Anda di halaman 1dari 4

Continuous Improvement Programs

Disusun Oleh : Fadhal Maulana Ahmad

2010310016

Continuous improvement adalah usaha-usaha berkelanjutan yang dilakukan untuk


mengembangkan dan memperbaiki produk, pelayanan, ataupun proses. Usaha-usaha tersebut
bertujuan untuk mencari dan mendapatkan “bentuk terbaik” dari improvement yang
dihasilkan, yang memberikan solusi terbaik bag masalah yang ada, yang hasilnya akan terus
bertahan dan bahkan berkembang menjadi lebih baik lagi. Beberapa penulis berpendapat
bahwa perbaikan yang berkelanjutan dan adanya perubahan kecil yang dibuat dengan
memberdayakan tim karyawan, akan lebih baik untuk perubahan kuantum lebih dramatis dan
direkomendasikan melalui proses inisiatif rekayasa ulang perusahaan.
Dalam menerapkan kinerja peningkatan ukuran dan teknik pemecahan masalah
dibutuhkan komitmen tingkat senior dan manajemen perubahan untuk sukses , dan Membawa
perubahan dalam nilai-nilai dan keyakinan (bila berhasil).
Apa yang kita pikir terbaik hari ini belum tentu selamanya dianggap terbaik, demikian
pula apa yang kita pikir terbaik secara internal merupakan terbaik secara eksternal. Kita tidak
boleh cukup puas dengan kondisi “good” ataupun “better” namun harus “the best” karena
konsumen akan selalu memilih yang terbaik (the best). Ada dua aspek yang memerlukan CI.
Pertama, produk atau layanan (lebih kuat, lebih ringan, lebih enak, lebih cepat, atau
lebih lambat atau lainnya yang berkisar di antara lebih efektif dan/atau lebih efisien serta
lebih fleksibel) yang merupakan output dari rangkaian proses konversi dari bahan baku
menjadi produk jadi atau siap pakai.
Kedua, proses. Proses pada tingkat produksi maupun pada supply-chain (logistik)
secara menyeluruh. Output sebagai hasil CI bukan saja bersifat kuantitatif yang dapat diukur
namun juga bersifat kualitatif yang dapat dirasakan. Apa yang menjadi dasar dari CI?
Pertama, mengacu kepada permintaan konsumen atau pemakai.
Kedua, mengacu kepada pesaing yang menjadi market leader jika perusahaan kita di
tempat atau posisi kedua, ketiga, dan seterusnya, ataupun sebaliknya jika produk kita
merupakan market leader, kita dapat mengacu kepada diri sendiri dengan melihat faktor
kemampuan internal dan perubahan atau perkembangan yang terjadi di pasar, dan melakukan
perbaikan.
Walau CI sendiri cenderung bersifat evolusi namun dengan perkembangan teknologi
tidaklah mustahil untuk menciptakan revolusi sementara kita melakukan proses CI.
Pengetahuan, pelatihan dan teknologi serta budaya perusahaan akan memungkinkan kita
memperoleh hasil yang maksimal melalui CI yang kita terapkan
Perbaikan program berkelanjutan ( CI ) berkesinambungan bagaimanapun sering
berasal dari " bottom-up " dan cenderung untuk fokus pada perbaikan inkremental dalam
praktek yang ada dengan menerapkan analisis rinci untuk mengidentifikasi akar penyebab
spesifik dari inefisiensi dan pemborosan . Proses rekayasa ulang , di sisi lain , harus didorong
dari bagian paling atas oleh para pemimpin kunci yang percaya bahwa tidak ada yang lebih
penting dan oleh karena itu, bersedia melakukan apa pun yang diperlukan untuk membuat
proses rekayasa ulang terjadi. Reengineering berfokus sangat besar , proses lintas fungsional
dan seluruh sistem.

Perbedaan Continous Improvement dan Reengineering.


Continuous improvement dan reengineering dapat diibaratkan sebagai driver dan
putter bagi para golfer. Reengineering adalah drivernya dan continuous improvement adalah
putternya. Mereka memang sangat berbeda, tetapi saling diperlukan dan bersifat saling
melengkapi. Keduanya dibutuhkan untuk dapat menang dalam persaingan perusahaan.
Inisiatif yang berani muncul dari rekayasa ulang proses harus mendorong perbaikan
terus menerus, yang pada gilirannya harus mempertahankan periodik upaya perusahaan-lebar
untuk mengevaluasi kembali proses dasar yang mendukung misi organisasi secara
menyeluruh.
Dua pendekatan ini dalam meningkatkan kinerja kegiatan, tidak saling eksklusif dan
masuk akal untuk menggunakannya bersama-sama. Reengineering dapat digunakan terlebih
dahulu untuk menghasilkan desain dasar yang baik yang menghasilkan perbaikan dramatis
dalam melakukan proses bisnis. Jumlah program kualitas kemudian dapat digunakan sebagai
tindakan untuk bekerja demi menyempurnakan proses, dan secara bertahap meningkatkan
efisiensi dan efektivitas.
Kedua bentuk cara atau model perubahan ini  :
 Menekankan pada kepuasan para pelanggan.
 Menggunakan ukuran perbaikan kinerja (performance improvement measures) dan
teknik pemecahan masalah (problem solving technique).
 Menfokuskan pada proses bisnis.
 Menggunakan tim dan kerjasama tim (teamwork).
 Melakukan perubahan dalam nilai dan kepercayaan (bilamana berhasil).
 Mendorong proses pengambilan keputusan dari tingkat yang paling atas sampai pada
lapisan yang bawah dalam organisasi perusahaan.
 Memerlukan komitmen para manajer senior dan pengelolaan atau manajemen
perubahan (change management) agar dapat berhasil.

Contoh Perusahaan yang menerapkan Continuous Improvement Program :


Perusahaan Samsung yang saat ini sudah menerapkan continuous improvement
program atau melakukan program yang berkelanjutan untuk meningkatkan produknya jadi
lebih baik . Perusahaan samsung membuat setiap usaha untuk mencapai kualitas produk yang
sangat baik dan konsisten pada harga yang wajar, dan pada waktu yang tepat untuk menjamin
kepuasan pelanggan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan kami terus meningkatkan
produktivitas dengan mengendalikan variasi dalam berbagai proses dengan cara yang stabil.
Perbaikan terus-menerus dilaksanakan oleh metodologi yang terdiri dari pilihan parameter
kritis, evaluasi sistem pengukuran, pemantauan parameter kritis, peningkatan kemampuan
proses, dan rencana reaksi. Tujuan utama dari kegiatan Continuous Improvement Program
adalah untuk meminimalkan variasi di sekitar target produk.

Contoh lainnya yaitu, di Divisi Pembelian Barang, berapakah selang lama waktu yang
diperlukan sejak suatu penawaran dikirimkan supplier hingga PO siap dikirim ke supplier,
mungkin perlu 7 hari. Kenapa 7 hari? Apakah tidak bisa diperpendek menjadi 6 hari, 5 hari
atau bahkan 3 hari? Nah, dengan tujuan mulia untuk mengoptimalkan proses pembuatan PO
maka dengan menggunakan pendekatan CI, semua pihak yang terlibat dalam proses
pembuatan PO akan ditantang untuk mengkaji proses bisnis yang ada sekarang dan sepakat
dengan target perbaikan yang akan dicapai. Itu hanyalah contoh sederhana dari beberapa
faktor yang mengharuskan proses bisnis dikaji secara berkala dan ditingkatkan nilai
tambahnya supaya bisa didapatkan tingkat kepuasan pelanggan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.linkedin.com/groups/1-Apakah-tujuan-Continuous-Improvement-
4482806.S.129556024 diakses pada tanggal 11 desember 2013

http://www.samsung.com/global/business/semiconductor/support/quality-assurance/
quality-management/improvement-program diakses pada tanggal 11 desember 2013

http://economy.okezone.com/read/2011/06/24/23/472155/large diakses pada tanggal 11


desember 2013

http://imti.ie.ui.ac.id/?p=415 diakses pada tanggal 11 desember 2013

Anda mungkin juga menyukai