DOSEN PENGAMPUH
1. Jasa pengiklanan
Perusahaan skala besar dengan target pasar yang juga besar membutuhkan
penyedia layanan iklan komersial untuk menjangkau konsumen. Gap antara
produsen dan konsumen ini selanjutnya diisi oleh jasa pengiklan baik itu di
televisi, koran atau media sosial.
2. Penyuplai bahan baku
Perusahaan dengan fokus untuk menyediakan produk siap pakai bagi masyarakat
tentu membutuhkan bahan mentah terlebih dahulu. Nah, perusahaan lain dapat
menyediakan bahan baku tersebut guna menunjang rantai pasokan pada
kegiatan ekonomi.
2) Business to Consumer (B2C).
Cara kerja C2B yakni dengan konsumen yang mendapatkan untung dari penyediaan produk atau
layanan yang ditawarkan kepada perusahaan. Sementara, perusahaan akan mendapatkan untung
dari kesediaan konsumen untuk memberikan produk atau layanannya bagi kelangsungan bisnis
perusahaan.
Keuntungan yang diperoleh konsumen dalam menyediakan produk dan layanannya dapat berupa
fleksibilitas, biaya pembayaran, atau produk dengan potongan harga bahkan gratis dari perusahaan
dengan maksud barter.
Misalnya, suatu perusahaan meminta konsumen yang memiliki banyak
pengikut di media sosial, untuk mengulas dan mengenalkan produk bisnis
mereka melalui eksposur di media sosialnya tersebut.
Tujuan dari konsep C2B ini adalah meningkatkan brand awareness
perusahaan. Saat ini perusahaan sangat menjunjung tinggi aspek tersebut,
guna menanamkan rasa kepercayaan konsumen terhadap produk bisnisnya.
Contoh Bisnis Consumer to Business
Ada pun contoh bisnis yang termasuk menerapkan konsep Consumer to Business ini,
antara lain seperti:
Influencer Marketing
Influencer marketing adalah bentuk pemasaran yang dilakukan di media sosial oleh
seseorang yang mempunyai pengaruh sosial dan banyak dukungan dari audiensnya.
Seorang Influencer dapat memengaruhi kebiasaan membeli orang yang mempercayai
konten dan testimoninya.
Kepercayaan tersebut yang dibutuhkan oleh bisnis dari seorang influencer, guna
meningkatkan brand awareness juga penjualan bisnis. Perusahaan biasanya
menjangkau influencer secara individu dan menjalin hubungan dengan mereka.
Contoh Bisnis Consumer to Business
Ada pun contoh bisnis yang termasuk menerapkan konsep Consumer to Business ini,
antara lain seperti:
Affiliate Marketing
Affiliate marketing adalah bentuk pemasaran dimana perusahaan selaku bisnis yang
membutuhkan seorang affiliate marketer selaku konsumen untuk mempromosikan
produknya kepada khalayak luas.
Promosi dapat dilakukan dengan cara membagikan link produk bisnis, menarik
khalayak untuk mengunjungi dan membeli produk dari link yang dibagikan, lalu
affiliate marketer akan diberi komisi sebagai imbalan.
Proses Bisnis
Pertukaran data elektronik atau Electronic Data Interchange adalah proses transfer data
yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke
sistem komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Istilah ini umumnya dipakai dalam konteks perdagangan dan bisnis, khususnya
perdagangan elektronik atau e-commerce. Biasanya digunakan oleh perusahaan-
perusahaan dalam memudahkan proses pertukaran data transaksi yang berulang-ulang
antar perusahaan. EDI sangat bergantung kepada pengembangan format standar untuk
dokumen-dokumen bisnis seperti faktur, pesanan pembelian, dan surat tanda terima.
Harus ada persetujuan dari pelaku- pelaku bisnis yang terkait dan pengakuan di tingkat
nasional maupun internasional untuk dapat menggunakan format-format standar ini dan
mentransmisikan data secara elektronik.
Keuntungan dalam penggunaan EDI:
Agar Anda lebih yakin dengan perkembangan E-commerce yang positif, simak
beberapa keuntungan yang ditawarkan bisnis E-commerce berikut ini.
1. Jangkauan pasar lebih luas
Tidak ada yang tidak mungkin selama ada gadget, perangkat komputer dan kuota
internet mungkin benar. Bagi orang yang melakukan transaksi E-commerce,
tinggal klik dari genggaman saja. Jangkauan pasar yang diberikan lebih luas baik
skala nasional atau internasional.
Pelaku usaha bisa membidik pasar yang lebih luas karena jumlah penduduk di
Indonesia lebih dari 267 juta jiwa. Sedangkan konsumen bisa lebih mudah
memilih mana penjual yang kredibel dengan penawaran harga lebih murah.
Dampak positif negatif E-commerce, tinggal bagaimana Anda menyikapi kedua hal
tersebut.
2. Meningkatkan pendapatan dan mengurangi risiko biaya-biaya lain
Dampak positif negatif E-commerce memang masih menjadi topik
pembahasan hangat di mana-mana. Pelaku usaha bisa meningkatkan
pendapatan perusahaan lebih besar dibandingkan usaha konvensional
yang harus dipotong banyak biaya administrasi, misalnya gaji karyawan,
biaya sewa toko, biaya iklan offline, dan lain-lain. Dari sisi pembeli E-
commerce, jual beli online berdampak positif pada pengurangan biaya
perjalanan, tenaga, dan waktu.
3. Pelayanan lebih maksimal ke konsumen
Dampak positif E-commerce sanggup menciptakan kedekatan dengan
konsumen lewat komunikasi yang lebih bagus. Komunikasi penjual dan
konsumen tidak dipengaruhi oleh faktor geografis. Penjual bisa langsung
membidik pangsa pasar yang diinginkan tanpa harus menggunakan jasa
perantara lagi. Mata rantai pendapatan akan lebih singkat sehingga tingkat
kenyamanan konsumen lebih tinggi.
4. Kemudahan dan fleksibilitas belanja
Dampak positif negatif E-commerce tentu masih banyak yang perlu dievaluasi.
Tidak menutup kemungkinan bahwa kekurangan E-commerce bisa tertutupi
dengan kelebihan yang dimiliki. Dari segi kemudahan dan fleksibilitas belanja, E-
commerce sangat menunjang produktifitas para konsumen. Mereka tak perlu lagi
pergi ke tempat belanja konvensional sebab belanja online bisa dilakukan kapan
dan di mana saja.
Tak hanya soal fleksibilitas waktu saja, konsumen juga bisa menetapkan mau
belanja secara tunai atau kredit, menggunakan kartu debit, kartu kredit atau
dompet digital, dan lain-lain. Sistem pembayaran yang mudah dan jelas menjadi
keunggulan tersendiri. Metode pembayaran menggunakan bank transfer atau
transaksi elektronik membuat pelaku usaha juga lebih mudah mengecek
pembayaran lebih tepat waktu. Dampak positifnya barang akan dikirim lebih
cepat dan sampai di rumah konsumen dengan selamat.
5. Peningkatan manajemen suplier
Suplier yang mendapatkan ulasan atau testimoni positif dari konsumen
bakal lebih meningkatkan pelayanan dan sistem manajemen. Setidaknya
produksi menjadi lebih cepat dan inovasi produk selalu dilakukan. Hal ini
dikarenakan suplier E-commerce juga bermunculan sehingga kompetisasi
semakin tinggi.