Anda di halaman 1dari 12

1.1.

Elemen-elemen keputusan strategis

Organisasi akan lebih kompleks jika harus berhubungan dengan elemen-elemen


keputusan strategis. Keputusan sepanjang enam dimensi ini memberi arah keseluruhan pada
semua kegiatan-kegiatan manajemen selanjutnya didalam organisasi. Variabel-variabel ini
bertindak sebagai pembatas atas keputusan masa mendatang. Maka elemen-elemen keputusan
strategis (1) menghubungkan organisasi keseluruhan terhadap lingkugannya, dan (2) memberi
kesatuan dan arah pada semua kegiatan-kegiatan organisasi

Misi dasar : Setiap organisasi harus menentukan pertama tujuan fundamentalnya dan
pedoman prinsip-prinsip kegiatan-kegiatan program. Seperti yang di amati Drucker,

Misi bisnis adalah dasar untuk penetapan prioritas-prioritas, strategi-strategi, rencana-


rencana, dan pekerjaan itu adalah titik permulaan untuk mendesain pekerjaan-pekerjaan
manajerial dan, terutama untuk mendesain struktur-struktur manajerial

“Apakah bisnis kita” adalah sebuah pertanyaan hampir selalu sulit dan jawaban yang
benar adalah biasanya apa saja tetapi nyata. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah tanggung
jawab pertama ahli strategi. Ahli strategis hanya dapat memastikan bahwa pertanyaan
mendapatkan perhatian yang pantas dan bahwa jawaban membuat pengertian dan memampukan
bisnis untuk mem-plot set sasaran-sasarannya dan jalannya.

Isu-isu keputusan tertentu yang dimaksudkan meliputi :

1. Konstituensi-konstituensi utama organisasi dan sifat kewajiban kepada setiap


konstituensi.

2. Tekanan relatif ditempatkan pada berbagai kegiatan-kegiatan program yang dapat


dijalankan;

3. Peran organisasi didalam lingkungannya yang lebih luas;

4. Beberapa prioritas tertentu yang akan membentuk sifat dasar organisasi; dan

5. Keputusan lain yang mewakili arah dan komitmen luas bagi pengembangan
organisasi sebagai keseluruhan.
. Sementara dengan fokus pada tujuan-tujuan luas, pernyataan misi ini juga harus menyampaikan
keputusan-keputusan tertentu mengenai priorita yang diberikan pada berbagai program atau
layanan-layanan, karakter dasar organisasi sebagai keseluruhan, dan harapan yang didukung oleh
para partisipan dalam organisasi. “Pedoman prinsip” set sifat dan arah bagi organisasi sebagi
keseluruhan.

Kelompok target : keputusan tertentu harus dibuat megenai kelompok target untuk
menjadi disajikan oleh organisasi didalam konteks pernyataan misi. Kelompok target atau para
pelanggan ini harus digambarkan dalam istilah kebutuhannya dan karakteristik demographinya.
Istilah stakeholder sering digunakan sehubungan dengan manajemen strategis korporat dan
prosedur-prosedur perencanaan. Stakeholder adalah penuntut organisasi. Mereka tergantung pada
organisasi untuk realisasi beberapa tujuan-tujuannya dan dengan demikian memiliki taruhan
penting dalam kegiatan-kegiatannya. Sebaliknya, organisasi tergantung pada kelompok dan para
individu ini untuk memenuhi realisasi tujuannya.

Stakeholder utama pada banyak organisasi adalah “para anggota” yang membuat
berbagai komitmen nyata untuk program-program organisasi. Dalam situasi lain, “langgan”
organisasi adalah anggota publik lebih luas yang membantu diri mereka sendiri pada layanan-
layanan organisasi atas dasar “kebutuhan”. Peran yang dimainkan oleh berbagai institusi dan
lembaga-lembaga yang mungkin mendukung dan/atau mengatur organisasi juga harus
teridentifikasi (misalnya, pemerintah, yayasan-yaysan, para sponsor industri, dan seterusnya).
Bagi sebagian besar organissi, entitas eksternal ini (organisasi dalam diri mereka sendiri) terus-
menerus meningkatkan kepentingannya, itu adalah kritis bagi tujuan manajemen untuk
mendefinisikan “kebutuhan” dan karakteristik entitas ini bersama dengan kelompok klien paling
tradisional.

Sasaran dan tujuan : sasaran mewakili hasi-hasil akhir yang sebuah organisasi coba untuk
capai untuk memenuhi misinya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan langganan atau stakeholder.
Umumnya, itu adalah berguna untuk mengidentifikasi tiga kategori sasaran :

1. Sasaran untuk pengembangan masyarakat—hasil yang diinginkan dalam istilah


konstribusi organisasi kepada lingkungan lebih luasnya.
2. Sasaran untuk langganan atau stakeholder—hasil yang memudahkan pengembangan
kelompok target—ekonomi, sosial, politik, phisik, emosional, intelektual, moral, dan
seterusnya; dan

3. Sasaran untuk pengembangan organisasi—akhir yang diinginkan terkait-sumberdaya


untuk memudahkan pencapaian sasaran dalam dua area lain.

Keputusan yang dibuat dalam setiap kategori ini membantu untuk mengidentifikasi lebih lanjut
penyatuan tema-tema organisasi kompleks.

Seperti akan dibahas dalam rincian lebih luas pada Bab 3, juga ada hirarhi tujuan.

1. Tujuan strategis mendefinisikan perubahan yang diharapkan dalam kondisi,


kesejahteraan, atau perilaku sebagai konsekuensi dari inisiasi beberapa program atau
aktivitas dan berkenaan dengan pengaruh yang kuat pada program atau aktivitas
kelompok layanan atau para pelanggan organisasi (biasanya eksternal)

2. Tujuan manajemen menggambarkan tindakan-tindakan program tertentu dalam istilah


bagiamana dan dimana sumberaya tertentu (anggaran proyek) harus dialokasikan, dan
mengindentifikasi komitmen yang diperlukan untuk menjabarkan tujuan strategis
kedalam kegiatan-kegiatan tertentu.

3. Tujuan operasional adalah menyatu dengan pelaksanaan dan kontrol tugas tertentu dan
penetapan sumberdaya-sumberdaya tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen
dan strategis dan sering menggambarkan ukuran-ukuran kinerja eksplisit yang dapat
diadopsi untuk memonitor kegiatan-kegiatan.

Bauran layanan/program : langkah selanjutnya adalah untuk mendefinisikan program-program


atau layanan-layanan yang ditawarkan oleh organisasi untuk menyelesaikan tujuan-tujuan dan
sasaran-sasarannya dan dengan demikian menyediakan kebutuhan para langganannya dan
memenuhi misinya. Dalam konteks ini, ada tiga isu keputusan strategis :

1. Program-program atau layanan-layanan yang ditawarkan

2. Tekanan (prioritas-prioritas) relatip yang ditempatkan pada program; dan


3. Target-target untuk pengembangan program baru atas horizon waktu yang diperluas.

Banyak organisasi secara khusus hanya berfokus pada isu keputusan pertama ini. Perubahan sifat
lingkungan bagi sebagian besar kegiatan-kegiatan organisasi, bagaimanapun, memerlukan
perhatian yang meningkat diberikan pada isu keputusan kedua dan juga isu keputusan ketiga.

Area layanan geographis : elemen keputuan strategis kelima meliputi pengidentifikasian area
geographis yang disajikan oleh berbagai program organisasi. Tergantung pada program,
organisasi yang mungkin berpartisipasi dalam berbagai macam tingkatan “pasar” lokal, negara
bagian, regional, atau nasional. Seluruh elemen keputusn strategis adalah tentu saja sangat saling
tergantung, tetapi isu gepgraphi adalah terikat khususnya dengan para langganan dan kelompok
target yang diidentifikasi oleh organisasi.

Keuntungan komparatif : Yang terakhir, oragnisasi harus mencoba untuk mengidentifikasi


bagaimana ia akan mendapatkan “sisi kompetitif” atau “keuntungan diferensial” atau organisasi
lain yang menawarkan program serupa kepada pasar-pasar atau kelompok target serupa.
Keputusan kunci disini meliputi basis dimana organisasi akan berupaya untuk mendiferensiasi
dirinya sendiri dari para pesaing. Basis untuk diferensiasi mungkin baik dalam satu atau lebih
area keputusan strategis lain; sebagai contoh, tipe program tertentu ditekankan oleh organisasi
atau keunikan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran tertentunya. Pada sisi lain, basis untuk
diferensiasi mungkin menjadi tidak bersifat strategis; sebagai contoh, pengertian kekhususan
bahwa keanggotaan dalam organisasi mungkin dianjurkan.

Elemen-elemen keputusan strategis adalah saling tergantung. Dimana satu “memasukui


lingkaran” untuk evaluasi strategis sering diperintah oleh kebutuhan dan keadaan organisasi
adalah diragukan. Dalam kasus organisasi didirikan-dengan baik,sebagai contoh, sifat kelompok
target yang sisajikan secara tradisional mungkin menentukan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran
tertentu untuk menjadi dikejar, dari pada sebaliknya menjadi benar. Itu mungkin benar-benar
tidak layak untuk memeprtimbangkan perubahan definisi pasar target untuk memasukkan set
tujuan-tujuan dan sasaran-saran baru pada tempatnya.
1.2. Strategi-strategi program dan fungsional

Pernyataan misi mengidentifikasi apakah organisasi itu dan apa yang ia maksudkan untuk
kerjakan dalam pengertian kolektif. Strategis-strategis fungsional harus dibangun pada
pernyataan misinya melalui penunjukan secara sistematis pertanyaan “bagaimana” organisasi
keseluruhan. Strategi-strategi fungsional menyediakan langkah awal terhadap pelaksanaan
keseluruhan rencana strategis untuk organiasi melalui pemfokusan pada isu kritis terkait dengan
struktur organisasi, keuangan, ukuran keanggotaan dan perekrutan, pengembangan sumber daya
manusia, dan fasilitas-fasilitas. Singkatnya, strategi-strategi fungsional akan menggerakkan
pembuatan-keputusan mengenai keuangan, fasilitas-fasilitas, dan sebagainya, dari pada hal lain.

Strategi-strategi fungsional harus diformulasikan lebih dahulu pada strategi-strategi level-


program untuk memastikan bahwa strategi-strategi program lebih spsifik adalah dipandu oleh set
parameter konsisten secara internal. Sebagai contoh, apapun strategi yang diformulasikan dalam
mendukung program tertentu harus menerima tanggung jawab tidak hanya pada keputusan yang
dibuat sebagai bagian dari strategi keseluruhan organisasi, tetapi juga keseluruhan harapan
organiasi, ketersediaan personil dan fasilitas, dan variabel-variabel kontekstual lain.

Pada level program, setiap sub unit akan memformulasikan strategi-strategi kompetitif dengan
meliputi dimensi sama yang tercakup pada level organisasi. Rencana-rencana strategis untuk sub
unit individu juga akan mencakup pernyataan-pernyataan keperluan sumberdaya manusia untuk
memfasilitai proses kajian oleh level manajemen lebih tinggi. Keputusan pada level program
adalah dibatasi tidak hanya oleh strategi organisasi tetapi juga oleh strategi fungsional yang
menembus seluruh area organisasi.

Level strategi trakhir mencakup tindakan-tindakan ini dengan setiap sub unit bermaksud untuk
laksanakan agar mencapai strategi keseluruhannya. Semacam apa strategi-strategi perekrutan
harus dikembangkan untuk menarik target atau kelompok langganan yang telah diidentifikasi?
Apakah mengubah program perlu untuk menyediakan kebutuhan pasar target yang telah
diidentifikasi? Apakah perlu untuk mengupah personil baru untuk memberi kepemimpinan pada
inisiatif-inisiatif program baru? Apa strategi-strategi keuangan yang harus dikembangkan untuk
meningkatkan dukungan eksternal pada program? Diberikan pernyataan baru prioritas-prioritas
program, apakah ada kebutuan untuk mengevaluasi-ulang distribusi dana-dana sekarang ini
diantara sub unit yang bertanggung jawab bagi pelaksanaan program? Strategi-strategi
pelaksanaan ini dan lainnya pada level program adalah analog dengan strategi-strategi produksi,
pemasaran, engineering, dan seterusnya, yang adalah ditemukan didalam divisi pada perusahaan
apa saja didiversifikasi.

Contoh : PT. UNILEVER memiliki strategi dalam menghadapi persaingan antar perusahaan

1. Menjaga harga barang tetap rendah

2. Diferensiasi produk dari Unilever yang terus memperkenalkan kemasan-kemasan terbaru


dengan mempertahankan kualitas produknya

3. Berfokus pada peluang pasar dengan terjun langsung ke masyarakat dan membuktikan secara
langsung kualitas barang secara real

4. Menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok dengan Menggunakan sistem informasi untuk
memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadapjadwal produksi.dan bahkan mengizinkan
pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain
itu Unilever juga melakukan tanya jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para
konsumen mengeluh
Dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik.
Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya
lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,sponsorship, mengadakan event-
event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent,
Shampo Pantene, dll

Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT.Unilever yaitu:

1.Periklanan
2.Promosi Penjualan
3.Hubungan Masyarakat dan Publisitas
4.Penjualan Secara Pribadi
1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang
tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik
perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si
model dalam iklan tersebut.
2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga.
Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan
penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan
dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap
jajaran.
5. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan
ice cream.
6. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk
menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
7. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga
ke daerah-daerah dapat terlayani.
8. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”.
Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas
produk.

2. Kelemahan (Weaknesses)

1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi
perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai
agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan
yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen
(SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat
berorientasi komersial.
2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah karyawan yang tambun.
4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia
tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.

3. Kesempatan (Opportunities)

1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi
ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan papua.
3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553 (50,1%) perempuan.
6. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
7. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.

4. Ancaman (Threats)

1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula
kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak,
bahan kimia dan komoditas lainnya.
2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3. Melemahnya daya beli konsumen.
4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya
pemasaran produk.
6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi
produk-produk luar negeri.
9. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orang utan.
10. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal
maupun faktor eksternal yang dapat mendukung kegiatan perusahaan tersebut dalam
rangka mencapai tujuannya. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pihak manajemen
perusahaan didapatkan beberapa faktor yang dapat menunjang kegiatan perusahaan dalam
mencapai tujuannya, yaitu :

Faktor Strenghts (Kekuatan)yang dimiliki oleh perusahaan adalah :


1. Kualitas produk yang baik
2. Promosi produk yang menarik
3. Pilihan produk yang bervariasi
4. Memiliki tenaga kerja yang terampil dan kemampuan yang baik
5. Memiliki modal yang kuat

Faktor Weaknesses (Kelemahan) yang dimiliki oleh perusahaan adalah :


1. Sering terjadi keterlambatan pengiriman barang di toko/store.
2. Sering terjadi overstock barang (kelebihan persediaan)
3. Harga produk yang relatif mahal dibanding kompetitor
4. Pusat produksi Rinso hanya pada satu lokasi
5. Sirkulasi keuangan yang sering terganggu.

Faktor Opportunities(Peluang) yang dimiliki oleh perusahaan adalah :


1.Percepatan teknologi yang mendukung promosi
2.Pangsa pasar yang luas
3.Loyalitas masyarakat akan produk tinggi
4.Masyarakat sudah mengenal produk Rinso.
5.Banyak distributor tersebar di seluruh Indonesia.
Faktor Threats (Ancaman) yang dimiliki oleh perusahaan adalah :
1.Banyak pesaing baru dengan produk sejenis
2. Harga produk sejenis yang lebih murah
3. Percepatan pesaing dalam memasok produk ke toko
4. Promosi perusahaan pesaing yang besar-besaran
5. Birokrasi pemerintah tentang perluasan perusahaan.

Faktor Kekuatan Perusahaan

Faktor Strenghts (Kekuatan)yang dimiliki oleh perusahaan adalah :

1. Kualitas produk yang baik


Kualitas produk yang ditawarkan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk baik karena
PT Unilever Indonesia Tbk memiliki komitmen memberikan pelayanan secara konsisten dengan
menawarkan dari segi kualitas, yang aman bagi tujuan pemakaiannya. Produk-produknya
danpelayanan- pelayanan diberi label, diiklankan dan dikomunikasikan secara tepat dan produk
produk tersebut telah melewati standar mutu dan sertifikasi produk.
2. Promosi produk yang menarik Promosi produk Rinso

PT. Unilever Indonesia Tbk yang menarik yang dapat menarikminat para konsumen.
3. Pilihan produk yang bervariasi
PT Unilever Indonesia Tbk menawarkan produk Rinso yang bervariasi Sehingga para

pelanggan diberikan berbagai alternatif pilihan produk sesuai dengan kebutuhan mereka.
Produk Rinso yang ditawarkan antara lain Rinso Anti Noda, Rinso Warna, Rinso Matic,
dan Rinso Excel, yang mempunyai kegunaan pada masing-masing variannya.
4. Memiliki tenaga kerja yang terampil dan kemampuan yang baik
PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki komitmen pada keragaman dan lingkungan kerja

yang diwarnai oleh sikap saling percaya dan hormat dimana semua memiliki rasa
tanggung jawab atas kinerja dan reputasi perusahaan. PT Unilever Indonesia Tbk
akan merekrut, mempekerjakan dan mengembangkan para karyawan atas dasar
kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus dilakukan.
5.Memiliki modal yang kuat
PT. Unilever Indonesia Tbk melaksanakan kegiatan tentunya ditunjang oleh
Dana yang besar dari para pemegang saham dan pemilik modal.

Faktor Kelemahan Perusahaan

Faktor Weaknesses (Kelemahan) yang dimiliki oleh perusahaan adalah :


1. Sering terjadi keterlambatan pengiriman barang di toko/storeSering terjadinya
keterlambatan pengiriman barang yaitu produk Rinso dari pihak PT Unilever Indonesia
Tbk kepada store atau toko yang mengorder pesanan barang karena jarak dan kondisi
yang tidak menentu.
2. Sering terjadi overstock barang (kelebihan persediaan)
Kurangnya kontrol pada permintaan dengan produksi barang sehingga menyebabkan
overstock di gudang PT Unilever Indonesia Tbk.
3. Harga produk yang relatif mahal dibanding kompetitor Harga produk Rinso umumnya
lebih mahal dari para pesaing maupun dari produk para pendatang baru.
4. Pusat produksi Rinso hanya pada satu lokasi Pabrik yang memproduksi produk Rinso
hanya berada pada satu lokasi yaitu di Cikarang, Bekasi.
5. Sirkulasi keuangan yang sering terganggu Proses pembayaran
dari store atau toko sering mengalami keterlambatan.

Faktor Peluang Perusahaan

Faktor Opportunities(Peluang) yang dimiliki oleh perusahaan adalah :


1. Percepatan teknologi yang mendukung promosi
Perkembangan teknologi membuat perusahaan dapat bekerja lebih cepat
untuk melakukanpromosipada produknya.
2. Pangsa pasar yang luas
Negara Indonesia yang tentunya luas dan penduduk yang banyak merupakan
jangkauan pemasaran yang strategis untuk dijangkau perusahaan dalam kegiatannya
menguasai pangsa pasar.
3.Loyalitas masyarakat akan produk tinggi
Loyalitas masyarakat akan produk Rinso pada PT. Unilever Indonesia Tbk,
karena secara kualitas produknya baik.
4.Masyarakat sudah mengenal produk Rinso.
Bagi masyarakat di Indonesia mereka merupakan sesuatu yang dipertimbangkan
dalam membeli suatu produk dan citra merek PT Unilever Indonesia Tbk yaitu
pada produk Rinso yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat.
5. Banyak distributor tersebar di seluruh Indonesia.
Produk Rinso yang sudah dikenal luas tentunya memerlukan distribusi yang baik,
dan banyaknya distributor yang tersebar diseluruh Indonesia merupakan peluang
yang baik yang dimiliki perusahaan untuk lebih baik meningkatkan distribusi Produk Rinso.

Faktor Ancaman Perusahaan

Faktor Threats (Ancaman) yang dimiliki oleh perusahaan adalah :


1. Banyak pesaing baru dengan produk sejenis.
Banyaknya pesaing baru dengan produk sejenis yang bergelut didunia bisnis tentunya
akan membuat persaingan pasar yang semakin ketat.
2. Harga produk sejenis yang lebih murah. Harga produk sejenis dari produk
Rinso yang lebih murah dari produk Rinso merupakan ancaman karena harga
produk murah juga membuat persaingan semakin ketat
3. Percepatan pesaing dalam memasok produk ke toko. Percepatan pesaing dalam
memasok produk ke toko membuat produk selalu ada di pasar.
4. Promosi perusahaan pesaing yang besar-besaran Tingginya tingkat promosi yang dilakukan
perusahaan pesaing dengan tujuan menguasai pasar.
5. Birokrasi pemerintah tentang perluasan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai