Anda di halaman 1dari 20

Struktur modal

(capital structure)
 Rirsyad Akmal C1B011120
 Mia Krisma Dewi C1B012096
 Faninda Untung W. C1B012111
 Erryta Dwi N. C1B012108
 Aida Rafa R. C1B012112
 Rizka Wulandari C1B012121
 Safira Erviyani C1B012127
 Aris setiawan C1B013018
Struktur modal ?
Struktur Modal adalah perimbangan atau
perbandingan antara modal asing dan
modal sendiri. Modal asing diartikan dalam
hal ini adalah hutang baik jangka panjang
maupun dalam jangka pendek. Sedangkan
modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan
dan bisa juga dengan penyertaan
kepemilikan perusahaan/saham.
Struktur modal sasaran
Struktur modal sasaran adalah kombinasi antara
utang, saham preferen, dan saham ekuitas yang
digunakan perusahaan untuk merencanakan
mendapatkan modal. Kebijakan struktur modal
melibatkan adanya suatu pertukaran antara risiko
dan pengembalian. Risiko yang lebih tinggi
cenderung akan menurunkan harga saham, tetapi
ekspektasi tingkat pengembalian yang lebih tinggi
akan menaikkannya. Karena itu, struktur modal yang
optimal harus mencapai suatu keseimbangan antara
risiko dan pengembalian sehingga dapat
memaksimalkan harga saham perusahaan.
Empat faktor utama yang memengaruhi keputusan
struktur modal adalah :

 Risiko bisnis
 Posisi perpajakan
 Fleksibilitas keuangan
 Konservatisme atau keagresifan manajemen
Struktur Modal yang Optimal
Struktur modal yang optimal adalah struktur yang
memaksimalkan harga dari perusahaan dan hal ini
biasanya meminta rasio utang yang lebih rendah
daripada rasio EPS yang diharapkan.
WACC dan Perubahan Struktur
Modal
Memperkirakan bagaimana suatu perubahaan
dalam struktur modal akan mempengaruhi harga
saham adalah suatu hal yang sulit. Namun
ternyata diketahui struktur modal yang dapat
memaksimalkan harga saham adalah struktur
modal yang dapat meminimalkan WACC.
Karena biasanya lebih mudah meramalkan
bagaimana perubahan struktur modal akan
mempengaruhi WACC daripada harga
saham,kebanyakan manajer menggunakan
perubahan WACC yang diramalkan untuk
membantu mereka mengambil keputusan
struktur modal.
CONTOH
 BAGIAN 1.
Rasio utang 0%
Aktiva $200.000
Utang 0
Ekuitas $200.000
Jumlah saham beredar 10.000
 Bagian II. Utang 50%
rasio utang 50%
Aktiva $200.000
Utang $100.000
Tingkat suku bunga 12%
Ekuitas $100.000
Jumlah saham beredar 5.000
Teori struktur modal
Teori struktur modal modern dimulai tahun
1958, ketika Profesor Franco Modiglani dan
Morten Miller (disebut MM) beranggapan
bahwa nilai perusahaan tidak berpengaruh
pada sturuktur modalnya
Pengaruh perpajakan
Perarutan perpajakan membolehkan
perusahaan untuk mengurangkan
pembayaran bunga sebagai suatu beban,
akan tetapi pembayaran deviden kepada
pemegang saham tidak dapat mengurangi
pajak. Hal ini mendorong perusahaan untuk
menggunakan pendanaan hutang.
Pengaruh terjadinya
kebangkrutan
Kebangkrutan sering memaksa perusahaan
untuk menjual aktiva-aktivanya lebih rendah
dari nilai sebenarnya jika perusahaan ingin
terus beroperasi. Masalah-masalah
kebangkrutan akan timbul ketika
perusahaan menggunakan hutang lebih
banyak pada struktut modalnya.
Teori pertukaran
Argumentasi – argumentasi sebelumnya
mengarah pada teori pertukaran, dimana
perusahaan menukarkan keuntungan-
keuntungan pendanaan melalui hutang
seperti penggunaan beban bunga untuk
mengurangi pajak dengan tingkat suku
bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih
tinggi.
Teori pensinyalan
Investor memiliki informasi yang sama dengan
manajer tentang prospek perusahaan disebut
assymetric information, namun seringkali investor
tidak memiliki informasi sebanyak yang diketahui
manajer disebut assymetric information. Sebuah
perusahaan yang memiliki prospek bagus akan
menghindari pendanaan dengan saham dan akan
memilih pendanaan dengan hutang, sedangkan
perusahaan dengan prospek yang tidak bagus akan
menggunakan pendanaan dengan saham karena
perusahaan ingin menarik investor baru dan berbagi
kerugian dengan mereka.
Mengunakan pendanaan
hutang untuk membatasi
manajer
Perusahaan dapat mengurangi arus kas yang
berlebihan dengan cara menyalurkan kembali
kepada para pemegang saham dalam bentuk
pembagian deviden atau dengan cara membeli
kembali saham yang beredar. Alternatif lain adalah
dengan mengubah struktur modal ke arah hutang
dengan harapan adanya persyaratan penutupan
hutang yang lebih tinggi sehingga memeksa menajer
harus lebh displin jadi manajer akan memiliki
tanggung jawab lebih untuk menutup hutang.
Faktor –faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam
membuat keputusan struktur modal

1. Stabilitas penjualan
2. Struktur aktiva
3. Laverage operasi
4. Tingkat pertumbuhan
5. Profitabilitas
6. Pajak
7. Pengendalian
8. Sikap manajemen
9. Sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi peringkat
10. Kondisi pasar
11. Kondisi internal perusahaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai