Disusun Oleh:
Kelompok 2 B6ESR
TAHUN 2022/2023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era digital ini, perkembangan teknologi telah mengarah pada
evolusi teknologi media, sebut saja media baru online atau lebih dikenal
sebagai Internet, tentu saja media ini tidak asing bagi kita. Pengguna
media online atau internet tidak terbatas dan semakin bertambah
penggunanya karena setiap individu berhak untuk mengakses media
online. Dengan adanya media internet, dapat meringankan beberapa
aktivitas manusia mulai dari segi mencari informasi, pendidikan, sosial,
bisnis, dan sebagainya.
Dalam perkembangan bisnis, banyak pelaku bisnis yang
memanfaatkan media internet ini sebagai peluang untuk memasarkan
produknya. Penjual dapat dengan mudah menjual produk lewat internet
tanpa harus bertemu langsung dengan pembeli. Pembeli pun tidak perlu
datang ke tempat penjual untuk melihat barang yang dicari, cukup melihat
lewat media internet dan transaksi lewat transfer atau fitur lainnya seperti
cod dan barang yang dibeli akan dikirim dari penjual ke tempat pembeli.
Dengan banyaknya keunggulan, pemasaran online semakin meningkat
dalam waktu ke waktu.
Semakin bertambahnya pengguna internet dan penyedia jasa atau
produk yang dijual melalui internet, konsumen dapat berbelanja melalui
internet. Keterbatasan waktu membuat masyarakat berfikir bahwa jual beli
online dibilang lebih praktis. Hal ini tidak terlepas dari pergeseran perilaku
masyarakat yang semakin terbiasa dengan teknologi ini. Meningkatnya
jumlah pengguna internet pastinya dapat dijadikan peluang sebagai tempat
untuk memasarkan produk lewat media online. Dalam melakukan
keputusan pembelian, konsumen dipengaruhi beberapa hal seperti
pengaruh keluarga atau teman, kelas sosial budaya, dan sebagainya.
Dengan berkembangnya dunia digital, transaksi jual beli dapat
dilakukan dengan online dimana saja dan kapan saja. Ada beberapa bentuk
transaksi yang digunakan dalam pembelian online baik berupa T-Money
Online maupun T-Money Card seperti E-Money, E-Wallet, Smart Card,
dansebagainya. Perkembangan dunia digital ini membuat pembayaran
online juga ikut berkembang. Hal tersebut dapat dilihat, selain menyedikan
sistem pembayaran COD terdapat juga fitur pembayaran yang lain untuk
memudahkan konsumen.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan tentang transaksi online
2. Bagaimana penjelasan tentang pemasaran online individu
3. Bagaimana penjelasan perilaku konsumen pada internet?
4. Bagaimana penjelasan tentang model online transaction monetary?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui penjelasan tentang transaksi online.
2. Mahasiswa dapat mengetahui penjelasan tentang pemasaran online
individu.
3. Mahasiswa dapat mengetahui penjelasan perilaku konsumen pada
internet.
4. Mahasiswa dapat mengetahui penjelasan tentang model online
transaction monetary.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Transaksi Online
1. Pengertian Transaksi Online
Banyak pengusaha yang melakukan pemasaran dan
perdagangan dengan menggunakan transaksi online atau onlineshop.
Transaksi online adalah transaksi yang dilakukan penjual dan pembeli
secara online melalui media internet, tidak ada perjumpaan langsung
antara pembeli dan penjual.
Strategi Pemasaran online Pemasaran meliputi aktivitas-
aktivitas yang berkaitan dengan penjualan, pengiklanan, promosi serta
penentuan harga. Strategi pemasaran Online atau sering disebut dengan
Online marketing strategy merupakan segala usaha (bisnis) yang
dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui
atau menggunakan media online, yakni media internet. Walaupun
mengalami perubahan, pemasaran tidak bisa melepaskan diri dari tiga
komponen yang selalu menyertai, yaitu konsumen, kompetitor dan
perusahaan. Ketiga komponen ini yang selalu ada dalam setiap
pembahasan tentang pemasaran.
E-Bussines menggambarkan penggunaan alat dan kerangka
dasar elektronik untuk melaksanakan bisnis perusahaan. E-commerce
adalah perusahaan atauusaha menawarkan untuk transaksi atau
memfasilitasi penjualan produk dan jasa secara e-commerce
selanjutnya menimbulkan e-purchasing dan e-marketing. E-purchasing
berarti perusahaan memutuskan membeli barang, jasa, dan informasi
dari berbagai pemasok online. E-purchasing yang cerdas sudah
menghemat jutaan dolar uang perusahaan. E-marketing
menggambarkan usaha perusahaan untuk memberitahu pembeli,
mengomunikasikan, mempromosikan, dan menjual produk dan jasa
lewat internet. E-commerce belakangan ini digemari oleh kalangan
produsen baik besar maupun kecil serta penjual eceran umumnya. Hal
ini karena promosi melalui media online lebih mudah menjangkau
konsumen dalam hal memperkenalkan atau menjual produknya. E-
commerce mempermudah antara konsumen dan produsen dalam
melakukan transaksi.
2. Jenis-Jenis transaksi on-line (E-Commerce)
Transaksi on-line (E-Commerce) telah melahirkan revolusi
lain, di mana terjadi penekanan secara bisnis dalam penjulan dan
pembelian produk dan pelayanan. Hal ini juga berkenaan dengan dan
penjualan informasi, produk dan pelayanan jaringan komunikasi
computer. E-Commercemembantu pelaksanaan tradisional melalui
cara baru dalam mentrasfer dana dari proses informasi, karena
informasi menjadi jantung dari aktivitas perdagangan apapun.
Informasi secara elekteronik ditransfer dari komputer ke komputer
secara otomatis, kenyataannya hal ini telah mentransformasaikan cara
organisasi beroperasi.
Adapun jenis-jenis transaksi on-line (E-Commerce) dalam
dataran praktis E-Commerce hanya dikenal dua macam yaitu :
a) Business to business E-Commerce (B2B E-Commerce), bentuk
transaksi perdagangan ini melalui internet, yang dilakukan oleh
dua perusahaan atau beberapa perusahaan.
b) Business to consumer (B2C E-Commerce), yang merupakan
transaksi jual beli melalui internet antara penjual barang konsumsi
dengan konsumen (end user). Secara faktual model transaksi on-
line (E-Commerce) mempunyai banyak ragam.
Dari segi sifatnya transaksi E-Commerce dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a) Business to Business (B2B), model transaksi E-Commerce ini
digunakan sekarang. Hal ini meliputi Inter Organisational system
(IOS) transaksi dengan segera dari transaksi pasar elektronik antar
organisasi
b) Business to Consumer (C2C), dalam kategori ini konsumen
menjual dengan langsung untuk konsumen. Contohnya adalah
individu menjual yang diklasifikasikan. (e.q
www.clasified2000.com) Pemilikan kediaman (residential
property), mobil dan sebagainya.
c) Consumer to Business (C2B), kategori ini meliputi individu yang
menjual produk atau jasa untuk organisasi. Selama individu yang
menjual mempengaruhi (intereract) dengan mereka dan penutupan
transaksi.Keunggulan dan kekurangan transaksi On-Line (E-
Commerce)
3. Keunggulan transaksi On-Line (E-Commerce)
Kalangan bisnis melihat E-Commerce adalah sebagai suatu
kemungkinan bisnis yang baru, dengan banyak sekali keunggulan yang
dipunyainya. Berbagai keunggulan itu antara lain:
a) Jangkauan atau cakupan yang luas dan basis konsumen yang besar.
Para pengecer yang menggunakan website akan menikmati
keuntungan dari jumlah konsumen yang terus bertambah. Berbagai
hambatan geografis yang ada selama ini menjadi hilang dan tidak
ada batasan mengenai jangka waktu kegiatan. Jam beroperasi
hanya dibatasi oleh hardware dan software.
b) Pendapatan yang terus bertambah. Website membuka berbagai
kemungkinan dalam melakukan penjualan dan distribusi.
Merchants mendapatkan berbagai keuntungan dari besarnya pasar
yang ada, baik dilihat secara geografis maupun dilihat dari sisi
jumlah konsumen.
c) Peghematan biaya. Penggunaan transaksi on-line (E-
Commerce)akan dapat secara drastis mengurangi biaya
inventaris/persediaan yang harus disediakan oleh merchants dalam
suatu waktu. Terdapat berbagai perusahaan yang tidak mempunyai
persediaan, tetapi mereka dapat menawarkan berbagai macam
produk kepada pelanggannya. Mereka hanya menghubungkan
antara berbagai macam permintaan yang ada ke dalam sistem yang
dipergunakan oleh produsen.
d) Hubungan yang lebih baik dengan konsumen. Perdagangan secara
on-line (E-Commerce) mempunyaikemampuan untuk berinteraksi
konsumen secara lebih dekat dan cepat. Konsep ini dikenal sebagai
one to one marketing, dimana marchent dapat secara langsung
beriteraksi dengan konsumen.
Sementara, Anastasia Diana secara lebih rinci menyebutkan
manfaat transaksi on-line (E-Commerce) bagi organisasi, perdagangan
dan perusahaan, bagi konsumen dan manfaat bagi masyarakat luas,
sebagai berikut :
a) Bagi organisasi, pedagang dan perusahaan.
Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan
pasar global, sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih
banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin
relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
Menekan biaya menyusun, memperoses, menyimpan
danmengakses informasi berbasis kertas.
Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang
sangat terspesialisasi.
Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan
produk/jasa.
Meningkatkan biaya telekomunikasi.
Meningkatkan produktifitas karyawan melalui rekayasa
ulang proses bisnis.
b) Bagi konsumen.
Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan
transaksi lainnya setiap saat (24 jam sehari) dan dari hampir
semua lokus.
Memeberikan pilihan produk dan pemasukan yang lebih
banyak kepada pelanggan.
Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan barang dan
jasa lebih murah, karena konsumen bisa berbelanja di
banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
Memungkinkan pelanggan bisa berpartisipasi dalam lelang
virtual.
Mempasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon
substansial bagi pelanggan.
Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan
lainnya dalam electronic communies dan saling bertukar
gagasan serta pengalaman.
c) Bagi masyarakat luas.
Memungkinkan orang lebih banyak bekerja di rumah dan
jarang bepergian untuk berbelanja, sehingga kemacetan dan
polusi bisa berkurang.
Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga
lebih murah, sehingga bisa terjangkau oleh orang-orang
yang kurang mampu.
Kemungkinan masyarakat di negara yang berkembang dan
kawasan pedalaman menikmati produk barang dan jasa
yang relative langka di tempat tinggalnya, termasuk di
dalam belajar jarak jauh lewat E-University.
Mempasilitasi penyampaian jasa publik, seperti pelayanan
kesehatan, pendidikan dan distribusi layanan sosial
pememrintah secara lebih murah dan berkualitas.
4. Kekurangan transaksi On-Line(E-Commerce)
Meskipun transaksi on-line (E-Commerce) merupakan sistem
yang menguntungkan karena dapat mengurangi biaya transaksi bisnis
dan dapat memperbaiki kualitas pelayanan kepada pelanggan, namun
sistem E-Commerce beserta infrastructurpendukungnya mudah sekali
disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan
juga bisa terkena kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul melalui
berbagai cara.
Kerusakan hebat bisa terjadi pada semua elemen yang
berkaitan dengan sistem ini, baik itu dalam system perdagangan
komersial, institusi financial, service provider, bahkan konsumen
sekalipun. Harus diakui bahwa sesuatu yang dibuat manusia itu
memang tidak ada yang sempurna. Dari segi pandangan bisnis,
penyalah gunaan dan kegagalan sistem (kelemahan system) yang
terjadi, terdiri atas :
a) Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.
Seorang penipu yang berasal dari dalam ataupun dari luar, yang
mentransfer sejumlah uang dari rekening yang satu ke rekening
yang lainnya, atau dia telah menghancurkan/mengganti semua data
financial yang ada.
b) Pencurian informasi rahasia yang berharga. Pada umumnya banyak
organisasi atau lembaga-lembaga yang menyimpan data yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka, misalnya
kepemilikan teknologi atau informasi pemasaran maupun informasi
yang berhubugan dengan kepentingan konsumen/clientmereka.
Gangguan yang timbul bisa menyikap semua infoprmasi rahasia
tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
c) Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan
pelayanan.Bergantung pada pelayanan elektronik dapat
mengakibatkan gangguan selama periode waktu yang tidak dapat
diperkirakan. Kesalahan ini bersifat kesalahan nonteknis, seperti
aliran listrik tiba-tiba padam, atau jenis-jenis gangguan yang tak
terduga lainnya.
d) Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.Pihak
luar mendapatkan akses yang sebenarnya bukan menjadi haknya
dan menggunakan hal itu untuk kepentingan pribadi. Misalnya,
seorang hacker yang berhsil membobol sebuah sistem perbankan.
Setelah itu, dengan seenaknya sendiri dia memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke dalam rekeningnya sendiri.
e) Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.Kepercayaan
konsumen terhadap sebuah perusahaan/ lembaga/ institusi tertentu,
dapat hilang karena berbagai macam faktor, seperti usaha yang
dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut, dan juga bisa berupa
kesalahan-kesalahan fatal yang dilakukan oleh perusahaan itu,
yang mengakibatkan kepercayaan konsumen berkurang
f) Kerugian-kerugian yang tidak terduga.Gangguan terhadap
transaksi bisnis, yang disebabkan oleh gangguan dari luar yang
dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktik bisnis yang tidak
benar, kesalahan factor manusia, kesalahan system elektronik,
mengakibatkan kerugian.
b) Sub-Budaya
e) Factor pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi. Karakter tersebut meliputi usia dan
tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
4. Keputusan Pembelian Terhadap Perilaku Konsumen di Internet
Keputusan pembelian merupakan sebuah hasil dari perilaku
konsumen dari serangkaian langkah yang dilakukan untuk membeli
suatu produk tertentu. Rangkaian lagkah-langkah yang dimaksud
ialah pengenalan kebutuhan pencarian informasi, evaluasi
alternative, keputusan pembelian, dan perilaku setelah membeli
produk tersebut. Tidak mudah bagi konsumen untuk mengambil
keputusan pembelian. Salah satu faktor penentu yang
mempengaruhi keputusan pembelian online adalah ulasan produk
atau review produk. Karena ulasan produk merupakan pendapat
jujur yang dilakukan secara online yang dianggap sebagai sarana
promosi. Perasaan keingintahuan dari calon pembeli tentang
produk ataupun jasa yang ditawarkan pada sebuah marketplace
dapat terjawab dengan menggunakan review atau ulasan produk,
sehingga hal tersebut bisa membuat para konsumen dalam
membuat keputusan membeli produk tersebut atap tidak.
d) Unplanned Purchase
1
Kadek Wulandari Laksmi dan Gusti Putu Lestara, “Penggunaan E-Money Dalam E-Commerce
Sebagai Pendukung Less Cash Society,” JUARA: Jurnal Riset Akuntansi 8, no. 2 (2018): 17–22.
Micropayment adalah transaksi finansial yang melibatkan jumlah
uang yang sangat sedikit biasanya pada transaksi online. PayPal
mendefinisikan micropayment sebagai transaksi kurang dari 12 USD,
sedang Versa adalah transaksi kurang $20. System micropayment tidak
terlalu sukses karena keharusan menekan biaya rendah pada transaksi
individu dan ini sangat tidak praktis untuk transaksi dalam jumlah
kecil walaupun biayanya cuma beberapa sen.
4. Electronic Bill Presement (E-banking) and Payment
E-banking didefinisikan sebagai penghantaran otomatis jasa dan
produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik,
saluran komunikasi interaktif. E-Banking meliputi sistem yang
memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk
mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan
informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik,
termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti
pintar elektronis seperti komputer PC, PDA, ATM, atau telepon.2
a. ATM. Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri,
ini adalah saluran e- Banking paling populer yang kita kenal. ATM
dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan,
berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai
mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang
dapat menerima sctoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash
Deposit Machine/CDM.
b. Phone Banking adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk
melakukan transaksi dengan bank via telepon. Dapat digunakan
untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (al.
kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (al voucher dan tiket),
dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive Voice
Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis
ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup
2
Ramadhan Putra Gayo, “Dualisme Sistem Pembayaran Tunai Vs E-Money Di Tinjau Perspektif
Utility Theorie,” Jurnal Darma Agung 30, no. 2 (2022): 1083–1098.
menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa
melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
c. Internet Banking yang termasuk saluran teranyar e-Banking yang
memungkinkan nasabah dengan melakukan transaksi via internet
dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Kelebihan dari
saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu
dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC
atau PDA. SMS/m-Banking, saluran ini pada dasarnya evolusi
lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah
untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi
yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening,
pemindahbukuan antar rekening, pembayaran dan pembelian
voucher.
5. Pembayaran alternatif
Selain beberapa metode yang dijelaskan, ada beberapa alternative
pembayaran lainnya yang dapat dipilih untuk bertransaksi. Alternative
pertama yaitu mengirimkan cek atau uang melalui pos, dapat juga
dengan menggunakan COD (cash on Delivery), dimana pembayaran
akan dilakukan setelahbarang/jasa pesanan telah sampai di tangan
konsumen. Yang terakhir penggunaan debit card, melakukan transaksi
dengan menggunakan sebuah akun, biaya yang digunakan untuk
bertransaksi nantinya akan dipotong langsung dari uang yang ada pada
akun tersebut.
6. Peer to Peer Payments
Merupakan metode pembayaran online antar konsumen. Dengan
menggunakan peer to peer payments dapat dirasakan manfaatnya
berupa pelaksanaan transaksi tidak terlalu mahal. serta tidak adanya
pembayaran biaya lain seperti biaya administrasi. Pengguna peer to
peer tidak cocok untuk transaksi yang berskala besar. Salah satu
contoh dalam bertransaksiyaitu ada seorang pengguna klik BCA
(konsumen A) melakukan transaksi kepada pengguna Klik BCA
(konsumen B) yang lain.
7. Smart Card
Merupakan sebuah kartu dengan chip yang dapat menampung
informasi lebih dari kartu kredit biasa dengan magnetic strip. Kartu ini
nantinya dapat diberi pasword dan menambah, menghapus, ataupun
mengubah suatu informasi yang tersimpan didalamnya. Smart card
dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya (sebagai memori card dan
microprocessor card), berdasarkan karakteristik fisik (ukuran dan
bentuk), serta mekanisme akses (contact dan contactless).3
8. Business to Business (B2B)
Jenis e-commerce Business to Business atau B2B adalah bisnis
yang dilakukan oleh orang atau pihak yang saling memiliki
kepentingan bisnis, atau bisa juga disebut bisnis antar perusahaan.
Biasanya bisnis B2B dilakukan menggunakan EDI (Electronic Data
Interchange) dan email yang berguna untuk pembelian barang dan
jasa, informasi dan konsultasi, atau penginman dan permintaan
proposal bisnis. EDI (Electron Data interchange) adalah proses
transfer data yang terstruktur, dalam format standar yang disetujui, dari
satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya.
3
Dkk Annisa Nur Ramadhani, “Analisis Metode Pembayaran Dalam Meningkatkan Minat Beli
Konsumen Pada E-Commerce: Tinjauan Perspektif Islam,” Jurnal Bina Bangsa Ekonomika 15, no.
1 (2022): 111–119.
Meningkatnya jumlah populasi di Indonesia, berbanding lurus dengan
pengguna internet yang sudah mencapai 196,7 juta jiwa dan meningkat setiap
tahunnya. Hal ini mengakibatkan perubahan perilaku dari segala aspek kehidupan,
termasuk dalam keputusan pembelian. Teknologi informasi sekarang ini sangat
mempengaruhi aktivitas bisnis sehari-hari, dimana segala aspek sudah mulai
berubah dari yang dulunya masih berupa tradisional sekarang perlahan-lahan
mulai berubah ke arah digital.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak pengusaha yang melakukan pemasaran dan perdagangan
dengan menggunakan transaksi online atau onlineshop. Transaksi online
adalah transaksi yang dilakukan penjual dan pembeli secara online melalui
media internet, tidak ada perjumpaan langsung antara pembeli dan penjual.
Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting dan sangat
diperlukan dalam kelangsungan hidup suatu usaha. Pemasaran juga
merupakan suatu proses menciptakan, bagaimana mengkomunikasikan
dan memberi nilai dengan tujuan untuk memahami kebutuhan dan
keinginan konsumen, baik dari segi produk maupun jasa, sehingga
terciptalah hubungan baik antara pelanggan dan produsen yang
menciptakan penjualan. Pemasaran online secara umum bisa diartikan
sebagai suatu kegiatan pesaran yang dilakukan dengan memanfaatkan
media internet.
perilaku merupakan suatu upaya tindakan nyata dari seseorang
yang dapat diobservasi secara langsung. Sedangkan konsumen merupakan
seseorang yang terlibat dalam suatu proses kegiatan pembelian ataupun
dalam menggunakan suatu produk. Menurut Adi Nugroho, Perilaku
Konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan suatu aktifitas
masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi,
mendapatkan, menggunakan, serta mengatur barang-barang dan jasa.
B. Saran
Demikianlah makalah tentang “Individual Online dan Transaksi
Online’’ yang telah disusun, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila materi dalam sub bahasan masih kurang lengkap dan kurang tepat,
penyusun memohon saran yang membangun terkait dengan penulisan
makalah ini. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan
dalam penulisan baik itu dalam ejaannya maupun dalam penyusunan kata.
DAFTAR PUSTAKA