Anda di halaman 1dari 21

Anggota

 Yustinus Raditya C1B014075


 Nicholas S.J C1B014089
 Agus Hendra C1B014020
 Rifqi Hidayat C1B014072
 Maximilian S.J C1B014068
DEFINISI BENCHMARKING
Benchmarking adalah pendekatan yang secara terus
menerus mengukur dan membandingkan produk
barang dan jasa, dan proses-proses dan praktik-
praktiknya terhadap standar ketat yang ditetapkan
oleh para pesaing atau mereka yang dianggap
unggul dalam bidang tersebut.
 Tujuan utama dari Benchmarking adalah untuk
memahami dan mengevaluasi proses ataupun
produk saat ini sehingga menemukan cara atau
praktek terbaik untuk meningkatkan proses
maupun kualitas produk.
Poin kunci untuk mengingat tentang benchmarking
yang berkaitan dengan perbaikan terus-menerus
 Dunia yang kompetitif saat ini tidak memungkinkan waktu untuk
melakukan perbaikan secara bertahap di daerah-daerah di mana
perusahaan tertinggal jauh di belakang.
 Pembandingan dapat memberitahu perusahaan di mana ia berdiri secara
relatif terhadap yang terbaik dalam praktek dan proses di kelasnya dan
proses yang harus diubah.
 Benchmarking menyediakan model terbaik di kelasnya untuk diadopsi atau
bahkan ditingkatkan.
 Pelanggan modern memiliki lebih baik informasi dan menuntut kualitas
tertinggi dan harga terendah. Perusahaan punya pilihan melakukan dengan
yang terbaik atau pergi keluar dari bisnis.
 Benchmarking mendukung kualitas total dengan menyediakan cara terbaik,
proses yang signifikan atau praktek perbaikan.
PRASYARAT UNTUK BENCHMARKING

 Tujuan dan Komitmen

 Visi dan Link Sasaran Strategis

 Bertujuan menjadi yang terbaik tidak hanya melakukan


peningkatan

 Keterbukaan terhadap Ide Baru

 Mengidentifikasi Kunci proses bisnis

 Pemahaman Proses yang ada, Produk, Jasa, Praktek, dan


Kebutuhan Pelanggan

 Proses terdokumentasi

 Keterampilan Analisis proses


Hambatan dalam Kesuksesan Benchmarking
 Fokus Internal
Terlalu fokus ke internal akan membatasi pendangan ke luar perusahaan.

 Sasaran Terlalu Luas


Sasaran yang terlalu luas akan sulit dicapai dan dijalankan.

 Timetable Tidak Realistis


Waktu pelaksanaan benchmarking terlalu cepat atau lambat akan gagal.

 Susunan Tim yang Buruk


Anggota tim yang tidak sesuai tidak dapat memenuhi tujuan benchmarking.
Hambatan dalam Kesuksesan Benchmarking
 Menetap pada “OK-in-class”
organisasi yang biasa biasa saja tidak disarankan untuk dijadikan mitra.

 Penekanan Tidak Tepat


Yang perlu lebih ditekankan adalah pada prosesnya.

 Tidak Peka Terhadap Partner


Melanggar aturan dan kesopanan kepada mitra benchmarking dapat menghentikan
kemitraan.

 Terbatasnya Dukungan Manajemen Puncak


Dukungan dari top-manajemen sangat diperlukan untuk keberhasilan benchmarking.
Peran Manajemen dalam Benchmarking
1. Komitmen Untuk Berubah
Untuk mencapai kesuksesan diperlukan komitmen memperbaiki proses yang ada.

2. Pendanaan
Manajemen berwenang atas pendanaan dalam aktivitas benchmarking

3. Sumberdaya Manusia
Manajemen perlu menyediakan SDM yang akan ditugaskan dalam benchmarking.

4. Penyingkapan
Manajemen yang dapat memutuskan untuk menyingkap informasi.

5. Keterlibatan
Keterlibatan manajemen dalam proses awal hingga akhir akan meningkatkan
produktifitas dalam benchmarking.
PROSES DAN PENDEKATAN
DALAM BENCHMARKING
 Komitmen Manajemen
 Penggarisbawahan Proses
 Identifikasi serta Dokumentasi Keunggulan dan
Kelemahan Proses
 Pemilihan Proses yang Memerlukan
Benchmarking
 Pembentukan Tim Benchmarking
 Riset Perusahaan yang Terbaik di Kelasnya
PROSES DAN PENDEKATAN DALAM
BENCHMARKING
 Pemilihan Kandidat Perusahaan Terbaik di Kelasnya
 Pembuatan Persetujuan
 Pengumpulan Data
 Analisis Data dan Penentuan Performance Gap
 Perencanaan Langkah untuk Mencapai atau Melebihi
Performance Gap
PROSES DAN PENDEKATAN
DALAM BENCHMARKING
PROSES DAN PENDEKATAN
DALAM BENCHMARKING
 Implementasi Perubahan pada Proses
 Pengawasan terhadap Hasil
 Pembaharuan Benchmark
PROSES DAN PENDEKATAN
DALAM BENCHMARKING
PROSES DAN PENDEKATAN DALAM
BENCHMARKING
 Benchmarking membutuhkan komitmen, partisipasi, dan
dukungan dari manajemen puncak.
 Suatu organisasi/perusahaan harus memahami secara
menyeluruh mengenai proses-prosesnya sebelum mencoba
untuk melakukan benchmarking.
 Proses yang memerlukan benchmarking merupakan proses
yang paling banyak membutuhkan perbaikan.
 Tim benchmarking harus memiliki anggota yang
merupakan operator dalam proses.
 Benchmarking mengacu kepada yang terbaik di kelasnya,
bukan di industrinya.
Menggunakan Data Benchmarking
secara Optimal
Analisis data yang baik akan menghasilkan
informasi baik itu Kuantitatif ataupun Kualitatif,
dengan mempelajarinya dan mendiskusikan akan
membawa perubahan ke arah yang positive bagi
perusahaan
Benchmarking Perpetual
Perusahaan harus terus meningkatkan proses
Benchmarking (Up to date) dan harus selalu
bergerak secara dinamis jika tidak maka akan
kalah dalam persaingan dan bangkrut.
Sumber Benchmarking
 Internet
 American Productivity and Quality Center
 Literatur Perdagangan
 Konsultan
Thank You
Pertanyaan
 C1B014104
 Jika dalam Benchmarking terjadi masalah seperti
karyawan tidak menghargai mitra benchmark, apa
upaya yang dilakukan
 C1B014083
 Pemakaian benchmarking untuk seterusnya atau
kapan? Dan contoh perusahaan tang sudah
melakukan benchmarking
 Apakah perbaikan kualitas dan proses
dalam perusahaan hanya cukup dengan
benchmarking saja? Apa alasannya?
 Lalu beri contoh implementasi di
lingkungan anda!

Anda mungkin juga menyukai