Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI

SEJARAH PERKEMBANGAN E-COMMERCE

DISUSUN

OLEH :

ITA JUITA

R1DI19009

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
SEJARAH PERKEMBANGAN ECOMMERCE

Perdagangan elektronik ( electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran,


pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau
televisi atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data
otomatis.

A.   Sejarah Dan Perkembangan E-Commerce


E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-
elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website).
Menurut Riset Forrest, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$ 12,2 miliar
pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel
online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun
dolar US pada tahun 2011.
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan
elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim
dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat
"perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman
(HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting
pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru
sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan
banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs
web perdagangan ini.

         B.   Berkembangnya E-Commerce di Indonesia


Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan
berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) sebagai perintis transaksi online.
Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) ini telah
menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, mulai dari
makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture. Selain itu, berdiri
pula http://www.ecommerce-indonesia.com/, tempat penjualan online berbasis internet yang
memiliki fasilitas lengkap seperti adanya bagian depan toko (storefront) dan shopping cart
(keranjang belanja). Selain itu, ada juga Commerce Net Indonesia – yang beralamat
di http://isp.commerce.net.id/. Sebagai Commerce Service Provider (CSP) pertama di Indonesia,
Commerce Net Indonesia menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet.
Commerce Net .
Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet
yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa
itu E-Commerce yang sebenarnya. Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga
yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani konsumen seperti PT Telkom dan Bank
International Indonesia. Selain itu, terdapat pula tujuh situs yang menjadi anggota Commerce
Net Indonesia, yaitu Plasa.com, Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan
Online Telecommunication Mall dan Trikomsel.
Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak,
baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan menggunakan
internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya dan waktu.
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan
E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan
keuntungannya.

         C.   Jenis-Jenis E-Commerce


Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce
dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1)      Business to Business, karakteristiknya:
 Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin
hubungan yang berlangsung cukup lama.
 Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang
telah disepakati bersama.
 Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan
data.
 Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence
dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2)      Business to Consumer, karakteristiknya:


 Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
 Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
 Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
 Sering dilakukan sistim pendekatan client-server.
          D.   Manfaat E-Commerce
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem
transaksi adalah:
a) Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar)..
b) Menurunkan biaya operasional (operating cost).
c) Melebarkan jangkauan (global reach).
d) Meningkatkan customer loyalty.
e) Meningkatkan supply management.
f) Memperpendek waktu produksi.\

          E.     Model-Model E-Commerce di Indonesia


1) Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk e-commerce yang tergolong sederhana, bisa
dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di koran-koran ke dalam
dunia online. Namun penjual dan pembeli harus berkomunikasi secara langsung untuk
bertransaksi. Contoh iklan baris: OLX.co.id (sebelumnya Tokobagus), Berniaga, dan
FJB-Kaskus.
2) Retail, merupakan jenis e-commerce yang di mana semua proses jual-beli dilakukan
melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Contoh retail:
Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
3) Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan
bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di
website marketplace yang bersangkutan.

          F.    Masalah E-Commerce


1) Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
2) Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.

         G.  Kunci Sukses dalam E-Commerce


Sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan
produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu,
pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan
keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
a) Menyediakan harga kompetitif
b) Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
c) Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
d) Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
e) Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
f) Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
g) Mempermudah kegiatan perdagangan
         H.  Perkembangan e-Commerce di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
E-commerce sebetulnya dapat menjadi suatu bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal
ini tak lepas dari potensi berupa jumlah masyarakat yang besar dan adanya jarak fisik yang
jauh sehingga e-commerce dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Sayangnya, daya beli
masyarakat yang masih rendah dan infrastruktur telekomunikasi yang tidak merata di daerah-
daerah lainnya membuat e-commerce tidak begitu populer. Hal ini tak lepas dari jumlah
pengguna internet di Indonesia yang hanya sekitar 8 juta orang dari 215 juta penduduk. Selain
itu, e-commerce juga belum banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit
yang memfungsikannya sebagai sarana perniagaan/perdagangan online. Sebagian besar
homepage itu lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. 

         I.      Keuntungan dan Kekurangan dari E-Commerce


            Keuntungan e-commerce pada produsen :
a)  Memberikan kesempatan kepada produsen untuk meningkatkan pemasaran
produk/servicenya secara global.
b) Mengurangi penggunaan paper/kertas di berbagai aktifitas mulai dari tahapan desain,
produksi, pengepakan, pengiriman, distribusi hingga marketing.
c) Mengurangi waktu delay dari pengiriman dan penyimpanan karena antara sistem
produksi, pengepakan, penyimpanan dan distribusi terkoneksi secara online.
d) Membantu perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/service yang sangat
spesifik yang tidak dapat dipasarkan dalam bisnis secara fisik, karena keterbatasan
konsumen, tempat dan biaya promosi yang tinggi.
Keuntungan e-commerce pada konsumen :
a) Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat
menggunakan sebuah produk/service.
b)  Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/service terbaik dari
berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih
berbagai jenis produk/service secara langsung.
c) Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen
untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman.
Keuntungan e-commerce pada masyarakat dan pemerintah:
a) Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan
internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya,
sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
b) Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan
produksi/service yang terbaik karena perusahaan yang mengeluarkan produk/service
dapat menjualnya lebih murah karena biaya produksi yang rendah.
c) Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah untuk berbisnis karena
cara kerja yang gampang dan tanpa modal yang besar.
d) Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk dapat dipasarkan
dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu pemerintah untuk menggairahkan
perdagangan khususnya usaha kecil menengah.

          J.     Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)


 System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan
diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
 Authorizationviolation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang
berhak mengakses sebuah sistim.
  Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu
legal di masa yang akan datang.
 CommunicationsTampering
Seseorang dapat mernantau semua informasi rahasia dengan melakukan monitoring
komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
  CommunicationsTampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan
penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim
server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan informasi rahasia
mereka secara sukarela.
  Denialofservice
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas
lainnya.
  Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara
sengaja maupun tidak disengaja.

Anda mungkin juga menyukai