Anda di halaman 1dari 19

PAPER E-COMMERCE

MATA KULIAH E-BISNIS

Oleh :
Aristyawan Galih Saputra 1755201155
Roni Setiawan 1755201138
Dwi Irfan Fauzi 1755201189

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang

disebut dunia maya. Di dunia maya,setiap individu memiliki hak dan

kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun

yang dapat menghalanginya. Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah

berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital.

Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran

internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak dari

perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling cepat

tumbuh.

Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu

menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan

konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang

menggunakan media internet untuk menghubungkan produsen dan

konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan nama e-

business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka

bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan

berhasil berbisnis di dunia maya. Oleh karena itu, kami akan mencoba

membahas apa dan bagaimana e-commerce tersebut.


1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dan sejarah perkembanagan e-commerce ?

2. Apa saja macam-macam, kelebihan, dan kekurangan e-commerce?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian serta sejarah perkembangan e-commerce.

2. Untuk mengetahui macam-macam, kelebihan,kekurangan e-commerce.


2.2.1.

PEMBAHASAN

1.1. Pengertian E-Commerce

Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah penyebaran,

pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik

seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-

commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data

elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan

data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai

aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan

transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply

chain management), pemasaran elektronik (e-marketing), atau pemasaran

online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction

processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI),

dll.

E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-

business lebih luas, tidak hanya sekadar perniagaan tetapi mencakup juga

pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.

Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi

basisdata atau pangkalan data (databases), surat elektronik (e-mail), dan


bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman

barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

1.2. Sejarah Perkembangan E-Commerce

Tahun 1962, Licklider melakukan penelitian mengenai konsep

networking. Pada tahun 1969 dari MIT dan riset, Lawrence G. Robert juga

melakukan penelitian mengenai Internet yang dilahirkan dari riset

pemerintah AS yang pada awalnya hanya untuk kalangan teknis di lembaga

pemerintahan, ilmuwan dan penelitian akademis.

Pada tahun 1970, muncul Electronic Fund Transfer (EFT) yang

aplikasinya saat itu terbatas hanya pada perusahaan-perusahaan terkenal.

Selanjutnya Electronic Data Interchange (EDI) berkembang dari transaksi

keuangan ke pemrosesan transaksi lain serta jumlah perusahaan yang

berperan bertambah.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada era 90-an,

memunculkan aplikasi e-commerce dari berbagai perusahaan sehingga

terjadi komersialisasi Internet dan pertumbuhan perusahaan dot-coms, atau

Internet start-ups yang semakin menjamur.

Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan

yang hanya memanfaatkan transaksi komersial saja, misalnya mengirim

dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian

berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih

tepat yaitu “perdagangan via web” (pembelian barang dan jasa melalui
World Wide Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat

pada tahun 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan

menjadi sebuah sektor ekonomi baru sehingga pada era 1998 – 2000-an,

banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun

1996, dengan berdirinya Dyviacom Intrabum atau D-net sebagai perintis

transaksi online. Wahana transaksi berupa mall online yang disebut D-Mall

ini telah menampung sekitar 33 toko online. Produk yang dijual bermacam-

macam, mulai dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai

furniture.

Selain itu, ada pula E-Commerce Indonesia yang merupakan tempat

penjualan online berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti

etalase toko (storefront) dan shopping cart (keranjang belanja).

Ada juga Commerce Net Indonesia sebagai Commerce Service Provider

(CSP) pertama di Indonesia yang menawarkan kemudahan dalam

melakukan jual beli di internet. Indonesia sendiri telah bekerja sama dengan

lembaga-lembaga yang membutuhkan e-commerce, untuk melayani

konsumen seperti PT Telkom dan Bank Indonesia. Selain itu, ada pula tujuh

situs yang menjadi anggota Commerce Net Indonesia, seperti Plasa.com,

Interactive Mall 2000, Officeland, Kompas Cyber Media, Mizan Online

Telecommunication Mall dan Trikomsel.


1.3. Macam-macam E-Commerce

1. Bisnis ke bisnis (B2B)

Yaitu melibatkan penjualan produk dan layanan antar perusahaan.

Contoh menjual gas alam cair, bahan bakar, bahan kimia, dan lain-lain.

2. Bisnis ke konsumen (B2C)

Yaitu melibatkan penjualan produk dan layanan secara eceran kepada

pembeli perorangan. Khususnya bisnis yang menjual produk dan jasa

ke konsumen pada website e-commerce yang menyediakan halaman

Web yang menarik, katalog multimedia, proses pemesanan yang

interaktif, sistem pembayaran elektronik yang aman, dan dukungan

kustomer secara online. Contoh: menjual buku, piranti lunak, musik,

dan lain-lain.

3. Konsumen ke konsumen (C2C)

Yaitu melibatkan konsumen yang menjual secara langsung kepada

konsumen. Contoh: mereka yang menjual barang-barangnya dengan

melelang kemudian setuju dengan penawaran yang paling tinggi.

1.4. Keuntungan E-Commerce

Keuntungan yang dapat diambil dari penerapan e-commerce dapat

dilihat dari 3 pihak utama yang terlibat di dalamnya yaitu: organisasi,

konsumen, dan masyarakat.


1. Bagi organisai / perusahaan

a. Pasar nternasional

Dengan penerapan e-commerce sebuah perusahaan dapat memiliki

sebuah pasar internasional. Bisnis dapat dijalankan tanpa harus

terbentur pada batas negara dengan adanya teknologi digital. Pihak

perusahaan dapat bertemu dengan partner dan kliennya dari seluruh

penjuru dunia. Hal ini menciptakan sebuah lembaga multinasional

virtual.

b. Penghematan biaya operasional

Biaya operasional dapat dihemat. Biaya untuk membuat, memproses,

mendistribusikan, menyimpan, dan memperbaiki kembali informasi

juga dapat ditekan.

c. Kustomisasi masal

E-commerce telah merevolusi cara konsumen dalam membeli barang

dan jasa. Produk barang dan jasa dapat dimodifikasi sesuai dengan

keingingan konumen. Contohnya, di masa lalu saat perusahaan Ford

mulai memasarkan mobil produksinya, para pembeli hanya dapat

membeli motor yang berwarna hitam karena yang dibuat memang

hanya warna tersebut. Namun sekarang pembeli dapat

mengkonfigurasi sebuah mobil sesuai dengan spesifikasi mereka

hanya dalam beberapa menit, misalnya menentukan warna mobil


yang mereka inginkan untuk mobil yang akan mereka beli, hanya

dengan mengunjungi website Ford di internet.

d. Berkurangnya kendala inovasi

Yang dimaksud adalah dengan e-commerce, suatu perusahaan dapat

menghemat sumber daya karena mereka tidak dipusingkan dengan

sulitnya membuat penemuan baru untuk modifikasi produk mereka.

Sebagai contoh, perusahaan seperti Motorola (mobile phone) dan

Dell (komputer) dapat mengumpulkan para konsumennya yang

memesan sebuah produk. Para konsumen dapat membuat suatu

daftar mengenai spesifikasi produk baru yang mereka inginkan dan

mengirimkannya ke perusahaan secara on-line. Kemudian

perusahaan dapat merencanakan produksi suatu produk berdasarkan

spesifikasi konsumen dan mengirimkan hasilnya dalam jangka waktu

beberapa hari.

e. Biaya telekomunikasi yang lebih rendah

Internet lebih murah dari sebuah jaringan tambahan yang hanya

digunakan untuk telepon. Adalah lebih murah untuk mengirimkan

sebuah fax atau e-mail via internet daripada melakukan dial telepon

secara langsung.

f. Digitalisasi proses dan produk


Contohnya pada kasus produk software dan audio video, produk

digital tersebut dapat diunduh atau dikirim lewat e-mail secara

langsung ke konsumen melalui internet dalam format digital. Hal ini

tentu saja menghemat waktu dan biaya pengiriman produk.

g. Batasan waktu kerja dapat diatasi

Bisnis dapat dijalankan tanpa mengenal batas waktu karena

dijalankan secara on-line melalui internet yang selalu beroperasi tiap

hari.

2. Bagi konsumen

a. Akses penuh 24 jam / 7 hari

Konsumen dapat berbelanja atau mengolah bernagai transaksi lain

dalam 24 jam sepanjang hari, sepanjang tahun di sebagian besar

lokasi. Contohnya memeriksa saldo, membuat pembayaran, dan

memperoleh informasi lainnya.

b. Lebih banyak pilihan

Konsumen tidak hanya memiliki sekumpulan produk yang bisa

dipilih, namun juga daftar supplier internasional sehingga konsumen

memiliki pilihan produk yang lebih banyak.

c. Perbandingan harga
Konsumen dapat berbelanja di seluruh dunia dan membandingkan

harganya dengan mengunjungi berbagai situs yang berbeda atau

dengan mengunjungi sebuah website tunggal yang menampilkan

berbagai harga dari sejumlah provider.

d. Proses pengantaran produk yang inovatif

Dengan e-commerce proses pengantaran produk menjadi lebih

mudah. Misalnya dalam kasus produk elektronik misalnya software

atau berkas audio visual di mana konsumen dapat memperoleh

produk tersebut cukup dengan mengunduhnya melalui internet.

3. Bagi masyarakat

a. Praktek kerja yang lebih fleksibel

E-commerce memungkinkan masyarakat bisa lebih fleksibel dalam

menentukan tempat bekerja, misalnya mereka dapat bekerja dari

rumahnya masing-saing tanpa harus pergi ke kantor.

b. Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain

Masyarakat di negara berkembang dapat mengakses dan menikmati

produk, layanan, dan informasi yang mungkin sulit mereka temukan

di daerahnya.

c. Kemudahan akses fasilitas public


Masyarakat dengan mudah dapat memanfaatkan layanan publik,

misalnya layanan kesehatan dan konsultasi serta pembelian resep

dokter dengan mengunjungi internet.

1.5. Kekurangan E-Commerce

1. Bagi organisasi / perusahaan

a. Keamanan sistem rentan diserang

Terdapat sejumlah laporan mengenai website dan basis data yang

dihack, dan berbagai lubang kelemahan keamanan dalam software.

Hal ini dialami oleh sejumlah perusahaan besar seperti Microsoft dan

lembaga perbankan. Masalah keamanan ini menjadi sangat pnting

karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus sistem

maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan.

b. Tidak sehat

Di bawah tekanan untuk berinovasi dan membangun bisnis untuk

memanfaatkan kesempatan yang ada dapat memicu terjadinya

tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide dan perang harga.

c. Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru

Dengan perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru,

sering muncul masalah yaitu sistem bisnis yang lama tidak dapat

berkomunikasi dengan infrastruktur berbasis web dan internet. Hal

ini memaksa perusahaan untuk menjalankan dua sistem independen


yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat mengakibatkan

pembengkakan biaya.

2. Bagi konsumen

a. Perlunya keahlian computer

Tanpa menguasai keahlian computer, mustahil konsumen dapat

berpartisipasi dalam e-commerce. Pengetahuan dasar computer

diperlukan, antara lain pengetahuan mengenai internet dan web.

b. Biaya tambahan untuk mengakses internet

Untuk ikut serta dalam e-commerce dibutuhkan koneksi internet

yang tentu saja menambah pos pengeluaran bagi konsumen.

c. Biaya peralatan computer

Komputer diperlukan untuk mengakses internet, tentu saja

dibutuhkan biaya untuk mendapatkannya. Perkembangan komputer

yang sangat pesat menyarankan konsumen untuk juga mengupdate

peralatannya apabila tidak ingin ketinggalan teknologi.

d. Risiko bocornya privasi dan data pribadi

Segala hal mungkin terjadi saat konsumen mangakses internet untuk

menjalankan e-commerce, termasuk risiko bocornya data pribadi

karena ulah orang lain yang ingin membobol sistem.


e. Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan

orang lain

Transaksi e-commerce yang berlangsung secara on-line telah

mengurangi waktu konsumen untuk dapat melakukan proses sosial

dengan orang lain. Hal ini tidak baik karena dikhawatirkan akan

dapat mengurangi rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.

3. Bagi masyarakat

a. Berkurangnya interaksi antar manusia

Karena masyarakat lebih sering berinteraksi secara elektronik,

dimungkinkan terjadi berkurangnya kemampuan sosial dan personal

manusia untuk bersosialisasi dengan orang lain secara langsung.

b. Kesenjangan social

Terdapat bahaya potensial karena dapat terjadi kesenjangan sosial

antara orang-orang yang memiliki kemampuan teknis dalam e-

commerce dengan yang tidak, yang memiliki keahlian digaji lebih

tinggi daripada yang tidak.

c. Adanya sumber daya yang terbuang

Munculnya teknologi baru akan membuat teknologi lama tidak

dimanfaatkan lagi. Misalnya dengan komputer model lama atau

software model lama yang sudah tidak relevan untuk digunakan.


d. Sulitnya mengatur internet

Sejumlah kriminalitas telah terjadi di internet dan banyak yang tidak

terdeteksi. Karena jumlah jaringan yang terus berkembang semakin

luas dan jumlah pengguna yang semakin banyak, seringkali

membuat pihak berwenang kesulitan dalam membuat peraturan

untuk internet.

1.6. Perkembangan E Commerce di Indonesia.

Perkembangan e commerce di Indonesia bisa dikatakan sangat pesat.

Apabila dibandingkan dengan negara lain yang ada di sekitar. Seperti yang

dapat Anda lihat sendiri, kalau e commerce semakin menjamur seiring

dengan berjalannya waktu. Tentunya hal ini juga menyesuaikan dengan

permintaan pasar yang semakin menggandrungi kegiatan perbelanjaan

online.

Secara umum, ada beberapa jenis e commerce yang berkembang di

tanah air. Bagi Anda yang tertarik untuk terjun ke dunia bisnis elektronik

dengan membangun sebuah e-komersial. Di bawah ini akan dibahas secara

tuntas jenis-jenis e commerce yang ada di Indonesia.

1. Business to Business

Jenis e commerce satu ini memiliki skala paling besar. Karena transaksi

yang dilakukan adalah antar perusahaan. Pada business to business,

kegiatan transaksi di aplikasikan secara fisik dan elektronik. Dan


konsumennya adalah suatu kelompok yang juga menjalankan bisnis.

Contohnya adalah distributor, reseller, dan sebagainya.

2. Business to Consumers

Ini adalah jenis e commerce yang paling terkenal, khususnya di

Indonesia. Dimana produsen atau perusahaan (pihak penjual),

memasarkan produk secara langsung. Dengan customer (pengguna)

sebagai mangsa pasar. Jadi, di ibaratkan seperti toko ritel berbasis

online. Dimana pembeli bisa membeli produk secara eceran, tanpa

jumlah minimal tertentu.

3. Consumer to Business

Dalam jenis consumer to business, transaksi penjualan dilakukan oleh

pihak konsumen. Sedangkan perusahaan adalah target pasarnya. Jadi,

individu memberikan penawaran mengenai sebuah produk berupa

barang atau jasa. Kepada perusahaan-perusahaan yang memang

membutuhkan. Misalnya saja desainer grafis yang menawarkan skill-

nya.

4. Consumer to Consumer

Jenis e commerce ini dilakukan dari konsumen ke konsumen.

Klasifikasinya terdiri dari 2 model, yaitu classifed dan marketplace.

Kalau dalam classified, buyer dan seller melakukan transaksi secara

langsung. Sedangkan dalam marketplace, konsumen (penjual)


memerlukan platform untuk tempat melakukan transaksi. Contoh

marketplace, adalah Shopee.

5. Business to Administration

Pada jenis e commerce ini, pelaku bisnis menjual produk barang atau

pun jasa dengan menjadikan lembaga pemerintahan sebagai pasar.

Transaksi yang dilakukan juga dalam bentuk tender.

6. Online to Offline

Di zaman modern sekarang ini, jenis e commerce satu ini sangat

populer. Dimana pihak seller melakukan kegiatan promosi, mencari

pembeli, dan menyediakan produk dengan memanfaatkan jaringan

online sebagai media. Namun pembeli memiliki option untuk dapat

belanja langsung di toko offline.

1.7. Manfaat E Commerce

Selain memiliki beberapa model atau jenis berbeda. Kehadiran e

commerce juga memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum. Bukan

hanya bagi pihak penjual, namun pembeli. Secara umum, ada beberapa

keuntungan dalam penggunaan customer. Di bawah ini adalah manfaat e

commerce bagi pihak pemilik usaha atau seller.

1. Jangkauan pasar luas

Dengan kehadiran e commerce, maka penjual memiliki jangkauan pasar

yang lebih luas. Karena berbasis pada sistem online global. Bukan
hanya bisa menjangkau market dalam negeri, namun juga luar negeri.

Karena saat ini ada banyak platform e commerce yang dapat membantu

pihak penjual untuk menjual produknya di berbagai negara.

2. Mengurangi infrastruktur

Dengan menggunakan e commerce sebagai basis berjualan. Sebuah

perusahaan tidak harus lagi membuka cabang di berbagai wilayah.

Karena dengan satu toko online saja, sudah bisa menjangkau seluruh

bagian di suatu negara.

3. Anggaran keluar berkurang

Penggunaan anggaran yang berlebihan dapat dikurangi apabila

memanfaatkan e commerce, yang memang basisnya adalah sistem

online. Jadi, pihak penjual tidak perlu membuang uang untuk membuka

toko real, merekrut karyawan terlalu banyak, dan sebagainya. Karena

dengan e commerce bisa dilakukan pengerucutan sistem, dengan hasil

tetap optimal.

4. Harga lebih terjangkau

Jika di akumulasikan, semua manfaat customer yang ada pada poin-

poin sebelumnya. Pihak penjual dapat menekan harga produk sehingga

lebih murah dan terjangkau. Dengan begitu, maka customer juga akan

merasa lebih tertarik membeli barang dari toko Anda. Karena harganya

customer friendly.
2.2.2.

PENUTUP

2.1. Kesimpulan

Kehadiran e commerce memang mendatangkan keuntungan tersendiri

bagi kedua belah pihak, pemilik usaha dan pengguna. Dan apabila Anda

tertarik untuk mencoba keberuntungan di dunia e commerce sangat

disarankan untuk menggunakan paket hosting High Performance Cloud

Hosting dari Qwords.com untuk membangun platform bisnis online Anda

demi menjaga stabiltas website serta performa agar tetap cepat ketika di

akses pengguna.

Itulah pembahasan terkait pengertian e commerce yang saat ini sedang

trending di dalam negeri. Jangan lupa klik bagikan atau meninggalkan jejak

di kolom komentar jika ada pertanyaan, kritik, maupun saran

Anda mungkin juga menyukai