MAKALAH
DASAR
AR SISTEM IMFORMA
ASI
Nama
ANDREA TYUS E
Nim
15665014
PRODII TEKNIK
T INFORMATI
TIKA
MULTIMEDIA
JURUSAN TI
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam pendidikan.
Makalah ini dibuat digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen
Kampus saya. Dengan makalah ini juga dapat di buat untuk tugas pembelajaran saya selama Satu
Semester.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Andrea Tyus E
BAB I
ELECTRONIC COMMERCE
1. Pengertian e-commerce
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau
dapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja
atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet
dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-
commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas
biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce
mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit.dimana e-
commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer
uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis
mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika
perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi
pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan
keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu
dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia
dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang
dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak
penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email.
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan
browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet
Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan
perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet
security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat
transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan
jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.
Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomo rekening
maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan
transaksi.
2. Jenis-jenis e-commerce
a. Business to Business (B2B)
Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic
Data Interchange
b. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer eCommerce memiliki mekanisme untuk mendekati consumer
c. Perdagangan Kolabratif.(collaborative commerce).
Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis di sepanjang
rantai pasokan.
d. Consumen to consumen(C2C)
Di sebut juga sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan
jasa ke satu sama lain.
e. Comsumen to Business(C2B).
Kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk
menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.
f. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk
memperbaiki operasinya.
g. Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen—G2C)
penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk
mengirimkan informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok
entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor publik.
h. Perdagangan Mobile(mobile commerce—m-commerce).
Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti menggunakan
telepon selluler berbelanja.
3. Standar Teknologi e-commerce
a. Electronic Data Interchange (EDI)
EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan
organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan prívate
b. Open Buying on the Internet (OBI)
Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan
menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya
c. Open Trading Protocol (OTP)
OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa
perusahaan, seperti AT&T, IBM, dan Sun Microsystems
d. Open Profiling Standard (OPS)
OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup
kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
e. Secure Socket Layer (SSL)
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server.
f. Secure Electronic Transaction (SET)
SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant.
g. Truste
Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun
kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good
Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar
kerahasiaan konsumen.
5. Contoh e-commerce.
Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.
BAB II
M-commerce
dengan menggunakan peralatan portable/mobile. Pada saat pengguna computer berpindah dari
satu tempat ke tempat lain (sewaktu berada dalam mobil, misalnya) , pengguna computer trsebut
dapat melakukan tranaksi jual beli produk di internet dengan menggunakan system m-commerce
dengan mobile computing. Bias dikatakan bahwa m-comerce ini adalah e-commerce yang berada
peluang untuk memberi layanan baru bagi customer yang telah ada untuk menarik customer
baru.
Transaksi niaga berbasis telepon selular berkembang tidak hanya di sector jasa
keuangan. Akan semakin menyelam jauh di sector bisnis.Pengguna perangkat mobile terus
menunjukan peningkatan tiap tahunnya. Bahkan satu orang kini bias memiliki lebih dari satu
perangkat mobile. Bukan tidak mungkin nantinya jumlah perangkat mobile yang digunakan akan
lebih besar dari jumlah penduduk. Hasil studi Accenture dari 1.100 responden di Asia
menunjukkan bahwa pasar ponsel Asia tumbuh 25% setiap tahunnya.Indonesia dengan jumlah
penduduknya yang besar tentu memiliki potensi yang juga besar. Selain itu,69% dari respon
tersebut memilih ponsel ebagai alat pembayaran. Angka ini menjadi indikasi adanya bisnis dari
Di Indonesia, m-commerce atau transaksi niaga berbasis ponsel memang belum tumbuh
secepat Negara Asia lainnya. Akan tetapi dalam hal konsumsi, pengguna perangkatmobile
tumbuh kian cepat.Di tambah lagi menurut studi Nielsen, 48% pengguna internet di Indonesia
mengakses internet via ponsel.Hal ini menjadi penanda potensial unuk bisnis.
Mobile commerce, yang sering di sebut m-commerce secara umum merupakan aktivitas
menawarkan kemudahan, baik bagi konsumen maupun produsen dalam bertransaksi.Hal ini
diyakini dapat memberikan nilai tambah dalam kegiatan jual beli barang maupun jasa.
Perkembangan m-comerce secara nyata dapat kita lihat terutama di sector perbankan.
Sector ini menjadi paling ramai dalam pemanfaatan perangkat mobile, dibandingkan sector
lainnya, mulai dari transaksi melalui pesan singkat (SMS), hingga aplikasi yang dibenamkan
dalam perangkat mobile. Persaingan pun terlihat semakin engit.Berbagai inovasi bermunculan
agar dapat memenangi kompetisi ini. Sebut saja Commonwealth Bank , yang menanamkan fitur
investasi dalam layanan mobile banking-nya. Melalui layanan tersebut nasabah dapat dapat
memanufaktur fluktuasi harga saham sehingga melakukan pembelian dan penjualan berbagai
jenis investasi. Sekali lagi, semuanya dapat dilakukan cukup dilakukan dengan ponsel yang
dimiliki nasabah . selain perbankan, operator juga telah menjalani praktek m-commerce
meskipun tidak secara menyeluruh. Layanan T-Cash dan Tap-lzy dari Telkomsel misalnya,
menyediakan bentuk pembayaran transaksi melalui perangkat mobile. Namun pelanggan tidak
dapat barang atau jasa yang akan dibeli secara virtual, melainkan harus mendatangi tokonya
langsung.
Prospek yang menarik dari m-commerce ini semakin dilirik oleh kalangan yang semakin
luas. Visa yang layanannya telah digunakan secara Internasional, belum lama meluncurkan
layanan barunya yang diberi namaM-saku. Geliat m-commerce ini rupanya menarik bagi
perusahaan yang sebelumnya dikenal mellui layanan pembayaran berbasis kartu ini.
Mobile commerce, yang sering disebut m-commerce, secara umum merupakan aktivitas
menurut Ericssonadalah jasa transaksi terpercaya melalui mobile devices untuk pertukaran
barang dan jasa antara konsumen, pedagang, dan institusi finansial. Jadi selama terjadi transaksi
atau perpindahan uang dengan perantaraan mobile devices maka dapat dikategorikan sebagai m-
commerce
M-Commerce atau Mobile Commerce adalah pembelian dan penjualan jasa dan barang
melalui atau dengan alat wereless handeld seperti tlepon selular dan Personal Digital
Assistant(PDAs).
commerce lainnya.
Keterbatasan perangkat.
Tingkat keberagaman perangkat, jaringan dan operating system yang sangat tinggi,
membutuhkan standardisasi platform antara vendor. Antara lain telah di atasi oleh
J2ME(java 2 Micro Editian).
Tingginya tingkat kehilangan / pencurian handphone.
Bertambahnya tingkat kerawanan terhadap security ketika data ditransfer melalui air
interface
D. Batasan-batasan m-commerce
1. Standar dari security protocol.Masih belum adanya kesepakatan dan standarisasi dari
metodologi keamaan dalam menggunakan seluruh mobile-enabled web site. Hal ini
berhubungan dengan kepercayaan para pengguna m-commerce seperti dalam aktifitas online
3. Lisensi 3G. Kebanyakan lisensi dari penggunaan dan pengembangan 3G masih ditenderkan
oleh pemerintah dari beberapa Negara. Di beberapa negara lain, lisensi 3G tidak dijual atau
negara belum dapat dilayani standar 3G atau walaupun ada tentu dengan harga yang sangat
mahal.
tersebut. Beberapa hal yang utama seperti pengaruh cuaca, situasi dan kondisi geografis dari
5. Konsumsi catu daya yang besar. Ketika semakin meningkatkannya atas kebutuhan
bandwith dari perangkat m-commerce tentu akan membutuhkan jumlah catu daya/battere
tersebut kadangkala dapat mengecewakan para pengguna yang ada dan mempengaruhi
a. Transaksi besar
Transaksi beras atau transaksi bernilai besar, perlu dilakukan authentikasi melalui
b. Transaksi kecil
Transaksi kecil atau transaksi bernilai kecil, authentikai hanya cukup dilakukan pada
Selain keempat isu utama tersebut E-commerce dan M-commerce juga di pengaruhi oleh
isu lainnya.
Pada transaki Mobile commerce, tahapan transaksi pada dasarnya mirip dengan yang
terjadi pada transaksi konvesional hanya saja pada kasus remote payment, pengiriman detail
informasi transaksi dilakukan melalui jaringan seluler. Sehingga keamanan seluler menjadi
perhatian khusus, proses transaksinya juga melibatkan protocol browser, yang berupa WAP
(Wireless Aplication Protocol), atau protocol system messaging seperti SMS (Short Message
Service) dan USSD (Unstructured Supplementary Service Data). Selain transaksi yangbersifat
remote, Mobile commerce (m-commerce) juga dapat dilakukan untuk transaksi local, yang pada
Secara umum, tahapan proses pada Mobile commerce (m-commerc) dapat di bedakan
1. Set-up dan Konfigurasi .proes ini termasuk instalasi aplikasi khusus pada handset yang
akan digunakan pada Mobile commerce (m-commerce). Selain itu, untuk beberapa
ahapan sistem Mobile commerce (m-commerce) proses ini juga melibatkan proses
2. Inisiasi Pembayaran. Pada tahap ini informasi pembayaran dikirimkan melalui jaringan
3. Authentikasi. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling penting pada transaksi,
karena pada tahapan ini di periksa apakah pengguna berhak melakukan tranaksi, serta
System pembayaran yang banyak digunakan pada E-commerce saat ini pada umumnya
adalah:
Software electronic coin. Nilai uang disimpan dalam bentuk software dalam bentuk
itu sendiri, serial number, tanggal kadaluarsa, dan signature dari institui yang
mengeluarkannya.
Hardware electronic coin. Pada system ini nilai uang disimpan pada suatu smart card
yang tersimpan dalam handset. Representasi nilai uang ini pada smart card tersebut
Background accont. Pada system ini nilai uang disimpan pada pihak ketiga yang dapat
dipercaya, baik itu berupa account kartu kredit, account bank, atau account pada operator
seluler.
Pihak yang terkait pada transaksi mobile payment adalah pengguna (pembeli), operator
jaringan, institu si financial dan merchant (penyedia produk atau jasa yang akan dibeli). Seluruh
Sebagai berikut:
Pengguna , menuntut jaminan securyt pada accountnya dan juga privacy sehingga pihak
Institusi financial, memiliki perhatian khusus pada integritas dari system pembayaran,
Merchant, menuntut agar proses pembayaran menjadi mudah di sisi pengguna, sehingga
dapat membangkitkan transaksi. Dan menuntut agar pembayaran dari institusi financial
sebagai berikut:
memastikan bahwa pihak yag menggunakan system pembayaran dalah puhak yang
berhak.
Confidentiality, yang memastikan bahwa pihak lain ang tidak memiliki hak, tidak dapat
Data Integrity, yang memastikan bahwa data pemayaran tidak berubah setelah pengguna
Non-repudiation, yang mengikat seluruh pihak yang terikat sehingga tidak dapat
disediakan oleh jaringan seluler, sehingga perlu diperhatikan keamana dari jaringan yang
digunakan. Selain jaringan operator, perlu diperhatikan juga keamanan handset dan aplikasi m-
Keterbatasan perangkat.
BLUETOTH
SSL
STLS
3. Service Security:
Intelegent Network
Parlay/OSA
SMS
USSD
SIM/USIM App.Toolkits
1. Perangkat keras(hardware)
Attachable keyboard.
Interactive Pagers.
Notebook .
Handhelts.
Smartpads.
2. Perangkat lunak (Software)
Microbrowser.
Bluetooth.
Application Middleware.
Wereless Middleware.
3. Media transmisi
Microwave.
Satellite.
Bluetooth/infrared.
Radio.
Mobile Commerce
1. X-509 Sertificate
Infrastruktur (PKI). X-509 menetapkan, di antara hal lain yaitu, bentuk standar dari Public-Key
Sertification dan suatau sertifikat pengesahan Alir algoritma (Certification Path Validation
Algoritma).
Wereles Aplication Protocol (WAP) adalah suatu standar Internasional terbuka (open
memiliki potensial untuk membuat lebih nyaman bagi pelanggan untuk berbelanja barang
ataupun memperoleh.
1. Layanan keuangan
Perbankan.
Wireless payment
Micropayment
Wirwless wallet
Money transfer
2. Belanja
Anywhere wireless
3. Iklan
4. Mobile portal
Berita
Olahraga
Informasi perjalanan
5. Mobile B2B
6. Mobile B2C
Mobile games
Pelayanan hotel
N. Terminologi M-commerce
1.Bank BCA
yang mengeluarkan aplikasi Mobile BCA (Mobile Banking), BCA mengeluarkan layanan
Melelui layanan ini anda dapat menukmati layanan kapan saja dan dimana saja.m-BCA
merupakan terobosan baru layana produk perbankan yang praktis tanpa banyak buang waktu
serta user friendly. Dengan layanan ini anda serasa memiliki ATM BCA dalam genggaman
tangan anda (kecuali penarikan tunai).Berbagai transaksi dapat anda lakukan melalui ponsel
anda.
gallery, game, dan juga aplikasi lainnya yang dapat di download, di website mobile9 juga bias
Enterprise system merupakan sistem yang dibangun oleh organisasi untuk membantu
dalam menyelesaikan proses bisnis yang ada pada perusahaan secara umum dalam suatu entitas
korporat sehingga enterprise system dapat mendukung dari tujuan yang dilakukan oleh berbagai
pihak yang ada pada organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang dicapai. Peranana enterprise
system pada organisasi sangat besar untuk kemajuan organisasi karena enterprise system seperti
pada sistem enterprise industri yang termasuk sistem aplikasi supply chain yang menghubungkan
peranan pelanggan untuk penyajian pelaporan dan pengelolaan sumber saya suatu organiasi
menjadi lebih efektif.
Contohnya:
Contoh 1.
Peranan Enterprise system ketika organisasi membutuhkan laporan dari organisasi cabang di
daerah tertentu yang sesuai dengan keinginan perusahaan, maka untuk mendapatkan laporan
tersebut dengan adanya enterpris system, system pelaporan akan lebih mudah dan efektif untuk
dapat menyajikan laporan tersebut karena proses dalam penyajian laporan tersebut relatif cepat
dibandngkan dengan proses penyajian yang dilakuan secara manual.
Contoh 2:
Peranan Enterpise system ketika organiasi menjalankan proses bisnis dengan menjalankan
kegiatan operational, baik yang dilakukan oleh karywan, atasan ataup pemilik perusahaan untuk
menjalankan perusahaan nya untuk dapat berkompetitif dengan perusahaan yang sejenis.
Kegiatan operasional menggunakan enterprise system akan lebih banyak dirasakan manfaatnya
karena banyak nya kelebihan yang didapatkan dalam penerapannya sehingga penerapan
enterprise system ini mempunyai dampak yang baik bagi perusahaan.
a. System informasi application area yang berhubungan dengan area pada organisasi.
b. System informasi terhadap critical concept yang mana koonsep tersebut untuk dapat melihat
mana
c. System informasi yang berhubungan dengan financial
d. System informasi yang berhubungan dengan human capital management.
e. System informasi yang berhubungan dengan operation dari organisasi.
f. System informasi yang berhubungan dengan coporate service yang diberikan organisasi
terhadap client nya.
g. System informasi yang berhubungan dengan end user service delivery.
h. System informasi yang berhubungan dengan analytic
Dari apa yang dilihat dari system informasi yang terkandung dalam enterprise system, maka
untuk system informasi tersebut dapat dikategorikan bahwa di dalam enterprise system
terdapat banyak system informasi yang bertujuan untuk menunjang dari enterprise system
itu sendiri sehingga enterprise sytem dapat mengoptimalkan dari sisi kinerja dan efisiensi
waktu dalam melakukan kegiatan operasional ataupun pelaporan.
BAB IV
1. Penutup
Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce
merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan
kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak
diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan
sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-Commerce Secara
umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai dari direct marketing,
search jobs, online banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B exchanges,
ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online publishing dan consumer services.Dalam
aplikasinya e-commerce dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu business to business
(B2B) dan business to customer (B2C).Dalam perkembangannya B2B lebih pesat
dibandingkan B2C. Business to business dalam e-commerce umumnya menggunakan
mekanisme EDI (electronic data interchange). Tetapi karena begitu banyaknya standarisasi
yang ada, dalam pelaksanaannya menyulitkan antara pebisnis untuk saling berinteraksi
sehingga berkembanglah dewasa ini yang dinamakan Extensible Markup Language (XML)
yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C).dalam XML ini tersimpan
struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya yang berbentuk tags seperti HTML
sehingga sangat efektif digunakan dalam system yang berbeda. Sehingga yang sebelumnya
EDI menggunakan jaringan yang sering disebut VAN (value added network) dengan
populernya jaringan internet mulai dikenal sebuah system yang disebut EDI over internet dan
system lainnya yang sedang berkembang seperti electronic/internet procurement dan ERP
(enterprise resource planning).Secara umum adapun aktifitas dari B2B ini seperti trading
partners dan pertukaran data (data exchange) yang dilakukan secara rutin antara pebisnis.
Sedangkan dalam business to customer (B2C) umumnya menggunakan internet dengan
berbagai model pendekatan seperti electronic shopping mall atau dengan konsep
portal.Kedua-duanya menggunakan website sebagai basisnya.Aktifitas electronic shopping
mall lebih ke mempromosikan produk dan service yang ada dengan dukungan online catalog
dan sebagainya.Adapun contoh dari system ini seperti amazon dan netmarket.Sedangkan
dalam konsep portal lebih ke pelayanan yang lebih kompleks dimana electronic shopping
mall juga termasuk didalamnya, dengan tetap berbasis website, di dalam portal ini juga
terdapat pelayanan lainnya seperti e-mail, online database, news dan sebagainya.
Adapun contoh dari sistem ini seperti netscape home dan yahoo.
2. Kesimpulan
Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga
merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam
penanganan sekuriti dan otorisasi.
Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung
pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan
harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas
implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan intranet maupun
internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform. Namun
pengguna dapat memilih aplikasi apa yang sesuai dengan kebutuhan, karena sebuah
aplikasi di buat sesuai fungsi dan kenggunaan yang diperlukan.