cocok digunakan pada materi-materi yang
bersifat pemahaman yang berhubungan dengan realita sosial, seperti
memahami tentang ibadah sholat fardhu.
Strategi ini digunakan untuk memulai pelajaran. Tujuan dari penggunaan strategi
ini adalah untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman
mereka. Adapun langkah-langkah untuk melaksanakan stretegi
pembelajaran Critical Incident, sebagaimana dikutip oleh Wina Sanjaya:
1.
Sampaikan kepada siswa topik atau materi yang akan dipelajari dalam
pertemuan.
2.
Beri kesempatan beberapa menit kepada siswa untuk mengingat-ingat
pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang ada.
3.

Tanyakan pengalaman yang tidak terlupakan menurut mereka.

4.
Sampaikan materi pelajaran dengan mengaitkan pengalamanpengalaman siswa dengan materi yang akan disampaikan.[9]

Anda mungkin juga menyukai