Anda di halaman 1dari 33

PENENTUAN KURS MATA UANG

ASING DAN PASAR VALUTA ASING

 
KELOMPOK 2

MELINA MANURUNG (141170019)


RISKY ANANDA BANGUN (141170020)
INTAN ADININGSIH (141170114)
ICHSAN RAMANDA (141170155)
 
PENENTUAN KURS MATA UANG ASING

Kurs uang asing berubah-ubah dengan standar yang berlaku saat ini. Timbul pertanyaan
faktor-faktor apa yang meningkatkan nilai suatu mata uang, dan faktor-faktor apa yang
menurunkan nilai mata uang tersebut. Bab ini membicarakan faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai mata uang atau mata uang. Kurs mata uang yang dibicarakan dalam
bab ini adalah kurs yang ditentukan melalui kekuatan pasar. Beberapa negara menetapkan
kurs mata uangnya (kurs tetap) dan mengabaikan kekuatan pasar dalam penentuan kurs
mata uangnya.
KESEIMBANGAN DALAM PENENTUAN KURS

• Apresiasi berarti meningkatnya nilai mata uang suatu Negara relatif terhadap mata uang
lainnya.Depresiasi berarti sebaliknya, yaitu menurunnya nilai mata uang suatu negara
relatif terhadap mata uang lainnya.
• Apresiasi atau depresiasi berbeda dengan revalusi dan devaluasi. Devaluasi berarti
menurunkan nilai atau kurs mata uang terhadap mata uang laınnya secara resmi. Situası
semacam ini biasanya terjadi di negara yang menetapkan kurs mata uangnya secara
resmi, atau menggunakan kurs tetap. Revaluasi berartı sebaliknya, yaitu meningkatkan
nilai atau kurs mata uang terhadap mata uang laınnya secara resmi.
ILUSTRASI: PERHITUNGAN TINGKAT APRESIASI DAN DEPRESIASI

• Jika
  kita tahu apresiasi/depresiasi mata uang tertentu terhadap mata uang lainnya, berapa
depresiasi/apresiasi mata uang tersebut terhadap mata uang yang pertama
• jika kita mengetahui Rupiah mengalami apresiasi 20% terhadap dolar, berapa depresiasi
dolar terhadap Rupiah? Pertama, kita tahu apresiasi Rupiah dihitung berikut ini.

• Atau disederhanakan penulisannya menjadi


•  Sementara depresiasi dolar terhadap Rupiah adalah

• Kita tahu bahwa Rp/$ merupakan kebalikan dari $/Rp, berarti kita bias menuliskan persamaan
diatas menjadi

= (e0/e1) – (e0/e0)
= (e0/e1) – 1
= (e0/e1) – (e1/e1)
• Atau
Dalam contoh di atas, apresiasi Rupiah terhadap dolar adalah 20%, atau apresiasi Rupiah = (e1 – e0)/e0 = 20%,
atau (el/e0) - 1 = 0,2, atau (el/e0) = 1,2. Dengan demikian e0/e1= 1/1,2 = 0,833. Depresiasi dolar terhadap
Rupiah adalah (e0 - el)/el.

Depresiasi Dolar AS = (e0/e1) – 1


= (1/1,2) - 1
= 0,833 – 1
= -0,167 (Tanda minus menunjukkan depresiasi).
JIKA RUPIAH APRESIASI X% TERHADAP DOLAR, BERAPA
PERSEN DEPRESIASI DOLAR TERHADAP RUPIAH?

•  
= (e1/e0) – (e0/e0) = (e1/e0) -1 = X%
Atau e1/e0 = 1 + x%
• Karena kurs rupiah/dolar merupakan kebalikan kurs Dolar/Rupiah, maka formula diatas
bisa ditulis sebagai berikut untuk menghiitung depresiasi rupiah terhadap dolar.
•  Atau

= e0/e1 -1
= 1/(e1/e0) – 1
=1/(1 + X%) – 1

= -x%/(1 + x%)
• Dalam contoh diatas, Rupiah apresiasi sebesar 20% (Rp 3.000/$ menjadi Rp 2.500/$). Dolar mengalami
depresiasi sebesar –X%/(1 + X%) = -0,20 / (1 + 0,20) = 0,167 atau 16,7%.
• Dengan cara yang sama, jika kita mengetahui depresiasi suatu mata uang kita bias menghitung apresiasi
mata uang lainnya sebgai berikut.
• Apresiasi = + x%/ (1-x%)
• Dalam contoh diatas, kita tahu bahwa Rupiah mengalami depresiasi sebesar 16,7%. Dolar dengan
demikian mengalami apresiasi terhadap rupiah sebesar
• + 0,167/(1-0,167) = + 0,20 atau 20%
• Tanda positif menunjukan bahwa dolar mengalami apresiasi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS

• Secara umum, yang mengalami inflasi tinggi cenderung mengalami depresiasi mata
uangnya. Misalkan inflasi di Amerika Serikat naik lebih cepat dibandingkan dengan inflasi
di Indonesia. Hal itu berarti harga-harga di Amerika Serikat meningkat lebih cepat
dibandingkan dengan harga-harga di Indonesia.
• Ada beberapa pengecualian seperti ketika tahun 1980an. Inflasi di Amerika Serikat melaju
lebih cepat dibandingkan dengan inflasi di Jepang,
• Faktor lain yang mempengaruhi nila mata uang suatu Negara adalah perbedaan tingkat
bunga antarnegara.
• Semakin menguatnya perekonomian suatu negara cenderung akan meningkatkan nilai
mata uang tersebut.
• Di samping faktor-faktor yang disebutkan di atas, pengharapan (ekspktasi) memainkan
peranan yang penting dalam penentuan kurs atau harga suatu mata uang. Ekspektasi
semacam itu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan kondisi ekonomi,
politik dan sosial.
BEBERAPA CONTOH BISA DIBERIKAN UNTUK MEMPERLIHATKAN BAGAIMANA
PENGHARAPAN BISA MENENTUKAN HARGA SUATU MATA UANG.

• Pada waktu gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Paul Volker, mengumumkan turun dari
jabatannya, kurs mata uang dolar Amerika (US$) segera jatuh. Pada waktu itu tidak ada
peristiwa politik atau ekonomi yang signifikan.
• Contoh lain adalah perekonomian Amerika Serikat yang mengalami naik turun dan kejadian
semacam ini mempengaruhi nilai mata uang dolar. Pada awal 1960-an
• Pada 1970-an, keadaan berbalik. Amerika Serikat terlibat perang di Vietnam, dan mengalami
defisit anggaran untuk membelanjai perang tersebut. Sistem politik juga salah goncang, salah
seorang Presiden (Nixon) dipaksa untuk mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir.
• Tahun 1980-an, presiden baru Amerika serikat mempunyai komitmen yang kuat untuk menekan
inflasi, pajak dan peraturan pemerintah. Bank Sentrał Amerika Serikat berhasil menekan inflasi.
• Pertumbuhan ekonomi AS pada 1985 mulai melambat, dan pertumbuhan di negara-negara maju
lainnya lebih menarik kembali. Pada waktu yang sama, investor asing menarik uangnya dari dolar
karena mereka merasa pemerintah Amerika Serikat menginginkan dolar menurun nilainya.
• Bank Sentral mempunyai peranan penting dalam penentuan kurs suatu mata uang. Bank Sentral
yang independen memperkuat biasanya cenderung memperkuat kurs mata uang negara tersebut.
• Dalam pasar keuangan yang efisien, pengharapan akan dengan cepat diantisipasi oleh
pasar. Dengan demikian harga sekuritas, atau kurs mata uang (ingat uang adalah jenis
sekuritas), akan mencerminkan pengharapan tersebut.
ILUSTRASI: EFISIENSI PASAR VALUTA ASING: YEN JEPANG

• Pada tanggal 30 Agustus 1990, Bank of Japan (Bank Sentral Jepang) menaikkan tingkat
bunga dari 5,25% menjadi 6% untuk mengurangi tekanan Inflasi di Jepang. Kejadian
tersebut sudah banyak diperkirakan oleh pasar, bahkan pasar mengharapkan kenaikan
tingkat bunga lebih dari 0,70%.
ILUSTRASI: EFEK DEVALUASI MATA UANG

Devaluasi akan mendorong daya saing, tetapi di lain pihak depresiasi cenderung
meningkatkan tingkat inflasi domestik. Jika devaluasi kemudian menyebabkan kenaikan
harga, maka daya saing tersebut akan hilang. Bagaimana pengaruh devaluasi terhadap daya
saing perusahaan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita bisa berangkat dan dua
kondlsi awal:
1. Kondisi di mana nilai suatu mata uang overvalued (lebih tinggi dariyang seharusnya)
2. kondisi keseimbangan
PERANAN BANK SENTRAL

Independensi Bank Sentral


Bank Sentral merupakan otoritas moneter tertinggi suatu Negara, yang mempunyai tugas
antara lain:
• Menjaga stabilitas harga,
• Menjaga tingkat bunga yang cukup rendah
• Menjaga mata uang agar berada dalam zona target tertentu
Intervensi Bank Sentral
Intervensi di pasar valuta asing biasanya mengacu pada kejadian di mana
transaksi penjualan atau pembelian mata uang suatu negara dilakukan secara
resmi oleh Bank Sentral negara tersebut untuk mempengaruhi nilai atau kurs
mata uang tersebut relatif terhadap mata uang lainnya yang telah disebutkan
di muka, Bank Sentral biasanya mempunyai target kurs yang diinginkan.
• Misalkan nilai mata uang Jeman (Mark) terhadap dolar Amerika Serikat tergeser dari e0
menjadi e1 (e1 > e0). Kemudian Bank Sentral Jeman mengngnkan kurs Jeman tesebut kembali
menjadi e0. Berikut ini gambar yang menjelaskan perrnasalahan tersebut (Bagan 4.5).
• Dari gambar di bawah nampak ada kesenjangan (gap) antara permintaan dan penawaran DM
sebesar Q3 – Q1. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut Bank Sentral bisa menjual DM ke
pasar valuta asing sebesar Q3 – Q1 dengan dolar agar kurs mata uang terhadap $ bisa kembali
ke e0. Bank Sentral Jeman bisa melakukan sendiri atau bisa juga bekerja sama dengan Bank
Sentral Amerika Serikat.
BAGAN 4.5.
INTERVENSI BANK SENTRAL

Nilai $ per 1DM (e)


• Intervensi bisa dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan mengubah variabel
ekonomi makro suatu negara. Sebagai contoh, inflasi di suatu negara dinaikkan
sedangkan inflasi di negara lainnya ditununkan (deflasi).
PASAR VALUTA
ASING
1. ORGANISASI PASAR VALUTA ASING

• Pusat pasar valuta asing mencakup kota Wellington dan Sydney (di belahan benua Australia),
bergerak ke Singapura, Hongkong, dan Tokyo (di belahan Asia Timur), bergerak ke Bahrain (di
belahan Asia Barat), bergerak lagi menuju benua Eropa, yaitu Frankfurt, Zurich, Paris, dan London,
dan kemudian bergerak ke benua Amerika, yaitu kota New York, San FranSisco, dan Los Angeles.

• Pasar valuta asing tidak ditandai dengan lokasi fisik tertentu (seperti Bursa Efek Jakarta
atau Bursa Efek Surabaya), tetapi ditandai dengan jaringan elektronik bank, broker valuta
asing, dan dealer valuta asing. Jaringan tersebut menembus batas-batas antarnegara, dan
menghubungkan pusat-pusat pasar valuta asing dunia, seperti yang telah disebutkan di
muka.
• PELAKU
• INSTITUSI YANG MEMBU'IUHKAN VALUTA ASING
• PEIAKU PERANTARA
• PASAR ANTARBANK (WHOLESALE) DAN PASAR RITEL (RETAIL)
2. BEBERAPA TIPE TRANSAKSI

A. SPOT
Transaksi spot merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan (delivery) saat itu juga (secara
teroritis, meskipun dalam praktek transaksi spot diselesaikan dalam waktu dua atau tiga hari).
B. FORWARD
Transaksi forward dalam valuta asing merupakan transaksi dengan penyerahan pada beberapa
waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu berdasarkan sejumlah mata uang tertentu yang lain.
C. SWAP
Transaksi swap merupakan transaksi pembelian dan penjualan sejumlah mata uang tertentu secara
simultan pada dua tanggal (value date) tertentu.
3. PASAR SPOT

Pasar Spot adalah pasar barang atau valas (valuta asing) yang pembelian atau penjualannya
dilakukan dengan transaksi spot.
A. Kutipan Spot
B. Kurs Beli-Jual
C. Biaya Transksi
4. PASAR FORWARD

A. Pengertian Pasar Forward


Pasar forward menyediakan kontrak fomard mata uang asing. Kontrak forward adalah kontrak pembelian
atau penjualan mata uang asing sejumlah tertentu dengan penyerahan (delivery) tanggal tertentu beberapa
waktu mendatang, dengan kurs ditetapkan saat terjadinya perjanjian (sekarang). Kontak forward
merupakan salah satu cara pengelolaan risiko kurs mata uang asing yang, cukup substansial.
B. Kutipan Forward
Kutipan fomard bisa ditulis ke dalam dua bntuk, yaitu outright rate dan swap rate.
C. Kutipan Forward dengan Menggunakan Persentase
Kutipan kurs forward dinyatakan dalam persentase premium atau diskonto, yang kemudian ditahunkan
(annualized).
5. KURS SILANG

Beberapa mata uang tidak dipertukarkan secara aktif. Sebagai contoh, mata uang Australia
(A$) barangkali tidak begitu sering diperdagangkan dengan mata uang Denmark (DKr atau
Danish Krone). Kurs silang juga bisa digunakan untuk mengecek konsistensi forecat
(peramalan) kurs di masa mendatang. Perusahaan multinasional biasanya memprediksi kurs
antarmata uang, misal Rupiah dengan dolar AS, Rupiah dengan pondsterling. Kemudian
kurs antara pondsterling dan dolar AS bisa dturunkan untuk melihat apakah kurs tersebut
cukup pantas atau tidak di masa mendatang.
6. ARBITRASE SEGITIGA

• Dalam kenyataannya bank memberi kutipan kurs berdasarkan kurs jual beli. Sehingga arbitrase
dilakukan dengan mencermati kurs jual pada waktu kita membeli (karena kita membeli dari bank,
dan berarti bank menjual mata uang) dan kurs beli pada waktu kita menjual mata uang tertentu.
• Langkah arbitrase bisa dilakukan:

(1) Dimulai dari 1 juta dolar AS. Do1ar tersebut kemudian dijual dan dibelikan dolar Kanada,
(2) Kemudian dolar Kanada dijual dam dibelikan Mark Jerman,
(3) Kemudian Mark J erman dijual dam dibelikan dolar AS.
PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai