Anda di halaman 1dari 16

PEMASARAN PROPERTI BERBASIS SYARIAH

(Studi pada pemasaran perumahan Sharia Islamic Soreang


Kabupaten Bandung)

Encep Sopandi
Sopandi07_fisip@unnur.ac.id
Dosen Program Magister Ilmu Administrasi Unnur

Silvia Rahmawati Thanamar


Silvia.thanamar@gmail.com
Sarjana Prodi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP Unnur

Abstak

Penelitian ini mengkaji tentang pemasaran property yang akan dieksplorasi berdasarkan
karakteristik pemasaran berbasis syariah yaitu Ketuhanan (Rabbaniyah), Etis (Akhlaqiah),
Realistis (Al-waqiiyyah) dan Humanistis (Al-insaniah). Penelitian ini diharapkan dapat
menemukan terobosan dalam bidang pemasaran dengan studi kasus pada konsep pemasaran
berbasis syariah produk perumahan, sehingga dapat bersaing dengan model pemasaran
konvensional. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan cara mendeskripsikan setiap
informasi yang didapatkan dan diberikan analisis berdasarkan teori dan pendapat dari para ahli
ekonomi syariah. Teknik pengumpulan data yang diambil dari informan sasaran dengan cara
triangulasi. Data dikumpulan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan sasaran
adalah General Manager, Manajer Marketing, Manajer Keuangan, Manajer Teknik, Marketing
Internal, Customer Service, Admin Marketing dan konsumen perumahan yang peneliti pilih secara
acak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa aktivitas manajemen di Perumahan
Sharia Islamic Soreang secara umum sudah didasarkan pada syariat Islam. Namun masih
terdapat karakteristik pemasaran syariah yang belum dilaksanakan sepenuhnya,yaitu karakteristik
realistis dan humanistis. Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pemasaran berbasis syariah
di perumahan Sharia Islamic Soreang, bahwa para pemasar perumahan belum mampu menyentuh
target pasar sesuai dengan produk yang ditawarkan dan masih kurangnya kesadaran dari
konsumen terhadap komitmen pembayaran. Saran yang dapat diajukan untuk pemasaran
perumahan berbasis syariah seperti; perlu sosialisasi konsep promosi syariah kepada para
pemasar sehingga mereka benar-benar paham, selanjutnya perlu kunjungan ke komunitas atau
instansi sesuai segmen pasar, meningkatkan pengetahuan tenaga marketing tentang pemasaran
syariah dan meningkatkan kemampuan komunikasi, tata kelola administrasi keuangan konsumen,
meningkatkan continuity marketing dan menjelaskan tentang produk secara menyeluruh dan
berimbang kepada konsumen.

Kata kunci: Pemasaran syariah, perumahan syariah, pemasaran property, gaya hidup syariah.

1. Pendahuluan terhadap rumah terus meningkat mencapai


Kebutuhan primer manusia secara 800.000 unit tiap tahunnya, hal ini menjadi
umum adalah sandang, pangan dan papan. salah satu peluang bagi para pemangku
Rumah termasuk dalam kategori papan kepentingan bidang perumahan sebagai salah
sehingga menjadi kebutuhan dasar manusia. satu stakeholder dalam program ini untuk
Kementrian Pekerjaan Umum dan lebih bersemangat mengembangkan
Perumahan Rakyat (PUPR) merilis data bisnisnya.
bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


Indonesia merupakan salah satu modal dan pembiayaan konsumen.
negara dengan jumlah pemeluk agama Islam (www.propertynbank.com, 18 Januari 2019).
terbesar di Dunia, pada tahun 2010 populasi Saat ini di Jawa Barat, semakin
pemeluk agama Islam Indonesia sudah banyak bermunculan perumahan yang
mencapai 205 juta jiwa. mengusung konsep perumahan syariah.
(www.pewforum.org,Januari 2019) Hal Perumahan syariah sendiri muncul
tersebut menjadi salah satu alasan properti diperkirakan akibat semakin tingginya
yang mengusung konsep syariah memiliki kesadaran masyarakat akan bahaya dari dosa
potensi pasar yang besar di Indonesia. riba yang haram. (QS Al-Baqarah ayat 278-
Adapun di Jawa Barat, Kabupaten Bandung 279).
menduduki peringkat kedua kabupaten Majlis Ulama Indonesia (MUI) telah
dengan pendudukan muslim terbanyak berfatwa dengan fatwa Nomor 1 Tahun 2004
berjumlah 3.104.184. tentang Bunga (Interest/ Fa’idah)
(www.sp2010.bps.go.id, Februari 2019). menjelaskan bahwa praktik pembungaan
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat uang saat ini telah memenuhi kriteria riba
Real Estate Indonesia (REI) Soelaeman seperti pada zaman Rasulullah SAW,
Soemawinata mengungkapkan bahwa jika kategorinya sebagai Riba Nasi’ah. Praktek
diamati secara mendalam, properti dengan pembungaan uang termasuk salah satu bentuk
pembayaran syariah justru terlihat lebih riba, dan riba haram hukumnya.
modern dibanding konvensional. Namun Belakangan ini, sepertinya sedang
perlu dikemas sedemikian rupa menjadi terjadi tren sharia lifestyle atau gaya hidup
instrumen yang lebih modern. Syariah syariah di masyarakat Jawa Barat, yang
menjadi potensial karena adanya sistem menandakan bahwa terdapat kesadaran dan
kesetaraan, agreement sehingga berbeda keinginan masyarakat untuk hidup sesuai
dengan bank. Syariah ini keuntungannya bisa dengan syariah Islam. Gaya hidup sesuai
disepakati bersama. Instrumen pembiayaan syariah Islam ini menurut sebagian
yang paling modern untuk itu perlu promosi masyarakat Jawa Barat harus dilakukan
agar semua masyarakat dan pelaku pasar secara menyeluruh, tidak hanya mengenai
hingga pembiayaannya paham karena saat ini apa yang dipakai atau apa yang dimakan,
masih kurang pemahamannya. namun juga dengan apa saja yang harus
Perumahan syariah merupakan jenis terjaga kehalalannya. Hal inilah yang
perumahan yang mengusung konsep syariah membuat tren perumahan berbasis syariah
yakni sebuah prinsip yang sesuai dengan tumbuh secara signifikan di Jawa Barat.
syariat atau ajaran Islam dalam berbagai Terdapat anggapan, bahwa kegiatan
aspek, termasuk dalam mekanisme yang tidak pemasaran sering diidentikan dengan dunia
menggunakan jasa bank dalam pengadaan yang penuh janji manis, yang terkadang
realisasinya tidak sesuai. Inilah yang harus

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


dibuktikan dalam pemasaran syariah baik ditawarkan berupa rumah, sehingga dapat
pada penjualan produk barang maupun jasa bersaing di tengah-tengah model pemasaran
bahwa pemasaran syariah bukanlah dunia konvensional. Melalui pemasaran properti
yang penuh dengan janji atau tipu daya. berbasis syariah ini diharapkan akan dapat
Sebab pemasaran berbasis syariah adalah mendongkrak tingkat penjualan sesuai
pemasaran berbasis kejujuran dan merupakan dengan target yang direncanakan. Target
tingkat paling tinggi dalam prinsip penjualan rumah di perumahan Sharia
pemasaran, sering disebut spiritual Islamic Soreang, PT Sharia Green Land
marketing, dimana etika, nilai-nilai dan mengkonversinya dalam bentuk cash in (uang
norma Islam dijunjung tinggi. Hal-hal inilah masuk), dimana setiap bulannya adalah
yang terkadang, bahkan sering dilanggar oleh Rp2.000.000.000 (dua milyar rupiah).
pemasar konvensional sehingga Kondisi pada saat observasi
menyebabkan konsumen akhirnya lapangan (Januari – Maret 2019), bahwa
dikecewakan pada produk barang atau jasa target penjualan rumah di SIS belum tercapai,
yang telah dibeli karena berbeda dengan apa tingkat penjualan masih relatif rendah,
yang telah dijanjikan. jumlah uang masuk masih di bawah target
Tingkat persaingan dalam dunia yang telah ditentukan. Penyebab terjadinya
bisnis menuntut setiap pemasar mampu hal ini diduga karena belum optimalnya
melaksanakan kegiatan pemasarannya dengan penerapan pemasaran berbasis syariah yang
efektif dan efisien. Kegiatan pemasaran dapat diidentifikasi dari beberapa hal, antara
tersebut membutuhkan sebuah konsep lain: Masih terdapat rasa kurang percaya dari
pemasaran yang mendasar sesuai dengan calon konsumen terhadap PT Sharia Green
kepentingan pemasaran dan kebutuhan serta Land sebagai perusahaan pengembang
keinginan pelanggan. Dalam hal ini, properti yang profesional; Brand Image atau
pemasaran berbasis syariah memiliki posisi Citra dari PT Sharia Green Land belum kuat
yang sangat strategis karena merupakan salah di mata masyarakat; Masih minimnya
satu strategi pemasaran yang didasarkan pada pengetahuan masyarakat terhadap
Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW, yang keunggulan properti berbasis syariah
diyakini oleh umat Islam, pasti mengandung dibanding properti konvensional.
kebaikan bagi siapapun yang Terdapat berbagai kemudahan yang
melaksanakannya. ditawarkan dalam konsep properti berbasis
PT Sharia Green Land (SGL) yang syariah, yang seharusnya menjadi daya tarik
bergerak di bisnis properti sebagai bagi masyarakat yang membutuhkan rumah
perusahaan pengembang dari Perumahan tinggal. Namun, berbagai kemudahan dan
Sharia Islamic Soreang (SIS) diha-rapkan banyaknya jumlah penduduk muslim di Jawa
mampu membuat suatu terobosan dalam Barat khususnya Kabupaten Bandung belum
bidang pemasaran dengan produk yang menunjukkan pada tingkat pencapaian target

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


penjualan rumah di Perumahan Sharia mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
Islamic Soreang, sehingga perlu dilakukan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui ada pertukaran produk-produk yang bernilai.
apa dan mengapa dengan Pemasaran Properti (Kotler dalam Hakim, 2005:13).
Berbasis Syariah tersebut?
2.2 Pemasaran Berbasis Syariah
2. Kajian Pustaka Pemasaran produk properti rumah
2.1. Pemasaran di Sharia Islamic Soreang Kabupaten
Fokus penelitian ini adalah strategi Bandung, bahwa manajemen perumahan
pemasaran property berbasis syariah dalam menerapkan prinsip pemasaran berbasis
pencapaian target penjualan rumah. Target syariah. Menurut Sula dalam Hakim
merupakan teori yang berasal dari (2005:15): “Pemasaran berbasis syariah
manajemen pemasaran sehingga dalam hal adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang
ini peneliti melihat keterkaitan antara fokus mengarahkan proses penciptaan, penawaran
permasalahan yang menjadi bagian dalam dan perubahan values dari satu inisiator
variabel penelitian ini dengan prinsip dasar kepada stakeholdersnya yang dalam
keilmuan pemasaran dalam administrasi keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad
bisnis. dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam”.
Pemasaran adalah suatu sistem Sula mengungkapkan definisi itu
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis dengan merujuk pada definisi yang
yang ditujukan untuk merencanakan, disepakati pakar marketing dunia.
menentukan harga, mempromosikan dan Pemasaran Syariah merupakan sebuah
mendistribusikan barang dan jasa yang disiplin bisnis strategis yang mengarahkan
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli proses penciptaan, penawaran dan
yang ada maupun pembeli potensial (Stanton perubahan values dari satu inisiator kepada
dalam Hakim, 2005:12). stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan
Kotler dan Keller menyatakan prosesnya sesuai dengan akad serta prinsip-
bahwa pemasaran adalah fungsi organisasi prinsip syariah dan muamalah dalam Islam
dan satu set proses untuk menciptakan, (Alma dan Priansa, 2016:343).
mengkomunikasikan dan menyampaikan Pemasaran syariah adalah strategi
nilai kepada pelanggan dan untuk bisnis, yang harus memayungi seluruh
membangun hubungan pelanggan yang aktivitas dalam sebuah perusahaan, meliputi
memberikan keuntungan bagi organisasi dan seluruh proses menciptakan, menawarkan,
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pertukaran nilai, dari seorang produsen atau
organisasi (Alma dan Priansa, 2016:340). satu perusahaan, atau perorangan, yang
Pemasaran sebagai sebuah proses sesuai dengan ajaran Islam.
sosial dan manajerial dimana individu-
individu dan kelompok-kelompok

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


Pasar syariah adalah pasar dimana Taktik merupakan aktivitas
pelanggannya selain memiliki motif rasional menggunakan berbagai teknik promosi,
juga memiliki motif emosional. Pelanggan pengabdian kepada masyarakat dalam
tertarik berbisnis di pasar syariah bukan mengusahakan penguasaan pasar atau “how
hanya karena alasan dan keinginan untuk to penetrate the market”. Taktik
mendapatkan keuntungan finansial semata menyangkut teknik yang dapat digunakan
yang bersifat rasional namun juga karena untuk merekrut calon pelanggan.
keterikatan terhadap nilai-nilai syariah yang Perusahaan harus mampu
dianutnya. Pemasar dan pelanggan yang memposisikan produknya agar melekat di
memahami syariah akan mempertimbangkan hati pelanggan melalui positioning dimana
dua hal penting dalam melaksanakan hal tersebut merupakan penanaman
aktivitas bisnisnya yaitu dunia dan akhirat. eksistensi produk dan merek atau nama
Kartajaya menyebutkan tentang perusahaan. Jadi positioning adalah
Paradigma Marketing Syariah yaitu strategi bagaimana produsen menciptakan suatu
pemasaran syariah untuk memenangkan kesan yang lain yang lebih baik tentang
mind share, taktik pemasaran syariah untuk suatu produk yang sudah ada dan ini
memenangkan market share dan value berpengaruh terhadap calon pelanggan.
pemasaran syariah untuk memenangkan Nilai (value) Pemasaran Syariah,
heart share. Ini masih bisa dilengkapi bertujuan untuk merebut tempat di hati
dengan satu lagi strategi yaitu strategi konsumen atau “how to create an emotion
pemasaran syariah untuk menciptakan touch”. Value akhir-akhir ini menjadi
keberlangsungan (sustainable) perusahaan dambaan perusahaan karena telah terjadi
yang akan membentuk image holistic share pergeseran selera pelanggan dimana fitur
marketing (Alma dan Priansa, 2016:344). dan benefit tidak cukup lagi untuk
Karena sifatnya yang holistik, maka memuaskan pelanggan. Value merupakan
pemasaran syariah merupakan payung dari penanaman nilai-nilai yang makin lama
bentuk strategi lainnya. Strategi pemasaran makin bermutu, me-ningkatkan value added
syariah berusaha menanamkan perusahaan bagi konsumen, layanan memuaskan akan
dan produknya di benak pelanggan. Strategi membuat nama perusahaan semakin
ini bertujuan untuk mencapai “how to win bergengsi dan menjadi kebanggan
the market”. konsumen. Saat ini, pelanggan tidak lagi
Komponen dalam strategi sebagai makhluk yang rasional tapi juga
pemasaran meliputi pemetaan pelanggan, emosional yang membuat peran Customer
kelompok pelanggan, aspek psikografis dan Service menjadi sangat penting.
lain sebagainya. Setelah diadakan Nilai spiritual dari pemasaran
segmentasi pelanggan maka selanjutnya syariah merupakan strategi yang paling jitu
adalah menuju pasar sasaran (targeting). dan paling unggul, dimana strategi ini

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


mampu memayungi berbagai macam strategi dan kegiatan yang dilakukan harus selalu
lainnya. Melalui pemasaran spiritual, maka menginduk kepada syariat Islam.

perusahaan dalam kegiatan pemasarannya Dengan konsep ini seorang pemasar


dapat menguasai mind share, market share syariah akan sangat hati-hati dalam perilaku
pemasarannya dan berusaha untuk tidak
dan heart share. Dengan demikiandapat
merugikan konsumen. Apabila seorang
dikatakan bahwa aktivitas pemasaran pemasar syariah hanya berorientasi pada
syariah lebih bersifat holistik dan sempurna keuntungan maka ia dapat merugikan
konsumen dengan memberikan janji palsu.
untuk menciptakan sustainability perusahaan
Namun seorang pemasar syariah memiliki
dalam jangka panjang serta membangun orientasi maslahah sehingga tidak hanya
image perusahaan yang baik. Inti dari mencari keuntungan namun diimbangi pula
pemasaran syariah adalah kejujuran yang dengan keberkahan di dalamnya.

dilandasi dengan keyakinan akan Allah Produk yang dijual harus sesuai dengan
SWT beserta segala kebesaran dan selera serta memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Nabi Muhammad
keagunganNya yang akan mengawasi setiap
SAW dalam praktik elemen produk selalu
perbuatan manusia. (Kertajaya dalam Alma menjelaskan kualitas barang yang dijualnya.
dan Priansa, 2016:352). Kualitas produk yang dipesan oleh
pelanggan selalu sesuai dengan barang yang
Karakteristik pemasaran syariah
diserahkan.
terdiri dari beberapa unsur yaitu ketuhanan,
etis, realistis dan humanistis”. 2) Etis (Akhlaqiah)

1) Ketuhanan (Rabbaniyah) Etis atau akhlaqiah artinya semua


Theistis atau Ketuhanan atau perilaku berjalan di atas norma etika yang
Rabbaniyah adalah satu keyakinanan yang berlaku umum. Etika adalah kata hati, dan
bulat bahwa semua gerak-gerik manusia kata hati ini adalah kata yang sebenarnya,
selalu berada di bawah pangawasan Allah “the will of God”, tidak bisa dibohongi.
Swt. Oleh sebab itu, semua insan harus Seorang penipu yang mengoplos barang,
berprilaku sebaik mungkin, tidak berprilaku manimbun barang, mengambil harta orang
licik, suka menipu, mencuri milik orang lain, lain dengan jalan yang bathil pasti hati
suka memakan harta orang lain dengan jalan kecilnya berkata lain tapi karena rayuan
yang bathil dan sebagainya. Kondisi tersebut setan maka ia tergoda berbuat curang. Ini
sangat diyakini oleh umat muslim sehingga artinya ia melanggar etika, ia tidak menuruti
menjadi pegangan hidup tidak tergoyahkan. apa kata hati sebenarnya. Oleh sebab itu, hal
ini menjadi panduan para marketer syariah
Nilai rabbaniyah itu melekat atau selalu memelihara setiap tutur kata dan
menjadi darah daging dalam pribadi setiap prilaku dalam berhubungan bisnis dengan
muslim sehingga dapat mengerem siapa saja, konsumen, penyalur toko,
perbuatan-perbuatan tercela dalam dunia pemasok ataupun saing-annya.
bisnis. Jiwa seorang syariah marketer
meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang 3) Realistis (Al-waqiiyyah)
bersifat ketuhanan merupakan hukum yang
paling adil sehingga akan mematuhinya Realistis atau al-waqiiyyah yang artinya
dalam setiap aktivitas pemasaran yang sesuai dengan kenyataan, jangan mengada-
dilakukan. Dalam setiap langkah, aktivitas ada apalagi yang menjurus kepada
kebohongan. Semua transaksi yang

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


dilakukan harus berlandaskan kepada realita, Riba yang merupakan salah satu ciri
tidak membeda-bedakan orang, suku dan utama yang khas dari sistem ekonomi
warna kulit. Syariah marketing bukanlah sekuler-kapitalistik, diyakini oleh orang
konsep yang eksklusif fanatis, anti Islam membawa kesengsaraan untuk
modernitas dan kaku, melainkan konsep mayoritas dan semakin memisahkan jurang
pemasaran yang fleksibel. Syariah marketer pembeda antara si kaya dan si miskin.
bukanlah berarti para pemasar itu harus Konsep tanpa riba adalah gagasan utama
berpenampilan ala bangsa Arab dan yang diemban oleh Developer Properti
mengharamkan dasi. Namun syariah Syariah sebagai bagian dari solusi
marketer haruslah tetap berpenampilan kepemilikan properti untuk masyarakat.
bersih, rapi dan bersahaja apapun model atau
gaya berpakaian yang dikenakan. Kesadaran masyakat Indonesia yang
mayoritas muslim akan memastikan
4) Humanistis (Al-Insaniyah) pentingnya setiap transaksi yang dilakukan
bebas dari riba/tanpa riba semakin
Humanistis atau Al-insaniyyah yang meningkat dari waktu ke waktu. Akan
artinya berprikemanusiaan, hormat tetapi menghadirkan pemahaman
menghormati sesama. Pemasaran berusaha bertransaksi bebas unsur riba pada
membuat kehidupan menjadi lebih baik. kepemilikan properti adalah sesuatu hal
Jangan sampai kegiatan pemasaran malah yang baru bahkan di awal mula
sebaliknya, merusak tatanan hidup di kehadirannya dianggap sebagai
masyarakat. Kehidupan bermasyarakat kemustahilan. Namun seiring dengan
menjadi terganggu, seperti hidupnya berjalannya waktu, semakin terlihat bahwa
gerombolan hewan, tidak ada aturan dan selalu ada solusi bagi mereka sungguh-
yang kuat yang berkuasa. Juga dari segi sungguh dan totalitas dalam berikhtiar.
pemasar sendiri, jangan sampai menjadi Termasuk untuk urusan kepemilikan
manusia serakah, mau menguasai segalanya, properti secara syar’i bebas riba.
menindas dan merugikan orang lain.
b) Tanpa Bank
2.3 Properti Berkonsep Syariah
Terdapat keyakinan pada sebagian
Properti berkonsep syariah adalah masyarakat muslim yang memahami bahwa
rumah atau bangunan dengan konsep syariah salah satu pintu utama tumbuh dan
atau sesuai dengan syariat Islam; mulai dari kokohnya riba di tengah-tengah masyarakat
bentuk dan desain rumah, fasilitas serta adalah keberadaan bank dan keterlibatannya
lingkungannya. Dalam konsep perumahan dalam transaksi-transaksi strategis yang
syariah, pengembang perumahan, biasanya dilakukan masyarakat dengan perbankan.
membuat bagian dalam rumah tertutup sehingga
orang lain tidak bisa melihat dari luar. Suasana Menurut masyarkat yang berpaham
religius lebih hidup di dalam komplek bahwa bank termasuk riba, bahwa bank
perumahan syariah dengan segala kegiatan rutin menjadi alat yang efektif bagi sistem
seperti sholat berjamaah dan pengajian di mesjid. ekonomi sekuler kapitalistik untuk
Selain itu, semua transaksi pembelian atau mengeruk dana masyarakat dan
penjualan rumah menganut prinsip muamalah. mengokohkan riba untuk selalu berada di
tengah-tengah masyarakat.
Developer yang menawarkan rumah
berkonsep syariah memiliki ciri diantaranya: Konsep Tanpa Bank yang dibawa oleh
Developer Properti Syariah (DPS) adalah
a) Tanpa Riba dengan meniadakan peranan perbankan
dalam aktivitas pembiayaan dan transaksi

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


lainnya yang bersinggungan dengan hal adalah konsep tanpa akad bermasalah.
yang prinsip serta membahayakan aqidah Seringkali masyarakat calon pembeli
masyarakat. properti tidak mengerti kejelasan akad yang
mereka lakukan ketika hendak membeli
Keberadaan Bank Syariah pun tidak properti. Sebagai contoh adanya barang
menjadi solusi nyata untuk membebaskan agunan dalam transaksi kredit. Umum
masyarakat dari aktivitas-aktivitas ekonomi ditemukan pada transaksi kredit pemilikan
bertentangan dengan Syariat Islam. Adapun properti konvensional barang yang
aktivitas teknis misalnya menggunakan jasa diagunkan adalah properti yang
transfer uang atau aktivitas lainnya yang ditransaksikan, padahal dalam Islam hal
tidak membahayakan aspek-aspek prinsip seperti ini adalah dilarang dan
aqidah, masih dapat untuk dimanfaatkan. menyebabkan akad menjadi bathil.
Dalam transaksi kredit syariah,
c) Tanpa Denda
kejelasan akad seperti ini menjadi hal yang
Konsep berikutnya yang menjadi penting untuk diketahui agar akad transaksi
pembeda mendasar antara developer bebas masalah. Pemasaran properti pada
properti syariah dengan developer properti dasarnya sama dengan pemasaran produk
konvensional adalah konsep tanpa denda. pada umumnya. Seluruh pengusaha di dunia
Kebanyakan orang memiliki pandangan properti pastinya memiliki target penjualan
yang keliru tentang denda. Dalam konteks yang sudah ditentukan sebelumnya. Namun
transaksi pemilikan properti konvensional, dalam upaya tersebut terdapat permasalahan
denda muncul sebagai konsekuensi yang yang menimbulkan tidak tercapainya target
harus ditanggung oleh konsumen yang dan perlu sebuah solusi untuk
diakibatkan karena adanya keterlambatan menghadapinya.
pembayaran cicilan dalam skema kredit.
Banyak yang menganggap denda ini adalah 3. Metode
suatu hal yang wajar. Padahal, dari sudut
Penelitian ini menggunakan pendekatan
pandang Syariat Islam denda semacam ini
adalah terlarang dan merupakan bagian dari kualitatif. Pendekatan ini menggunakan cara
riba yang jelas-jelas maksiat dan dilarang pemaparan secara deskriptif yaitu
dalam Islam.
menggambarkan suatu gejala, peristiwa dan
Konsumen pada saat memilih kredit kejadian yang terjadi dimana peneliti
perumahan Syariah, tidak akan dikenakan berusaha memotret peristiwa yang terjadi
denda ketika telat membayar cicilan.
untuk kemudian dijabarkan sebagaimana
Konsumen hanya akan diberikan surat
peringatan sebagai pengingat komitmen adanya. Pengumpulan data dipandu oleh
untuk membayar hutang kepada developer fakta-fakta yang ditemukan di lapangan pada
properti syariah. Kesadaran merupakan
saat penelitian. Peneliti sebagai instrumen
poin utama dalam hal ini, tentunya
konsumen harus mengerti bahwa hutang kunci (researcher as key instrument) pada
harus tetap dibayar. Apabila konsumen penelitian kualitatif mengumpulkan sendiri
tidak dapat membayar cicilan di waktu
data melalui dokumentasi, observasi
tertentu, konsumen biasanya ditawarkan
untuk menjadwal ulang skema pembayaran. perilaku, atau wawancara dengan para
partisipan.
d) Tanpa Akad Bermasalah
Kegiatan yang dilakukan peneliti antara
Konsep yang tidak kalah penting yang
diemban oleh Developer Properti Syariah lain mengidentifikasi dan memahami

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


mekanisme pemasaran properti berbasis Markeitng, Admin Marketing, Customer
syariah, kemudian menganalisis bagaimana Service dan Konsumen. Dasar pemilihan
upaya yang dilakukan dalam adalah representasi dari masing-masing
melaksanakannya dan juga untuk mengatasi pihak yang berkaitan langsung dengan
hambatan yang muncul dalam pelaksanaan permasalahan yang dikaji dalam penelitian
pemasaran syariah. Teknik pengumpulan ini. Mereka juga dianggap lebih memiliki
data dalam penelitian ini adalah mencatat pengetahuan dan pemahaman yang lebih
kronologi dari dinamika yang ada dalam lengkap guna memahami permasalahan yang
implementasi pemasaran berbasis syariah ada dalam penelitian ini.
pada bisnis properti yang diterapkan di
Sharia Islamic Soreang, termasuk di
dalamnya tentang perangkat hukum yang
memayunginya. Sumber utama data 4. Hasil dan Pembahasan
penelitian ini adalah informan kunci. Untuk
4.1 Karakteristik Ketuhanan
melengkapi data yang diperoleh dari
Terkait implementasi pemasaran
informan (primer) maka diperlukan data berbasis syariah dengan karakteristik
pendukung (sekunder), seperti dokumen- ketuhanan, bahwa seluruh aktivitas
pemasaran perumahaan SIS, sudah
dokumen resmi kerjasama, hasil-hasil
menjalankan nilai-nilai islami dalam
penelitian yang relevan dengan penelitian berkegiatan dengan cara membangun
yang dapat diperoleh melalui jurnal, buku, lingkungan islami seperti setting perumahan
dekat dengan Al-Quran dengan belajar
data statistik atau sumber-sumber lainnya
tahsin, belajar membaca Al-quran, tahfidz
yang relevan. Untuk menghindari terjadinya bahkan pembelajaran bahasa arab dan tafsir
bias yang terjadi pada informan kunci (key untuk orang dewasa.
informan) dalam penelitian ini maka
Pada tataran manajemen SIS, yaitu
dilakukan triangulasi terhadap informasi dengan membangun sistem manajemen akad
yang diberikan oleh informan kunci baik dan kegiatan pemasaran sesuai dengan nilai-
nilai syariat Islam, seperti penggunaan fiqih
wawancara maupun data-data atau informasi
muamalah dalam konteks bisnisnya.
cetak atau tertulis. Teknik Penentuan dan
Pemilihan Informan adalah berdasarkan Karakteristik ketuhanan untuk bagian
SDM, bahwa interaksi antar karyawan tidak
kebutuhan data penelitian yaitu mereka yang terlepas dari aturan syariah, antara lain
dianggap kompeten karena memiliki membiasakan sholat tepat waktu.
pemahaman yang komprehensif dan Reaktualisasi nilai-nilai Islam dalam
kehidupan sehari-hari dinyatakan sebagai
memadai tentang permasalahan yang ada
ikhtiar dan jihad. Prinsip untuk para pegawai
dalam pemasaran properti berbasis syariah tidak hanya peningkatan kemampuan secara
di Sharia Islamic Soreang, yaitu: General duniawi, tapi juga untuk meraih keberkahan
ukhrowi.
manager, Manajer pemasaran, Manajer
Keuangan, Manajer Teknik, Internal Pada saat transaksi, tidak ada
manipulasi dan riba. Hutang yang belum

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


dilunasi tidak ada tambahan denda, yang dilakukan oleh seseorang yang
melainkan re-scheduling dari sisi waktu berpedoman pada ketentuan Allah dan
pembayaran.
Rosululloh (Al-quran dan hadits). Keputusan
Jual beli bagi muslim bukan hanya etik ialah suatu hal yang benar mengenai
sekadar memperoleh untung yang sebesar-
perilaku standar. Etika bisnis kadang-kadang
besarnya, tetapi secara vertikal bertujuan
untuk memperoleh ridha Allah dan secara disebut pula etika manajemen yaitu
horizontal bertujuan untuk memperoleh penerapan standar moral ke dalam kegiatan
keuntungan sehingga benda-benda yang
bisnis. Jadi sebenarnya perilaku yang etis itu
diperjualbelikan akan senantiasa dirujukkan
kepada aturan-aturan Allah, dan yang paling ialah perilaku yang mengikuti perintah Allah
utama nilai kebermanfaatannya untuk dan menjauhi larangan-Nya. Dalam Islam,
manusia yang lain, atau ummat. Prinsip yang etika bisnis ini sudah banyak dibahas di
digunakan dalam pemasaran perumahan
berbagai literatur, dan sumber utamanya
syarian di SIS yaitu; keadilan, menghindari
kegiatan yang merusak, dan kemaslahatan adalah Al-quran dan Sunah Rasul. Dalam
umat. dimensi karakteristik etis, terdapat 4

4.2 Karakteristik Etis indikator yang menguatkan, antara lain; 1)

Pemahan tentang etis atau etika dalam Menaati kebijakan pemerintah/ otoritas

berusaha di SIS merupakan sebuah nilai setempat, 2) Menghindari hal yang

yang sesuai dengan asas prilaku yang menimbulkan keragu-raguan (jelas antara

disepakati secara umum. Manajemen SIS akad shahih dan akad bathil), 3) Menjaga

paham bawa dalam dekade terakhir ini adab muamalah dan yang berlaku di

banyak diributkan adanya pergeseran dalam masyarakat setempat, 4) Jujur.

etika bisnis, yang dikatakan makin merosot.


Merosotnya rasa solidaritas, tanggungjawab 4.3 Karakter Realistis

sosial dan tingkat kejujuran di kalangan Manajemen dan tim pemasaran

kelompok bisnis, merupakan gejala yang perumahan SIS memahami bahwa karakter

makin parah. Contoh, permainan cek realistis adalah apa adanya, tidak dikurangi

kosong, utang tidak dibayar merupakan atau dilebih-lebihkan. Bentuk dari karakter

gejala umum dan meruntuhkan teori-teori realistis yang sudah diimplemantasikan

tentang soliditas, baik finansial, komersial adalah 1) sistematis, artinya berupaya

maupun moral. Standar etika umum untuk dibudayakan sesuai Standar Operasional

jajaran manajemen SIS dijadikan sebagai Prosedur (SOP). Semua kegiatan yang

suatu perbuatan standar (standart of dilakukan sudah mempedomani SOP yang

conduct) yang memimpin individu dalam sudah ditentukan, dengan mengacu pada Al-

membuat keputusan, namun demikian nilai- Qur’an dan hadits. 2) Dinamis,

nilai islam menjadi hal utama. Etika Islami menunjukkan kapasitas untuk memperbarui

dimaknai sebagai suatu prilaku mengenai kompetensi-kompetensi untuk mencapai

yang benar dan yang salah dan pilihan moral kesesuaian dengan perubahan lingkungan

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


bisnis termasuk dalam hal ini jika terjadi tanggap dalam merespon dan tentunya rasa
ketidaksesuaian kebijakan yang sedang ingin membantu konsumen yang perlu
dijalankan dengan temuan-temuan dalam ditumbuhkan di setiap diri pemasar.
kegiatan perusahaan. 3) Memiliki
keunggulan produk, adalah sebuah 4.5 Pembahasan
penjabaran dalam melihat bagaimana Citra developer properti berbasis
menciptakan value untuk para konsumen. syariah di mata masyarakat awam masih
Keunggulan yang ditawarkan adalah belum mendapat kepercayaan. Nilai-nilai
kejujuran dan tanpa riba. Islami yang dipromosikan untuk diterapkan
pada perumahan berbasis syariah di
4.4 Karakter Humanistis perumahan Saria Islamic Soreang (SIS)
Karakteristik humanis yang sudah bukan menjadi hal yang asing apalagi tabu
dijalankan oleh manajemen dan jajaran di telinga masyarakat Kabupaten Bandung
marketer pengembang perumahan SIS antara yang mayoritas beragama Islam. Karena ini
lain; 1) Berlaku adil, artinya kegiatan berkaitan dengan ketentuan dari Allah SWT,
ekonomi yang dijalankan harus secara bukan sebuah persoalan yang diperdebatkan
transparan dan jujur serta tidak ada untuk dikerjakan atau tidak dikerjakan.
eksploitasi terhadap lawan transaksi atas Namun kondisi masyarakat Kabupaten
dasar kontrak yang adil. Adil artinya Bandung yang belum sepenuhnya terbiasa
meletakkan sesuatu pada tempatnya. khususnya dengan konsep yang dibawa oleh
Maksudnya ialah tidak memihak antara yang perumahan SIS menjadi tantangan tersendiri
satu dengan yang lain. Maksud dari berlaku bagi tim pemasaran perumahan SIS. Sebagai
adil berarti, memutuskan suatu perkara salah satu contoh kasus, ketika ditawarkan
disesuaikan dengan amal perbuatan cara kepemilikian tanpa turut campur bank
seseorang tanpa memandang rakyat atau dalam hal pembiayaan atau KPR, banyak
pejabat, miskin atau kaya siapa yang masyarakat yang tidak percaya bahwa rumah
bersalah harus dihukum. Penerapan mereka akan terbangun. Padahal, konsep
manajemen yang adil dapat dilihat dari kepemilikan rumah di developer syariah
beberapa hal: a)Pemecahan masalah melalui merupakan transaksi jual beli murni, yang
musyawarah, b)Upaya menjaga hak dan hampir setiap hari dilakukan masyarakat.
kewajiban konsumen, c) Penentuan harga Salah satu faktor yang diperkirakan
jual di mata konsumen, d) Penentuan porsi mempengaruhi nilai citra developer syariah
fee marketing. 2) Kualitas pelayanan. kurang dikenal baik oleh masyarakat adalah
Pelayanan yang diberikan menjadi salah satu tingkat kepercayaan masyarakat yang masih
faktor yang turut mempengaruhi keputusan kurang. Ditambah pernah terjadi, ada
pembelian calon konsumen. Bagaimana dia beberapa perumahan berbasis syariah yang
memberikan informasi dengan baik, cepat mengalami gagal bangun di wilayah

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


Kabupaten Bandung. Perlu upaya ekstra Pencapaian target berkaitan dengan kegiatan
dalam membangun kepercayaan (trust) penjualan. Dari pemasaran perumahan SIS
masyarakat bahwa PT SGL merupakan telah melakukan promosi menggunakan
perusahaan properti yang profesional dan media online dan offline namun belum
bertanggungjawab. mampu mencapai target yang ditentukan.
Untuk mengetahui apakah developer Sehingga dapat diketahui bahwa perbaikan
itu amanah atau tidak, konsumen bisa sistem dari awal sampai akhir perlu terus
menanyakan tentang developer tersebut diawasi dan dievaluasi. Baik dalam
kepada agensi perumahan apakah terpercaya pemilihan strategi pemasaran maupun
atau tidak. Ada memang beberapa pelaksanaan strategi pemasaran. Walaupun
perumahan berlabel syariah yang nakal, secara tersirat PT SGL tidak mengutamakan
namun ini menjadi tantangan tersendiri bagi pencapaian target dalam bentuk nominal,
developer syariah yang memang amanah. tapi perusahaan tetap memiliki
Sebagai acuan untuk melihat developer tanggungjawab operasional dimana cash
mana yang terpercaya, bisa dilihat apakah di flow harus terjaga. Pemasukan setiap
lapangan ada tidak progressnya, apabila bulannya diperoleh dari pembelian baru dan
terlihat progress pekerjaan, maka insyaa pembayaran angsuran bulanan konsumen
Allah aman. Bisa juga konsumen mengcek yang mengambil skema pembayaran kredit.
rekomendasi dari pemerintahan setempat, Adapun sumber pendapatan dari PT SGL
misalnya di Kantor Desa. Apakah mengurus dengan Perumahan SIS antara lain dari:
dan mengantongi perizinan. Kepercayaan a. Pendapatan dari pembelian baru
konsumen menjadi hal yang terpenting. Pembelian baru merupakan pendapatan
Untuk SIS sendiri, perizinan sudah on the terbesar yang diharapkan oleh manajemen
track, terlebih memang PT SGL sudah perumahan SIS. Hambatan dalam perolehan
memiliki nama di kalangan DPS (Developer pembelian baru berkaitan dengan penjualan
Properti Syariah) sehingga citra menjadi produk atau pemasaran. Hambatan yang
cukup kuat, namun baru di kalangan muncul dalam proses pemasaran menurut
terbatas. Perlu upaya ekstra untung admin marketing berdasarkan kondisional di
membawa nama baik properti syariah di lapangan dan keterangan informan adalah
Kabupaten Bandung. pemasaran perumahan SIS belum mampu
Faktor Penghambat dalam Pemasaran menyentuh target pasar yang sesuai dengan
Berbasis Syariah di Perumahan Sharia produk yang ditawarkan yaitu muslim
Islamic Soreang, antara lain dalam tantangan dengan penghasilan di atas Rp5.000.000,00.
pencapaian target, utamanya dalam Admin marketing SIS menyampaikan bahwa
pencapaian cash in perbulan dapat dilihat wilayah area pemasaran Kabupaten
bahwa Manajemen Perumahan SIS masih Bandung khususnya daerahn Cangkuang
belum mencapai target (2 milyar/bulan). didominasi oleh buruh pabrik. Hal ini

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


menyebabkan banyak yang datang dan diidentifikasi dari faktor demografis
sangat tertarik dengan konsep yang (keluarga, pendapatan, kelompok sosial,
ditawarkan namun masalah yang dihadapai lingkungan tempat tinggal dan
adalah budget yang dimiliki calon konsumen pendidikan) dan psikologis
tidak sesuai dengan harga yang kita (kepercayaan, manfaat yang dicari).
tawarkan sehingga, manajemen SIS harus Berdasarkan hasil temuan di lapangan,
berani mengambil keputusan memperluas bahwa manajemen perumahan SIS
area pemasaran ke keluar wilayah Soreang sudah menyadari permasalahan
saja, seperti ke Kota Bandung, Cimahi dan mengapa tingkat penjualan unit masih
Bandung Barat. kurang, ini karena SIS belum mampu
b. Pemasukan dari pembayaran angsuran menyentuh target pasar secara
bulanan maksimal. Langkah yang dilakukan oleh
Cara pembayaran yang dilakukan General manager SIS adalah
konsumen selain dengan pembayaran tunai, bekerjasama dengan orang-orang yang
ada juga dengan memnfaatkan pembiayaan dinilai memiliki relasi pertemanan atau
Kredit Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) dengan lingkungan dimana SIS dapat
dimana setiap bulannya konsumen masuk untuk mengadakan kunjungan
diwajibkan membayarkan kewajibannya instansi. Selain itu, manajemen SIS
dengan jumlah dan waktu yang sudah berusaha menjaga hubungan dengan
disepakati dalam akad sebelumya. Namun, konsumen yang sudah berakad untuk
dari target aktif yang ada saat ini, belum menjaring relasi yang dimiliki
seluruhnya sadar akan komitmen konsumen tersebut, secara teoritis
pembayaran. Rescheduling waktu disebut Customer Relationship
pembayaran akan memperlambat cash flow Management (CRM) yang merupakan
perusahaan dan hal ini membahayakan suatu proses dalam mendapatkan,
terhadap operasional perusahaan secara mempertahankan, meningkatkan
keseluruhan. pelanggan yang menguntungkan.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi Mengingat produk dari SIS merupakan
hambatan pemasaran berbasis syariah di produk tidak habis pakai, yang
perumahan Sharia Islamic Soreang antara dimaksud dalam CRM di kasus ini
lain dengan cara: adalah Word of Mouth yang berarti
a. Pemasaran perumahan SIS belum komunikasi dari mulut ke mulut yang
mampu optimal dalam menyentuh target merupakan proses komunikasi berupa
pasar yang sesuai dengan produk yang pemberian rekomendasi baik secara
ditawarkan. individu maupun kelompok terhadap
Dalam penentuan segmentasi pasarnya, suatu produk atau jasa yang bertujuan
target pasar perumahan SIS dapat

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


untuk memberikan informasi secara pihak di SIS meyakini bahwa, rezeki
personal. ada di sisi Allah, namun perlu
Namun berdasarkan observasi peneliti, menunjukan ibadah dan usaha terbaik.
baru beberapa marketing yang b. Kurangnya kesadaran konsumen
menyadari betapa pentingnya terhadap komitmen pembayaran
maintainance terhadap konsumen. Manajer keuangan perumahan SIS
Marketing Internal SIS meyakini bahwa menyampaikan pandangannya terkait
mereka bukan hanya mengandalkan bagaimana upaya yang dilakukan untuk
strategi marketing logis, tapi wajib menjaga cashflow, dimana angsuran
melakukan marketing langit yaitu tidak ada denda, tidak ada sita meskipun
pendekatan kepada Allah dengan cara perusahaan harus menanggung
melakukan ibadah-ibadah yang wajib risikonya. Untuk meminimalisir
dan ibadah sunnah. Allah hanya tunggakan dari konsumen, perusahaan
memberi rezeki terbaik hanya kepada melakukan pendekatan dengan cara
hambanya yang terbaik. Jadi untuk berinteraksi langsung untuk lebih
mempersiapkan rezeki terbaik itu, kita memahamkan kepada konsumen bahwa
harus mempersiapkan diri untuk konsep syariah ini memang tanpa denda
menjadi pribadi yang lebih baik lagi. ketika angsurannya menunggak, tapi
Hal ini yang diyakini oleh seluruh harus dengan komitmen, yaitu
jajaran marketing SIS dan menjadi komitmen untuk membayar cicilan
pembeda yang cukup kontras antara sesuai dengan nominal dan waktu yang
pemasaran properti konvensional dan telah disepakati dalam akad. Perusahaan
syariah, yaitu ketika terjadi kemerosotan memberi penjelasan nilai-nilai yang
cash in hal yang pertama dilakukan oleh terkadung dalam bisnis berbasis syariah,
tim marketing adalah mengevaluasi diri. seperti pemahaman tentang keutamaan
Mereka menyampaikan khawatir jika membayar hutang, telebih bagi
ada yang salah dengan niat mereka. Dari konsumen dalam keadaan mampu
pemikiran tersebut, muncul sebuah sehingga harus disegerakan.
gagasan program untuk tetap menjaga Marketing Internal dapat
agar karyawan SIS tetap pada jalur menjelaskan bahwa cara pemilikan
tujuan utama yaitu syiar Islam yang rumah yang ditawarkan SIS, sangat
dilakukan bersama ustadz yang meringankan konsumen, tanpa kesulitan
teragenda secara rutin. Untuk karena ada pihak bank, namun yang
meningkatkan etos kerja, manajemen perlu diberi pahami oleh konsumen
SIS menjaga komitmen dengan Allah. tentang aturan perusahaan SIS yang
Pelaksanaan ibadah wajib dan sunnah harus dipatuhi. Untuk permasalahan ini,
menjadi komitmen denga Allah. Semua peneliti menemukan bahwa pihak

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


marketing jarang mengedukasi tentang Memberikan edukasi kepada konsumen tentang
komitmen pembayaran yang perlu kewajiban dalam menjaga komitmen
dibangun antara konsumen dan pembayaran dan keutamaannya.
developer. Padahal, hal tersebut
idealnya dipahami oleh konsumen
sebelum mengambil keputusan
pembelian atau akad. Di samping itu,
informasi tentang produk kurang
menyeluruh dan berimbang.

5. Kesimpulan
Pemasaran properti berbasis syariah di
Perumahan Sharia Islamic Soreang (SIS) sudah
dilaksanakan berdasarkan karakteristik
pemasaran syariah (Ketuhanan/Rabbaniyah,
Etis/Akhlaqiah, Realistis/Al-waqiiyyah dan
Humanistis/ Al-insaniah), namun dalam
beberapa faktor seperti karakteristik realistis dan
humanistis masih kurang, yaitu dalam aspek
mekanisme tatakelola administrasi dan
komunikasi.
Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan
pemasaran berbasis syariah sebagai upaya untuk
mencapai target perumahan SIS adalah : a)
Bahwa pemasaran perumahan SIS belum mampu
optimal menyentuh target pasar yang sesuai
dengan produk yang ditawarkan; b) Kurangnya
kesadaran konsumen terhadap komitmen
pembayaran.
Upaya yang dilakukan manajemen
perumahan SIS dalam mengatasi hambatan yang
muncul adalah: a) Meningkatkan kualitas ibadah;
b) Menjalin relasi dengan intansi yang menjadi
pasar potensial; c) Menjaga konsumen yang
sudah berakad supaya menjadikan perumahan
SIS sebagai rekomendasi perumahan syariah
bagi keluarga dan kerabatnya, dan d)

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020


Potensi Properti Syariah di Indonesia. Diambil
tanggal 18 Januari 2019, dari si-tus World
Daftar Pustaka Wide Web: http:/propertynbank.com.
Perbedaan Akad Shahih dan Akad Bathil.
Alma, Buchari. (2015). Pengantar Bisnis, Diambil tanggal 19 Agustus 2019, dari
Bandung, CV Alfabeta. situs World Wide Web:
http://shariagreenland.co.id..
Alma, Buchari dan Priansa, Donni Juni. (2016). Profil Perusahaan. Diambil tanggal 22 Januari
Manajemen Bisnis Syariah. Bandung, CV 2019, dari situs World Wide Web:
Alfabeta. http://shariagreenland.co.id.
Purwanto, Djoko. (2006). Komunikasi Bisnis.
Al-Quran dan Terjemahannya. (2018). Jakarta, Erlangga.
Rintatik, Sudarno W. (2008)
Departemen Agama RI Kewirausahaan 3. Solo, Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Sailendra, Annie. (2015). Langkah-langkah
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Praktis Membuat SOP. Yogyakarta,
Jakarta, Rineka Cipta. Trans Idea Publishing.
Budihardjo, Eko. (2009). Perumahan dan Silalahi, Ulbert. (2013). Studi tentang Ilmu
Pemukiman di Indonesia. Bandung, Administrasi. Bandung, Sinar Baru
Alumni. Algensindo.
EQ, Potensi Besar Bisnis Properti Konsep Sensus Penduduk Jawa Barat. Diambil tanggal 5
Syariah, Breaking News dilansir dari Februari 2019, dari situs World Wide
www.propertynbank.com akses18 Januari Web: http://sp2010.bps.go.id.
2019 Sugiyono. (2013) Metode Penelitian
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 1 Tahun Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
2014, tentang Bunga (Interest/Fa’idah), Bandung, CV Alfa-beta.
http://mui.or.id Tanjung, Hendri. (2014). Manajemen Syariah
Frick, Heinz dan Mulyani, Tri Hesti. (2006). dalam Praktik 9 Nabi dan Rasul. Jakarta,
Arsitektur Ekologis Seri Eko-Arsitektur 2. PT Elex Media Komputindo.
Yogyakarta, Kanisius. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999, tentang
Hakim, Muhamad Aziz. (2005). Dasar dan Perlindungan Konsumen,
Strategi Pemasaran Syaria. Jakarta, http://hukum.unsrat.ac.id.
Renaisan. Wijaya, Andika dan Ananta, Wida Peace. (2017).
Hartatik, Indah Puji. (2014). Buku Pintar Hukum Bisnis Properti di Indonesia.
Membuat SOP. Yogyakarta, Laksana. Jakarta, PT Grasindo.
Kertajaya, Hermawan dan Sula, Muhammad Yusanto, M. Ismail dan Widjajakusuma, M.K.
Syakir. (2006). Syariah Marketing, (2003). Manajemen Strategis Perspektif
Bandung, Mizan Pustaka. Syariah. Jakarta, Khairul Bayaan.
KPR Syariah. Diambil tanggal 22 Januari 2019,
dari situs World Wide Web:
http://propertysyariah.net/kpr-syariah
Maleong, J. Lexy. (2014). Metode Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung, PT
Remaja Rosda-karya.
Muslim Population of Indonesia. Diambil 2
Januari 2019, dari situs World Wide Web:
http://pewforum.org.
Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016,
tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional,
http://peraturan.bkpm.go.id
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2016, tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Pemukiman,
https://kppip.go.id

Trasparansi Ilmu Administrasi Vol 14 No 1 Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai