Pendekatan Pencapaian Tujuan (goal attainment approach)
Pendekatan Pencapaian tujuan (goal attainment approach) menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan (ends) ketimbang caranya (means). Yang termasuk pencapaian tujuan yang populer adalah memaksasimalkan laba, memaksa musuh untuk menyerah, memenangkan pertandingan basket dan lain sebagainya. Namun demikian agar pencapaian tujuan bisa menjadi ukuran yang sah dalam mengukur keefektifan organisasi, asumsi- asumsi lain juga harus diperhatikan. Asumsi-asumsi Pendekatan ini berasumsi bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional dan mencari tujuan yang memiliki tujuan-tujuan akhir, tujuan yang teridentifikasi dan ditetapkan dengan baik, relatif sedikit agar mudah dikelola, harus ada kesepakatan umum antar anggota arganisasi. Pertama, organisasi harus mempunyai tujuan akhir. Kedua, tujuan-tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti. Ketiga, tujuan- tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola. Keempat, harus ada consensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan tersebut. Oleh sebab itu, pencapaian tujuan yang berhasil menjadi sebuah ukuran yang tepat tentang keefektifan sebuah organisasi. Membuat Tujuan Menjadi Operasional Para pengambil keputusan akan menggariskan tujuan-tujuan itu sejauh mana sebuah organisasi telah mencapai tujuannya. Kelompok ini akan diminta untuk menyatakan tujuan-tujuan khusus organisasi. Apabila kemudian mereka temukan ada tujuan-tujuan yang masih belum tercapai maka dengan cara yang berbeda mereka menetapkan tujuan mana yang belum dicapai atau bahkan sangat sulit dicapai, maka akan menyusun strategis yang mungkin lebih efektif dari sebelumnya. Jika tujuan telah diketahui, maka perlu dikembangkan pengukur untuk melihat sudah sejauh mana tujuan itu telah tercapai. Pendekatan pencapaian tujuan mungkin paling nyata terlihat pada Management by Objectives (MBO). MBO adalah falsafah manajemen yang menilai keefektifan sebuah organisasi serta para anggotanya dengan cara melihat seberapa jauh mereka mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Dan dapat dijadikan sebagai bidang operasional dari organisasi itu. Masalah-masalah Pendekatan pencapaian tujuan penuh dengan masalah yang menyebabkan penerapan secara eksklusif dapat dipertanyakan. Masalah yang sering terjadi adalah menentukan tujuan itu, tujuan apakah itu?, siapa saja yang termasuk didalamnnya? Masalah lainya adalah tujuan jangka pendek kerap kali berbeda dengan tujuan jangka panjangnya, serta tujuan yang ditetapkan terlalu teoristis dan kurang detail. Beberapa permasalahan dalam pendekatan ini antara lain adalah apa yang dinyatakan secara resmi oleh sebuah organisasi sebagai suatu tujuan tidak selalu mencerminkan tujuan yang sebenarnya, Tujuan jangkan pendek sering kali berbeda dengan tujuan jangka panjangnya, Organisasi yang memiliki tujuan majemuk akan menciptakan kesulitan.
2. Pendekatan Sistem (system approach)
Sebuah organisasi juga harus dinilai berdasarkan kemampuannya untuk memperoleh masuka, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluarannya, dan mempertahankanstabilitas dan keseimbangan. Dalam pendekatan sistem tujuan akhir tidak diabaikan, namun hanya dipandang sebagai suatu elemen di alam kumpulan kriteria yang lebih kompleks. Model-model sistem menekan kriteria yang akan meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang dari organisasi seperti kemampuan organisasi untuk memperoleh sumber daya, mempertahankan dirinya secara internal sebagai sebuah organisme sosial, dan berintegrasi secara berhasil dengan lingkungan ekstremnya. Jadi, pendekatan sistem berfokus bukan pada tujuan akhir tertentu tetapi pada cara yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan akhir itu. Asumsi-asumsi Pendekatan system terhadap efektifitas organisasi mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika salah satu sub bagian ini mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negative terhadap performa keseluruhan system. Keefektifan membutuhkan kesadaran dan interaksi yang berhasil dengan konstituensi lingkungan. Manajemen tidak boleh gagal dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan para pelanggan, pemasok, lembaga pemerintahan, serikat buruh, dan konstituensi sejenis yang mempunyai kekuatan untuk mengacaukan operasi organisasi yang stabil. Selain itu kelangsungan hidup membutuhkan penggantian yang terus menerus untuk sumber daya yang dikonsumsi. Bahan baku harus diisi, lini produksi yang menurun harus diganti, perubahan dalam ekonomi dan selera para konsumen atau pelanggan harus diantisipasi dan dihadapi, dan seterusnya. Membuat system menjadi operasional Pandangan system melihat kepada faktor-faktor seperti hubungan dengan lingkungan untuk memastikan adanya penerimaan yang terus menerus dari masukan-masukan serta penerimaan yang menguntungkan dari keluaran-keluaran, fleksibilitas respons terhadap perubahan-perubahan lingkungan, efisiensi yang digunakan organisasi untuk mengubah masukan menjadi keluaran, kejelasan komunikasi intern, tingkat konflik di antara kelompok-kelompok, dan tingkat kepuasan kerja para pegawai. Sebagai kebalikan dari pendekatan pencapaian tujuan, pendekatan system memfokuskan diri pada cara-cara yang diperlakukan untuk memastikan kelangsungan hidup organisasi yang terus menerus. Masalah-masalah Dua kekurangan yang paling menonjol dari pendekatan sistem ada hubungan dengan pengukuran dan masalah apakah cara-cara itu memang benar penting. Pengukuran tujuan akhir tertentu dianggap mudah dibandingkan dengan percobaan untuk mengukur variabel proses. Masalahnya adalah istilah tersebut mungkin dapat menjelaskan apa yang dimaksud orang awam, tetapi pertimbangan alat ukur yang sah dan handal untuk memperoleh kuantitas atau intensitasnya agak tidak mungkin. Keunggulan akhir dari pendekatan system adalah kemampuannya untuk diaplikasikan jika tujuan akhir sangat samara atau tidak dapat diukur.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional