Anda di halaman 1dari 6

KETERKAITAN BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI

Oleh:
Dr.Dr. Hj. TIta Meirina Djuwita, M.Si
ABSTRAK

Budaya merupapakan perpaduan nilai-nilai, norma, kebiasaan, hasil karya,


pengalaman, tradisi yang mengakar di suatu masyarakat dan mempengaruhi
sikap dan perilaku setiap orang atau masyarakat. Jika berorientasi kepada
budaya organisasi, maka dapat diartikan budaya organisasi mengandung nilai-
nilai, kepercayan, asumsi, persepsi, norma, kekhasan, pola perilaku dalam
organisasi, sehingga hal tersebut dapat mendorong dalam peningkatan kinerja
pegawai untuk memajukan organisasi.

Kata kunci : Budaya Organisasi, Kinerja Pegaw


a
anggota organisasi, dan sub budaya
A .PENDAHULUAN organisasi adalah serangkaian nilai
yang diterapkan oleh satu minoritas,
Budaya dalam sebuah biasanya minoritas kecil dari anggota-
organisasi mempunyai fungsi yang anggota organisasi seperti
penting, di mana budaya dapat departemen atau unit.
meningkatkan kinerja sebuah Budaya organisasi mampu
organisasi, sebenarnya budaya tidak menjadi pendorong bagi peningkatan
muncul dengan sendirinya tetapi kinerja organisasi. Adapun fungsi dari
harus dibentuk oleh anggota budaya organisasi adalah dapat
organisas ke arah budaya yang positif meningkatkan komitmen organisasi,
yang dapat memberikan kontribusi membedakan organisasi dengan
pada pencapaian kinerja pegawai organisasi yang lain, menciptakan
yang tinggi. identitas diri anggotanya, dan
Pengaruh lingkungan internal pengendali perilaku anggotanya.
dan eksternal, visi,misi, tujuan , Selain itu budaya organisasi yang
sasaran ,nilai organisasi, pimpina positif dapat menanamkan keyakinan
serta perubahan sosial di masa yang dan nilai pada anggota organisasi
akan datang sangat mempengaruhi sebagai pedoman dalam bersikap dan
dibentuknya sebuah budaya yang berperilaku. Sehingga anggota
menjadi pendorong meningkatnya organisasi akan berkomitmen
kinerja organisasi. seorang pemimpin terhadap keyakinan dan nilai-nilai
perlu menciptakan, mempertahankan, yang terkandung dalam budaya
dan membina sebuah budaya dalam organisasi untuk ditaati sebagai arah
organisasi, karena budaya menjadi dalam kegiatan organisasi yang
faktor yang sangat berpengaruh berdampak pada peningkatan kinerja
terhadap tingkat kemajuan yang dapat pegawai.
dicapai oleh seluruh anggota
organisasi. Budaya organisasi yang PEMBAHASAN
dominan adalah serangkaian nilai inti Perubahan perilaku akan
yang dilakukan oleh mayoritas dari menciptakan pola dan nilai yang lebih

1
dikenal dengan budaya organisasi. insiders, and so on. These elements are
Budaya organisasi tersebut some of the manifestation of
merupakan kristalisasi dari seluruh organizational culture.”
bentuk perilaku baik yang
dipengaruhi oleh lingkungan Menurut Sweeney dan
eksternal maupun lingkungan internal McFarlin (1995:334), budaya
dan prinsip dalam dirinya sendiri. organisasi merujuk pada cara hidup
ketika orang-orang memasuki sebuah yang mampu mengkomunikasikan
organisasi, mereka membawa nilai- pesan-pesan tentang apa dan
nilai dan kepercayaan tertentu yang bagaimana kita bekerja atau
telah ada sebelumnya. Nilai-nilai dan mengerjakan sesuatu. Lebih jauh
kepercayaan itu ternyata tidak cukup Sweeney dan McFarlin
untuk membantu individu dalam mengemukakan bahwa kepribadian
mencapai kesuksesan organisasi, organisasi menjadi kekuatan dari
sehingga perlu adanya komitmen organisasi karena mengandung nilai,
bersama dalam mencapai kinerja yan kepercayaan, atau norma yang dianut
tinggi.. bersama untuk menjalankan visi dan
Semua organisasi mempunyai misi organisasi.
budaya sendiri, dapat dilihat pada Budaya organisasi adalah suatu
karakteristik pelaksaanaan kegiatan persepsi bersama yang dianut oleh
orgamisasi. Suatu budaya organisasi anggota-anggota organisasi, atau
merupakan sikap dan perilaku yang sistem dari makna bersama, dimana
dipegang oleh para anggota hal itu merupakan karakteristik
organisasi, di mana setiap orang utama yang dimiliki oleh organisasi.
dalam organisasi tersebut Harison dan Huntington (2000:5)
memberikan kontribusi dalam sikap memberikan definisi mengenai
dan perilaku tersebut. budaya yakni sebagai nilai, sikap,
Schein dalam Luthans (1995:122) keyakinan, orientasi, dan asumsi-
menyatakan bahwa budaya organisasi asumsi yang menjadi landasan pikiran
dapat diartikan” A pattern of basic di masyarakat.
assumptions, invented, discovered, or Menurut Sedarmayanti (2009:27)
developed by a given group as it learns budaya organisasi adalah sekelompok
to cope with its problems of external asumsi penting (sering tidak
adaptations and internal integration dinyatakan dengan jelas) dipegang
that has worked well enough to be bersama anggota organisasi, setiap
considered valuable and, therefore, to organisasi mempunyai budaya sendiri,
be taught to new members as the mirip dengan kepribadian seseorang,
correct way to perceive, think, and feel sebuah tema yang tudak berwujud,
in relation to those problem.” namun ada dan hadir, menyediakan
Kemudian Martine dalam Luthans arti, arahan, dasar atas tindakan.
(1995:497) menyatakan bahwa “ As Berpijak pada beberapa pengertian
individual come into contact with di atas, dapat disimpulkan bahwa
organizations, they come into contacs budaya organisasi adalah suatu pola
with dress norms, stories people tell asumsi-asumsi dasar yang berkenaan
about what goes on, the organization’s dengan kepercayaan, nilai-nilai,
formal tingkah laku yang diciptakan dan
Rules and procedures, its formal codes dikembangkan oleh organisasi sebagai
of behavior, rituals, tasks, pay system, dasar dalam menentukan tujuan ,
jargon and jokes only understood by konsensus, keunggulan, inovasi,

2
kesatuan, keakraban, intergritas, d. Philosophy. There are policies that
pelaksanaan kerja yang dijadikan set forth the organizations beliefs
sebagai pedoman bagi para about how employees and/or
anggotanya untuk berperilaku sama customers are to be treated.
dalam memecahkan masalah-masalah e. Rules. There are strict guidelines
organisasi baik di luar maupun di related to getting along in the
dalam organisasi yang berpengaruh organization, Newcommers must
terhadap kinerja organisasi. Budaya learns those “ropes” an order tobe
organisasi dapat dipandang sebagai accepted as full-fledged members
norma dan perilaku-perilaku yang of the group.
disepakati oleh sekelompok orang f. Organizational climate. This is an
untuk menjaga ekistensi dari over all “feeling” that is conveyed
organisasi dimana mereka bekerja.. by the physical layout, the way
Budaya organisasi dapat participants interact, and the way
diartikan sebagai sesuatu yang dapat member Of organizational conduct
dipelajari, dibentuk dari pola perilaku themselves with customers or other
yang mencakup pola kognitif, afektif outsiders.
dan psikomotorik .Dengan kata lain Menurut Robbins (1993:602)
budaya atau kebudayaan merupakan ada 10 karakteristik yang merupakan
keseluruhan yang kompleks yang nilai dari budaya organisasi, yaitu:
terdiri dari ilmu pengetahuan, (1) Member identity.
kepercayaan, seni, moral, hukum, adat (2) Group emphasis
istiadat, dan kemampuan lainnya juga (3) People focus
kebiasaan yang diperoleh seseorang (4) Unit integration
sebagai anggota sosial/masyarakat. (5) Control
Menurut Luthans (1995:497) (6) Risk tolerance
mengemukakan beberapa (7) Reward criteria
karakteristik yang penting dalam (8) Conflict tolerance
budaya organisasi yaitu: (9) Means-ends orientation
(10) Open system
a. Observed behavioral regularities. Berdasarkan pendapat di atas,
When organizational participants terlihat adanya beberapa
interact with one another, they use karakteristik budaya organisasi yang
common langguage, terminology, dapat meningkatkan kinerja pegawai
and ritual related to deference and dalam organisasi.. Adapun sistem
demeanor. nilai yang dianut organisasi
b. Norms : standard of behavior exist, merupakan dasar dari pedoman
including guidelines and how much dalam bentuk dalam melaksanakan
work to do, whoch in many kegiatan.organisasi.
organizations come down toa’’Do Sweeney dan McFarlin
not do to much; do not do too (1995:344-345) mengemukakan
little.” bahwa salah satu hal terpenting
c. Dominant Values. The are major dalam mempelajari budaya organisasi
values that that the organization adalah kemampuan membaca ciri-ciri
advocates and expects the atau karakteristik budaya itu sendiri,
participants to share. Typical di antaranya melalui:
examples are high product quality, 1. Look at the pysical setting
low absenteeism, and high 2. Put yourself in the customer”s shoes
efficiency.

3
3. Look at other forms of customer membantuk suatu pola budaya
interface tertentu yang khas antara satu
4. Read your company literatur organisasi dengan yang lainnya. .
5.Compare stories Budaya organisasi merupakan pola
6. Compare behavior perilaku yang menjadi suatu ciri khas
Budaya organisasi dapat dari suatu organisasi tertentu yang
mempengaruhi persepsi, pandangan, relatif permanen dilakukan oleh
dan cara kerja orang yang ada di anggota orgtanisasinya.
dalamnya. Penampilan pegawai yang Budaya yang diciptakan
ditunjukkan dengan kegairahan, organisasi dapat mempengaruhi
disiplin, rasa suka atau moral-moral pegawai dalam pelaksanaan
yang negatif seperti malas, kurang pekerjaannya akan dipengaruhi pula
responsif, apatis, dan sebagainya oleh budaya yang dibawa individu-
dapat ditentukan oleh pengaruh- individu dalam organisasi. Karena
pengaruh kultural yang terjadi pada budaya organisasi dapat mempunyai
organisasi. Demikian pula sebaliknya pengaruh yang kuat terhadap perilaku
bahwa perbedaan-perbedaan kultural para pegawai. Strategi membentuk
memiliki pengaruh terhadap kinerja budaya yang kuat yang dipatuhi
pegawai dalam organisasi. Budaya semua pegawai merupakan hal yang
organisasi merupakan suatu kekuatan perlu dilakukan oleh organisasi.
yang tidak terlihat tetapi dapat Budaya organisasi yang kuat dapat
mempengaruhi pikiran, perasaan, dan menciptakan loyalitas dari para
tindakan para pegawai yang bekerja pegawai untuk melakukan pekerjaan
dalam suatu organisasi. Organisasi dengan kinerja yang tinggi. Bila terjadi
selalu ingin tampil dengan ciri perubahan sosial dalam organisasi
khasnya, masing-masing organisasi dengan masuknya budaya organisasi
memiliki budayanya tersendiri. Hal yang baru, maka perlu adanya
tersebut karena budaya organisasi penerimaan atau adaptasi selama
dipengaruhi oleh visi dan misi serta budaya organisasi yang baru
tujuan organisasi. Walaupun mempunyai manfaat dalam
organisasi itu sejenis, namun peningkatan kinerja pegawai.
budayanya tentu akan mempunyai Menurut Sedarmayanti
perbedaan. Karena itu budaya (2009:226): Organisasi dengan
organisasi disebut juga sebagai sifat- budaya yang kuat mempunyai
sifat internal organisasi yang dapat kejelasan keyakinan dan nilai yang
membedakannya dengan organisasi dibutuhkan dalam proses membentuk
lain. keyakinan dan nilai tersebut dengan
Aspek manusia dalam serius. Nilai yang dianut mendasari
organisasi memegang peranan strategi yang diambil. Keyakinan
penting yang merencanakan, paling umum untuk membentuk
mengorganisasikan menggerakkan, budaya organisasi meliputi :
mengawasi dan mengevaluasi 1 .Keyakinan untuk menjadi yang
struktur, dan kinerja organisasi. terbaik.
Dalam proses tersebut, manusia 2. Keyakinan dalam kualitas dan jasa
melakukan interaksi antar individu yang superior.
sesuai dengan peran dan fungsinya 3. Keyakinan akan pentingnya
yagn dilakukan secara terus menerus karyawan sebagai individu dan
dalam kurun waktu yang cukup percaya pada
panjang dan pada akhirnya akan

4
Kemampuan memberi kontribusi menjaga eksistensinya dan para
yang kuat. pegawainya akan dapat
4. Keyakinan akan pentingnya rincian mengembangkan dirinyamenuju
dari pelaksanaan, dan pentingnya keunggulan bersaing.
hal
Kecil untuk melaksanakan KESIMPULAN
pekerjaan dengan baik.
5. Keyakinan pelanggan mempunyai 1..Budaya organisasi merupakan
kepuasan yang tinggi. perpaduan nilai-nilai, keyakinan,
6. Keyakinan yang memberi inspirasi asumsi-asumsi, pemahaman, dan
kepada karyawan melakukan harapan yang diyakini oleh anggota
terbaik. organisasi atau kelompok serta
7. Keyakinan akan pentingnya dijadwalkan pedoman bagi perilaku
komunikasi informal. dan pemecahan masalah yang
8. keyakinan bahwa pertumbuhan dan mereka hadapi.
keuntungan merupakan hal 2. Pada hakikatnya budaya organisasi
penting bagi kemakmuran merupakan sistem nilai dan
organisasi. kepercayaan yang dianut bersama
oleh anggota organisasi yang
Nilai-nilai dalam budaya organisasi membedakan organisasi yang satu
mempunyaip pengaruh yang besar dengan organaisasi lainnya dan
terhadap peningkatan kinerja berpengaruh kepada peningkatan
pegawai. Adapun istilah kinerja kinerja pegawai. Adapun Manfaat
berasal dari kata performance dari budaya organisasi adalah:
(Sedarmayanti, 2001:50) yang berarti  Untuk Identitas bagi para
prestasi kerja , pelaksanaan kerja, anggota organisasi
pencapaian kerja atau hasiul  Menimbulkan komitmen
kerja/unjuk kerja/penampilan kerja. organisasi, anggota organisasi
Menurut Smith (1982: 393) akan berkomitmen terhadap
menyatakan bahwa kinerja adalah keyakinan dan nilai yang
“output drive processes, human, or terkandung dalam
otherwise “, maksudnya adalah kinerja karakteristik organisasi
merupakan hasil (output) dari sebuah dimana mereka bekerja
proses. Kemudian Mitchell (dalam  Memantapkan sistem sosial
Sedarmayanti, 2001:51) organisasi atau sebagai
mengemukakan rumusan kinerja perekat sosial organisasi
sebagai “performance = ability x
motivation”. Jika dikaitkan dengan
 Para anggota organisasi
mempunyai keyakinan dan
budaya organisasi dapat dijelaskan
nilai sebagai panduan yang
bahwa nilai-nilai dari budaya
harus ditaati oleh seluruh
organisasi yang positif akan dapat
anggota organisasi.
mempengaruhi komitmen,
kemampuan, motif berprestasi,  Para anggota organisasi akan
loyalitas dan ketaatan pegawai dalam mempunyai loyalitas dan
melaksanakan pekerjaan kearah motif berprestasi yang tinggi
peningkatan performance atau kinerja sehingga dapat meningkatkan
yang tinggi, sehingga organisasi dapat kinerja pegawai.

5
DAFTAR PUSTAKA
Harrison, Lawrence & Hutington, Samuel P. (2000). Culture Matters: How Values
Shape Human Progress. New York: Perseus Book Group.
Hoy & Miskel. (2001). Educational Administration: Theory, Research, and Practice.
New York: Random House, Inc,
Luthans, Freed (1995). Organizational Behavior (7ed). Singapore:Mc Graw-Hills Book
Co.
Robbins, Stephens.1993. Organizational Behavior (6ed), USA, Prentice Hall
Internationa, Inc.
Schein, Edgar H. (1992). Organizational Culture and Leadership, Third Edition.
California: McMillan International Publishing Group.
Sedarmayanti. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja,
Bandung :Mandar Maju
----------------------.(2009). Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, Dan
Kepemimpinan Masa Depan(Mewujudkan pelayanan Prima dan Pemerintah
yang baik), Bandung, PT Refika Aditama.
Smith, D.G.(1982) The Exit Structure Of Strategic Alliances, Ilinois law
Review:Forthcoming.
Sweeney, Paul D. dan McFarlin, Dean B. (1995) Organizational Behavior: Solution for
Management. USA: McGraw-Hill Companies.
Riwayat Penulis
Dr. Dr.Hj.Tita Meirina Djuwita,M.Si dosen tetap Sekolah Pascasarjana Universitas
Nurtanio

Anda mungkin juga menyukai