Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN PEMASARAN

Kasus:

Shopee Jadi E-Commerce yang Paling Sering Diakses Oleh:

1. Ali Wardana
2. Aisha Maulida Agustin
3. Ni Kadek Wahyuni Merta Sari

MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
BAB I
RINGKASAN
Shopee Jadi E-Commerce yang Paling Sering Diakses
Hadir di Indonesia sejak tahun 2015, Shopee menjadi situs penjualan
online atau e-commerce yang paling banyak dikunjungi masyarakat Indonesia.
Apa yang membuat Shopee berhasil menjadi top of mind di benak konsumen
Indonesia? Riset online yang dilakukan Snapcart terhadap 6.000 responden
periode Januari 2018 memperoleh temuan menarik bahwa 37% responden
mengaku menggunakan Shopee. Ini menjadikan peritel online asal Singapura itu
berada di urutan pertama yang paling sering digunakan dalam berbelanja online,
disusul Tokopedia (25%) dan Lazada (20%).
Keberhasilan Shopee bisa berada di posisi puncak nampaknya mudah
ditebak. Sejak pertama kali diluncurkan di tanah air, Shopee memang membidik
perempuan sebagai target market utamanya. Hal ini bisa dilihat dari brand
identity yang berupa tas jinjing berwarna oranye. Perusahaan di bawah kendali
perusahaan bernama Sea ini memang bertekad menjadi fashion e-commerce,
alasannya fashion marketplaces me-manage jumlah barang atau stock keeping
unit yang banyak. Sampai saat ini, ada 74 juta barang fashion yang dijual Shopee
dari 1,6 juta active sellers dari seluruh Indonesia. Bahkan, Presiden Sea Nick
Nash dalam wawancara dengan Tech in Asia mengatakan bahwa dari gross
merchandise value (GMV/pendapatan kotor) Shopee sebesar US$ 389 juta per
September 2017, sepertiganya disumbang dari penjualan fashion.
Apa yang ingin dicapai Shopee ternyata sesuai dengan riset yang dirilis
Snapcart. Dalam laporan berjudul Perilaku Belanja Online di Indonesia itu, 65%
pengguna e-commerce didominasi perempuan, sedangkan 35%-nya laki-laki. Di
lihat dari usia, 50% dari mereka berusia 25-34 tahun alias generasi millennials.
Sebanyak 31% adalah Generasi Z (15-24 tahun), dan 2% kelompok usia 35 tahun
ke atas.
Riset itu juga mengungkapkan, Shopee menjadi e-commerce yang paling
tinggi awareness-nya dengan skor 81, disusul Lazada dengan skor 80, dan
Tokopedia 78. “Shopee juga menjadi yang tertinggi dari segi awareness karena
memang ia sedang gencar-gencarnya beriklan di media massa. Awareness yang
tinggi membuat trafik kunjungan pun meninggi,” terang Felix Sugianto, Business
Development Director Snapcart Asia Pasifik. Felix melanjutkan, adapun media
yang banyak digunakan oleh  e-commerce dalam menjalin komunikasi saat ini
masih didominasi melalui televisi 24,5%, kemudian informasi dari keluarga dan
teman sebesar 24,3%, iklan di media sosial 21%, dan situs online lainnya 15,1%.

BAB II
ISU (MASALAH UTAMA)
1. Berikan penjelasan terkait berbagai yang mempengaruhi Shopee menjadi
e-comerce yang paling sering diakses.
2. Jelaskan dasar SEGMENTASI yang digunakan oleh SHOFEE dan target
pasar yang ingin dibidik.
3. Dari hasil riset tersebut, strategi apa saja yang bisa anda sarankan bagi
Shopee dalam memasarkan produknya
BAB III
KAJIAN TEORI
3.1. Definisi E-commerce
E-commerce merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau didengar
saat ini yang berhubungan dengan internet, dimana tidak seorangpun yang
mengetahui jelas pengertian dari e-commerce tersebut. Berikut akan dipaparkan
pengertian e-commerce menurut para ahli :
a. Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce, adalah
penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan
proses bisnis. Pandangan populer dari e-commerce adalah penggunaan
internet dan komputer dengan browser Web untuk membeli dan menjual
produk. McLeod Pearson (2008 : 59).
b. Menurut Shely Cashman (2007 : 83) E-commerce atau kependekan dari
elektronik commerce (perdagangan secara electronic), merupakan
transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet.
Siapapun yang dapat mengakses komputer, memiliki sambungan ke
internet, dan memiliki cara untuk membayar barang-barang atau jasa yang
mereka beli, dapat berpartisipasi dalam e-commerce.
c. Menurut Jony Wong (2010 : 33) pengertian dari electronic commerce
adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui
sistem elektronik. Seperti radio, televisi dan jaringan computer atau
internet. Jadi pengertian e-commerce adalah proses transaksi jual beli yang
dilakukan melalui internet dimana website digunakan sebagai wadah untuk
melakukan proses tersebut.

3.2. Jenis-jenis E-commerce


E-commerce dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan
karakteristiknya yaitu:
1. Business to Business (B2B)
Business to Business memiliki karakteristik:
a. Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka
sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama. Informasi
yang dimiliki hanya ditukar dengan partner tersebut.
b. Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan
format data yang telah disepakati bersama.
c. Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk
mengirimkan data.
d. Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing
intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer memiliki karakteristik :
a. Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula dan
dapat diakses secara bebas.
b. Servis yang digunakan bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh
orang banyak. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan
maka service diberikan dengan berbasis web.
c. Servis yang digunakan berdasarkan permintaan. Produsen harus siap
memberikan respon sesuai dengan permintaan konsumen.
d. Sering dilakukan sistem pendekatan client-server.
3. Cosumer to Consumer (C2C)
Dalam C2C seorang konsumen dapat menjual secara langsung barangnya
kepada konsumen lainnya, atau bisa disebut juga orang yang menjual produk dan
jasa ke satu sama lain.
Contohnya adalah ketika ada perorangan yang melakukan penjualan di
classified ads (misalnya,www.classified2000.com) dan menjual properti rumah
hunian, mobil, dan sebagainya. Mengiklankan jasa pribadi di internet serta
menjual pengetahuan dan keahlian merupakan contoh lain C2C. sejumlah situs
pelelangan memungkinkan perorangan untuk memasukkan item-item agar
disertakan dalam pelelangan. Akhirnya, banyak perseorangan yang menggunakan
intranet dan jaringan organisasi untuk mengiklankan item-item yang akan dijual
13 atau juga menawarkan aneka jasa. Contoh lain yang terkenal adalah
eBay.com, yaitu perusahaan lelang.
4. Customer to Busines (B2C)
Customer to Busines adalah model bisnis dimana konsumen (individu)
menciptakan nilai, dan perusahaan mengkonsumsi nilai ini. Sebagai contoh,
ketika konsumen menulis review, atau ketika konsumen memberikan ide yang
berguna untuk pengembangan produk baru, maka individu ini adalah yang
menciptakan nilai bagi perusahaan, jika perusahaan tersebut mengadopsi input
nya. Sebagai contoh, Priceline.com merupakan situs yang memungkinkan
seseorang menjual barang kepada perusahaan. Dalam hal ini, internet dapat
digunakan sebagai sarana negosiasi.
3.3. Manfaat E-commerce
Berikut akan dijelaskan beberapa manfaat penggunaan e-commerce dalam
dunia bisnis : 3.3.1. Manfaat E-commerce Dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-commerce dalam suatu perusahaan
sebagai sistem transaksi adalah:
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar) 14 Transaksi on-line
yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli
produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak
terbatas jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost) Transaksi E-commerce
adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam
komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang
berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi.
c. Melebarkan jangkauan (global reach) Transaksi on-line yang dapat diakses
oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua
orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara
komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty Ini disebabkan karena sistem transaksi E-
commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut
dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat
dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk
yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management Transaksi E-commerce menyebabkan
pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah
karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih
menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply
management yang baik harus ditingkatkan.
3.3.2. Manfaat E-commerce Untuk Pelanggan
E-commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan
transaksi selama 24 jam sehari dari hampir setiap lokasi dimana konsumen itu
berada. Pelanggan juga dapat memiliki banyak pilihan barang yang ingin dibeli
pada saat mengunjungi situs dan melakukan perbandingan harga dengan
perusahaan lain. Pada saat membeli barang-barang secara online, pelanggan tidak
perlu mengantri untuk mendapatkan barang.
Gambaran ringkas keuntungan e-commerce sebagai berikut:
a. Bagi Konsumen : harga lebih murah,belanja cukup pada satu tempat.
b. Bagi pengelola : efisiensi, tanpa kesalahan, dan tepat waktu.

3.2 Segmentasi Pasar 

Menurut (Philip kottler dan Gary Amstrong) adalah pembagian


sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Segmentasi
pasar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen)
menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen.

Segmentasi pasar merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan


efektivitas pemasaran dibandingkan jika melakukan pemasaran dengan cara yang
sama untuk seluruh target pasar. Segmentasi pasar dilakukan dengan membagi
potensi pasar untuk suatu produk ke dalam kelompok orang yang memiliki
kebutuhan yang sama, dan kemudian mengatasi kebutuhan ini secara terfokus.
Dengan adanya segmentasi pasar kita dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan menjadi lebih baik. Meskipun sedang menjual produk dasar
yang sama untuk semua segmen, kita dapat mengembangkan paket add-
on produk dan layanan untuk setiap kelompok yang berbeda. Dengan
mempertimbangkan strategi untuk segmen pasar. Kita dapat merancang
strategi pemasaran yang tepat untuk setiap segmen.

Kriteria dari segmentasi pasar adalah sebagai berikut :


1. Dapat diukur (measurable) : ukuran, daya beli, dan profil pasar harus
dapat diukur dengan tingkat tertentu.
2. Dapat dijangkau (accessible) : segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani
secara efektif.
3. Cukup besar (substantial) : segmentasi pasar cukup besar atau cukup
memberi laba yang dapat dilayani. Suatu segmen merupakan kelompok
homogen yang cukup bernilai untuk dilayani oleh pemasaran yang sesuai.
4. Dapat dibedakan (differentiable) : segmen tersebut dapat dibedakan
dengan jelas.
5. Dapat dilaksanakan (actionable) : segmen tersebut dapat dijangkau atau
dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Berikut ini adalah empat dasar umum untuk segmentasi pasar :

a. Geografis : dikelompokkan berdasarkan negara atau wilayah.


b. Demografi : dikelompokkan berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat
ekonomi, atau tingkat pendidikan.
c. Psikografis : dikelompokkan berdasarkan gaya hidup, nilai, atau
kepentingan.
d. Perilaku : dikelompokkan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan,
atau reaksi pembeli terhadap suatu produk.

Rhenald Kasali memberikan difenisi tentang segmentasi adalah proses


mengotak-ngotakkan pasar yang heterogen ke dalam potensial customer yang
memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter yang memiliki respons
yang sama dalam membelanjakan uangnya.
Segmentasi adalah proses pengelompokan pasar ke dalam segmen yang
berbeda-beda. Jadi, pengertian segmentasi pasar (market segmen) adalah
sekelompok pembeli yang memiliki kesamaan karakteristik & memberikan respon
yang sama terhadap aktivitas pemasaran tertentu.
Philihp Kotler memberikan defenisi tentang segmentasi pasar yaitu suatu
usaha untuk meningkatkan ketetapan pemasaran perusahaan. Market
segmen terdiri dari kelompok besar yang dapat di identifikasi kedalam sebuah
pasar dengan keinginan, daya beli, lokal geografis, perilaku pembelian maupun
pembelian yang sama.
Dalam pengelompokan pasar berjalan dengan efektif dan sesuai dengan
diharapkan, maka harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut:
1. Measurability, adalah ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat di
ukur atau dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif untuk
memusatkan/mengarahkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah
dipilih.
3. Substantiabilit, yaitu segmen pasar harus lingkup besar dan cukup
menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program
pemasarannya.
3.2.1 Pola dan Prosedur Segmentasi Pasar
Umumnya untuk mengelompokkan pasar, dikenal tiga pola dasar yaitu;
 Geographic Segmentation
Merupakan pengelompokkan yang dilakukan berdasarkan atas daerah dimana
para penjual membedakan – bedakan secara cermat, kira – kira daerah mana yang
dapat memberikan keuntungan yang berbeda-beda. Pengecer kecil juga dapat
membedakan langganan dari daerahnya sendiri dengan daerah lainnya. Produsen
skala nasional menggolongkan langganan menurut daerah penjualan.
Di Indonesia sendiri pola ini cukup sulit diterapkan mengingat luasnya
wilayah indonesia, sehingga harus diakui bahwa biaya penjualan untuk
mendistribusikan barang berbeda-beda. Perusahaan nasional yang memiliki
reputasi, mengambil kebijakan dengan harga uniform untuk semua daerah-daerah
kewasan indonesia dan umumnya biaya distribusi ini ditanggung produsen. Hal
ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya spekulasi harga atas barang-barang
produksi mereka.
 Demographic Segmentation
Segmentation ini dimaksudkan untuk membedakan berbagai macam
kelompok dasar  keadaan suatu masyarakat yang berubah (demographic variable)
misalnya, pengelompokan dari segi usia, jenis kelamin, & besarnya famili,
jabatan, kepala keluarga, pendidikan, siklus penghidupan keluarganya (family life
cyrcle), pengelompokan dari segi agama, sosial dan suku.
 Psychographic Segmentation
Melalui segmen ini kita mencoba untuk membedakan berbagai macam
kebutuhan pembeli atau timbul sebagai hasi dari kenyataan bahwa kebutuhan
pembeli lebih berbeda sepanjang  life style atau personality life dari demographic
lifes.
Kelompok psychographic terdiri dari:
1. Swingers; kelompok atau orang yang selalu mencari barang yang lebih
mutakhir (up to date) dan gerak cepat. Biasanya pola hidup seperti ini
lebih mementingkan kesenangan..
2. Seekers; kelompok ini merupakan orang yang selalu membeli barang yang
dapat mencerminkan kedudukan mereka yang  ditinggal masyarakat.
3. Plain Joes; merupakan kelompok yang selalu ingin mencari barang-barang
yang biasa, yg tidak mencolok mata, akan tetapi dapat memenuhi
kebutuhan mereka.
Untuk dapat mengidentifikasi segmen utama pada pasar diperlukan suatu
prosedur atau tahapan, seperti berikut:
1. Tahap survey
Pada tahap ini peneliti harus melakukan wawancara guna mencari
penjelasan dan untuk membentuk kelompok fokus mendapatkan pemahaman atas
motivasi, sikap, serta periliaku konsumen. Tahap selanjutnya periset menyiapkan
kuesioner dalam rangka untuk mengumpulkan data mengenai atribut yang
dibutuhkan.
2. Tahap analisis
Tahap selanjutnya periset membuat analisis faktor terhadap data guna
membuang variable-variable yang berkolasi tinggi, kemudian periset menerapkan
analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen yang berbeda-beda secara
maksimum.
3. Tahap pembentukan
Setiap kelompok yang telah dianalisis dikelompokkan berdasarkan
perbedaan, sikap, perilaku, demografis, psikografis, dan pola media.  Setiap
segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat – sifat dominan yang terdapat pada
kelompok tersebut.
3.2.2 Dasar segmentasi
Untuk membentuk segmentasi pasar konsumen dapat dikelompokkan
menjadi beberapa variable. Variable yang digunakan dalam melakukan
segmentasi pasar konsumen berbeda dengan segmentasi pasar bisnis.  Dalam
pengelompokan pasar setidaknya terdapat empat variable utama yang dapat
digunakan yaitu:
1. Variable Geografis
Yakni mengelompokkan pasar menjadi beberapa unit secara geografis seperti
negara, kota ataupun komplek perumahan. Dalam menentukan untuk beroperasi
dalam satu  wilayah atau lebih, perusahaan harus memperhatikan kebutuhan &
keinginan yang ditemukan.
2. Variable Demografis
Mengelompokkan pasar pada variable  berdasarkan umur, jenis kelamin,
ukuran keluarga, pendidikan, & kebangsaan. Faktor demografis merupakan dasar
yang paling populer untuk membuat segmen pelanggan. salah satu alasannya ialah
kebutuhan konsumen, keinginan, & tingkat penggunaan sering kali amat dekat
dengan variable demografis. Alasan lainnya ialah variable demografi lebih mudah
diukur daripada variable lain.
3. Variable Psikologis
Mengelompokkan pembeli berdasarkan  karakteristik kelas sosial, gaya hidup,
& keperibadian.
 Kelas sosial
Kelas sosial cukup mempengaruhi dalam pemilihan mobil, pakaian, perabotan
rumah tangga, aktivitas dikala senggang, kebiasaan membaca, serta pedagang
eceran.
 Gaya Hidup
Barang barang yang dibeli konsumen berpengaruh terhadap gaya hidup dan
mencerminkan gaya terhadap gaya hidup mereka.
 Keperibadian
Pemasar juga mempergunakan variable keperibadian untuk mengelompokkan
pasar, memberikan keperiabdian produk mereka yang berkaitan dengan
keperibadian konsumen.
3.2.3 Variable tingkah laku
Mengelompokkan tingkah laku konsumen berdasarkan pengetahuan sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Kesempatan
Pembeli dikelompokkan berdasarkan kesempatan saat mereka mendapatkan
ide untuk membeli, benar-benar membeli atau menggunakan barang yang dibeli
Manfaat yang dicari
Mengelompokkan pasar menurut beraneka manfaat produk yang
dicari konsumen
Tingkat pemakaian
Pasar juga dapat dikelompokkan berdasarkan kelompokkan pengguna ringan,
menengah, & berat. Jumlah pengguna berat biasanya memiliki persentasi lebih
kecil dari keseluruhan pasar, akan tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari
seluruh pembelian
Status loyalitas
Mengelompokkan pasar berdasarkan tingkat loyalitas mereka. Terdapat
beberapa konsumen memang benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu merk
saja.
3.2.4 Segmentasi yang efektif
Banyak cara untuk melakukan segmentasi pasar, akan tetapi  tidak semua
segmen yang dilakukan berjalan dengan efektif. Agar bermanfaat secara
maksimal, maka segmentasi pasar harus memenuhi  lima karkateristik.
 Dapat diukur (measurable)
Ukuran, daya beli & profit segmen dapat diukur.variable segmentasi tertentu
memang sulit untuk di ukur.
 Besar (subtantial)
Segmen harus skala besar & menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen
harus merupakan nilai kelompok homogen terbesar yang memungkinkan, yang
dicari oleh program pemasaran yang dibuat khusus mereka.
 Dapat dijangkau (accessible)
Dapat dijangkau & dilayani secara efektif
 Dapat dibedakan (differentiable)
Segmen – segmen dikelompokkan berdasarkan konseptual dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap unsur-unsur dan program-program buaran yang
berlainan.
 Dapat diambil tindakan
Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik & melayani
segemen – segmen pasar yang bersangkutan.

3.3 Targeting
Menurut Philip Kotler, target pasar adalah keputusan pasar yang akan
dituju oleh perusahaan yang terdiri atas sejumlah pembeli yang memiliki
kebutuhan dan karakteristik tertentu. Pengertian targeting adalah proses
menyeleksi target market yang tepat untuk memperoduksi dan service dari
perusahaan.
Targeting juga dapat didefinisikan sebagai strategi untuk mengalokasikan
sumber daya  secara  efektif, atau dengan kata  lain targeting dalam strategi
pemasaran sebagai fiting strategy dari sebuah perusahaan.
Dari defenisi targeting diatas dapat disimpulkan bahwa targeting
merupakkan proses menyeleksi target market dalam mengambil keputusan yang
akan dituju sebuah perusahaan. Sebelum menentukan lebih lanjut segmen mana
yang semestinya dipilih perusahaan perlu untuk mengevaluasi setiap segmen
terlebih dahulu. Dalam hal ini tentunya perusahaan akan memilih segmen yang
lebih menarik.
Setelah mengetahui potensi setiap segmen, selanjutnya perusahaan
menentukan segmen mana yang akan dilayani.
Idealnya dalam menentukan target pasar ada beberapa langkah yang harus
di lalui:
 Mengevaluasi setiap pasar
Dalam mengevaluasi segmen yang berbeda, perusahaan setidaknya harus
memperhatikan dua faktor yaitu, pertama perusahaan harus terlebih dahulu
mengetahui apakah segmen pasar yang menurut hasil survey hasilnya sangat
potensial  memiliki karakteristik yang secara  umum dapat dikembangkan oleh
perusahaan.
kedua perusahaan harus mempertimbangkan apakah berinvestasi di segmen
tersebut dapat diterima secara logis dan masuk akal dengan dengan
memperhatikan tujuan & sumber daya perusahaan miliki. Adapun yang menjadi
perhatian perusahaan dari segi sumber daya yang dimiliki meliputi ukuran,
pertumbuhan, profitibilitas, skala ekonomis, resiko yang rendah.
 Memilih segmen pasar
Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang ada, tahap selanjutnya adalah
perusahaan menentukan sasaran pasar atau targeting.
3.3.1 Kriteria Targeting
Ada beberapa kriteria dalam menyeleksi pasar, yakni:
 Ukuran pasar
Perusahaan harus dapat membaca kekuatan pasar untuk menjadi penyebar
& penyalur informasi dan hasil produksi yang akan diterjunkan, semakin besar
ukuran pasar maka semakin besar posisi yang menguntungkan bagi
perusahaan.
 Pertumbuhan pasar
Adalah kepercayaan akan kemampuan pasar untuk terus berjalan &
berkembang sebagai mediator perusahaan dengan konsumen, semakin besar
potensi pertumbuhannya, maka semakin menjanjikan bagi sebuah perusahaan.
 Keunggulan komparatif.
Keunggulan komparatif adalah cara untuk mengukur apakah sebuah
perusahaan memiliki kekuatan & keahlian untuk menguasai segmen pasar
yang akan dipilih.
3.3.2 Faktor – faktor yang menentukan segmentasi pasar
Menurut Bradley, untuk menentukan pasar sasaran mana yang hendak
diambil, terdapat faktor faktor yang harus diperhatikan:
 Sumber daya organisasi
Saat menentukan segmen pasar mana yang hendak dipilih hendaknya perlu
diperhatikan sumber daya yang ada karena semakin banyak segmen yang
dipilih maka biaya yang dibutuhkan semakin besar. Pemasaran secara terpusat
akan menjadi pilihan bagi organisasi skala kecil yaitu dengan cara
mengarahkan pemasaran pada segmen – segmen kecil, unik, serta kurang
mendapatkan perhatian pesaing besar, atau bisa dikenal sebagai market niche.
 Tipe produk
Ada produk yang disebut high differentiated product maka strategi  yang
diambil adalah differentiated atau   consentrated marketing  karena pada
produk tersebut mudah diciptakan keunikan yang membedakannnya dari
produk lainnya. Ada juga yang low differentiated product  maka strategi ang
diambil adalah undifferentiated marketing  karena jenis ini cukup sulit
diciptakan keunikan-keunikan.
 Tahap dalam daur ulang produk
Produk tentu memiliki siklis, mulai dari tahap perkenalan pasar,
pertumbuhan pasar, dewasa dan menurun. Pada masa perkenalaan dapat
diterapkan pemasaran sejenis. Pada pasa pertumbuhan produk semakin dapat
diterima dan pasar mulai menginginkan variasi produk, maka dapat diterapkan
pemasaran serba aneka. Pada tahap dewasa persaingan telah mencapai titik
maksimal dan semua segmen telah terisi, maka organisasi mulai mencari
segmen-segmen yang belum dilayani secara maksimal oleh pesaing sehingga
pemasaran dapat di lakukan terkonsentrasi. Pada tahap penurunan, organisasi
perlu membatasi investasi, memperkecil biaya pemasaran dan memusatkan
sumber daya produk dan segmen yang lebih menguntungkan dan pemasaran
terkonsentrasi yang sesuai untuk diterapkan.
 Strategi pesaing dan strategi bersaing organisasi
Untuk memilih strategi mana yang akan diterapkan organisasi, maka perlu
untuk memperhatikan strategi yang diterapkan pesaing dan strategi bersaing
yang dipilih organisasi. Bila berhadapan secara langsung, maka organisasi
akan memilih segmen yang dimasuki oleh pesaing, sedangkan bila
menggunakan strategi menghindar, maka organisasi memilih segmen yang
belum dimasuki pesaing.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Berikan penjelasan terkait berbagai yang mempengaruhi Shopee menjadi
e-comerce yang paling sering diakses???

 Fitur live chat

Shopee menyediakan fitur live chat yang bisa digunakan oleh penjual
berkomunikasi secara langsung kepada konsumennya. Misalnya ketika stok
barang yang dipesan sudah habis atau sedang menunggu stok yang baru. Anda
bisa menanyakan langsung ke pembeli apakah ingin menunggu barang atau
mengganti varian barang, jadi tidak langsung cancel. Dengan demikian resiko
mendapatkan rating jelek dari pembeli bisa dikurangi karena adanya komunikasi
yang baik.

 Produk bisa di “up”

Shopee menyediakan fitur beriklan bagi para penjualnya agar produknya


bisa muncul pada urutan teratas ketika ada calon pembeli yang mencari produk
dengan kata kunci tertentu. Anda bisa memanfaatkan fitur ini untuk meningkatkan
penjualan produk Anda.Tapi ada juga yang gratis. Shopee menyediakan fitur
sundulan untuk maksimal 5 produk Anda sesuai dengan kategorinya setiap 4 jam
sekali. Dengan begitu makin banyak calon pembeli yang melihat produk Anda.

 Dukungan sistem yang memudahkan dan menguntungkan penjual

Shopee banyak menyediakan panduan untuk penjual yang bisa Anda


dapatkan di https://help.shopee.co.id/ untuk menjawab segala macam pertanyaan
yang berkaitan dengan fitur, promo, dan juga tips berjualan.

 Potensi transaksi yang besar

Data yang didatakan dari event Harbolnas Shopee tahun 2017


menunjukkan hampir 3 juta barang terjual,  yang meningkat sekitar 6x
dibandingkan dari tahun 2016.  Produk yang paling banyak dijual adalah produk
perawatan, kosmetik, dan juga aksesoris gadget. Anda bisa menjadi bagian dari
transaksi yang luar biasa ini dengan menjadi penjual di Shopee sekarang.

 Fitur Shopee Seller Center

Shopee memberikan layanan sistem yang memudahkan para penjual untuk


berjualan dan memaksimalkan keuntungannya. Salah satunya adalah dengan
menggunakan fitur Shopee Seller Center yang memberikan kemudahan
pengelolaan toko online Anda dengan menggunakan komputer. Keuntungan yang
bisa Anda dapatkan dengan menggunakan fitur ini adalah mengunggah, mengedit,
dan juga menghapus foto jualan. Anda juga bisa mengecek dan mencetak hasil
jualan langsung dalam bentuk file Excel, menambahkan keterangan bahkan
menambahkan link video pada deskripsi produk Anda.

 Banyaknya kategori yang disediakan


 Respon website yang cepat
 Tampilannya simple dan menarik
 Tersedia penjelasan spesifik barang
 Tersedia fitur chat dengan penjual untuk menawar barang
 Adanya pengiriman gratis tanpa ongkos kirim
 Adanya pilihan gratis ongkir
 Perlindungan Keamanan Bagi Penyedia Layanan maupun Penerima
Layanan
Untuk memastikan barang yang dikirim penjual Shopee sampai ke pembeli,
Shopee Indonesia memberlakukan sistem Garansi Shopee sebagai jaminan uang
akan kembali seratus persen jika barang tidak sampai.

 metode cash on delivery (COD).

Metode ini akan semakin layanan pembayaran Shopee, terutama untuk


menjangkau konsumen baru yang masih belum yakin untuk berbelanja online.

 Teknik pemasaran mengikuti tren

“Di Shopee pi pi pi pi pi” Shopee menggunakan hal-hal yang sedang viral


atau tren buat jadi materi konten pemasarannya. Dengan begitu, masyarakat jadi
lebih mudah ingat dengan brand-nya. Sama halnya dengan iklan Shopee yang
menggunakan Jokowi KW dengan wording “Sepedanya mana?”. Masyarakat
yang udah akrab dengan ciri khas Pak Jokowi yang suka bagi-bagi sepeda, jadi
merasa gampang relate dengan iklan ini. Terbukti, iklan tersebut berhasil meraih
kemenangan dalam kategori Iklan Paling Berkesan dalam Bright Awards
Indonesia 2017. Menurut Rezki Yanuar, Country Brand Manager Shopee,
kuncinya adalah isi konten sudah diketahui banyak orang, relatable, dan tepat
sasaran, tanpa membuat orang berpikir panjang.

 Menggunakan media yang tepat

Sejak awal kemunculannya, Shopee memfokuskan bisnis kepada


pengguna mobile alias aplikasi ponsel. Brand ini lantas dikenal sebagai pelopor
aktivitas belanja melalui ponsel. Strategi ini diterapkan berdasarkan riset dari E-
Marketer yang menyebutkan pengguna ponsel di Indonesia berkembang pesat
dibanding negara lain di Asia Tenggara. Sesuai perkiraan, dari 200 ribu pesanan
setiap harinya, 90 persen di antaranya berasal dari aplikasi ponsel. Apa yang
dilakukan Shopee adalah menggunakan informasi akurat sebagai landasan strategi
bisnis, sehingga tepat sasaran.

 Fitur online consumer reviews (OCR)

Merupakan review konsumen yang sudah pernah membeli produk di


tokoonline, sehingga konsumen lain dapat mengetahui informasi mengenai
produk yang diinginkan.

2. Jelaskan dasar SEGMENTASI yang digunakan oleh SHOFEE dan target pasar
yang ingin dibidik.

Segmentasi pasar merupakan suatu hal yang sangat penting dalam


pemasaran suatu produk atau pun jasa. Eric Berkowitz dan rekan (dalam
Morissan, 2010 : 56) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai “dividing up a
market into distinct groups that (1) have common needs and (2) will respon
similarly to a market action”, (1) membagi suatu pasar ke dalam kelompok-
kelompok yang jelas yang memiliki kebutuhan yang sama dan (2) memberikan
respons yang sama terhadap suatu tindakan pemasaran. Dengan demikian,
segmentasi pasar adalah suatu kegiatan untuk membagi-bagi atau

Mengelompokkan kosumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen.


Khalayak konsumen umum memiliki sifat yang sangat heterogen, maka akan sulit
bagi perusahaan untuk melayani semuanya. Oleh karenanya, harus dipilih
segmen-segmen tertentu saja dan meninggalkan segmen lainnya. Bagian atau
segmen yang di pilih itu adalah bagian yang memiliki ciriciri yang sama dan
cocok dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan sasaran pasar
tersebut.

 Segmentasi Psikografis
Shopee melakukan pendekatan kepada khalayak pasarnya dengan
menggunakan segmentasi psikografis. Segmentasi psikografis melihat
khalayaknya berdasarkan gaya hidup dan kepribadian dari khalayaknya tersebut.
Gaya hidup seorang individu bisa dikatakan akan mempengaruhi perilaku
individu tersebut, dan akhirnya akan menentukan pilihan-pilihannya, Shopee
sengaja mengajak Blackpink menjadi brand ambassador karena aplikasi shopee
melihat banyaknya penggemar Korea di Indonesia.

Segmentasi yang digunakan oleh shopee yaitu segmentasi berdasarkan


gaya hidup khalayak dan kepribadian khalayak pasarnya di Indonesia, dimana di
Indonesia sedang adanya trend penggemar Korea yang bisa mengubah gaya hidup
seseorang menjadi seperti warga Korea atau seperti orang Korea asli. Banyak
remaja Indonesia sekarang yang secara perlahan sudah terjangkit budaya Korea.

Sedikit demi sedikit hal itu menjangkit di kalangan remaja Indonesia yang
hampir rata-rata dari remaja perempuan, dan dengan munculnya demam Korea ini
membuat mereka sangat tergila-gila dengan artis dan aktor yang digemarinya
tersebut. Adanya gelombang Korea tersebut juga bisa menjadikan sebuah peluang
usaha dan juga lapangan pekerjaan bagi sebagian orang yang menyukai dunia
bisnis dan memahami peluang.
Peluang bisnis dan lapangan pekerjaan tersebut bukan menjadi hal biasa
saja, hal ini cukup menjadi hal yang lumayan menggiurkan, karena melihat bahwa
penggemar Korea yang jumlahnya cukup besar di Indonesia. Seperti yang
dilakukan oleh aplikasi belanja Online Indonesia, Shopee yang menjadikan salah
satu girlband Korea yang sedang naik daun untuk menjadi brand ambassador dari
shopee.

Selain itu dalam perkembangannya Shopee juga akan menggaet Pemain


sekaligus artis sepakbola Cristiano Ronaldo dalam meluaskan pangsa pasarnya.
Atlet sepak bola terbaik saat ini Cristiano Ronaldo akan bekerja sama dengan
Shopee dalam menghadirkan berbagai inisiatif untuk merangkul dan
menginspirasi masyarakat, dimulai dengan kampanye belanja tahunan dari
Shopee, 9.9 Super Shopping Day.

Handika Jahja, Direktur Shopee Indonesia mengatakan, “Kami senang


mengumumkan kolaborasi kami dengan Cristiano Ronaldo, salah satu atlet terbaik
sepanjang masa. Cristiano Ronaldo menjadi sosok yang menginspirasi banyak
orang, dan dedikasinya terhadap dunia sepakbola sejalan dengan komitmen kami
kepada para pengguna Shopee.”
Sayangnya, pada acara perkenalan Brand Ambassador Internasional
terbaru Shopee, Cristiano Ronaldo berhalangan hadir.
Dalam cuplikan video pengumuman, Cristiano Ronaldo mengatakan,
”Saya bangga menjadi brand ambassador Shopee karena kami memiliki ambisi
yang sama untuk menjadi yang terbaik di bidang kami. Saya selalu meningkatkan
permainan saya untuk para penggemar dan tim, sama seperti Shopee yang terus
berinovasi untuk memberikan manfaat bagi para penggunanya. Saya sangat
senang dengan kolaborasi ini dan saya berharap dapat menciptakan lebih banyak
momen spesial dengan para penggemar bersama Shopee.”

 Segmentasi Geografis
Yakni mengelompokkan pasar menjadi beberapa unit secara geografis
seperti negara, kota ataupun komplek perumahan. Dalam menentukan untuk
beroperasi dalam satu  wilayah atau lebih, perusahaan harus memperhatikan
kebutuhan & keinginan yang ditemukan. Pada konteks ini, awalnya Shopee
memfokuskan penjualan untuk daerah DKI dan daerah lainnya. Namun dalam
perkembangannya Shopee sudah menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Saat ini,
konsumen kota besar sudah lebih aware dengan Shopee dan belanja online.
Terbukti kini Shopee telah mencapai pertumbuhan signifikan. Sampai saat ini,
Shopee mencatat sekitar 74 juta unduhan di Indonesia. Angka tersebut
memperkuat posisi Shopee sebagai aplikasi belanja online nomor satu di Google
Play dan App Store.

 Segmentasi Demografis
Mengelompokkan pasar pada variable  berdasarkan umur, jenis kelamin,
ukuran keluarga, pendidikan, & kebangsaan. Faktor demografis merupakan dasar
yang paling populer untuk membuat segmen pelanggan. salah satu alasannya ialah
kebutuhan konsumen, keinginan, & tingkat penggunaan sering kali amat dekat
dengan variable demografis. Alasan lainnya ialah variable demografi lebih mudah
diukur daripada variable lain. Dalam hal ini, pengguna e-commerce khususnya
Shofee meletakkan Perempuan sebagai orientasi Market penjualan, sedangkan
35%-nya laki-laki. Dan di lihat dari usia, rata-rata 50% dari mereka berusia 25-34
tahun alias generasi millennials. Sebanyak 31% adalah Generasi Z (15-24 tahun),
dan 2% kelompok usia 35 tahun ke atas.

 Target Pasar
Shopee Memiliki target pasar yang jelas. Prioritas pasar Shopee adalah
perempuan. Hal ini karena pengguna e-commerce di Indonesia didominasi oleh
perempuan, terutama perempuan usia muda. Oleh sebab itu, Shopee berfokus
kepada kebutuhan-kebutuhan perempuan, seperti produk kecantikan dan fashion
perempuan. Sasaran pengguna Shopee adalah kalangan muda yang saat ini
terbiasa melakukan kegiatan dengan bantuan gadget termasuk kegiatan berbelanja.
untuk itu Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile guna untuk menunjang
kegiatan berbelanja yang mudah dan cepat.
Terbukti pada Pada halaman awal Aplikasi Shopee, pengguna akan
disambut dengan 21 kategori yang tersedia di Shopee, yaitu Pakaian Wanita,
Pakaian Pria, Sepatu Wanita, Sepatu Pria, Tas, Fashion Muslim, Aksesoris
Fashion, Kecantikan & Kesehatan, Jam Tangan, Gadget, Perlengkapan Olahraga,
Hobi & Mainan, Perlengkapan Bayi & Anak, Perlengkapan Rumah, Elektronik,
Komputer & Aksesoris, Makanan & Minuman, Voucher, Fotografi, Otomotif, dan
Serba Serbi yang di dalamnya terdapat camilan dan dekorasi rumah.

3. Dari hasil riset tersebut, strategi apa saja yang bisa anda sarankan bagi Shopee
dalam memasarkan produknya??
Dengan terus meningkatkan Seller Empowerment  yaitu Shopee harus
terus menerus meningkatkan kualitas penjual. membangun komunitas
penjual yang kuat dengan beragam aktivitas. Misalnya, Kampus Shopee
atau Roadshow ke pelosok-pelosok daerah yang diadakan di seluruh
Indonesia dengan membentuk edukasi yang dapat mendukung penjual
mengembangkan kemampuan bisnis mereka.
Menggandeng partner strategis yang dapat menginspirasi para penjual
Shopee, Media Sosial, brand (Loreal, Oppo,Samsung dan perusahaan-
perusahaan besar lainnya).
Memperluas segmentasi pasar dan Toko Resmi Shopee di daerah-daerah
untuk menjangkau lebih banyak segmen pembeli dalam penambahan
angka portofolio penjual dan produk.
Menjaga konsistensi dan komunikasi yang lancar di media sosial,
melalui konten unik yang merefleksikan nilai-nilai
dan personality perusahaan serta memastikan jalur komunikasi dua
arah dengan pengguna.
Menciptakan konten yang atraktif untuk menarik pengguna
mengunjungi iklan Shopee. Shopee secara konsisten menghadirkan
berbagai festival belanja, serta inisiatif terbaru yang dapat memberikan
keuntungan lebih bagi pengguna seperti diskon hingga 95 persen, flash
sale, dan sebagainya.
KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai