1. Kita mengenal ada biaya-biaya kualitas. Hal ini berarti untuk mewujudkan
produk berkualitas memerlukan biaya. Bagaimana kualitas dapat meningkat-
kan produktivitas perusahaan jika untuk menghasil-kan produk berkua-litas itu
memerlu-kan biaya? Bagai-mana pendapat Anda?
Jawab:
Kualitas (Quality) atau Mutu adalah tingkat baik atau buruknya suatu produk yang
dihasilkan apakah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya
terhadap kebutuhan. Pada dasarnya standar Kualitas akan berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan dari pihak yang membutuhkannya. Kualitas (Mutu) tentunya bukan hanya pada
produk atau barang, tetapi juga diaplikasikan pada sektor Jasa atau pelayanan.
Sedangkan Produktivitas (Productivity) adalah Rasio atau perbandingan antara INPUT
(Masukan) dan OUTPUT (keluaran) dalam kegiatan menghasilkan suatu produk ataupun
jasa. Produktivitas pada dasaranya adalah mengukur Efisiensi dari kegiatan Produksi. Untuk
lebih jelas mengenai pembahasan Produktivitas
Pada dasarnya, Tujuan utama dari suatu perusahaan bisnis adalah untuk menghasilkan
keuntungan ataupun profit yang sebanyak-banyaknya. Untuk meningkatkan keuntungan atau
profit perusahaan, Ide ataupun usulan yang paling sederhana dan paling pertama muncul
adalah meningkatkan Produktivitas. Hal ini tidak selalunya tepat. Berikut ini contoh atau
gambaran mengapa meningkatkan Produktivitas bukan suatu pilihan yang tepat pada kondisi
tertentu.
Jawab:
Keseluruhan elemen tersebut akan lebih baik jika bersatu dan saling mendukung dalam
meningkatkan kualitas organisasi.
3. JIT merupakan salah satu elemen dalam TQM. Bagaimana hubungan TQM dan
JIT yang disebut sebagai “dua sisi dari sekeping mata uang logam”?
Jawab:
Hubungan Total Quality Management ( TQM ) dan Just In Time ( JIT ) adalah :
Untuk mengimplementasikan Just In Time ( JIT ) diperlukan adanya system total quality
secara keseluruhan dalam sebuah organisasi. JIT mensyaratkan semua departemen dapat
menanggapi kebutunnya. Apabila departemen produksi melaksanakan JIT, tetapi organisasi
tidak mengupayakan TQM, maka personil departemen produksi akan menghadapi hambatan
yang besar. Selain itu, JIT juga mensyaratkan perubahan, sehingga sering timbul penolakan
dari departemen uang memiliki komitmen untuk berubah. Perubahan perbaikan secara terus-
hubungan antara JIT dan TQM yang tidak bisa dipisahkan.
TQM akan terlaksana apabila perusahaan mampu menerapkan JIT.dan JIT akan daapat
dilaksanakan bilaperusaahaan menggunakan TQM sebagai filosofi budaya perusahaan.
4. Anda sudah mengenal ISO 9000 sebagai standar system manajemen mutu yang
diakui banyak Negara di dunia. Bagaimana sumbangan ISO 9000 dalam
mewujudkan kualitas produk dan layanan?
Jawab:
Jawab:
Secara umum ISO 9000 dan TQM mempunyai tujuan yang sama yakni kepuasan pelanggan
untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Akan tetapi, perbedaan pendapat dari para pakar
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa praktek TQM mempunyai hasil yang lebih baik
dari pada sertifikasi ISO 9000 (Sadikoglu and Olcay, 2014). Oleh karena itu, penulis ingin
mengkaji lebih dalam tentang peran ISO 9000 dan TQM dalam kaitannya dengan kepuasan
pelanggan untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
ISO 9000 diciptakan tahun 1987 dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang
sistem kualitas. Dalam ISO 9000 menjelaskan sebuah proses pengendalian statistik yang
terkendali, sedangkan TQM lebih fokus pada program kerja untuk perbaikan berkelanjutan
berbasis pada pengendalian statistik (Phan et al., 2016; Faritsy, 2014). Keduanya dirancang
untuk memperolah data tentang kualitas.
Perbedaannya, ISO 9000 tidak membutuhkan analisa terhadap data sedangkan TQM
membutuhkan kumpulan data untuk diolah dan hasilnya untuk mengembangkan kualitas
(Arifin and Wahyuni, 2017; Neyestani, 2017). ISO 9000 bisa menjadi kekuatan perusahaan
dalam pengawasan produk-produk yang diterima dari suplier, sedangkan TQM
mengendalikan dan mengolah hubungan dengan suplier atas dasar kepercayaan. ISO dan
TQM memiliki program kerja yang berbeda, namun keduanya mempunyai tujuan yang sama
yakni kepuasan pelanggan. Ini dapat menjadi alasan, mengapa banyak perusahaan
mempertimbangkan ISO 9000 sebagai langkah awal menuju TQM (Pushkala and Sridhar,
2016; Kostelac et al., 2016; Kar et al., 2016).
Terimakasih
Sumber referensi
BMP EKMA4265
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/9035/
https://barubikins.blogspot.com/2019/05/hubungantotal-total-quality-management.html