DISUSUN OLEH
KELOMPOK 10:
THERESIA BERNADETHA TURNIP (141170006)
MELINA MANURUNG (141170019)
ANGGI PUTRI (1411700)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin lama semakin banyak khalayak berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan
membutuhkan konsep segar mengenai cara mengorganisasikan bisnis dan pemasaran sebagai
tanggapan terhadap berbagai perubahan signifikan yang terjadi didunia usaha belakangan ini.
Berbagai kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan semakin
meningkatnya bisnis dan persaingan global, hal ini mengharuskan perusahaan-perusahaan
untuk mempertimbangkan kembali cara pengorganisasian bisnis mereka.
Pasar lintas batas negara memberikan berbagai peluang untuk tumbuh dan berkembang.
Untuk memanfaatkan peluang tersebut, pemasar internasional merumuskan berbagai strategi
agar dapat dan sesuai dengan berbagai pasar yang ada dan juga agar dapat berhasil bersaing
di pasar tersebut. Sebuah persyaratan dasar untuk menetapkan strategi secara efektif adalah
adanya struktur organisasi yang tepat.
Ketika entrepreneur memulai bisnis, ia harus menyusun organisasi yang akan dikelolanya.
Organisasi merupakan kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu, betapa pentingnya pengorganisasian ini terhadap suatu bisnis dalam
pemasaran. Berikut ini akan dibahas tentang pengorganisasian pemasaran global agar dapat
bersaing dalam dunia internasional.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memimpin usaha pemasaran global?
2. Bagaimana mengorganisasikan pemasaran global?
3. Bagaimana mengendalikan pemasaran global?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana memimpin usaha pemasaran global
2. Untk mengetahui bagaimana mengorganisasikan pemasaran global
3. Untuk mengetahui bagaimana mengendalikan pemasaran global
BAB II
PEMBAHASAN
a. Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah sebuah konsep yang dipopulerkan oleh para ahli strategi global C. K.
Prahalad dan Gary Hamel. Kompetensi inti harus menyediakan akses potensial ke berbagai pasar yang
luas, melakukan kontribusi yang signifikan terhadap manfaat yang dirasakan pelanggan atas produk
akhir dan sulit bagi pesaing untuk menirunya. Untuk dapat melakukan kompetensi inti, sebuah
organisasi harus terdiri dari portofolio kompetensi bukan portofolio bisnis.
Menurut Bharlett dan Ghosal, peran manajemen senior tidak untuk menetapkan,
mengendalikan, ataupun mengalokasikan kompetensi inti tetapi menciptakan suatu lingkungan yang
memastikan bahwa kompetensi tersebut dikembangkan secara mendalam dalam organisasi dan
membangun hubungan-hubungan yang mengizinkan kompetensi ini diintegrasikan dan diungkit sebagai
kemampuan organisasional yang luas. Konsep ini menantang eksekutif untuk memikirkan ulang konsep
perusahaan itu sendiri. Pemikiran ulang itu menurut pendefinisian ulang tugas manajemen demi
pmbangunan keduanya yakni kompetensi dan sarana administrative untuk merakit sumber daya dan
menyebarkannya ke seluruh bisnis.
b. Tim
Menggunakan tim kerja yang dapat mengatur dirinya sendiri sebagai cara untuk menjawab tantangan
kompetitif. Jon Katzenbach dan Douglas Smith percaya “bahwa tim kan menjadi unit primer prestasi
dalam organisasi berprestasi tinggi. Implementasi tim kerja yang mengarahkan diri sendiri merupakan
contoh lain dari tekanan organisasi yang ingin tetap kompetitif. Mereka mewakili tanggapan lain
perusahaan terhadap kebutuhan untuk membuat organisasi yang datar, untuk mengurangi biaya dan
biaya umum, dan menjadi lebih responsif.
Perusahaan yang tersebar secara geografi tidak dapat membatasi pengetahuannya mengenai
produk, fungsi, dan wilayah Negara sendiri. Personil perusahaan harus mencari pengetahuan mengenai
keadaan social politik, ekonomi, dan pengaturan kelembagaan kompleks yang ada di setiap pasar
internasional. Dewasa ini korporasi menemukan cara baru dan kreatif untuk mengorganisasikan. Bentuk
baru yang mempunyai sifat fleksibel, efisien, dan responsif diperlukan untuk memenuhi tuntutan pasar.
Kebutuhan untuk efektif dalam hal biaya, mengikuti kehendak pelanggan, menyampaikan mutu terbaik,
dan menyampaikan mutu itu dengan cepat merupakan beberapa kenyataan pasar yang ada saat ini.
Kebutuhan untuk mengembangkan jaringan juga diketahui, untuk mengembangkan hubungan yang
lebih kuat di antara peserta, dan memanfaatkan teknologi.
1. Komitmen internasional perusahaan telah mencapai ukura absolut dan kepentingan relative di
dalam perusahaan untuk membenarkan unit organisasi yang dikepalai oleh seorang manajer
senior.
2. Kompleksitas operasi internasional memerlukan unit organiasi tunggal yang mana manajemen
mempunyai cukup otoritas untuk membuat ketentuan sendiri atas isu-isu penting seperti
strategi memasuki pasar yang mana yang akan digunakan.
3. Perusahaan menyadari kebutuhan akan spesialis internal untuk menghadapi permintaan
tertentu dari operasi global.
4. Akhirnya perusahaan ingin mengembangkan kemampuan pendukung untuk mengamati horizon
global, mencari peluang atau ancaman kompetitif bukan hanya sekedar memberikan respons
terhadap situasi yang dihadapi perusahaan.
Keunggulan yang ditawarkan manajemen regional adalah banyak manajer regional setuju bahwa
tidak ada penyelesaian yang lebih baik daripada unit manajemen regional yang ada di tempat, paling
sedikit adanya kebutuhan di tempat koordinasi pembuatan keputusan regional. Perencanaan dan
pengendalian regional terkoordinasi menjadi perlu kalau anak perusahaan nasional terus menerus
kehilangan relevansinya sebagai unit operasi independen. Dengan menggeser operasi dan pembuatan
keputusan ke kawasan, perusahaan lebih mampu mempertahankan keunggulan dalam wilayah.
Sedangkan kerugian utama dari manajemen regional adalah biayanya yang sangat tinggi.
d. Struktur Geografis
Stuktur geografis mencakup penetapan tanggung jawab operasional untuk wilayah geografi dari
berbagai kawasan dunia kepada manajer lini. Kantor Pusat Korporasi tetap memegang tanggung jawab
untuk perencanaan dan pengendalian seluruh dunia, dan setiap kawasan dunia termasuk pasar “negeri
sendiri’ diorganisasikan setara. Struktur ini paling banyak dipakai perusahaan dengan lini produk secara
erat terkait yang dijual kepada pasar pengguna akhir yag serupa di seluruh dunia, misalnya perusahaan
minyak internasional.
Terdapat dua tahap dari internasionalisasi divisi produk. Tahap pertama terjadi ketika tanggung
jawab internasional bergeser dari divisi internasional korporasi menjadi departemen internasional divisi
produk. Tahap kedua berlangsung ketika divisi produk itu sendiri menggeser tanggung jawab
internasional dari departemen internasional dalam divisi ke organisasi divisional total. Struktur produk
sangat baik diterapkan ketika :
f. Struktur Matriks
Pengaturan organisasi paling canggih menggunakan empat kompetensi dasar dari seluruh dunia.
Kompetensi ini adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan Geografi.
Pemahaman dasar ekonomi, social budaya, politik, dan pemerintahan dari pasar serta dimensi
persaingan dari sebuah Negara amat diperlukan. Anak perusahaan di sebuah Negara merupakan
sebuah peralatan structural yang banyak dipergunakan untuk memungkinkan korporasi
memperoleh pengetahuan geografi
2. Pengetahuan Produk dan Kepakaran.
Manajer produk dengan tanggung jawab seluruh dunia dapat mencapai tingkat kompetensi ini
dengan dasar global. Cara lain untuk mencapai tingkat kompetensi ini adalah meniru organisasi
manajemen produk dalam divisi domestic dan internasional.
3. Kompetensi Fungsional dalam Bidang-Bidang seperti Keuangan, Produksi, dan Pemasaran. Staf
fungsional perusahaan dengan tanggung jawab seluruh dunia memberi kontribusi ke arah
perkembangan kompetensi fungsional dengan dasar global. Dalam segelintir perusahaan,
pengangkatan manajer fungsional anak perusahaan Negara ditinjau ulang oleh manajer
fungsional yang bertanggung jawab untuk mengembangkan kegiatan fungsionalnya dalam
organisasi.
4. Pengetahuan Mengenai Pelanggan atau Industri serta Kebutuhannya.
Dalam perusahaan internasional tertentu yang besar dan amat canggih, ada staf dengan
tanggung jawab untuk melayani industri dengan dasar global untuk membantu manajer lini
dalam organisasi local dalam usahanya untuk memasuki pasar pelanggan spesifik.
Dalam organisasi matrik tugas manajemen adalah mencapai keseimbangan organisasi yang
menyatukan perspektif dan keterampilan yang berbeda untuk mengejar tujuan organisasi. Di bawah
pengaturan ini, organisasi nasional atau divisi produk tidak ditunjuk sebagai pusat penghasil laba,
keduanya bertanggung jawab untuk profitabilitas, yang berarti organisasi nasional untuk laba dari
Negara tersebut, dan divisi produk untuk kemampuan produk menghasilkan laba untuk Negara itu dan
seluruh dunia.
Kunci manajemen matriks adalah sejauh mana manajer dalam organisasi mampu mengatasi
konflik dan mencapai integrasi program dan rencana organisasi. Jadi, sekedar menerima rancangan atau
struktur matriks tidak menciptakan organisasi matriks. Organisasi matriks memerlukan perubahan
fundamental dalam tingkah laku manajemen, budaya organiassi, dan system teknis. Dalam suatu budaya
matriks, manajer mengenali kebutuhan absolit untuk menyelasikan masalah dan memilih untuk
diselesaikan di tingkat serendah mungkin serta tidak tergantung pada wewenang yang lebih tinggi.
g. Struktur Organisasi dan Negara Asal
Struktur Organisasi dan Negara Asal atau biasa disebut struktur multidivisi diperkenalkan di
Amerika Serikat sejak tahun 1921 oleh Alfred P. Sloan di General Motors. Struktur multidivisi Amerika
Serikat mempunyai tiga karakteristik yaitu:
1. Tanggung jawab laba untuk keputusan beroperasi dibebankan kepada general manager dari
unit bisnis yang berdiri sendiri.
2. Terdapat kantor pusat yang memikirkan perencanaan strategis, penilaian karya , dan alokasi
sumber daya antara divisi bisnis.
3. Eksekutif di kantor pusat dipisahkan dari operasi dan secara psikologis terikat dengan
organisasi secara keseluruhan, bukannya bisnis individual.
Dewasa ini secara keseluruhan hanya sedikit perbedaan antara perusahaan Eropa dan Amerika
Serikat. Sedangan perusahaan Jepang dan Negara asia yang lain cukup berbeda dari model A.S.
Perusahaan Jepang misalnya menggantungkan pada generalis bukannya spesialis fungsional dan lebih
banyak menggunakan tim proyek untuk merancang dan membuat produk. Mereka juga membentuk
hubungan yang jauh lebih akrab daripada perusahaan Amerika, dan mempunyai hubungan yang
berbeda dengan sumber modal dan mempunyai struktur pengatur yang berbeda secara mendasar
ketimbang perusahaan Amerika Serikat.