Anda di halaman 1dari 19

INTERNETISASI KONSEP DAN STRATEGI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

MK. Perilaku Konsumen yang diampu oleh

Bapak Drs. Udiyarto, M.Si.

Di Susun Oleh :

Naufal Azril Afifbyan ( 1.4.21.090)


Dari Kelompok 8

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS ADIAS PEMALANG
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“ INTERNETISASI KONSEP DAN STRATEGI ” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Pak Drs. Udiyarto, M.Si pada Perkuliahan Pemasaran Internasional. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana
Internetisasi Konsep Dan Strategi di Pemasaran Global bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Drs. Udiyarto, M.Si, selaku


Dosen Pemasaran Global yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang Saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Pemalang, …………………

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. E – Commerce

1. Definisi E -Commerce

Dengan adanya perkembangan zaman teknologi sekarang ini


membuat perkembangan dalam proses transaksi jual beli. E – Commerce
secara sederhana bisa di artikan proses pembelian dan penjualan produk
secara elektronik melalui media internet. Pembeli sekarang sudah tidak
perlu bertemu langsung dengan melakukan penjualan. Karena penjual akan
menggunakan marketspace untuk memasarkan barang yang di jualnya.

Adapun para ahli yang mengungkapkan apa itu E – Commerce


Sebagai berikut :

a) Loudon ( 1998 )

E-Commerce adalah suatu proses transaksi yang dilakukan


oleh pembeli dan penjual dalam membeli dan menjual berbagai
produk secara elektronik dari perusahaan ke perusahaan lain
dengan menggunakan komputer sebagai perantara transaksi bisnis
yang dilakukan.

b) Kalakota dan Whiston ( 1997 )

E-commerce adalah aktivitas belanja online dengan


menggunakan jaringan internet serta cara transaksinya melalui
transfer uang secara digital.
Keduanya meninjau pengertian E-Commerce dari empat perspektif, yaitu:

a) Perspektif Komunikasi; Pengertian E-Commerce adalah sebuah


proses pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran
melalui jaringan komputer ataupun peralatan elektronik lainnya.
b) Perspektif Proses Bisnis; Defenisi E-Commerce adalah aplikasi
dari sebuah teknologi menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan
aliran kerja.
c) Perspektif Layanan; E-Commerce adalah alat yang dapat
memenuhi keinginan perusahaan, manajemen, dan konsumen
untuk mengurangi biaya layanan (service cost) ketika
meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan
layanan pengiriman.
d) Perspektif Online; E-Commerce menyediakan kemudahan untuk
menjual dan membeli produk serta informasi melalui layanan
internet maupun sarana online yang lainnya.

2. Perkembangan E – Commerce

Sama dengan hal nya perkembangan teknologi yang semakin maju,


E – commerce juga memiliki perkembangannya sendiri dari awal adanya
sampai saat ini. Berikut ada beberapa tahapan penting dalam
perkembangannya :

a) Munculnya E-commerce Awal

Pada 1990-an, E-commerce dimulai dengan kemunculan


situs web pertama yang memungkinkan transaksi daring. Salah
satu contohnya adalah Amazon, yang didirikan pada1994 sebagai
toko buku daring. Pada periode ini, penggunaan internet masih
terbatas dan banyak konsumen skeptis terhadap keamanan
transaksi daring.

b) Perkembangan Infrastruktur

Pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an, infrastruktur e-


commerce mulai berkembang dengan adanya pembayaran daring
yang lebih aman, penggunaan kartu kredit, dan pengiriman barang
yang lebih efisien. Beberapa perusahaan besar seperti eBay dan
Alibaba juga muncul pada periode ini.

c) Pertumbuhan E-commerce Global

Dalam dua dekade terakhir, e-commerce mengalami


pertumbuhan pesat secara global. Kemajuan dalam teknologi,
konektivitas internet yang lebih luas, dan perangkat mobile telah
memberikan akses yang lebih mudah bagi konsumen untuk
berbelanja secara daring.

Platform e-commerce terkemuka seperti Amazon, Alibaba,


dan eBay menjadi pusat belanja daring yang populer.

d) Mobile Commerce (M-commerce)

Dengan munculnya smartphone, e-commerce telah


bertransformasi menjadi m-commerce. Penggunaan aplikasi
mobile dan situs web yang responsif secara mobile telah
memberikan pengalaman belanja yang lebih mudah dan nyaman
bagi konsumen.

Penggunaan pembayaran mobile dan dompet digital juga


semakin umum.

e) E-commerce Sosial dan Pengaruh Media Sosial


Media sosial telah menjadi faktor penting dalam evolusi e-
commerce. Platform seperti Facebook, Instagram, dan YouTube
memungkinkan bisnis untuk berinteraksi langsung dengan
konsumen dan mempromosikan produk mereka. Fitur belanja
langsung di media sosial juga semakin umum.

f) E-commerce Global dan Pasar Digital

E-commerce telah melampaui batas-batas geografis dan


menciptakan pasar digital global. Konsumen dapat membeli
produk dari berbagai negara dan penjual dapat menjual produk
mereka ke pasar internasional.

Pembayaran internasional dan logistik global telah


memfasilitasi pertumbuhan e-commerce global.

g) Inovasi seperti AR, VR, dan AI

Inovasi teknologi seperti realitas virtual (VR), realitas


augmentasi (AR), dan kecerdasan buatan (AI) sedang mengubah
cara konsumen berinteraksi dengan e-commerce. Fitur-fitur ini
memberikan pengalaman belanja yang lebih menarik,
personalisasi, dan interaktif.

Di Indonesia sendiri, pertumbuhan E-Commerce menjadi salah


satu industri yang mengalami perkembangan sangat signifikan. Terlebih
lagi, pada tahun kemarin saat pandemi Covid-19 yang membuat banyak
masyarakat memilih belanja mengandalkan marketspace digital sebagai
media untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.

Dilasir dari Globalwebindex, sekitar 90% pengguna internet di


Indonesia sudah pernah berbelanja online yang menjadikan Indonesia
berada pada tingkat tertinggi dalam penggunaan e-commerce seluruh
dunia. Bedasarkan laporan McKinsey, memprediksi bahwa industri e-
commerce Indonesia akan mencapai nilai 40 milliar USD pada tahun
2022. Dengan adanya perkembangan e-commerce di Indonesia yang
signifikan, hal ini menyebabkan naiknya potensi untuk terus mengakuisisi
consumer Indonesia dan e-commerce dipredisikan untuk terus
meningkatkan ekonomi Indonesia.

Selain itu, kemudahan pembukaan toko online pada berbagai


e-commerce akan sangat membantu UMKM menjual produk dan jasa
dengan jangkauan konsumen yang lebih luas. Karena itulah perkembangan
e-commrce di Indonesia saat ini sangat pesat. Terbukti dengan hadirnya
beragam platform e-commerce yang banyak digunakan oleh masyarakat
luas. Seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, dan lain-lainnya.

B. Market Space dan Internet Marketing

1. Market Space

Perkembangan teknologi saat ini memudahkan masyarakat dalam


melakukan rutinitas sehari- hari. Misal, masyarakat mudah berbelanja
dengan memanfaatkan teknologi internet jika mereka sibuk dengan
rutinitas lainnya. Proses jual beli dengan memanfaatkan internet disebut
juga E-Commerce. Terdapat dua jenis proses jual beli dalam E-Commerce
yaitu marketspace dan marketplace.

Marketspace merupakan tempat jual beli barang grosir maupun


eceran melalui internet atau biasa disebut dengan online shop. Fasilitas
perdagangan dalam marketspace hanya dari dua arah yaitu penjual dan
pembeli. Konsep kerjanya adalah barang yang diproduksi penjual
disediakan dalam marketspace ini yang ditujukan kepada pembeli. Contoh
situs E-Commerce dengan marketspace yaitu nokha.co, zoya.co.id, dan
lain sebagainya.

Marketplace merupakan suatu wadah berkumpulnya para penjual


dan pembeli dalam transaksi jual beli barang-barang produksi dengan
menggunakan fasilitas internet. Dengan kata lain marketplace merupakan
sebuah situs yang di dalamnya terdapat beberapa penjual, sehingga
pembeli dapat memilih barang yang akan mereka beli dari berbagai
macam penjual ataupun toko-toko yang ada dalam situs tersebut. Contoh
marketplace di Indonesia antara lain Bukalapak, Lazada, Tokopedia, dan
lain-lain.

2. Internet Marketing

Internet marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan


internet untuk menyampaikan pesan promosi kepada pelanggan.
Pemasaran ini dapat melakukan melalui saluran digital seperti website,
mesin pencari, email, dan media sosial.

Dalam penerapannya, online marketing mencakup search engine


optimization (SEO), desain web, email, media sosial, PPC, dan strategi
pemasaran lainnya yang terkait dengan internet.
Manfaat utama internet marketing adalah membantu memasarkan
produk dengan jangkauan yang lebih luas. tetapi, manfaat online
marketing tidak hanya itu saja.

Ada banyak manfaat lainnya yang dapat Anda peroleh dengan


menggunakan pemasaran internet, antara lain:

a) Menjangkau lebih banyak pelanggan

Pemasaran melalui internet dapat membantu bisnis untuk


menjangkau, menarik, dan mengonversi audiens online secara
efektif. Ini dapat dilakukan dengan fokus pada iklan media
sosial berbayar, search engine, dan desain web.

b) Menumbuhkan loyalitas pelanggan

Selain dapat menarik penggan baru, online marketing juga


dapat Anda gunakan untuk mempertahankan basis pelanggan
jangka panjang, serta meningkatkan loyalitas mereka.

Dalam hal ini, Anda dapat mempertimbangkan untuk


mengirim email marketing yang dipersonalisasi ke pelanggan
lama untuk mengesankan atau menginspirasi mereka.

c) Efektif dan Efisien

Tidak seperti pemasaran tradisional, pemasaran melalui


internet mudah dan cepat untuk dilakukan. Anda dapat dengan
mudah mengatur kampanye pemasaran kapan saja yang nyaman
bagi Anda.

Bahkan, Anda dapat mengatur email marketing untuk bisnis


Anda hanya dalam hitungan jam saja. Kemudian dalam
beberapa menit berikutnya, Anda dapat mengatur penjawab
otomatis dan membuat daftar pemasaran untuk bisnis Anda.
d) Menghemat Biaya Operasional

Memasarkan produk di internet terhitung lebih murah


daripada memasarkannya secara tradisional. Di mana Anda
tidak membutuhkani biaya berulang untuk sewa dan
pemeliharaan properti.

Selain itu, Anda tidak perlu membeli stok untuk dipajang di


toko. Dengan demikian, Anda dapat memesan stok sesuai
dengan permintaan, dan menjaga biaya inventaris Anda agar
tetap rendah.

e) Meningkatkan Hubungan dengan Pelanggan

Selain dapat meningkatkan penjualan, pemasaran internet


ternyata juga dapat membantu membangun hubungan baik
dengan pelanggan serta meningkatkan tingkat retensi pelanggan.

Misalnya, ketika seorang pelanggan telah membeli produk


dari toko online Anda. Di mana Anda dapat memulai hubungan
dengan mengirimkan email tindak lanjut untuk mengonfirmasi
transaksi dan berterima kasih kepada pelanggan.

C. Internet dalam bidang Bisnis

Internet sangat membantu dalam bidang bisnis, salahsatunya penerapan


dalam e-commerce. Internet menciptakan interaksi yang potensial dengan
pelanggan pada skala global seperti dikutip Arnott dan Bridgewater
mengungkapkan bahwa kemungkinan interaksi ditangkap oleh pemasar
sebagai target pelanggan mereka pada basis one-to-one dan membangun
brand loyal relationships. Interaksi dengan pelanggan melalui internet
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemasaran.
Secara garis besar, aplikasi internet dalam keperluan bisnis meliputi 8
(delapan) bidang pokok, yaitu :

a) Yellow pages, berupa database terorganisasi yang memuat aneka ragam


informasi produk, perusahaan, iklan, berita, hiburan, dan sebagainya.
b) Web traffic control, berfungsi gerai penjualan virtual seperti
amazon.com maupun mal-mal virtual yang kini semakin marak
dijumpai.
c) Standard websites, berupa homepages dan alamat e-mail untuk kontak
atau layanan pelanggan.
d) Business-to-business links, berupa koneksi pada jaringan bisnis yang
dimiliki perusahaan.
e) Community sites, seperti ruang „ngobrol‟ (chatting room) khusus
kelompok tertentu.
f) Information/image sites, yang tidak memiliki fungsi komersial
langsung namun lebih menekankan aspek penyajian informasi,
misalnya ABS (Australian Bureau of Statistics).
g) Content-based sites, di mana pemakai harus membayar biaya
keanggotaan (membership fee) agar bisa mendapatkan akses ke isi situs
bersangkutan.

D. Digital Marketing

Digital marketing merupakan proses pemasaran maupun promosi


suatu brand, produk, maupun jasa yang dilakukan melalui media digital dan
membutuhkan jaringan internet dalam kegiatannya. Saat ini, digital marketing
menjadi cara baru suatu perusahaan untuk menjangkau konsumen. Melalui
digital marketing, perusahaan memanfaatkan beragam tools digital baik
secara fisik maupun non-fisik.
Digital marketing memiliki banyak manfaat dan kelebihan jika
dibandingkan dengan pemasaran konvensional. Metode digital marketing
umumnya lebih menghemat biaya secara keseluruhan. Jika metode ini
dijalankan dengan baik dan brand serta followers sudah dibangun, biaya yang
dikeluarkan akan lebih sedikit. Efisiensi digital marketing juga bisa
dibuktikan dengan penggunaan SDM yang lebih minim karena kegiatan
promosi dijalankan melalui media digital. Dengan melakukan promosi
produk atau brand di media sosial, kamu sudah bisa menjangkau audiens
yang luas.

Berikut beberapa kategori yang termasuk kedalam digital marketing


yaitu :

a) Search Engine Optimization (SEO)

SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization. SEO itu


sendiri adalah satu usaha untuk melakukan optimasi terhadap website
yang kita gunakan dalam melakukan pemasaran digital agar website
kita memperoleh peringkat bagus dari mesin telusur seperti Google.

Tujuan utama dari SEO adalah agar website yang kita miliki menjadi
lebih mudah ditemukan oleh pengguna internet yang sedang
mengakses mesin telusur. Sehingga kemungkinan orang mengetahui
produk atau jasa yang kita sediakan akan semakin besar. SEO sendiri
terbagi menjadi dua yaitu On Page SEO dan Off Page SEO.

b) Search Engine Marketing (SEM)

SEM merupakan singkatan dari Search Engine Marketing. SEM adalah


suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan visibilitas website pada
halaman hasil pencarian mesin telusur semacam Google (SERP). SEM
dalam dunia digital marketing memiliki tujuan yang sama seperti
halnya SEO, yaitu untuk menampilkan website Anda di halaman
pencarian seperti halnya Google, sehingga website Anda akan mudah
ditemukan.
c) Content Marketing

Secara umum Konten Marketing adalah cara pemasaran yang


difokuskan ke pembuatan dan pendistribusian konten. Akan menjawab
konten yang seperti apa? Konten yang sifatnya relevan dan konsisten
agar bisa menarik dan mempertahankan audiens. Audiens yang seperti
apa? Audiens yang dimaksud adalah yang telah ditetapkan dengan jelas
sebagai target pasar Anda. Tujuannya? Sama seperti pemasaran secara
keseluruhan itu sendiri, yaitu untuk mendorong tindakan pelanggan
sehingga bisa menghasilkan keuntungan.

d) Sosial Media Marketing

Sosial Media Marketing merupakan salah salah satu cara yang bisa
Anda lakukan di internet untuk meningkatkan unit usaha BUMDes
Anda. Mengapa ini penting? Sosial media adalah salah satu cara bagi
orang untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara online. Dalam 5
tahun terakhir ini kita telah melihat bagaimana sosial media terus
bertambah dan menjadi semakin popular, setiap orang mengakses
internet untuk bersosial media, bayangkan ketika BUMDes Anda dapat
menarik pasar dari sosial media.

e) Iklan Di Internet

Selain menggunakan metode SEO dan SEM dan Sosial Media


Marketing, dalam dunia digital marketing ada fitur yang ditawarkan
berupa pemasangan iklan digital. Banyak sekali model atau cara
membuat iklan digital, baik itu yang ditawarkan oleh media sosial
seperti Facebook dan Instagram, atau yang bersifat dari mesin pencari
Google untuk menaikkan peringkat web ke posisi atas.
E. Peluang dan Tantangan Internet Marketing

Setiap usaha pasti mempunyai namanya peluang dan tantangannya


sendiri, sama halnya internet marketing mempunyai beberapa peluang sebagai
berikut :

a) Kemudahan dalam memiliki website

Peluang pemasaran online yang bisa Anda manfaatkan adalah


mudahnya memilki website. Untuk bisa membuat konsumen tahu
tentang bisnis dan produk yang ditawarkan, Anda bisa menggunakan
website. Di dalamnya, Anda bisa memasukkan segala informasi
terkait perusahaan dan produk. Konsumen menjadi lebih mudah
dalam menjangkau Anda. Komunikasi dengan konsumen pun bisa
dilakukan via fitur Live Chat.

b) SEO
Anda juga wajib menggunakan SEO (Search Engine
Optimization) pada hari ini. Dengan SEO, maka website yang
sudah dimiliki akan teroptimasi dengan baik dan layak. Website
Anda bisa lebih mudah ditemukan di Google. Nantinya, trafik
pengunjung website akan naik, brand awareness juga naik, dan
akhirnya penjualan pun juga bisa ikut naik.
c) Adanya iklan online
Peluang paling besar dari pemasaran online adalah iklan online.
Dengan iklan online seperti Google Ads, Facebook Ads, dan
Instagram Ads, Anda bisa menargetkan iklan kepada pasar yang
dituju. Ini semua didukung oleh fitur filter dari segi usia, tempat
tinggal, minat, pencarian di internet, hingga demografi. Jadi iklan
bisnis Anda bisa mencapai orang yang tepat.

Dalam Internet Marketing, juga ada tantangan yang harus dihadapi, seperti:

a) Banyak pesaing
Sudah pasti pesaing Anda juga melakukan pemasaran online.
Mereka sudah sadar bahwa dengan pemasaran online, banyak
peluang yang bisa didapatkan. Namun tidak semuanya
menggunakan seluruh peluang yang telah disebutkan di poin
sebelumnya. Demi bisa meraih hasil maksimal dan bisa lebih
menonjol dibandingkan para pesaing, maka Anda bisa
menggunakan barisan peluang tersebut.

b) Harus membangun reputasi


Dalam pemasaran online, memang harus mampu membangun
reputasi. Banyak bisnis yang tidak mampu membangun reputasi
dengan baik karena mereka tidak tahu caranya. Namun khusus
untuk tantangan ini, sebenarnya bisa diselesaikan dengan SEO.
Semakin banyak halaman website Anda yang muncul di Google,
maka semakin banyak pula orang yang yakin bahwa website
Anda terpercaya.

F. MODEL PROSES INTERNETISASI

Proses internasionalisasi merupakan proses yang kompleks dan


multimedimensional. Implikasinya, terdapat berbagai perspektif yang
berusaha memahami proses internasionalisasi secara komprehensif. Riset-
riset internasionalisasi berhasil mengidentifikasi sejumlah faktor yang
dinilai mempengaruhi karakteristik, tingkat, dan kecepatan
internasionalisasi perusahaan (Bilkey, 1978; Aaby & Slater, 1989; Ford &
Leonidou, 1991; Zou & Stan, 1998) . Secara garis besar, faktor-faktor
tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu :

a) Faktor Internal, yakni faktor-faktor yang bisa dikendalikan


oleh perusahaan.Faktor ini meliputi :
1) Karakteristik manajemen,seperti usia, pendidikan,
pengetahuan, pengalaman, dan sikap/persepsi terhadap
aktivitas internasionalisasi.
2) Karakteristik perusahaan,seperti ukuran perusahaan,
usia perusahaan, sumber daya yang dimiliki, teknologi,
struktur organisasi, dan karakteristik produk/jasa yang
ditawarkan.
b) Faktor Eksternal, yakni faktor-faktor yang diluar kendali
perusahaan dan berpengaruh terhadap aktivitas internasional
perusahaan. Diantaranya terdiri atas :
1) Connected Relationships,meliputi hubungan terus-
menerus yang dijalin dengan pihak pemasok,
distributor, dan pelanggan, baik di negara asal maupun
di negara tujuan pemasaran.
2) Network Environment, seperti ukuran pasar domestik
dibandingkan pasar luar negeri, tingkat
internasionalisasi perusahaan lain dalam industri
sejenis, ketersediaan dukungan pemerintah, kesediaan
karyawan terampil dan terlatih, ketersediaan
infrastruktur penunjang aktivitas internasionalisasi,
hambatan perdagangan, jarak geografis, dan jarak
kultural antarpasar.

Dalam riset eksploratoris yang dilakukan oleh Buttriss &


Wilkinson (2003), kedua pakar dari University Of New South Wales ini
merumuskan model proses Internetisasi yang merupakan pengembangan
dari model proses internasionalisasi. Mereka memandang proses
‘internetisasi’ mirip pula dengan proses adopsi atau implementasi
teknologi baru. Oleh sebab itu, mereka menambah sejumlah faktor diluar
faktor internal dan eksternal yang biasa dijumpai dalam proses
internasionalisasi.
Faktor-faktor tambahan tersebut meliputi : kompleksitas tekonologi
(dalam hal kompatibilitas, biaya kompleksitas, dan keunggulan relatif),
kapabilitas dan komitmen terhadap implementasi teknologi e-commerce,
struktur pasar, dan karakteristik teknologi e- commerce yang diadopsi
mitra industri dan pesaing, critical mass (eksternalitas), ketersediaan
platform atau standar teknologi yang kompatibel, dan infrastruktur
nasional (seperti dukungan dan keterlibatan pemerintah dalam
pengembangan inisiatif dan kebijakan berkaitan dengan teknologi
informasi dan komunikasi).

Anda mungkin juga menyukai