Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berkembangnya teknologi di zaman modern yang semakin pesat tiap tahunnya,
yang paling dirasakan untuk saat ini adalah perkembangan teknologi dalam bidang
informasi. Salah satu contoh perkembangan teknologi informasi yang paling mencolok
adalah dalam penggunaan internet. Internet merupakan sarana elektronik yang
digunakan untuk berbabagai aktivitas seperti komunikasi, riset, transaksi bisnis dan
lainnya.
Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mendata
pertumbuhan pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun 2018 mencapai
171,17 juta pengguna, meningkat cukup drastis di banding tahun 2017 sebanyak
143,26 juta pengguna (APJII, 2018). Berkembangnya pengguna internet berpengaruh
terhadap gaya hidup masyarakat yang berubah karena terpengaruh perkembangan
teknologi tersebut, termasuk salah satunya dalam kegiatan berbisnis. Sarana bisnis
menjadi tanpa batas karena bisa dilakukan secara online dimana saja dan kapan saja
yang kegiatan ini biasanya dinamakan jual beli online. Hal ini tentu saja menjadi
peluang bisnis yang baik bagi beberapa pihak, menjadikan peluang tersebut dengan
membuat toko online sebagai bagian dari e-commerce.
E-commerce merupakan sebuah media online yang digunakan untuk aktifitas
yang berkaitan dengan penjualan, pembelian, dan pemasaran barang atau jasa
(Sulistyawati dan Nursiam, 2019:161). E-commerce melibatkan kegiatan teknologi
internet lainnya seperti transaksi dana elektronik atau yang biasa disebut dengan m-
banking, pertukaran data elektronik, sistem pengumpulan data otomatis, dan sistem
inventori otomatis (Setyoparwati, 2019:111).
Semakin banyak masyarakat yang menggunakan internet, masyarakat akan
semakin senang melakukan pembelian melalui e-commerce, yang artinya dengan
meningkatnya pengguna internet maka seharusnya meningkat juga kegiatan jual beli
secara online. Tapi kenyataannya di Indonesia penggunaan internet untuk berbisnis
secara online masih terbilang kurang jika dilihat dari banyaknya pengguna internet di
Indonesia.

1
Setyoparwati, (2019:112) menyatakan bahwa kepercayaan konsumen merupakan
salah satu kendala dalam melakukan belanja online, masih terdapat konsumen yang
tidak percaya dalam melakukan kegiatan berbelanja berbasis online. Para pelaku usaha
e-commerce harus memberikan pelayanan dan kualitas, agar dapat menciptakan
kepercayaan pada setiap konsumen.
Menurut Noviarni, (2018:24) menjelaskan bahwa cakupan e-commerce tidak
hanya sekedar transaksi keuangan secara elektronik melalui organisasi dan pelanggan
saja melainkan juga tertuju pada semua mediasi transaksi secara elektronik antara
organisasi dan pihak ketiga. Dimana dengan definisi tersebut permintaan pelanggan
berupa informasi juga merupakan bagian dari e-commerce.
Selain itu metode pembayaran adalah salah satu hal penting yang sering menjadi
bahan pertimbangan bagi konsumen untuk bertransaksi secara online, hal yang
menjadi risiko pengguna e-commerce baik pembeli ataupun penjual, risiko pembeli
yang menyebabkan kurangnya kepercayaan adalah takut adanya penipuan barang yang
tidak dikirim setelah transaksi uang kepada penjual dan yang menyebabkan kurangnya
keamanan karena takut adanya penyalahgunaan data pribadi bila melakukan transaksi
secara online.
E-Commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan
antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media internet. Jadi proses
pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet. Keberadaa E-Commerce
merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini,
karena E-Commerce memberikan banyak kemudahan bagi kedua belah pihak, baik
dari pihak penjual (merchant) maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan
transaksi perdagangan, meskipun para pihak berada di dua benua berbeda sekalipun.
Dengan E-Commerce setiap transaksi tidak memerlukan pertemuan dalam tahap
negoisasi. Oleh karena itu jaringan internet ini dapat menembus batas geografis dan
teritorial termasuk yurisdiksi hukumnya.

2
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
a. Apa yang dimaksud dengan E-Commerce?
b. Bagaimana contoh dan ruang lingkup E-Commerce?
c. Apa saja jenis- jenis dari E-Commerce?
d. Apa saja manfaat E-commerce?
e. Bagaimana ancaman dan hambatan menggunakan E-commerce?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui karya tulis ini antara lain
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pengertian dari E-Commerce
b. Untuk mengetahui apa saja contoh dan bagaimana ruang lingkup E-Commerce
c. Untuk mengetahui jenis- jenis dari E-Commerce
d. Untuk mengetahui manfaat E-commerce
e. Untuk mengetahui apa saja ancaman dan hambatan menggunakan E-commerce

D. Manfaat Penulisan
a. Untuk memeberikan informasi tentang bagaimana memilih e-commerce yang baik
dalam hal kepercayaannya dan terjamin keamanan data pribadi penggunanya serta
mempertimbangkan segala jenis harga.
b. Memberikan kemudahan bagi customer dalam mendapatkan informasi barang
tanpa harus mendatangi langsung Femshop.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian E-commerce
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau
dapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara
berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan
fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and
deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus
memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce
mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. dimana e-
commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya melalui transfer
uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Pada umumnya
pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24
jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik
website yang dilakukan melalui email.
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan
browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet
Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan
perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet
security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat
transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan Master Card
menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang
menggunakan e-com.
E-commerce merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau didengar saat
ini yang berhubungan dengan internet, dimana tidak seorangpun yang mengetahui
jelas pengertian dari e-commerce tersebut.

4
Berikut akan dipaparkan pengertian e-commerce menurut para ahli :
a. Menurut Mc Leod Pearson (2008 : 59) Perdagangan elektronik atau yang disebut
juga e-commerce, adalah penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk
melaksanakan proses bisnis. Pandangan populer dari e-commerce adalah
penggunaan internet dan komputer dengan browser Web untuk membeli dan
menjual produk.
b. Menurut Shely Cashman (2007 : 83) E-commerce atau kependekan dari elektronik
commerce (perdagangan secara electronic), merupakan transaksi bisnis yang
terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet. Siapapun yang dapat mengakses
komputer, memiliki sambungan ke internet, dan memiliki cara untuk membayar
barang-barang atau jasa yang mereka beli, dapat berpartisipasi dalam e-commerce.
c. Menurut Jony Wong (2010 : 33) pengertian dari electronic commerce adalah
pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik.
Seperti radio, televisi dan jaringan computer atau internet.

Jadi pengertian e-commerce adalah proses transaksi jual beli yang dilakukan
melalui internet dimana website digunakan sebagai wadah untuk melakukan proses
tersebut.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya
mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal,
pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang
baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, dan beberapa
faktor yang termasuk seperti :
a. Menyediakan harga kompetitif
b. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah
c. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
d. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
e. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
f. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan
g. Mempermudah kegiatan perdagangan

Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:

5
a. E-mail dan Messaging
b. Content Management Systems
c. Dokumen, spreadsheet, database
d. Akunting dan sistem keuangan
e. Informasi pengiriman dan pemesanan
f. Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
g. Sistem pembayaran domestik dan internasional
h. Newsgroup
i. On-line Shopping
j. Conferencing
k. Online Banking

B. Jenis-jenis E-commerce
E-commerce dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya yaitu:
a. Business to Business (B2B)
Business to Business memiliki karakteristik:
1. Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah
terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. Informasi yang dimiliki hanya
ditukar dengan partner tersebut.
2. Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format
data yang telah disepakati bersama.
3. Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk
mengirimkan data.
4. Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing
intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

b. Business to Consumer (B2C)

6
Business to Consumer memiliki karakteristik :
1. Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula dan
dapat diakses secara bebas.
2. Servis yang digunakan bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang
banyak. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka
service diberikan dengan berbasis web.
3. Servis yang digunakan berdasarkan permintaan. Produsen harus siap
memberikan respon sesuai dengan permintaan konsumen.
4. Sering dilakukan sistem pendekatan client-server.taksiran yang dihemat maka
biasanya tidak perlu dilakukan investigasi, sebaliknya jika yang dihemat jauh
lebih besar dari biaya investigasi maka harus dilaksanakan investigasi
penyebab penyimpangan.

c. Cosumer to Consumer (C2C)


Dalam C2C seorang konsumen dapat menjual secara langsung barangnya
kepada konsumen lainnya, atau bisa disebut juga orang yang menjual produk dan
jasa ke satu sama lain.
Contohnya adalah ketika ada perorangan yang melakukan penjualan di
classified ads (misalnya,www.classified2000.com) dan menjual properti rumah
hunian, mobil, dan sebagainya. Mengiklankan jasa pribadi di internet serta menjual
pengetahuan dan keahlian merupakan contoh lain C2C. sejumlah situs pelelangan
memungkinkan perorangan untuk memasukkan item-item agar disertakan dalam
pelelangan. Akhirnya, banyak perseorangan yang menggunakan intranet dan
jaringan organisasi untuk mengiklankan item-item yang akan dijual 13 atau juga
menawarkan aneka jasa. Contoh lain yang terkenal adalah eBay.com, yaitu
perusahaan lelang.

d. Customer to Busines (B2C)

7
Customer to Busines adalah model bisnis dimana konsumen (individu)
menciptakan nilai, dan perusahaan mengkonsumsi nilai ini. Sebagai contoh, ketika
konsumen menulis review, atau ketika konsumen memberikan ide yang berguna
untuk pengembangan produk baru, maka individu ini adalah yang menciptakan
nilai bagi perusahaan, jika perusahaan tersebut mengadopsi input nya.
Contohnya seperti situs Priceline.com merupakan situs yang memungkinkan
seseorang menjual barang kepada perusahaan. Dalam hal ini, internet dapat
digunakan sebagai sarana negosiasi.

C. Manfaat E-commerce
Femshop bermula menggunakan sistem lama. Dan banyak kendala-kendala yang
masih memliki kekurangan dalam sistem. Kendala dalam Femshop menggunakan
sistem lama yaitu:
1. Kurang fleksibel
2. Tidak memenuhi sistem pengiriman
3. Tidak terdapat rekap keuangan
4. Tidak memliki informasi pemilihan bank untuk bertransaksi

Untuk itu harapan yang diinginkan oleh Femshop sistem bisa fleksibel dan bisa
mengatasi kendala dalam system, maka melakukan Penggunaan CMS dalam sistem ini
dikarenakan:
1. Fleksibel dalam pengiriman.
2. Fleksibel terdapat rekapan keuangan dan grafik analisa.
3. Fleksibel deposit box bank

Untuk penggunaan non CMS fitur yang tidak dimiliki adalah:


1. Tidak mempunyai record ekspedisi secara langsung dan tidak terakreditasi dengan
sistem.
2. Laporan keuangan tidak memberikan informasi secara detail. Baik neraca atau
rugi laba.
3. Komunikasi ke pelanggan kurang lancar. Lagi-lagi ini terjadi karena pebisnis
mengurus semua hal sendiri, mulai promosi produk, melayani customer,
menerima permintaan, mengurus pengiriman termasuk pembayaran.

8
4. Transaksi kerap tertunda karena bergantung pada interaksi pembeli dan penjual.
Kalau pembeli tidak tanggap merespons pertanyaan pembeli, niat untuk belanja
bisa tertunda atau bahkan batal.

Dari berbagai macam dampak di atas, maka sangat di butuhkan keunggulan dari
E-commerce, Berikut akan dijelaskan beberapa manfaat penggunaan E-commerce
dalam dunia bisnis:
a. Manfaat E-commerce Dalam Dunia Bisnis Manfaat dalam menggunakan E-
commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
1. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar)
bersifat formal artinya anggaran tersebut harus disusun dengan sengaja dan
bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis, Transaksi on-line yang membuat
semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual
hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
2. Menurunkan biaya operasional (operating cost)
Transaksi E-commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya
diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban
gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi.
3. Melebarkan jangkauan (global reach)
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas
tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan
menggunakan media perantara komputer.
4. Meningkatkan customer loyalty
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-commerce menyediakan informasi
secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu
dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat
memilih sendiri produk yang dia inginkan.

5. Meningkatkan supply management


Transaksi E-commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada
perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang

9
tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut
maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.

b. Manfaat E-commerce Untuk Pelanggan


E-commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan
transaksi selama 24 jam sehari dari hampir setiap lokasi dimana konsumen itu
berada. Pelanggan juga dapat memiliki banyak pilihan barang yang ingin dibeli
pada saat mengunjungi situs dan melakukan perbandingan harga dengan
perusahaan lain. Pada saat membeli barang-barang secara online, pelanggan tidak
perlu mengantri untuk mendapatkan barang.
Gambaran ringkas keuntungan e-commerce sebagai berikut:
1. Bagi Konsumen
Harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
2. Bagi Pengelola
Efisiensi, tanpa kesalahan, dan tepat waktu.

D. Ancaman dan Hambatan Menggunakan E-commerce


a. Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi dalam e-commerce:
1. Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum
tentu legal di masa yang akan datang.
2. System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat
dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
3. Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan
monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.

4. Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa
melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau

10
membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk
memberikan informasi rahasia mereka secara sukarela.

b. Hambatan Implementasi E-commerce


Belum terbentuknya high trust society atau tingkat kepercayaan yang tinggi
terhadap situs-situs belanja online yang ada. Ini disebabkan karena masih
banyaknya penipuan-penipuan yang terjadi pada saat konsumen berbelanja secara
online.
Pada umumnya harga tidak bisa ditawar lagi. Tidak seperti pasar
tradisioanal proses transaksi melalui proses tawar-menawar. Masih sangat sedikit
SDM yang memahami dan menguasai dengan baik dan benar konsep dan
implementasi teknologi e-commerce. Jasa pengiriman pos masih memerlukan
pembenahan, sehingga proses pengiriman barang tidak terlalu lama sampai kepada
tangan pembeli atau konsumen.

BAB III
PENUTUP

11
A. Kesimpulan
Perdagangan elektronik (electronic commerce atau e-commerce) adalah
penyebaran, penjualan, pembelian, serta pemasaran barang dan jasa yang
mengandalkan sistem elektronik, seperti internet, TV, atau jaringan komputer yang
lainnya. Dalam pembuatan e-commerce penulis mengunakan jenis e-commerce (B2C).
Business-to-Consumer adalah jenis e-commerce yang melibatkan pelaku bisnis
dan konsumen. Keuntungan mengunakan e-commerce adalah Tidak Ada Batasan
Geografis, harga yang relatif lebih murah, Memudahkan Pencarian bagi Pelanggan,
Menghemat Waktu 24 jam, dan yang pasti potensi pasar yang besar.

B. Saran
Untuk memaksimalkan penguasaan terhadap e-commerce dan media sosial
sedikit pengetahuan tentang prinsip dasar karakteristik akan sangat membantu. Penulis
sangat berharap dengan adanya media sosial yang telah di buat oleh penulis agar
kedepan nya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baik nya dan juga dapat menambah
pemasukan kerajinan tangan kotak tisu dan tempat minuman gelas ini bisa bertambah
dan juga dapat berkembang pesat secara perlahan.

12

Anda mungkin juga menyukai