Anda di halaman 1dari 3

DIGITAL BUSINESS MODEL

Ada 4 Model bisnis digital yang sering digunakan :


1. MODEL BUSINESS TO BUSINESS (B2B)
Model bisnis digital B2B memfokuskan diri pada penyediaan produk barang dan jasa
dari satu bisnis ke bisnis lainnya. Bisnis model ini merupakan bisnis yang paling
sering ditemukan dalam supply chain sebuah produk akhir. Misalkan, sebuah
perusahaan memproduksi gadget seperti laptop dan smartphone sebagai produk
jualannya. Maka, bisnis model B2B akan menyediakan berbagai sparepart atau
berbagai perangkat material yang bisa digunakan untuk membuat gadget tersebut.
Maka dari itu, bisnis penyedia material dan bahan dasar ini akan berhubungan dan
bertransaksi dengan bisnis lainnya (business to business). Business-to-business (B2B)
menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara produsen
dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Dalam B2B biasanya dilakukan
customization sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Hal ini yang membuat
hubungan antara pembeli dan penjual dalam B2B terjalin hubungan personal yang
lebih rapat.
Contoh ecommerce B2B yang ada di Indonesia adalah Mbiz, Indonetwork,
Ralali.com, Electronic City dan lain sebagainya. Ecommerce ini beroperasi dengan
model B2B dan cenderung bekerja dalam lingkungan tertutup. Ecommerce inipun
menyasar target konsumen perusahaan-perusahaan lain yang memerlukan produk dan
jasa mereka.

2. MODEL BUSIENSS TO CONSUMER (B2C)
Definisi B2C adalah sebuah proses yang terjadi apabila organisasi atau perusahaan
menjual produk atau jasa kepada konsumennya melalui jaringan internet. Definisi lain
dari B2C adalah merupakan transaksi ritel dengan pembeli individual (Munir Fuadi).
B2C juga dapat berarti mekanisme toko online (electronic shopping mall) yaitu
transaksi antara e-merchant dengan customer. Pada E-Commerce bertipe B2C
transaksi terjadi dalam skala kecil sehingga tidak hanya organisasi tetapi juga individu
dapat terlibat pada pelaksanaan transaksi tersebut.
Beberapa sasaran yang harus dicapai setelah memahami bisnis B2C diantaranya :
 Kebanyakan produksi dan jasa menjadi tersedia untuk pengiriman digital.
 Konsumen mangatasi keengganannya berbelanja menggunkaan web.
 Kecepatan komunikasi yang tinggi telah membuat pengiriman produk digital
mudah.
 Ketakutan terhadap pencurian informasi (seperti info kartu kredit) telah
digantikan dengan kepercayaan yang besar bahwa informasi rahasia akan
dijaga dengan aman.
Contoh bisnis digital di sektor ini adalah Amazon, Travelloka, Trivago dan berbagai
bisnis yang memiliki website dan social media sebagai sarana penjualan dan
promosinya. Bisnis digital model B2C harus mengoptimalkan pengalaman
beli (purchase journey) calon konsumen melalui berbagai platform dan kampanye
digital marketing.

3. MODEL CONSUMER TO CONSUMER (C2C)
Model C2C (consumer to consumer) Merupakan salah satu model e-commerce dalam
hal ini konsumen menjual secara langsung pada konsumen yang lain, atau dapat dapat
juga dikatakatan sebagai transaksi jual-beli antar konsumen. Aktivias C2C dapat
dilakukan dengan berbagai cara melalui internet. Auksi merupakan salah satu contoh
aktivitas C2C yng paling dikenal. Jutaan orang melakukan transaksi pembelian dan
penjualan pada ebay dan ratusan web site lelang. Aktivitas C2C lainnya adalah iklan
klasifikasian, jasa personal, pertukaran, penjualan propertis virtual dan jasa
pendukung.
Karakteristik C2C (consumer to consumer) :
- Pada lingkup konsumen ke konsumen bersifat khusus karena transaksi yang
dilakukan hanya antar konsumen saja, seperti Lelang Barang.
- Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi tentang produk,
harga, kualitas dan pelayanannya.
- Konsumen juga membentuk komunitas pengguna atau penggemar suatu
produk. Sehingga jika ada ketidak puasan suatu produk, maka akan segera
tersebar luas melalui komunitas tersebut.
- Keberhasilan organisasi baik private, public, dan militer, tergantung pada
kemampuan mereka dalam mengatur arus barang, informasi, dan uang untuk
masuk, berputar didalam, dan keluar dari organisasi.
- E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana
perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk
mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan
dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam
proses produksi.
Contoh C2C :
Adapun yang menjadi contoh e commerce menggunakan konsep consumer to
consumer (C2C) adalah shoppe, tokopedia, bukalapak, OLX dan kaskus. E-
commerce tersebut hanya sebagai penghubung bertemunya kedua consumer
tersebut dan tidak melayani transaksi online di dalamnya.

4. MODEL CONSUMER TO BUSINESS (C2B)
Model bisnis C2B melibatkan konsumen (individu) yang menciptakan nilai dan bisnis
mengkonsumsi nilai itu. alam model bisnis ini, konsumen akan menawarkan produk
kepada sebuah bisnis untuk mendapatkan royalty. Dalam C2B konsumen
memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu dan pemasok bersaing
untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.
Karakteristik C2B adalah :
- E-commerce antara individu dan perusahaan secara langsung.
- Dengan semakin banyaknya individu yang menawarkan produk dan jasa
melalui internet maka pasar C2B smeakin potensial.
- Perusahaan mendaptkan akses yang luas pada produk dan jasa yang
ditawarkan oleh individu.
Contoh C2B :
- priceline.com, dimana pelanggan meyebutkan produk dan harga yang
diinginkan dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi
kebutuhan tersebut.
- seorang customer menawarkan sebuah artikel berita kepada portal berita dan
mendapatkan bayaran atas artikelnya tersebut. Beberapa contoh bisnis digital
yang menggunakan model ini antara lain sribulancer, istockphoto.com, Mojok,
Babe, dan Hubpages.

Anda mungkin juga menyukai