Anda di halaman 1dari 3

Nama : Melina Manurung

NIM : 141170019

1. Index pasar domestik lebih pantas digunakan dalam praktek:


 Karena beta yang dihasilkan lebih besar (Bd> Ba), penggabung beta ini menghasilkan
perhitungan yang konservatif. Beta yang tinggi akan menghasilkan tinggi yang disyaratkan
tinggi. Jika dihitung dengan beta tersebut (yang lebih tinggi) temyata investasi yang
diperbarui masih menghitung angka, maka investasi tersebut merupakan investasi yang
baik.
 Penggunaan beta dalam negeri tersebut menjamin konsistensi dalam perban- dingan dengan
investasi domestik. Investasi dalam negeri akan dievaluasi dengan menggunakan beta dari
portofolio domestik.
 Penggunaan tersebut konsisten dengan penemuan empiris yang menunjukkan bahwa
investor tidak banyak yang melakukan diversifikasi internasional. Portofolio yang relevan
untuk investor tersebut adalah portofolio Domestik.
 Pengunaan tersebut juga konsisten dengan penemuan empiris yang memberikan perusahaan
multinasional dapat memberkan manfaat diversifikasi bagi investor, tetapi manfaat yang
diberikan lebih buruk dibandingkan dengan manfaat diversfikasi melalui pemben- tukan
portofolio sekuritas secara langsung. Pengurangan risiko yang diberikan oleh portofolio
sekuritas intemasional masih lebih baik dibanding kan dengan pengurangan risiko oleh
perusahaan multinasional.
2. penggunaan utang lebih banyak untuk perusahaan multinasional
 Ketersediaan modal, perusahaan multinasional memiliki akses lebih besar ke pasar
keuangan dunia, dengan ini perusahaan dapat memperoleh kesempatan untuk mendapat
dana yang lebih murah sehingga biaya modal akan lebih rendah dan nilai perusahaan akan
meningkat.
 Pengurangan Risiko melalui diversifikasi, ketika korelasi antar ekonomi negara yang
dicakup oleh perusahaan kurang dari satu, maka perusahaan multinasional dapat
meningkatkan profit risiko returnnya dengan memanfaatkan aliran kas dari beberapa cabang
negara yang memiliki korelasi rendah.
 Ukuran, perusahaan multinasional cenderung memiliki ukuran keuntungan komparatif yang
lebih besar dibandingkan dengan perusahaan domestik. Perusahaan multinasional
memungkinkan dapat lebih mudah melakukan operasi yang lebih efisien.
 Asimetri pajak, perusahaan multinasional dapat memanfaatkan kebijakan pajak yang tidak
seragam di negara tempat perusahaan beroperasi.
3. Aturan obligasi :
 Pembatasan struktur obligasi, seperti obligasi konvertibel, obligasi tanpa bunga (zero
coupon bond), obligasi tanpa jaminan (unsecured debt)
 Pembatasan jumlah minimum atau maksimum emisi atau frekuensi yang diperbolehkan bagi
peminjam (perusahaan) untuk memasuki pasar
 Berapa lama penerbit obligasi harus menunggu sebelum memasuki pasar keuangan lagi. Hal
ini ditujukan agar tidak terjadi over supply obligasi
 Standar kualitas minimum dari perusahaan yang menerbitkan obligasi
 Keharusan memberikanlaporan secara periodic atau disclosure lainnya
 Pembatasan terhadap lembaga keuangan yang bisa mengemisi (underwrite) obligasi
tersebut.
4. Perbedaan antara initial public offering dengan secondary offering
Jika perusahaan pertama kali mengeluarkan saham, maka perusahaan akan melakukan
Initial Public Offering (IPO atau penawaran publik yang pertama kali). Perusahaan kenudian
dapat menjual sahamnya kepada masyarakat melalui lembaga keuangan - yang menjadi
perusahaan perantara dengan investor publik - melalui pasar primer. Perusahaan keuangan
menjual sahamnya ke lembaga keuangan, dan lembaga keuangan menjual saham tersebut ke
masyarakat. Setelah saham terjual ke publik, saham bisa dibelikan di Bursa keuangan. Setelah
itu, perusahaan meluncurkan pasar sekunder, di mana harga bisa diubah-ubah. Pasar sekunder
menghasilkan saham menjadi lebih likuid.
Jika perusahaan kemudian menawarkan saham kembali, barangkali membatalkan
penawaran investasi baru, saham yang ditawarkan disebut penawaran resmi (atau SEO, versus
IPO). SEO dapat menawarkan saham yang memang baru diterbitkan, atau saham yang ada saat
ini (dimiliki oleh investor lain). Cara yang pertama dinamakan sebagai penawaran utama,
sedangkan cara yang kedua dinamakan penawaran sekunder. Penawaran sekunder biasanya tidak
ada yang disetujui dengan perusahaan. Sebagai contoh, jika Direktur Perusahaan membutuhkan
uang untuk keperluan konsumsinya, ia dapat menjual sahamnya ke publik. Penjualan tersebut
dinamakan sebagai penawaran sekunder.

5. Dalam situasi inflasi kas masuk mengalami penurunan, meskipun terjadi laba akuntansi.
Penyebabnya adalah karena pajak dibayar tetap (berdasarkan laba akuntansi), dan replacement
cost untuk innut mengalami kenaikan. Dalam situasi tersebut perusahaan terpaksa harus
menambah dana untuk mendukung modal kerja perusahaan. Tambahan dana tersebut bisa
mengurangi kas masuk perusahaan secara keselunruhan, dan ten- tunya bukan berita baik. Di lain
pihak perusahaan bisa meningkatkan harga penjualan mengikuti inflasi, atau lebih cepat
dibandingkan inflasi. Tetapi pasar yang kompetitif tentunya akan membatasi kenaikan harga.
Dalam situasi ter- sebut perusahaan menghadapi dilema, apakah akan memasok dana terus atau
menurunkan tingkat operasi. Manajer perlu menganalisis masalah tersebut dengan hati-hati.

Anda mungkin juga menyukai