Anda di halaman 1dari 16

Oleh :

1. Esa Yanri Mekar Lorena C1B014002


2. Delia Fitri C1B014006
3. Agus Hendra C1B014020
4. Yustinus Raditya C1B014075
Pengertian Brand Awareness

-Menurut buku karya Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Simanjuntak yang berjudul Strategi
Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Konsumen (2004:54), definisi dari Brand
Awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali
suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk.

-Menurut Aaker yang dikutip dalam buku The Power of Brand karya Freddy Rangkuti (2009:39),
kesadaran merek adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

- Ada 2 komponen yang mempengaruhi kesadaran merek, yaitu :


a. Brand recognition adalah tingkatan mengenali dan pengingatan kembali sebuah merek dengan
bantuan.
b. Brand recall adalah tingkatan pengingatan kembali sebuah merek tanpa menggunakan bantuan.
Tingkatan Brand Awareness

a. Top of mind
Adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam
benak konsumen. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek
yang ada dalam benak konsumen.

b. Brand recall
Yaitu pengingatan kembali merek secara spontan tanpa adanya bantuan (unaided recall).

c. Brand recognition
Adalah tingkat minimal dari kesadaran merek dimana pengenalan suatu merek mucul lagi setelah
dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).

d. Unaware of brand
Adalah tingkat paling rendah dalam piramida kesadaran merek dimana kosumen tidak menyadari
adanya suatu merek walaupun sudah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).
Tingkatan Brand Awareness
Nilai Brand Awareness

1. Jangkar tempat tautan berbagai asosiasi.


2. Keakraban/ rasa suka
3. Tanda mengenai substansi/komitmen
4. Mempertimbangkan merek.
Meningkatkan Brand Awareness

Tingkat kesadaran konsumen terhadap suatu merek dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya
berikut:

a. Suatu merek harus dapat menyampaikan pesan yang mudah diingat oleh konsumen.
b. Pesan yang disampaikan harus berbeda dibandingkan merek lainnya. Selain itu, pesan yang
disampaikan harus memiliki hubungan dengan merek dan kategori produknya.
c. Perusahaan disarankan memakai jingle lagu dan slogan yang menarik agar merek lebih mudah
diingat oleh konsumen.
d. Simbol yang digunakan perusahaan sebaiknya memiliki hubungan dengan mereknya.
e. Perusahaan dapat menggunakan merek untuk melakukan perluasan produk, sehingga merek
tersebut akan semakin diingat oleh konsumen.
f. Perusahaan dapat memperkuat kesadaran merek melalui suatu isyarat yang sesuai dengan
kategori produk, merek, atau keduanya.
g. Membentuk ingatan dalam pikiran konsumen akan lebih sulit dibandingkan dengan
memperkenalkan suatu produk baru, sehingga perusahaan harus selalu melakukan pengulangan
untuk meningkatkan ingatan konsumen tehadap merek.
Kampanye Keterlibatan Merek:
Tujuan kampanye keterlibatan merek adalah untuk membangun kesadaran dan hubungan
positif dengan perusahaan Anda serta produk dan layanannya.

Kampanye keterlibatan merek dapat membantu Anda:


a. Meningkatkan interaksi dengan merek Anda.
b. Membangun hubungan merek yang lebih positif.
c. Meningkatkan loyalitas merek dengan terhubung dengan target pemirsa Anda.
d. Memotivasi pelanggan untuk terlibat dengan merek Anda dan produk terkait.

Cara menggunakan penargetan penempatan, format iklan multimedia, dan penawaran BPS:
Penargetan penempatan
Dengan penargetan penempatan, Anda dapat memilih dan menentukan "penempatan",
atau situs web tertentu atau bagian dari situs dalam Google Display Network yang dapat
menjalankan kampanye Anda. Anda dapat memilih situs berdasarkan topik tertentu atau target
pemirsa yang ingin Anda jangkau, atau memilih situs yang memenuhi kriteria pencitraan merek
Anda.
Format iklan
Karena sasaran utama kampanye keterlibatan merek dapat berupa
interaksi dengan target pemirsa Anda, sebaiknya gunakan format iklan
multimedia. Dengan Google Display Network, Anda dapat menjangkau pelanggan
menggunakan iklan teks, tetapi Anda juga dapat mencoba beragam format visual
lainnya, seperti gambar statis, animasi HTML5, dan video.

Strategi penawaran
Dengan kampanye keterlibatan merek, Anda ingin memaksimalkan
keterpaparan merek pada situs yang relevan. Penawaran BPS biasanya sesuai
untuk kampanye seperti ini, karena Anda dapat menetapkan tawaran langsung
dari sasaran performa yang telah Anda tetapkan untuk kampanye Anda.
Pengertian Brand Association

- Brand Association (Asosiasi Merek) adalah segala hal yang berkaitan dengan
ingatan mengenai merek.

- Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk


citra tentang merek atau brand image di dalam benak konsumen.
Secara sederhana, pengertian brand image adalah sekumpulan asosiasi merek
yang terbentuk di benak konsumen.

- Konsumen terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsisten


terhadap brand image atau hal ini disebut juga dengan kepribadian merek (brand
personality).
Brand Association memberikan banyak Value antara lain :

1. Memudahkan pelanggan untuk mendapatkan informasi tentang merek


2. Mempengaruhi interpretasi pelanggan atas fakta mengenai merek
3. Membedakan Merek dari merek pesaing
4. Memperkuat posisi merek di pasar
5. Alasan pelanggan untuk menggunakan merek
6. Dasar untuk melakukan pelunasan merek

Contoh Asosiasi merek dengan atribut produk :

1.Pepsodent whitening diasosiasikan dengan pasta gigi yang dapat memutihkan gigi
2.Sensodyne diasosiasikan dengan pasta gigi khusus gigi sensitive
3.Close Up Flavalicious diasosiakan dengan pasta gigi denga rasa permen dan buah
Keuntungan Brand Association

Terdapat lima keuntungan asosiasi merek, yaitu:

1. Dapat membantu proses penyusunan informasi.


2. Perbedaan.
3. Alasan untuk membeli.
4. Penciptaan sikap atau perasaan positif.
5. Landasan untuk perluasan.
Pengukuran Brand Association

Menurut Keller (1998) pengukuran asosiasi merek dapat dilakukan dengan :


- skala absolut atau perbandingan;
- skala verbal, skor, atau spasial;
- skala jumlah atau titik;
- skala perimbangan;
- dan skala dengan tanggapan ya atau tidak.

- Skala ya atau tidak ini pernah dilakukan oleh Quester dan Farrely (1998). Menurut Simamora
(2003), pada kasus tertentu, jenis tanggapan ya atau tidak, bisa menghindari kelemahan
pendekatan multiatribut, keseluruhan dimensi yang diukur direduksi menjadi lebih sedikit faktor.
Dalam kaitannya dengan segmentasi pasar Keller (1998) juga berpendapat bahwa pengukuran
asosiasi merek dapat merujuk dengan karakteristik konsumen, seperti demografi.
Contoh Kasus

Penelitian berjudul “PENGARUH BRAND AWARENESS DAN BRAND ASSOCIATION


TERHADAP BRAND LOYALTY MELALUI PERCEIVED QUALITY PADA SEPATU MERK NIKE DI
SURABAYA” meneliti mengenai pengaruh-pengaruh dari Brand awareness dan brand association
pada sepatu merek NIKE di Surabaya.

Penelitian ini berhipotesis sebagai berikut:


1. Brand Awareness berpengaruh terhadap Perceived Quality pada Sepatu merek NIKE di
Surabaya.
2. Brand Awareness berpengaruh terhadap Brand Loyalty pada Sepatu merek NIKE di Surabaya.
3. Brand Association berpengaruh terhadap Perceived Quality pada Sepatu merek NIKE di
Surabaya.
4. Brand Association berpengaruh terhadap Brand Loyalty pada Sepatu merek NIKE di Surabaya.
5. Perceived Quality berpengaruh terhadap Brand Loyalty pada sepatu merek Nike di Surabaya
6. Brand Awareness berpengaruh terhadap Brand Loyalty melalui Perceived Quality pada sepatu
merek NIKE di Surabaya
7. Brand Association berpengaruh terhadap Brand Loyalty melalui Perceived Quality pada sepatu
merek NIKE di Surabaya
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 200 orang.
a. Secara keseluruhan, konsumen produk sepatu Nike di Surabaya memberi tanggapan setuju
terhadap pernyataan-pernyataan indikator dari variabel Brand Awareness. Dikatakan setuju
berarti responden memiliki Brand Awareness produk sepatu Nike yang cukup tinggi.
b. Memberi tanggapan netral terhadap pernyataanpernyataan indikator dari variabel Brand
Association. Hal ini dapat disimpulkan bahwa repsonden memiliki Brand Association yang
biasa saja.
c. Memberi tanggapan setuju terhadap pernyataan-pernyataan indikator dari variable Perceived
Quality. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden memiliki Perceived Quality produk sepatu
Nike yang cukup tinggi.
d. Memberi tanggapan setuju terhadap pernyataan-pernyataan indikator dari variabel Brand
Loyalty. Hal ini berarti bahwa responden memiliki brand loyalty yang tinggi saja terhadap
produk sepatu Nike.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa brand awareness dan brand association
berpengaruh terhadap brand loyalty melalui perceived quality pada sepatu merek Nike di
Surabaya. Dengan kata lain, untuk menciptakan Brand Loyalty dapat dibentuk melalui jalur melalui
penciptaan Brand Awareness dan Brand Association melalui Perceived Quality.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai