Anda di halaman 1dari 4

Jawablah semua soal dibawah ini

1. Apa yang terjadi jika sistem sudah baik tetapi dilaksanakan oleh orang-orang yang tidak baik? Apa
juga yang terjadi jika sebaliknya, sistem yang jelek dilaksanakan oleh orang yang baik-baik?
2. Jelaskan arti manajemen kinerja sebgai suatu sistem?
3. Jelaskan mengapa sistem manajemen kinerja itu penting?
4. Jelaskan arti ^dengan sistem maka semua subsistem akan bersinergi^?
5. Jelaskan keterbatasan sistem manajemen kinerja konvensional?
6. Jelaskan alasan dibutuhkannya sistem baru bagi manajemen kinerja organisasi baru?
7. Salah satu mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja berupa interaksi antar tahap bukan
interaksi linier (lurus). Mengapa demikian?
8. Dalam penerapan sistem manajemen kinerja harus ada visi, misi dan strategi yang telah ditetapkan
oleh suatu organisasi. Mengapa ketiga komponen tersebut sangat penting bagi kelangsungan sebuah
organisasi terutama dalam menerapkan sistem manajemen kinerja?
9. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja?
10. Visi dan misi yang baik memiliki kriteria seperti apa?
JAWAB:
1.Menurut saya sistem yang sudah baik tetapi dilaksanakan oleh orang-orang yang tidak baik, maka
sistem itu akan berjalan tidak efekif dan efsien. Sistem itu akan rusak. Sebaliknya, jika sistem yang
jelekdilaksanakan oleh orang yang baik-baik, maka orang baik-baik itu akan berusaha mengusulkan
atau memperbaiki sistem yang belum baik tersebut.Jadi dapat disimpulkan sistem dan orang yang
melaksanakansistem sama pentingnya.
2. Manajemen kinerja merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan kinerja,
pemantauan / peninjauan kinerja, penilaian kinerja dan tindak lanjut berupa pemberian penghargaan
dan hukuman yang berhubungan dengan dengan kesuksesan kerja, peningkatan kinerja,
pengembangan diri karyawan, dansasaran organisasi
3. Sistem manajemen kinerja itu sangat penting karena sub sistem masing-masing yang ada dalam
sistem manajemen kinerja saling berinteraksi, berdependensi, dan berkorelasi.
Sebagai suatu sistem, manajemen kinerja harus berhubungan dengan fungsi-fungsi penting lain lain
pada organisasi seperti kesuksesan kerja, peningkatan kinerja, pengembangan diri karyawan, dan
sasaran organasisasi sehingga meningkatkan kinerja secara efisien dan efektif.
4.Karena dengaan adanya sistem semua sub sistem yang dibawahnya akan mudah dikontrol dan akan
bersinergi lurus yang akan membuat sebuah sistem yang kuat dan solid.
5.Keterbatasan manajemen kinerja adalah keterbatasan system pengukuran kinerja financial yang belum
mampu mengakomodasi tuntutan persaingan karena ukuran finansial antar perusahaan satu dengan
perusahaan lain adalah berbeda atau bisa dikatakan relatif.
Ketidakmampuan pengukuran yang didasarkan atas sistem akuntansi dalam menampung kebutuhan
sistem operasi perusahaan saat ini.
Sistem pengukuran kinerja finansial meliputi:
(1) manusia terperangkap dalam sistem itu sendiri,
(2)kekurangrelevanan sistem pengukuran kinerja berbasis finansial bagi pengelolaan usaha saat
ini,
(3) sistem konvensional berorientasi pada pelaporan kinerja masa lalu,
(4) berorientasi jangka pendek,
(5) kurang luwes atau fleksibel,
(6) tidak memicu perbaikan ,
(7) sering rancu pada aspek biaya,
(8) manajer tidak terlalu menyukai tantangan, dan
(9) karyawan sering takut melakukan tantangan
6.Dibutuhkannya sistem baru bagi manajemen kinerja organisasi baru yaitu untuk mengakomodasikan
tuntutan persaingan pasar bebas karena Sistem manajemen kinerja konvensional menghasilkan
informasi yang terlalu lambat,terlalu global,kurang fokus dan terlalu terdistorsi bagi manager untuk
melakukan proses perencanaaan dan pengambilan keputusan.Saat ini pengukuran kinerja berbasis
nonfinansial menjadi semakin penting karena meningkatnya minat tingkat manajemen yang lebih tinggi
untuk menemukaninti dari bisnis mereka.
7. Karena mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja berupa interaksi antar tahap, karena :
mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja melalui tahap demi tahap, dan ada juga, yang ada
kaitannya dengan yang lainnya. Kalau tidak berinteraksi antar tahap yang ada kaitannya,
mengakibatkan mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja kacau, bahkan hancur.
Sedangkan, kalau linier (lurus), mengakibatkan mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja
:menjadi kacau, bahkan hancur.
8. Ketiga komponen tersebut adalah Target dari Suatu Organisasi, dimana pencapaian di ukur dari
perbandingan komponen tersebut.Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk
mewujudkan visi dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk
mencapainya. Jadi dapat dikatakan suatu organisasi pada mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir
yang ingin dicapai dalam jagka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mewujudkan visi
organisasi yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya umum yang hendak
dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujudkan misi, organisasi membuat / merumuskan
upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita organisasi yang
disebut perencanaan strategis.
9.Perencanaan mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja yaitu suatu perancanaan yang
harus dibuat sematang mungkin untuk sistem manajemen di suatu perusahaan atau organisasi.
10. Kriteria visi yang baik
a.Succinct. Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih dari 3-4 kalimat.
b.Appealing. Visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa depan yang akan
memberikan semangat pada anggota organisasi.
c.Feasible. Visi yang baik harus bisa dicapai dengan sumber daya, energi, waktu. Visi haruslah
menyertakan tujuan dan objektif yang stretch bagi anggota organisasi.
d.Meaningful. Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif anggota organisasi namun tidak
boleh menggunakan kata-kata yang mewakili sebuah emosi.
f.Measurable. Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga dimungkinkan untuk melakukan
pengukuran kinerja sehingga setiap anggota organisasi bisa mengetahui apakah visi sudah bisa
dicapai atau belum.
Kriteria misi yang baik
1.Simple and Clear. Pernyataan misi harus dicukup diwakili oleh 2-3 pernyataan saja. Semua
pernyataan tersebut harus sederhana dan jelas dimengerti serta tidak menggunakan jargon-jargon
organisasi.
2.Broad and long-term in future. Pernyataan misi organisasi harus cukup luas mengakomodasikan
perkembangan organisasi di masa mendatang. Misi organisasi harus bisa menunjukan gambaran
yang akan dicapai di masa depan dengan jelas. Pernyataan misi organisasi harus tetap valid pada
20 tahun mendatang sama seperti kondisi sekarang.
3.Focus on the present. Pernyataan misi organisasi tidak boleh terlalu berorientasi pada masa
depan sehingga kurang bisa fokus pada kondisi organisasi di masa sekarang.
4.Easy to understand. Misi organisasi harus mudah dimengerti. Misi yang mudah dimengerti akan
memudahkan mengkomunikasikan misi tersebut kepada anggota organisasi dan stakeholder.

Anda mungkin juga menyukai