Anda di halaman 1dari 28

M

MAKALAH
DASAR
AR SISTEM IMFORMA
ASI

Nama
ANDREA TYUS E

Nim
15665014

PRODII TEKNIK
T INFORMATI
TIKA
MULTIMEDIA
JURUSAN TI
2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam pendidikan.

Makalah ini dibuat digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen
Kampus saya. Dengan makalah ini juga dapat di buat untuk tugas pembelajaran saya selama Satu
Semester.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Andrea Tyus E
BAB I

ELECTRONIC COMMERCE

Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan jenis-jenis


dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin banyak
dilakukan secara elektronika.Sehubungan dengan perkembangan teknologi informasi
tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti
misalnya melakukan jual-beli.Perkembangan internet memang cepat dan memberi
pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita.Internet membantu kita sehingga
dapat berinteraksi, berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari
segala penjuru dunia dengan murah, cepat dan mudah.beberapa tahun terakhir ini dengan
begitu merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai
mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media ini. Dan
salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media promosi suatu
produk.Suatu produk yang dionlinekan melalui internet dapat membawa keuntungan
besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di seluruh dunia.
Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat
diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk
melakukan transaksi perdagangan yang sekarang di Indonesia telah mulai diperkenalkan
melalui beberapa seminar dan telah mulai penggunaannya oleh beberapa perusahaan yaitu
electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-Commerce, yang merupakan
bentuk perdagangan secara elektronik melalui media internet. E-Commerce pada dasarnya
merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan
menggunakan media internet. Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui
internet.
Keberadaan E-Commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan
untuk diterapkan pada saat ini, karena E-Commerce memberikan banyak kemudahan bagi
kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant) maupun dari pihak pembeli (buyer)
di dalam melakukan transaksi perdagangan, meskipun para pihak berada di dua benua
berbeda sekalipun. Dengan E-Commerce setiap transaksi tidak memerlukan pertemuan
dalam tahap negoisasi.

1. Pengertian e-commerce
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau
dapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu cara berbelanja
atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet
dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-
commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas
biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) .
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce
mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit.dimana e-
commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. cara pembayarannya: melalui transfer
uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit Sedangkan, E-Bisnis
mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. area bisnisnya terjadi ketika
perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi
pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. dengan begitu dapat memberikan
keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. cara pembayarannya yaitu
dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia
dalam melakukan transaksi online.
Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang
dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak
penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email.
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan
browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet
Explorer dan Netscape Navigator. Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan
perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet
security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat
transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan
jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.
Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomo rekening
maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan
transaksi.
2. Jenis-jenis e-commerce
a. Business to Business (B2B)
Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic
Data Interchange
b. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer eCommerce memiliki mekanisme untuk mendekati consumer
c. Perdagangan Kolabratif.(collaborative commerce).
Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis di sepanjang
rantai pasokan.
d. Consumen to consumen(C2C)
Di sebut juga sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan
jasa ke satu sama lain.
e. Comsumen to Business(C2B).
Kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk
menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.
f. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
Dalam situasi ini perusahaan menggunakan ecommerce secara internal untuk
memperbaiki operasinya.
g. Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen—G2C)
penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk
mengirimkan informasi dan layanan publik ke warga, mitra bisnis, dan pemasok
entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja di sektor publik.
h. Perdagangan Mobile(mobile commerce—m-commerce).
Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti menggunakan
telepon selluler berbelanja.
3. Standar Teknologi e-commerce
a. Electronic Data Interchange (EDI)
EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan
organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan prívate
b. Open Buying on the Internet (OBI)
Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan
menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya
c. Open Trading Protocol (OTP)
OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa
perusahaan, seperti AT&T, IBM, dan Sun Microsystems
d. Open Profiling Standard (OPS)
OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup
kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
e. Secure Socket Layer (SSL)
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server.
f. Secure Electronic Transaction (SET)
SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant.
g. Truste
Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun
kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good
Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar
kerahasiaan konsumen.

4. Istilah-istilah Dalam e-commerce


a. Digital atau electronic cash
metode yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau jasa dengan cara
mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer yang lain.
b. Digital money
terminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran elektronik di
Internet.
c. Disintermediation
proses untuk memotong jalur perantara
d. Electronic checks
pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash, sistem check elektronik seperti
PayNow akan mengambil uang dari account check di bank.
e. Electronic wallet:
Pola pembayaran – seperti CyberCash Internet Wallet, akan menyimpan nomor kartu
kredit anda di harddisk anda dalam bentuk terenkripsi yang aman. Anda akan dapat
melakukan pembelian-pembelian pada situs Web yang mendukung electronic wallet
tersebut.
f. Extranet
sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu
perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun pelanggan mereka.
g. Micropaymet:
transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu rupiah,
misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi.

5. Contoh e-commerce.
Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.
BAB II

M-commerce

M-commerce (Mobile commerce) adalah system perdagangan elektronik (E-commerce)

dengan menggunakan peralatan portable/mobile. Pada saat pengguna computer berpindah dari

satu tempat ke tempat lain (sewaktu berada dalam mobil, misalnya) , pengguna computer trsebut

dapat melakukan tranaksi jual beli produk di internet dengan menggunakan system m-commerce

ini. Istilah lainnya iyalah m-bisnis(mobile business).

Pada darsarnya m-commerce adalah gabunngan dari perdagangan elektronik (e-commerce)

dengan mobile computing. Bias dikatakan bahwa m-comerce ini adalah e-commerce yang berada

dalam lingkungan nirkabel. Penggunaan m-commerce bias ditransaksikan melalui internet,

jaringan komunikasi pribadi, Smart card, dan infrastuktur lainnya.M-commerce membuka

peluang untuk memberi layanan baru bagi customer yang telah ada untuk menarik customer

baru.

A. Mobile commerce dan perkembangannya

Transaksi niaga berbasis telepon selular berkembang tidak hanya di sector jasa

keuangan. Akan semakin menyelam jauh di sector bisnis.Pengguna perangkat mobile terus

menunjukan peningkatan tiap tahunnya. Bahkan satu orang kini bias memiliki lebih dari satu

perangkat mobile. Bukan tidak mungkin nantinya jumlah perangkat mobile yang digunakan akan

lebih besar dari jumlah penduduk. Hasil studi Accenture dari 1.100 responden di Asia

menunjukkan bahwa pasar ponsel Asia tumbuh 25% setiap tahunnya.Indonesia dengan jumlah

penduduknya yang besar tentu memiliki potensi yang juga besar. Selain itu,69% dari respon
tersebut memilih ponsel ebagai alat pembayaran. Angka ini menjadi indikasi adanya bisnis dari

pertumbuhan pengguna ponsel ini.

Di Indonesia, m-commerce atau transaksi niaga berbasis ponsel memang belum tumbuh

secepat Negara Asia lainnya. Akan tetapi dalam hal konsumsi, pengguna perangkatmobile

tumbuh kian cepat.Di tambah lagi menurut studi Nielsen, 48% pengguna internet di Indonesia

mengakses internet via ponsel.Hal ini menjadi penanda potensial unuk bisnis.

Mobile commerce, yang sering di sebut m-commerce secara umum merupakan aktivitas

peragangan berbasis perangkat bergerak, seperti ponsel.Oleh karena itu m-commerce

menawarkan kemudahan, baik bagi konsumen maupun produsen dalam bertransaksi.Hal ini

diyakini dapat memberikan nilai tambah dalam kegiatan jual beli barang maupun jasa.

Perkembangan m-comerce secara nyata dapat kita lihat terutama di sector perbankan.

Sector ini menjadi paling ramai dalam pemanfaatan perangkat mobile, dibandingkan sector

lainnya, mulai dari transaksi melalui pesan singkat (SMS), hingga aplikasi yang dibenamkan

dalam perangkat mobile. Persaingan pun terlihat semakin engit.Berbagai inovasi bermunculan

agar dapat memenangi kompetisi ini. Sebut saja Commonwealth Bank , yang menanamkan fitur

investasi dalam layanan mobile banking-nya. Melalui layanan tersebut nasabah dapat dapat

memanufaktur fluktuasi harga saham sehingga melakukan pembelian dan penjualan berbagai

jenis investasi. Sekali lagi, semuanya dapat dilakukan cukup dilakukan dengan ponsel yang

dimiliki nasabah . selain perbankan, operator juga telah menjalani praktek m-commerce

meskipun tidak secara menyeluruh. Layanan T-Cash dan Tap-lzy dari Telkomsel misalnya,

menyediakan bentuk pembayaran transaksi melalui perangkat mobile. Namun pelanggan tidak

dapat barang atau jasa yang akan dibeli secara virtual, melainkan harus mendatangi tokonya

langsung.
Prospek yang menarik dari m-commerce ini semakin dilirik oleh kalangan yang semakin

luas. Visa yang layanannya telah digunakan secara Internasional, belum lama meluncurkan

layanan barunya yang diberi namaM-saku. Geliat m-commerce ini rupanya menarik bagi

perusahaan yang sebelumnya dikenal mellui layanan pembayaran berbasis kartu ini.

B. Pengertian M-Commerce (Mobile Commerce)

Mobile commerce, yang sering disebut m-commerce, secara umum merupakan aktivitas

perdagangan berbasis perangkat bergerak, seperti ponsel.Ada pula Definisi m-commerce

menurut Ericssonadalah jasa transaksi terpercaya melalui mobile devices untuk pertukaran

barang dan jasa antara konsumen, pedagang, dan institusi finansial. Jadi selama terjadi transaksi

atau perpindahan uang dengan perantaraan mobile devices maka dapat dikategorikan sebagai m-

commerce

M-Commerce atau Mobile Commerce adalah pembelian dan penjualan jasa dan barang

melalui atau dengan alat wereless handeld seperti tlepon selular dan Personal Digital

Assistant(PDAs).

C. Kelebihan dan Kekurangan M-commerce(Mobile commerce)

Mobile commerce (M-comerce) lahir setelah E-commerce yang pada umumnya

dilakukan melalui media internet.Kelahiran Mobile Ecommerce (M-comerce) tersebut terutama

dipicu oleh tingginya tingkat penetrasi handphone di seluruh dunia.Dibandingkan system E-

commerce lainnya.

1. Kelebihan Mobile Commerce(M-comerce)


Ubiquity: pengguna dapat mengakses dari mana saja dan kapan saja
Security: pada umumnya handset dilengkapi dengan smart card reader dan smart cardnya
itu sendiri. Sehingga dapat dingunakan sebagai secret authentication key.
Localization: memungkinkan diterapkannya location services.
Convenience: ukuran dan berat dari handset membuat pengguna nyaman dalam
bertransaksi.
Personalization: handphone merupakan perangkat yangbersifat personal, sehingga
memungkinkan untuk menawarkan layanan/produk yang bersifat personal.

2. Kekurangan Mobile Commerce(M-comerce)

Keterbatasan perangkat.
Tingkat keberagaman perangkat, jaringan dan operating system yang sangat tinggi,
membutuhkan standardisasi platform antara vendor. Antara lain telah di atasi oleh
J2ME(java 2 Micro Editian).
Tingginya tingkat kehilangan / pencurian handphone.
Bertambahnya tingkat kerawanan terhadap security ketika data ditransfer melalui air
interface

D. Batasan-batasan m-commerce

1. Standar dari security protocol.Masih belum adanya kesepakatan dan standarisasi dari

metodologi keamaan dalam menggunakan seluruh mobile-enabled web site. Hal ini

berhubungan dengan kepercayaan para pengguna m-commerce seperti dalam aktifitas online

payment dan sebagainya .


2.Bandwidth. Kapasitas bandwidth untuk koneksi yang ada masih memberikan batasan bagi

perkembangan 3G dewasa ini. Sehingga dibeberapa negara yang perkembangan jaringan

internetnya belum modern tidak dapat mendukung bagi perkembangan 3G tersebut.

3. Lisensi 3G. Kebanyakan lisensi dari penggunaan dan pengembangan 3G masih ditenderkan

oleh pemerintah dari beberapa Negara. Di beberapa negara lain, lisensi 3G tidak dijual atau

ditenderkan dengan harga yang murah. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan beberapa

negara belum dapat dilayani standar 3G atau walaupun ada tentu dengan harga yang sangat

mahal.

4. Transmisi. Batasan transmisi juga menjadi penghambat dari perkembangan m-commerce

tersebut. Beberapa hal yang utama seperti pengaruh cuaca, situasi dan kondisi geografis dari

satu daerah dan batasan dari daya pancar gelombang.

5. Konsumsi catu daya yang besar. Ketika semakin meningkatkannya atas kebutuhan

bandwith dari perangkat m-commerce tentu akan membutuhkan jumlah catu daya/battere

yang lebih besar pula.

6. Kekecewaan pengguna. Selama perusahaan-perusahaan pengembang m-commerce masih

terus mencoba menyempurnakan teknologinya, tentunya batasan-batasan yang masih ada

tersebut kadangkala dapat mengecewakan para pengguna yang ada dan mempengaruhi

dukungan para pengguna bagi perkembangan dari m-commerce itu sendiri.


E. Sistem M-commerce (Mobile commerce)

Terdapat sejumlah besar payment system E-commerce an M-commerce (Mobile

commerce), beragam system tersebut disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut

1. Waktu pembayaran. Waktu pembayaran yg lebih relative terhadap waktu

transaksi(dilakukan pada saatsebelum transaksi atau sesudah transaksi)

2. Jumlah pembayaran. Dapat berupa transaksi besar mapun kecil

a. Transaksi besar
Transaksi beras atau transaksi bernilai besar, perlu dilakukan authentikasi melalui

institusi finansial yang terpercaya

b. Transaksi kecil

Transaksi kecil atau transaksi bernilai kecil, authentikai hanya cukup dilakukan pada

level jaringan operator antara lain melalui SIM Card.

3. Isu Anonim. Identitas pelanggan tidak di ktahui oleh merchant

4. Validasi. Dilakukan secara online atau offline

Selain keempat isu utama tersebut E-commerce dan M-commerce juga di pengaruhi oleh

isu lainnya.

1. Biaya tranaksi yang timbul di sisi customer dan merchant.

2. Performansi (respon time).

3. Biaya per transaksi.

4. Terjaminnya ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability ).

5. System yang berjalan di tingkat nasional maupun internasional.

Pada transaki Mobile commerce, tahapan transaksi pada dasarnya mirip dengan yang

terjadi pada transaksi konvesional hanya saja pada kasus remote payment, pengiriman detail

informasi transaksi dilakukan melalui jaringan seluler. Sehingga keamanan seluler menjadi

perhatian khusus, proses transaksinya juga melibatkan protocol browser, yang berupa WAP

(Wireless Aplication Protocol), atau protocol system messaging seperti SMS (Short Message

Service) dan USSD (Unstructured Supplementary Service Data). Selain transaksi yangbersifat
remote, Mobile commerce (m-commerce) juga dapat dilakukan untuk transaksi local, yang pada

umumnya menggunakan koneksi Bluetooth, infrared atau RFID.

F. Proses Tahapan dalam Mobile commerce (m-commerce)

Secara umum, tahapan proses pada Mobile commerce (m-commerc) dapat di bedakan

menjadi 4 tahapan, sebgai berikut

1. Set-up dan Konfigurasi .proes ini termasuk instalasi aplikasi khusus pada handset yang

akan digunakan pada Mobile commerce (m-commerce). Selain itu, untuk beberapa

ahapan sistem Mobile commerce (m-commerce) proses ini juga melibatkan proses

pembelian atau penambahan nilai uang pada aplikasi tersebut.

2. Inisiasi Pembayaran. Pada tahap ini informasi pembayaran dikirimkan melalui jaringan

seluler atau protocol wireless lainnya kepada merchant.

3. Authentikasi. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling penting pada transaksi,

karena pada tahapan ini di periksa apakah pengguna berhak melakukan tranaksi, serta

memenuhi persyaratan finansial tertentu.

4. Penyelesaian Pembayaran. Dilakukan ketika pengguna telah berhasil di authentikasi,

demikian juga transaksi itu sendiri.

System pembayaran yang banyak digunakan pada E-commerce saat ini pada umumnya

tidak dapat diterapkan pada Mobile commerce (m-commerce).

Beberapa system yang dapat digunakan oleh Mobile commerce(m-commerce)

adalah:

Software electronic coin. Nilai uang disimpan dalam bentuk software dalam bentuk

handset pengguna, sehingga pengguna memiliki control sepenuhnya terhadap pengguna


lain uang tersebut. Electronic coin direpresentasikan dalam bentuk informasi nilai uang

itu sendiri, serial number, tanggal kadaluarsa, dan signature dari institui yang

mengeluarkannya.

Hardware electronic coin. Pada system ini nilai uang disimpan pada suatu smart card

yang tersimpan dalam handset. Representasi nilai uang ini pada smart card tersebut

sangat beragam, salah atunya berupa counter.

Background accont. Pada system ini nilai uang disimpan pada pihak ketiga yang dapat

dipercaya, baik itu berupa account kartu kredit, account bank, atau account pada operator

seluler.

G. Security (keamanan) Mobile commerce(m-commerce)

Pihak yang terkait pada transaksi mobile payment adalah pengguna (pembeli), operator

jaringan, institu si financial dan merchant (penyedia produk atau jasa yang akan dibeli). Seluruh

pihak tersebut memiliki kebutuhan akan jaminan security

Sebagai berikut:

Pengguna , menuntut jaminan securyt pada accountnya dan juga privacy sehingga pihak

lain tidak mengetahui identitas pribadi pengguna.

Operator jaringan seluler, merupakan fasilitator dari m-comnerce, menyampaikan

informasi transaksi secara aman melalui jaringan

Institusi financial, memiliki perhatian khusus pada integritas dari system pembayaran,

sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya fraud atau bad-debt.

Merchant, menuntut agar proses pembayaran menjadi mudah di sisi pengguna, sehingga

dapat membangkitkan transaksi. Dan menuntut agar pembayaran dari institusi financial

dapat berlangsung dengan smpurna.


Elemen-elemen security yang perlu di perhatikan dalam m-commerce adalah

sebagai berikut:

Authentikasi, yang memungkinkan pihak fasilitator pembayaran (intitusi keuangan)untuk

memastikan bahwa pihak yag menggunakan system pembayaran dalah puhak yang

berhak.

Confidentiality, yang memastikan bahwa pihak lain ang tidak memiliki hak, tidak dapat

mengakses data pembayaran.

Data Integrity, yang memastikan bahwa data pemayaran tidak berubah setelah pengguna

menyetujui seuruh detail transaksi.

Non-repudiation, yang mengikat seluruh pihak yang terikat sehingga tidak dapat

menyangkal seluruh proses yang telah dilakukan.

Transaksi m-commerce pada dasarnya berlangung melalui media transport yang

disediakan oleh jaringan seluler, sehingga perlu diperhatikan keamana dari jaringan yang

digunakan. Selain jaringan operator, perlu diperhatikan juga keamanan handset dan aplikasi m-

commerce yang digunakan.

Ada beberapa keterbatasan yang diakibatkan sebagai berikut:

Koneksi yang bersifat dinamik.

Keterbatasan yang ditimbulkan oleh protocol komunikasi.

Keterbatasan perangkat.

Belum matangnya teknologi client.

H. Keamanan yang relevan untuk m-commerce


1. Keamanan terhadap teknologi jaringan:

GSM (Global System For Mobile Communication)

UMTS (Universal Mobile Telecommunication System)

WEP (Wired Equivalent Privacy)

BLUETOTH

2. Transport Layer Security:

SSL
STLS
3. Service Security:

Intelegent Network
Parlay/OSA
SMS
USSD
SIM/USIM App.Toolkits

I. Infrastruktur M-commere(mobile commerce)

1. Perangkat keras(hardware)

Perangkat keras yang digunakan antara lain:

Telepon cellular (Mobil Phone).

PDA (Personal Digital Assistant).

Attachable keyboard.

Interactive Pagers.

Notebook .

Handhelts.

Smartpads.
2. Perangkat lunak (Software)

Perangkat yang digunakan antara lain:

Microbrowser.

Mobil Client Operating system.

Bluetooth.

Tampilan layar Aplikasi Mobil.

Back-Ebd Legacy Application Software.

Application Middleware.

Wereless Middleware.

3. Media transmisi

Media transmisi yang digunakan antara lain:

Microwave.

Satellite.

Bluetooth/infrared.

Radio.

Teknologi Radio Cellular.

4. Perangkat lain yang dibutuhkan

Perangkat lain yang dibutuhkan antara lain:

Penggunaan wireline yang sesuai atau modem wereless WAN.

Server jaringan yang mensupport wereless.

Server data base, atau aplikasi.

Server besar aplikasi perusahaan.


GPS local

Mobile Commerce

J. Monile Public-Key Infrastuktur

1. X-509 Sertificate

Di dalam ilmu membacasandi,X-509 adalah suatu standard ITU-T untuk Public-Key

Infrastruktur (PKI). X-509 menetapkan, di antara hal lain yaitu, bentuk standar dari Public-Key

Sertification dan suatau sertifikat pengesahan Alir algoritma (Certification Path Validation

Algoritma).

2. Wereles Application Protocol

Wereles Aplication Protocol (WAP) adalah suatu standar Internasional terbuka (open

standar) untuk aplikasi yang menggunakan komunikasi wireless

K. Keuntungan Mobile commerce (m-commerce)

Walaupun Mobile commerce belum benar-benar mencapai titik kedewasaan namun

memiliki potensial untuk membuat lebih nyaman bagi pelanggan untuk berbelanja barang

ataupun memperoleh.

1. Device nirkabel “ikut pergi” bersama dengan pelanggan.

2. Meningkatkan penghasilan bagi dunia bisnis.

L. Model bisnis E-commerce

1. Layanan keuangan

Perbankan.
Wireless payment

Micropayment

Wirwless wallet

Bill payment services

Money transfer

2. Belanja

Anywhere wireless

3. Iklan

4. Mobile portal

Berita

Olahraga

E-mail

Informasi perjalanan

5. Mobile B2B

Pemesanan jasa secara mobile

Mengecek ketersediaan barang

Melakukan pemesanan produk tertentu

Melayani keamanan akses

Mengurangi kesalahan petugas

6. Mobile B2C

Transaksi antara organisasi bisnis dengan pelanggan


Personalisasi notifikasi barang dagang

Mobile games

Pelayanan hotel

M. Karakteristik Mobile commerce(m-commerce)

N. Terminologi M-commerce

1. GPS (Global Positioning System), menggunakan teknologi berbasis stelit.

2. PDA (Personal Digital Assistant), computer wereless Genggam

3. SMS (Short Messaging Services)

4. EMS (Enhanced Message Services)


5. MMS (Multimedia Messaging Services)

6. WAP (Wireless Appliction Protocol)

7. Smartphone, memungkinkan berinternet dengan aplikasi yang sudah terpasang

O. Contoh bisnis yang di implementasikan dalam M-commerce

1.Bank BCA

yang mengeluarkan aplikasi Mobile BCA (Mobile Banking), BCA mengeluarkan layanan

mobile danking dengan nama m-BCA.

Melelui layanan ini anda dapat menukmati layanan kapan saja dan dimana saja.m-BCA

merupakan terobosan baru layana produk perbankan yang praktis tanpa banyak buang waktu

serta user friendly. Dengan layanan ini anda serasa memiliki ATM BCA dalam genggaman

tangan anda (kecuali penarikan tunai).Berbagai transaksi dapat anda lakukan melalui ponsel

anda.

2.Aplikasi Website Mobile 9 (http://www.mobile9.com/)


Website yng menyediakan berbgai layanan aplikasi handphone diantaranya, software, ringtone,

gallery, game, dan juga aplikasi lainnya yang dapat di download, di website mobile9 juga bias

upload berbagai aplikasi.


Bab III

Enterprise system merupakan sistem yang dibangun oleh organisasi untuk membantu
dalam menyelesaikan proses bisnis yang ada pada perusahaan secara umum dalam suatu entitas
korporat sehingga enterprise system dapat mendukung dari tujuan yang dilakukan oleh berbagai
pihak yang ada pada organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang dicapai. Peranana enterprise
system pada organisasi sangat besar untuk kemajuan organisasi karena enterprise system seperti
pada sistem enterprise industri yang termasuk sistem aplikasi supply chain yang menghubungkan
peranan pelanggan untuk penyajian pelaporan dan pengelolaan sumber saya suatu organiasi
menjadi lebih efektif.

Contohnya:
Contoh 1.
Peranan Enterprise system ketika organisasi membutuhkan laporan dari organisasi cabang di
daerah tertentu yang sesuai dengan keinginan perusahaan, maka untuk mendapatkan laporan
tersebut dengan adanya enterpris system, system pelaporan akan lebih mudah dan efektif untuk
dapat menyajikan laporan tersebut karena proses dalam penyajian laporan tersebut relatif cepat
dibandngkan dengan proses penyajian yang dilakuan secara manual.

Contoh 2:
Peranan Enterpise system ketika organiasi menjalankan proses bisnis dengan menjalankan
kegiatan operational, baik yang dilakukan oleh karywan, atasan ataup pemilik perusahaan untuk
menjalankan perusahaan nya untuk dapat berkompetitif dengan perusahaan yang sejenis.
Kegiatan operasional menggunakan enterprise system akan lebih banyak dirasakan manfaatnya
karena banyak nya kelebihan yang didapatkan dalam penerapannya sehingga penerapan
enterprise system ini mempunyai dampak yang baik bagi perusahaan.

Sejumlah sistem yang terkandung dalam enterprise system


Ada beberapa sistem yang terkandung dalam enterpris system sehingga system tersebut dapat
membantu enterprise system menjalankan tugas dan fungsinya yaitu:

a. System informasi application area yang berhubungan dengan area pada organisasi.
b. System informasi terhadap critical concept yang mana koonsep tersebut untuk dapat melihat
mana
c. System informasi yang berhubungan dengan financial
d. System informasi yang berhubungan dengan human capital management.
e. System informasi yang berhubungan dengan operation dari organisasi.
f. System informasi yang berhubungan dengan coporate service yang diberikan organisasi
terhadap client nya.
g. System informasi yang berhubungan dengan end user service delivery.
h. System informasi yang berhubungan dengan analytic

Dari apa yang dilihat dari system informasi yang terkandung dalam enterprise system, maka
untuk system informasi tersebut dapat dikategorikan bahwa di dalam enterprise system
terdapat banyak system informasi yang bertujuan untuk menunjang dari enterprise system
itu sendiri sehingga enterprise sytem dapat mengoptimalkan dari sisi kinerja dan efisiensi
waktu dalam melakukan kegiatan operasional ataupun pelaporan.
BAB IV

1. Penutup
Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce
merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan
kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak
diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan
sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-Commerce Secara
umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai dari direct marketing,
search jobs, online banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B exchanges,
ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online publishing dan consumer services.Dalam
aplikasinya e-commerce dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu business to business
(B2B) dan business to customer (B2C).Dalam perkembangannya B2B lebih pesat
dibandingkan B2C. Business to business dalam e-commerce umumnya menggunakan
mekanisme EDI (electronic data interchange). Tetapi karena begitu banyaknya standarisasi
yang ada, dalam pelaksanaannya menyulitkan antara pebisnis untuk saling berinteraksi
sehingga berkembanglah dewasa ini yang dinamakan Extensible Markup Language (XML)
yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C).dalam XML ini tersimpan
struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya yang berbentuk tags seperti HTML
sehingga sangat efektif digunakan dalam system yang berbeda. Sehingga yang sebelumnya
EDI menggunakan jaringan yang sering disebut VAN (value added network) dengan
populernya jaringan internet mulai dikenal sebuah system yang disebut EDI over internet dan
system lainnya yang sedang berkembang seperti electronic/internet procurement dan ERP
(enterprise resource planning).Secara umum adapun aktifitas dari B2B ini seperti trading
partners dan pertukaran data (data exchange) yang dilakukan secara rutin antara pebisnis.
Sedangkan dalam business to customer (B2C) umumnya menggunakan internet dengan
berbagai model pendekatan seperti electronic shopping mall atau dengan konsep
portal.Kedua-duanya menggunakan website sebagai basisnya.Aktifitas electronic shopping
mall lebih ke mempromosikan produk dan service yang ada dengan dukungan online catalog
dan sebagainya.Adapun contoh dari system ini seperti amazon dan netmarket.Sedangkan
dalam konsep portal lebih ke pelayanan yang lebih kompleks dimana electronic shopping
mall juga termasuk didalamnya, dengan tetap berbasis website, di dalam portal ini juga
terdapat pelayanan lainnya seperti e-mail, online database, news dan sebagainya.
Adapun contoh dari sistem ini seperti netscape home dan yahoo.

2. Kesimpulan
Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga
merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam
penanganan sekuriti dan otorisasi.
Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung
pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan
harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas
implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan intranet maupun
internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform. Namun
pengguna dapat memilih aplikasi apa yang sesuai dengan kebutuhan, karena sebuah
aplikasi di buat sesuai fungsi dan kenggunaan yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai