Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

“INDIVIDUAL ONLINE DAN TRANSAKSI ONLINE

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah: E-Business dan E-Commerce

Dosen Pengampu: Sufiana Noor, M.M.

Disusun Oleh:

Kelompok 2 B6ESR

1. Noor Arina Mana Sikana (2020210042)


2. Mutik Afifah (2020210052)
3. Lailatul Maulida Azzahra (2020210053)
4. Ahmad Jamaludin Khoir (2020210064)
5. Muhammad Hikam Athoillah (2020210065)
6. Fara Aulia Rahma Putri (2020210069)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI EKONOMI SYARIAH

TAHUN 2022/2023
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era digital ini, perkembangan teknologi telah mengarah pada
evolusi teknologi media, sebut saja media baru online atau lebih dikenal
sebagai Internet, tentu saja media ini tidak asing bagi kita. Pengguna
media online atau internet tidak terbatas dan semakin bertambah
penggunanya karena setiap individu berhak untuk mengakses media
online. Dengan adanya media internet, dapat meringankan beberapa
aktivitas manusia mulai dari segi mencari informasi, pendidikan, sosial,
bisnis, dan sebagainya.
Dalam perkembangan bisnis, banyak pelaku bisnis yang
memanfaatkan media internet ini sebagai peluang untuk memasarkan
produknya. Penjual dapat dengan mudah menjual produk lewat internet
tanpa harus bertemu langsung dengan pembeli. Pembeli pun tidak perlu
datang ke tempat penjual untuk melihat barang yang dicari, cukup melihat
lewat media internet dan transaksi lewat transfer atau fitur lainnya seperti
cod dan barang yang dibeli akan dikirim dari penjual ke tempat pembeli.
Dengan banyaknya keunggulan, pemasaran online semakin meningkat
dalam waktu ke waktu.
Semakin bertambahnya pengguna internet dan penyedia jasa atau
produk yang dijual melalui internet, konsumen dapat berbelanja melalui
internet. Keterbatasan waktu membuat masyarakat berfikir bahwa jual beli
online dibilang lebih praktis. Hal ini tidak terlepas dari pergeseran perilaku
masyarakat yang semakin terbiasa dengan teknologi ini. Meningkatnya
jumlah pengguna internet pastinya dapat dijadikan peluang sebagai tempat
untuk memasarkan produk lewat media online. Dalam melakukan
keputusan pembelian, konsumen dipengaruhi beberapa hal seperti
pengaruh keluarga atau teman, kelas sosial budaya, dan sebagainya.
Dengan berkembangnya dunia digital, transaksi jual beli dapat
dilakukan dengan online dimana saja dan kapan saja. Ada beberapa bentuk
transaksi yang digunakan dalam pembelian online baik berupa T-Money
Online maupun T-Money Card seperti E-Money, E-Wallet, Smart Card,
dansebagainya. Perkembangan dunia digital ini membuat pembayaran
online juga ikut berkembang. Hal tersebut dapat dilihat, selain menyedikan
sistem pembayaran COD terdapat juga fitur pembayaran yang lain untuk
memudahkan konsumen.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan tentang transaksi online
2. Bagaimana penjelasan tentang pemasaran online individu
3. Bagaimana penjelasan perilaku konsumen pada internet?
4. Bagaimana penjelasan tentang model online transaction monetary?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui penjelasan tentang transaksi online.
2. Mahasiswa dapat mengetahui penjelasan tentang pemasaran online
individu.
3. Mahasiswa dapat mengetahui penjelasan perilaku konsumen pada
internet.
4. Mahasiswa dapat mengetahui penjelasan tentang model online
transaction monetary.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Transaksi Online
1. Pengertian Transaksi Online
Banyak pengusaha yang melakukan pemasaran dan
perdagangan dengan menggunakan transaksi online atau onlineshop.
Transaksi online adalah transaksi yang dilakukan penjual dan pembeli
secara online melalui media internet, tidak ada perjumpaan langsung
antara pembeli dan penjual.
Strategi Pemasaran online Pemasaran meliputi aktivitas-
aktivitas yang berkaitan dengan penjualan, pengiklanan, promosi serta
penentuan harga. Strategi pemasaran Online atau sering disebut dengan
Online marketing strategy merupakan segala usaha (bisnis) yang
dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui
atau menggunakan media online, yakni media internet. Walaupun
mengalami perubahan, pemasaran tidak bisa melepaskan diri dari tiga
komponen yang selalu menyertai, yaitu konsumen, kompetitor dan
perusahaan. Ketiga komponen ini yang selalu ada dalam setiap
pembahasan tentang pemasaran.
E-Bussines menggambarkan penggunaan alat dan kerangka
dasar elektronik untuk melaksanakan bisnis perusahaan. E-commerce
adalah perusahaan atauusaha menawarkan untuk transaksi atau
memfasilitasi penjualan produk dan jasa secara e-commerce
selanjutnya menimbulkan e-purchasing dan e-marketing. E-purchasing
berarti perusahaan memutuskan membeli barang, jasa, dan informasi
dari berbagai pemasok online. E-purchasing yang cerdas sudah
menghemat jutaan dolar uang perusahaan. E-marketing
menggambarkan usaha perusahaan untuk memberitahu pembeli,
mengomunikasikan, mempromosikan, dan menjual produk dan jasa
lewat internet. E-commerce belakangan ini digemari oleh kalangan
produsen baik besar maupun kecil serta penjual eceran umumnya. Hal
ini karena promosi melalui media online lebih mudah menjangkau
konsumen dalam hal memperkenalkan atau menjual produknya. E-
commerce mempermudah antara konsumen dan produsen dalam
melakukan transaksi.
2. Jenis-Jenis transaksi on-line (E-Commerce)
Transaksi on-line (E-Commerce) telah melahirkan revolusi
lain, di mana terjadi penekanan secara bisnis dalam penjulan dan
pembelian produk dan pelayanan. Hal ini juga berkenaan dengan dan
penjualan informasi, produk dan pelayanan jaringan komunikasi
computer. E-Commercemembantu pelaksanaan tradisional melalui
cara baru dalam mentrasfer dana dari proses informasi, karena
informasi menjadi jantung dari aktivitas perdagangan apapun.
Informasi secara elekteronik ditransfer dari komputer ke komputer
secara otomatis, kenyataannya hal ini telah mentransformasaikan cara
organisasi beroperasi.
Adapun jenis-jenis transaksi on-line (E-Commerce) dalam
dataran praktis E-Commerce hanya dikenal dua macam yaitu :
a) Business to business E-Commerce (B2B E-Commerce), bentuk
transaksi perdagangan ini melalui internet, yang dilakukan oleh
dua perusahaan atau beberapa perusahaan.
b) Business to consumer (B2C E-Commerce), yang merupakan
transaksi jual beli melalui internet antara penjual barang konsumsi
dengan konsumen (end user). Secara faktual model transaksi on-
line (E-Commerce) mempunyai banyak ragam.
Dari segi sifatnya transaksi E-Commerce dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a) Business to Business (B2B), model transaksi E-Commerce ini
digunakan sekarang. Hal ini meliputi Inter Organisational system
(IOS) transaksi dengan segera dari transaksi pasar elektronik antar
organisasi
b) Business to Consumer (C2C), dalam kategori ini konsumen
menjual dengan langsung untuk konsumen. Contohnya adalah
individu menjual yang diklasifikasikan. (e.q
www.clasified2000.com) Pemilikan kediaman (residential
property), mobil dan sebagainya.
c) Consumer to Business (C2B), kategori ini meliputi individu yang
menjual produk atau jasa untuk organisasi. Selama individu yang
menjual mempengaruhi (intereract) dengan mereka dan penutupan
transaksi.Keunggulan dan kekurangan transaksi On-Line (E-
Commerce)
3. Keunggulan transaksi On-Line (E-Commerce)
Kalangan bisnis melihat E-Commerce adalah sebagai suatu
kemungkinan bisnis yang baru, dengan banyak sekali keunggulan yang
dipunyainya. Berbagai keunggulan itu antara lain:
a) Jangkauan atau cakupan yang luas dan basis konsumen yang besar.
Para pengecer yang menggunakan website akan menikmati
keuntungan dari jumlah konsumen yang terus bertambah. Berbagai
hambatan geografis yang ada selama ini menjadi hilang dan tidak
ada batasan mengenai jangka waktu kegiatan. Jam beroperasi
hanya dibatasi oleh hardware dan software.
b) Pendapatan yang terus bertambah. Website membuka berbagai
kemungkinan dalam melakukan penjualan dan distribusi.
Merchants mendapatkan berbagai keuntungan dari besarnya pasar
yang ada, baik dilihat secara geografis maupun dilihat dari sisi
jumlah konsumen.
c) Peghematan biaya. Penggunaan transaksi on-line (E-
Commerce)akan dapat secara drastis mengurangi biaya
inventaris/persediaan yang harus disediakan oleh merchants dalam
suatu waktu. Terdapat berbagai perusahaan yang tidak mempunyai
persediaan, tetapi mereka dapat menawarkan berbagai macam
produk kepada pelanggannya. Mereka hanya menghubungkan
antara berbagai macam permintaan yang ada ke dalam sistem yang
dipergunakan oleh produsen.
d) Hubungan yang lebih baik dengan konsumen. Perdagangan secara
on-line (E-Commerce) mempunyaikemampuan untuk berinteraksi
konsumen secara lebih dekat dan cepat. Konsep ini dikenal sebagai
one to one marketing, dimana marchent dapat secara langsung
beriteraksi dengan konsumen.
Sementara, Anastasia Diana secara lebih rinci menyebutkan
manfaat transaksi on-line (E-Commerce) bagi organisasi, perdagangan
dan perusahaan, bagi konsumen dan manfaat bagi masyarakat luas,
sebagai berikut :
a) Bagi organisasi, pedagang dan perusahaan.
 Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan
pasar global, sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih
banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin
relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
 Menekan biaya menyusun, memperoses, menyimpan
danmengakses informasi berbasis kertas.
 Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang
sangat terspesialisasi.
 Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan
produk/jasa.
 Meningkatkan biaya telekomunikasi.
 Meningkatkan produktifitas karyawan melalui rekayasa
ulang proses bisnis.
b) Bagi konsumen.
 Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan
transaksi lainnya setiap saat (24 jam sehari) dan dari hampir
semua lokus.
 Memeberikan pilihan produk dan pemasukan yang lebih
banyak kepada pelanggan.
 Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan barang dan
jasa lebih murah, karena konsumen bisa berbelanja di
banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
 Memungkinkan pelanggan bisa berpartisipasi dalam lelang
virtual.
 Mempasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon
substansial bagi pelanggan.
 Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan
lainnya dalam electronic communies dan saling bertukar
gagasan serta pengalaman.
c) Bagi masyarakat luas.
 Memungkinkan orang lebih banyak bekerja di rumah dan
jarang bepergian untuk berbelanja, sehingga kemacetan dan
polusi bisa berkurang.
 Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga
lebih murah, sehingga bisa terjangkau oleh orang-orang
yang kurang mampu.
 Kemungkinan masyarakat di negara yang berkembang dan
kawasan pedalaman menikmati produk barang dan jasa
yang relative langka di tempat tinggalnya, termasuk di
dalam belajar jarak jauh lewat E-University.
 Mempasilitasi penyampaian jasa publik, seperti pelayanan
kesehatan, pendidikan dan distribusi layanan sosial
pememrintah secara lebih murah dan berkualitas.
4. Kekurangan transaksi On-Line(E-Commerce)
Meskipun transaksi on-line (E-Commerce) merupakan sistem
yang menguntungkan karena dapat mengurangi biaya transaksi bisnis
dan dapat memperbaiki kualitas pelayanan kepada pelanggan, namun
sistem E-Commerce beserta infrastructurpendukungnya mudah sekali
disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan
juga bisa terkena kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul melalui
berbagai cara.
Kerusakan hebat bisa terjadi pada semua elemen yang
berkaitan dengan sistem ini, baik itu dalam system perdagangan
komersial, institusi financial, service provider, bahkan konsumen
sekalipun. Harus diakui bahwa sesuatu yang dibuat manusia itu
memang tidak ada yang sempurna. Dari segi pandangan bisnis,
penyalah gunaan dan kegagalan sistem (kelemahan system) yang
terjadi, terdiri atas :
a) Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.
Seorang penipu yang berasal dari dalam ataupun dari luar, yang
mentransfer sejumlah uang dari rekening yang satu ke rekening
yang lainnya, atau dia telah menghancurkan/mengganti semua data
financial yang ada.
b) Pencurian informasi rahasia yang berharga. Pada umumnya banyak
organisasi atau lembaga-lembaga yang menyimpan data yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka, misalnya
kepemilikan teknologi atau informasi pemasaran maupun informasi
yang berhubugan dengan kepentingan konsumen/clientmereka.
Gangguan yang timbul bisa menyikap semua infoprmasi rahasia
tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c) Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan
pelayanan.Bergantung pada pelayanan elektronik dapat
mengakibatkan gangguan selama periode waktu yang tidak dapat
diperkirakan. Kesalahan ini bersifat kesalahan nonteknis, seperti
aliran listrik tiba-tiba padam, atau jenis-jenis gangguan yang tak
terduga lainnya.
d) Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.Pihak
luar mendapatkan akses yang sebenarnya bukan menjadi haknya
dan menggunakan hal itu untuk kepentingan pribadi. Misalnya,
seorang hacker yang berhsil membobol sebuah sistem perbankan.
Setelah itu, dengan seenaknya sendiri dia memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke dalam rekeningnya sendiri.
e) Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.Kepercayaan
konsumen terhadap sebuah perusahaan/ lembaga/ institusi tertentu,
dapat hilang karena berbagai macam faktor, seperti usaha yang
dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut, dan juga bisa berupa
kesalahan-kesalahan fatal yang dilakukan oleh perusahaan itu,
yang mengakibatkan kepercayaan konsumen berkurang
f) Kerugian-kerugian yang tidak terduga.Gangguan terhadap
transaksi bisnis, yang disebabkan oleh gangguan dari luar yang
dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktik bisnis yang tidak
benar, kesalahan factor manusia, kesalahan system elektronik,
mengakibatkan kerugian.

B. Pemasaran Online Individu


1. Pengertian Pemasaran Online
Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting dan sangat
diperlukan dalam kelangsungan hidup suatu usaha. Pemasaran juga
merupakan suatu proses menciptakan, bagaimana mengkomunikasikan
dan memberi nilai dengan tujuan untuk memahami kebutuhan dan
keinginan konsumen, baik dari segi produk maupun jasa, sehingga
terciptalah hubungan baik antara pelanggan dan produsen yang
menciptakan penjualan. Pemasaran online secara umum bisa diartikan
sebagai suatu kegiatan pesaran yang dilakukan dengan memanfaatkan
media internet.
Pemasaran online dapat mempermudah para pelaku bisnis
dalam menjalankan kegiatan usahanya. Kegiatan kegiatan yang dapat
dilakukan dengan pemasaran online diantaranya adalah aktifitas
penjualan, pengiklanan, promosi serta penentuan harga. Dengan
adanya pemasaran online akan mempermudah pelaku bisnis untuk
meningkatkan laba, karena dengan adanya pemasaran online ini maka
produk produk yang hasilkan dapat dilihat oleh konsumen dimanapun
berada bahkan dari luar negeri sekalipun.
2. Manfaat Pemasaran Online
Manfaat untuk pelanggan, yaitu :
 Nyaman
 Akses dan pilihan produk yang lebih besar
 Interaktif dan segera
 Memberi akses ke banyak informasi.
Manfaat untuk penjual atau pemasar, yaitu :
 Alat untuk menjalin hubungan dengan pelanggan
 Waktunya dapat ditentukan agar dapat menjangkau calon
pelanggan pada
 saat yang tepat
 Biaya murah dan meningkatkan kecepatan serta efisiensi
 Fleksibel

3. Platfrom Pemasaran Online


 Tokopedia.com
Tokopedia.com merupakan salah satu perusahaan start-up
terbaik kebanggaan Indonesia dengan menyediakan layanan
belanja online. Tokopedia.com mempunyai puluhan juta pengguna
di banyak negara. Menurut hasil survei, Tokopedia berada di
peringkat teratas sebagai situs belanja online paling banyak
dikunjungi
 Shopee.co.id
Situs e-commerce Shopee sebagai salah satu situs belanja
online terpercaya terus meningkat. Apalagi, Shopee fokus
mempromosikan situsnya melalui sosial media dan aplikasi
smartphone, baik di App Store maupun Google Play Store.
 Bukalapak
Salah satu toko online terkemuka di Indonesia untuk
memenuhi kebutuhan online shopping yaitu Bukalapak. Sistem
kerja online marketplace ini dengan model bisnis consumer to
consumer (C2C). Selain barang baru, Bukalapak juga
memfasilitasi pengguna untuk transaksi jual-beli barang bekas
online, mulai dari gadget, barang elektronik, pakaian, hingga
perlengkapan rumah tangga.
 Lazada
Lazada menawarkan berbagai macam jenis produk, mulai
dari barang elektronik, peralatan rumah tangga, produk kecantikan,
alat kesehatan, dan banyak lagi.
 Forum Online
aktivitas social commerce banyak dilakukan melalui forum
jual beli online seperti Kaskus. Namun pada kebanyakan forum
online, memang penjual hanya bisa berinteraksi dengan pembeli
dan
mempromosikan produknya sementara transaksi dilakukan secara
terpisah.
 Facebook
Facebook merupakan platform social commerce yang
paling banyak digunakan oleh pelaku bisnis di Indonesia untuk
berjualan online. Selain itu, Facebook juga terintegrasi dengan
banyak situs e-commerce seperti Shopify sehingga memudahkan
pebisnis untuk mengarahkan konsumen dari halaman Facebook
menuju ke website toko online.
 Instagram
Instagram untuk berjualan. Bahkan tidak sedikit bisnis
kecil-kecilan yang dimulai dari platform social commerce ini.
Jumlah pengguna Instagram yang sangat banyak pun menjadi
peluang besar bagi pebisnis. Apalagi Instagram banyak
meluncurkan berbagai fitur Instagram Shopping yang memudahkan
pebisnis online untuk menjual produknya. Pebisnis pun bisa
memanfaatkan fitur-fitur dasar Instagram untuk memaksimalkan
jangkauan dan interaksi dengan konsumen misalnya lewat fitur
hashtag dan poll. Ada banyak cara untuk mengukur efektif
tidaknya penjualan di Instagram mulai dari insights.
 WhatsApp
WhatsApp merupakan salah satu aplikasi dengan jumlah
pengguna terbanyak di Indonesia. melalui WhatsApp pembeli bisa
terhubung langsung dengan penjual sehingga mereka pun lebih
yakin untuk membeli produk. WhatsApp juga sudah memiliki
aplikasi chat commerce yang ditujukan bagi bisnis yaitu WhatsApp
Business dan Whatsapp Business API. Melalui aplikasi ini,
pebisnis dapat memberikan respons yang lebih cepat dan efisien
kepada pelanggan, mengirimkan pesan otomatis, serta mengakses
statistik seperti jumlah pesan yang terkirim dan sudah dibaca.
 Kelebihan dan Kelemahan Pemasaran Online
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan
dengan media konvensional, antara lain:
a) Kesederhanaan, Mudah dan sederhana dalam
pengoperasiannya. Hampir seluruh lapisan masyarakat di
jaman sekarang memiliki akun facebook, instagram, dan lain-
lain. Tanpa harus paham dengan detail tentang teknologi
informasi (TI), hanya dengan bermodalkan handphone android
dan koneksi internet, informasi tentang apapun yang diinginkan
dapat ditemukan dengan cepat dan mudah.
b) Membangun Hubungan, Media sosial menawarkan
kesempatan yang tidak tertandingi untuk berinteraksi dengan
pelanggan dan membangun hubungan Perusahaan
mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan
mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Sedangkan jika
menggunakan media tradisional, komunikasi hanya dapat
dilakukan dengan cara tatap
muka, jika ingin melakukan komunikasi dua arah.
c) Kelemahan Pemasaran Online
Persaingan ketat, Kemudahan prosedur pembuatan akun
toko serta jangkauan yang sangat luas membuat
persaingan pada bisnis online juga cukup ketat. Pemilik
toko online tidak hanya bersaing dengan pedagang
lokal, tetapi juga internasional.
Kredibilitas diragukan, Salah satu yang membuat
kepercayaan terhadap toko online rendah adalah karena
barang yang dibeli tidak bisa dicoba terlebih dahulu
oleh konsumen. Oleh karena itu, pemilik toko harus
memastikan seluruh barang yang dijual sudah
berkualitas baik ketika dikirim. Apabila ada produk
yang tidak sesuai, pemilik toko harus bertanggung
jawab untuk menggantinya. Kekurangan lainnya adalah
pemilik toko tidak melayani konsumen secara langsung
ditambah dengan banyaknya penipuan di bisnis online
yang membuat kredibilitas toko online sering
diragukan.
Konektivitas internet
Transaksi pada bisnis online berjalan sangat
cepat. Konektivitas internet yang buruk walau dalam
jangka waktu yang pendek pun akan berdampak besar.
Pemilik toko online bisa rugi hingga jutaan rupiah
karena konsumen bisa dengan mudah beralih mencari
penjual lain yang mampu melayani lebih cepat.
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa kondisi
penjualan di Ane Kamper’s masih belum berkembang
karena belum dikenal oleh masyarakat luar hanya
dikenal oleh masyarakat di dalam daerah pariaman saja.
Dikarenakan, pada saat sekarang usaha Ane Mamper’s
ini masih belum maksimal dalam hal promosi dan
memanfaatkan promosi atau pemasaran secara online.
Padahal, menurut seharusnya Menurut (Nurpratama et
al., 2020)
Pemasaran secara digital menggunakan internet
tidak hanya menguntungkan pemasar untuk
mempermudah dan memperluas jangkauan
pemasarannya, tetapi juga sangat bermanfaat bagi para
konsumen untuk memudahkan mereka dalam memilih
dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai
produk oleh pemasar tertentu serta memudahkan
konsumen untuk memesan dan membelinya.

C. Perilaku Konsumen Pada Internet


1. Pengertian Perilaku Konsumen
Pada dasarnya, perilaku merupakan suatu upaya tindakan nyata
dari seseorang yang dapat diobservasi secara langsung. Sedangkan
konsumen merupakan seseorang yang terlibat dalam suatu proses
kegiatan pembelian ataupun dalam menggunakan suatu produk.
Menurut Adi Nugroho, Perilaku Konsumen adalah proses pengambilan
keputusan dan suatu aktifitas masing-masing individu yang dilakukan
dalam rangka evaluasi, mendapatkan, menggunakan, serta mengatur
barang-barang dan jasa.
Perilaku konsumen adalah perilaku mencari, membeli,
mengevaluasi, menggunakan, dan membelanjakan produk dan jasa
yang diharapkan konsumen dapat memenuhi kebutuhannya. Tindakan
ini melibatkan studi tunggal pembelian dan pertukaran, termasuk
barang dan jasa, pengalaman, perolehan ide, konsumsi, dan produksi.
Menurut Peter dan Olson dalam bukunya, Perilaku konsumen
merupakan proses dinamis yang mencakup perilaku konsumen
individual, kelompok dan anggota masyarakat yang secara ters-
menerus mengalami perubahan. Asosiasi Pemasaran Amerika
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai upaya interaksi yang
dinamis mengenai perasaan, kognisi, perilaku dan lingkungan dimana
individual ini akan melakukan pertukaran dalam berbagai aspek dalam
kehidupan individu setiap manusia.
Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan diatas, dapat
diambil kesimpulan bahwa, Perilaku Konsumen adalah sejumlah
tindakan-tindakanyang real atau nyata dari konsumen yang dipegaruhi
oleh faktor-faktor tertentu, seperti halnya faktor kejiwaan dan faktor
luar lainnya yang mengarahkan konsumen untuk memilih dan
menggunakan barang-barag yang konsumen inginkan.
2. Jenis Perilaku Konsumen di Internet
Pada umumnya, perilaku konsumen ini dibagi menjadi 2, antara
lain adalah:
1) Perilaku konsumen yang bersifat rasional
Adapun ciri-ciri konsumen yang bersifat rasional ini
adalah:

 Konsumen akan memilih barang sesuai kebutuhan.


 Barang yang dipilih ataupu dibeli konsumen memberikan
kegunaan optimal bagi konsumen.
 Konsumen akan membeli barang dengan mutu yang
terjamin.
 Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan
kemampuan konsumen
2) Perilaku Konsumen yang bersifat irrasional
Adapun ciri-ciri konsumen yang bersifat irrasional ini
adalah:
 Konsumen akan mudah tertarik dengan cepat mengenai
penayangan iklan dan promosi yang ada di media cetak
ataupun eloktronik.
 Konsumen memiliki barang-barang yang bermerk atau
branded yang sudah dikenal luas dan harganya sangat
mahal.
 Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan,
melainkan gengsi atau prestise, dan gaya hidup.
3. Factor yang memengaruhi perilaku konsumen di internet
Ada beberapa faktor yang dapat mengetahui perilaku
pembelian konsumen, diantaranya adalah faktor-faktor budaya, sosial,
pribadi, dan psikologis. Faktor budaya mempunyai pengaruh besar dan
luas. Berikut akan dijelaskan mengenai beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor budaya, sub-budaya,
dan kelas sosial merupakan peranan penting dalam perilaku konsumen.
a) Budaya

Budaya menjadi sebuah penentu keinginan dan


perilaku yang mendasar. Anakanak mendapatkan kumpulan
nilai, persepsi, preferensi, serta perilaku keluarganya.
Anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat akan
mendapatkan nilai-nilai prestasi dan keberhasilan, aktivitas,
efisiensi, kepraktisan, kemajuan, kenikmatan materi,
individualism, kebebasan, kenikmatan eksternal,
humanism, dan berjiwa muda.

b) Sub-Budaya

Budaya terdiri dari sub-budaya yang cakupannya


lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan
sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-Budaya
ini terdiri dari kebangsaan, suku, ras, agama, dan daerah
geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk segmen
pasar penting, dan pemasar sering merancang produk dan
program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan
mereka.
c) Kelas sosial
Pada dasarnya semua masyarakat memiliki starata
sosial. Stratafikasi tersebut terkadang berbentuk sistem
kasta dimana anggota kasta yang berbeda dibesarkan
dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah
keanggotaan kasta mereka.
d) Factor sosial

Perilaku seseorang juga dapat dipengaruhi oleh


faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran
dan status sosial. Kelompok acuan ini terdiri dari semua
kelompok yang memilki pengaruh langsung (tatap muka)
atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Kelompok acuan ini memilikipengaruh langsung terhadap
seseorang yang dinamakan kelompok keanggotaan.

Faktor sosial yang dipengaruhi oleh keluarga ini


berpengaruh. Keluarga merupakan organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat.

Peran dan status sosial seseorang yang


berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang
hidupnya keluarga, organisasi. Kedudukan orang itu
masing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan
peran dan status.

e) Factor pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi. Karakter tersebut meliputi usia dan
tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
4. Keputusan Pembelian Terhadap Perilaku Konsumen di Internet
Keputusan pembelian merupakan sebuah hasil dari perilaku
konsumen dari serangkaian langkah yang dilakukan untuk membeli
suatu produk tertentu. Rangkaian lagkah-langkah yang dimaksud
ialah pengenalan kebutuhan pencarian informasi, evaluasi
alternative, keputusan pembelian, dan perilaku setelah membeli
produk tersebut. Tidak mudah bagi konsumen untuk mengambil
keputusan pembelian. Salah satu faktor penentu yang
mempengaruhi keputusan pembelian online adalah ulasan produk
atau review produk. Karena ulasan produk merupakan pendapat
jujur yang dilakukan secara online yang dianggap sebagai sarana
promosi. Perasaan keingintahuan dari calon pembeli tentang
produk ataupun jasa yang ditawarkan pada sebuah marketplace
dapat terjawab dengan menggunakan review atau ulasan produk,
sehingga hal tersebut bisa membuat para konsumen dalam
membuat keputusan membeli produk tersebut atap tidak.

Syarat agar terjadinya keputusan pembelian adalah adanya


minat beli seseorang terhadap suatu produk. Minat beli adalah
suatu perilaku yang dimiliki oleh seseorang sehingga seseorang itu
mempunyai kecenderungan dan merasa tertarik sehingga seseorang
tersebut terdorong untuk melakukan suatu aktivitas untuk
mendapatkan dan memiliki barang serta jasa tersebut. Dengan
adanya minat beli ini maka akan ada calon pembeli yang dimana
konsumen memiliki keinginan untuk membeli produk tetapi belum
melakukan keputusan pembelian. Minat beli ini tidak hanya
dipengaruhi dari layanan di shopee, akan tetapi, juga dipengaruhi
oleh ulasan produk dan keberagaman serta berbagai macam produk
yng tersedia di Shopee.

Bentuk proses dalam pengambilan keputusan ini dapat


digolongkan sebagai berikut:

a) Fully Planned Purchase


Maksudnya bahwa produk dan merk sudah dipilih
sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan
produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan
keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumakh
tangga). Planned Purchase dapat dialihkan degan taktik
marketing misalnya pengurangan harga, kupon, ataupu aktifitas
promosi.
c) Partially Planned Purchase

Maksudnya aialah bahwa untuk membeli produk yang


sudah ada tetapi pemilihan merk ditunda sampai saat
pembelajaran. Keputusan terakhir dapat dipengaruhi oleh harga
diskon, atau display produk.

d) Unplanned Purchase

Produk dan merk dipilih saat ditempat pembelian.


Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk yang
dipajang sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain,
sebuah pajangan dapat memingatkan seseorang akan kebutuhan
dan memicu pembelian.
D. Model Online Transaction Monetary
1. Digital currency (Electronic money)
Penggunaan Uang digital atau disebut juga E-Money sebagai salah
satu pembayaran e- business menjadi alternative yang juga sering
digunakan pelanggan. Contoh nyata dari e- money ini adalah kaspay.
Sifat dari e-money ini adalah stored value. Yang dimaksud dengan
stored value ini adalah pemilik e-money harus menyetorkan sejumlah
uang ke vendor dari e-money ini kemudian baru e-money ini bisa
digunakan untuk transaksi ditukaran dengan hadiah tertentu.
Keuntungan dari e-money sendiri adalah sebagai berikut:
 Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan
transaksi.
 Tansaksi pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai.
 Tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang (seperti
permen) akibat pedagang tidak mempunyai uang kembalian
bernilai kecil (receh). Sangat applicable untuk transaksi massal
yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi, seperti:
transportasi, parkir, tol, fast food, dil
2. E-Wallet
E-wallet merupakan salah satu sistem pembayaran lain yang
menjadi alternative untuk semua metode pembayaran E-wallet disini
merupakan suatu system dengan menggunakan kartu dimana kartu
tersebut memiliki sejumlah deposit yang dapat digunakan untuk
melakukan transaksi. Pendaftaran E-wallet sendiri sangatlah mudah,
hanya dengan mengisi beberapa informasi yang berupa identifikasi,
akun E-wallet sudah dapat aktif dan digunakan E-wallet sendiri tidak
memerlukan adanya pemeriksaan-pemeriksaan rekening ataupun hal
lainnya yang berhubungan dengan data keuangan.1
3. Micropayment

1
Kadek Wulandari Laksmi dan Gusti Putu Lestara, “Penggunaan E-Money Dalam E-Commerce
Sebagai Pendukung Less Cash Society,” JUARA: Jurnal Riset Akuntansi 8, no. 2 (2018): 17–22.
Micropayment adalah transaksi finansial yang melibatkan jumlah
uang yang sangat sedikit biasanya pada transaksi online. PayPal
mendefinisikan micropayment sebagai transaksi kurang dari 12 USD,
sedang Versa adalah transaksi kurang $20. System micropayment tidak
terlalu sukses karena keharusan menekan biaya rendah pada transaksi
individu dan ini sangat tidak praktis untuk transaksi dalam jumlah
kecil walaupun biayanya cuma beberapa sen.
4. Electronic Bill Presement (E-banking) and Payment
E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan
produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik,
saluran komunikasi interaktif. E-Banking meliputi sistem yang
memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk
mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan
informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik,
termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti
pintar elektronis seperti komputer PC, PDA, ATM, atau telepon.2
a. ATM. Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri,
ini adalah saluran e- Banking paling populer yang kita kenal. ATM
dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan,
berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai
mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang
dapat menerima sctoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash
Deposit Machine/CDM.
b. Phone Banking adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk
melakukan transaksi dengan bank via telepon. Dapat digunakan
untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (al.
kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (al voucher dan tiket),
dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive Voice
Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis
ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup
2
Ramadhan Putra Gayo, “Dualisme Sistem Pembayaran Tunai Vs E-Money Di Tinjau Perspektif
Utility Theorie,” Jurnal Darma Agung 30, no. 2 (2022): 1083–1098.
menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa
melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
c. Internet Banking yang termasuk saluran teranyar e-Banking yang
memungkinkan nasabah dengan melakukan transaksi via internet
dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Kelebihan dari
saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu
dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC
atau PDA. SMS/m-Banking, saluran ini pada dasarnya evolusi
lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah
untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi
yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening,
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran dan pembelian
voucher.
5. Pembayaran alternatif
Selain beberapa metode yang dijelaskan, ada beberapa alternative
pembayaran lainnya yang dapat dipilih untuk bertransaksi. Alternative
pertama yaitu mengirimkan cek atau uang melalui pos, dapat juga
dengan menggunakan COD (cash on Delivery), dimana pembayaran
akan dilakukan setelahbarang/jasa pesanan telah sampai di tangan
konsumen. Yang terakhir penggunaan debit card, melakukan transaksi
dengan menggunakan sebuah akun, biaya yang digunakan untuk
bertransaksi nantinya akan dipotong langsung dari uang yang ada pada
akun tersebut.
6. Peer to Peer Payments
Merupakan metode pembayaran online antar konsumen. Dengan
menggunakan peer to peer payments dapat dirasakan manfaatnya
berupa pelaksanaan transaksi tidak terlalu mahal. serta tidak adanya
pembayaran biaya lain seperti biaya administrasi. Pengguna peer to
peer tidak cocok untuk transaksi yang berskala besar. Salah satu
contoh dalam bertransaksiyaitu ada seorang pengguna klik BCA
(konsumen A) melakukan transaksi kepada pengguna Klik BCA
(konsumen B) yang lain.
7. Smart Card
Merupakan sebuah kartu dengan chip yang dapat menampung
informasi lebih dari kartu kredit biasa dengan magnetic strip. Kartu ini
nantinya dapat diberi pasword dan menambah, menghapus, ataupun
mengubah suatu informasi yang tersimpan didalamnya. Smart card
dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya (sebagai memori card dan
microprocessor card), berdasarkan karakteristik fisik (ukuran dan
bentuk), serta mekanisme akses (contact dan contactless).3
8. Business to Business (B2B)
Jenis e-commerce Business to Business atau B2B adalah bisnis
yang dilakukan oleh orang atau pihak yang saling memiliki
kepentingan bisnis, atau bisa juga disebut bisnis antar perusahaan.
Biasanya bisnis B2B dilakukan menggunakan EDI (Electronic Data
Interchange) dan email yang berguna untuk pembelian barang dan
jasa, informasi dan konsultasi, atau penginman dan permintaan
proposal bisnis. EDI (Electron Data interchange) adalah proses
transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari
satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya.

STUDI KASUS “PENGARUH PAYMENT GATEWAY DAB


KEMUDAHAN TRANSAKSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
DENGAN ETIKA KONSUMSI ISLAM SEBAGAI VARIABEL
MODERASI: STUDI KASUS PRODUKMUKENAH DALANOVA,
WIDIPING”

3
Dkk Annisa Nur Ramadhani, “Analisis Metode Pembayaran Dalam Meningkatkan Minat Beli
Konsumen Pada E-Commerce: Tinjauan Perspektif Islam,” Jurnal Bina Bangsa Ekonomika 15, no.
1 (2022): 111–119.
Meningkatnya jumlah populasi di Indonesia, berbanding lurus dengan
pengguna internet yang sudah mencapai 196,7 juta jiwa dan meningkat setiap
tahunnya. Hal ini mengakibatkan perubahan perilaku dari segala aspek kehidupan,
termasuk dalam keputusan pembelian. Teknologi informasi sekarang ini sangat
mempengaruhi aktivitas bisnis sehari-hari, dimana segala aspek sudah mulai
berubah dari yang dulunya masih berupa tradisional sekarang perlahan-lahan
mulai berubah ke arah digital.

Salah satunya aktivitas sehari-hari yang berubah adalah sistem


pembayaran, dimana peredaran uang tunai sudah tidak sebanyak dulu lagi. Saat ini
masyarakat menyadari akan hal pentingnya suatu alat transaksi yang tidak bersifat
fisik, baik kertas ataupun logam, yaitu dengan menggunakan uang elektronik.
Perkembangan model uang elektronik mobile di Indonesia semakin dikenal di
kalangan penggunanya. Karena transaksi yang dilakukan dapat dikerjakan hanya
dengan menggunakan mobile yang dimiliki tanpa perlu mengeluarkan uang secara
tunai dan menggunakan kartu. Perkembangan teknologi keuangan (fintech)
pembayaran payment gateway tidak bisa dipungkiri bertumbuh secara signifikan
semenjak menyebarnya wabah Covid 19. Fintech merupakan layanan keuangan
baru yang akan dikembangkan dengan melalui teknologi informasi. Fintech lebih
memaksimalkan dalam penggunaan teknologi transaksi dan mengurangi bukti
fisik ini menjadikan transaksi lebih aman, praktis dan modern.

Dalam proses perkembangan jaman maka Widiping yaitu sebuah usaha


yang di rintis oleh Sri Widyaningsih, dalam usaha ini berfolus dibidang produk
mukenah dalam penjualan barang memakai strategi online. Semakin
perkembangan zaman Widiping melakukan berbagai inovasi, salah satunya adalah
mukenah Devalona dengan motif yang menarik, nyaman tapi tetap modis.

Dalam penelitian ini membahas apakah ada pengaruh antara Paymen


Gateway dan kemudahan transaksi terhadap keputusan pembelian dengan etika
konsumsi islam sebagai variabel moderasi. Dan hasil penelitian menyatakan hasil
sebagai berikut:
1. Bahwa tidak ditemukannya pengaruh (X1) Payment Gateway terhadap (Y)
Keputusan Pembelian pada produk Mukenah Dalanova, Widiping. Ini
terlihat dari nilai indikator T-tatistics yang dihasilkan berada dibawah nilai
T-Tabel acuan dalam penelitian ini. Sehingga, ditemukan dalam penelitian
ini payment gateway dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Bahwa ditemukannya pengaruh (X2) Kemudahan Transaksi terhadap (Y)
Keputusan Pembelian pada produk Mukenah Dalanova, Widiping. Ini
terlihat dari nilai indikator T-Statistics yang dihasilkan berada diatas T-
Tabel acuan dalam penelitian ini. Sehingga, ditemukan dalam penelitian
ini Kemudahan Transaksi dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian.
3. Bahwa ditemukannya pengaruh (X3) Etika Konsumsi Islam terhadap (Y)
Keputusan Pembelian pada produk Mukenah Dalanova, Widiping. Ini
terlihat dari nilai indikator T-Statistics yang dihasilkan berada diatas T-
Tabel acuan dalam penelitian ini. Sehingga, ditemukan dalam penelitian
ini Etika Konsumsi Islam dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian.
4. Bahwa tidak ditemukannya pengaruh antara (X1) Payment Gateway
terhadap (Y) Keputusan Pembelian yang dimoderasi oleh (Z) Etika
Konsumsi Islam pada produk Mukenah Dalanova, Widiping. Ini terlihat
dari nilai indikator TStatistics yang dihasilkan berada dibawah nilai T-
Tabel acuan dalam penelitian ini.

Bahwa tidak ditemukannya pengaruh antara (X2) Kemudahan Transaksi


terhadap (Y) Keputusan Pembelian yang dimoderasi oleh (Z) Etika Konsumsi
Islam pada produk Mukenah Dalanova, Widiping. Ini terlihat dari nilai indikator
TStatistics yang dihasilkan berada dibawah nilai T-Tabel acuan dalam penelitian
ini.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Banyak pengusaha yang melakukan pemasaran dan perdagangan
dengan menggunakan transaksi online atau onlineshop. Transaksi online
adalah transaksi yang dilakukan penjual dan pembeli secara online melalui
media internet, tidak ada perjumpaan langsung antara pembeli dan penjual.
Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting dan sangat
diperlukan dalam kelangsungan hidup suatu usaha. Pemasaran juga
merupakan suatu proses menciptakan, bagaimana mengkomunikasikan
dan memberi nilai dengan tujuan untuk memahami kebutuhan dan
keinginan konsumen, baik dari segi produk maupun jasa, sehingga
terciptalah hubungan baik antara pelanggan dan produsen yang
menciptakan penjualan. Pemasaran online secara umum bisa diartikan
sebagai suatu kegiatan pesaran yang dilakukan dengan memanfaatkan
media internet.
perilaku merupakan suatu upaya tindakan nyata dari seseorang
yang dapat diobservasi secara langsung. Sedangkan konsumen merupakan
seseorang yang terlibat dalam suatu proses kegiatan pembelian ataupun
dalam menggunakan suatu produk. Menurut Adi Nugroho, Perilaku
Konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan suatu aktifitas
masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi,
mendapatkan, menggunakan, serta mengatur barang-barang dan jasa.

B. Saran
Demikianlah makalah tentang “Individual Online dan Transaksi
Online’’ yang telah disusun, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila materi dalam sub bahasan masih kurang lengkap dan kurang tepat,
penyusun memohon saran yang membangun terkait dengan penulisan
makalah ini. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan
dalam penulisan baik itu dalam ejaannya maupun dalam penyusunan kata.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai