Secara etimologi, manajemen strategi terdiri dari dua kata yaitu manajemen
dan strategi. Manejemen merupakan serangkaian proses yang terdiri atas
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating),
pengawasan (controlling) dan penganggaran (budgeting), sedangkan strategi
berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategia” yang berarti “the art of the
general” atau dalam konsep yang sekarang adalah sebagai posisi dan kinerja
sebuah organisasi.
Manajemen strategi berfokus pada penguatan kelangsungan hidup jangka
panjang dan mengefektifkan organisasi sektor publik dalam hal kebijakan yang
substansial dan kapasitas manajemen. Hal ini mengintegrasikan semua proses
manajemen untuk menyediakan serangkaian pendekatan yang sistematis,
koheren, dan efektif untuk membangun, mencapai, memonitor, dan memperbarui
tujuan strategis suatu instansi (Poister and Streib, 1999). Lebih lanjut, Poister dan
Streib (1999) menjelaskan bahwa manajemen strategi berbicara mengenai:
1. Memfokuskan perhatian pada fungsi-fungsi divisi dan bermacam-macam
level organisasi pada tujuan, tema, dan isu.
2. Mencoba proses manajemen internal dan inisiasi program untuk
menghasilkan outcome di lingkungan eksteral.
3. Menghubungkan keputusan operasional, taktik, dan day-to day dengan
tujuan strategis jangka panjang.