Anda di halaman 1dari 8

Nama : Andri Yuliarto

NIM : 043247574
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : S-1 Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4569 / Perencanaan Pemasaran
Tugas :1

SOAL KASUS A:
Catatkan Pengiriman Lebih dari 1 Juta Paket Per Hari

  Berdiri sejak tahun 2014, SiCepat Ekspres sebagai perusahaan ekspedisi Tanah Air
telah memasuki usianya yang ke-7 tahun. Di momen pertambahan usia kali ini, SiCepat
Ekspres telah mencatatkan kinerja baik selama tahun 2020 dengan pengiriman paket lebih dari
1 juta paket per hari dan kenaikan transaksi lebih dari Rp 3,5 triliun atau tumbuh sekitar 194%
dari tahun sebelumnya.
Catatan positif ini didukung dengan melonjaknya volume pengiriman paket di momen
Harbolnas 12.12 tahun 2020 lalu yang mencapai lebih dari 5 juta paket berkat produk HaLU
(Harga Mulai Lima Ribu). Produk HaLU menjadi pilihan favorit baik seller maupun buyer di
platform marketplace. Hingga saat ini, lebih dari 5 juta seller telah menjadi partner SiCepat
Ekspres. “Pencapaian ini didukung sepenuhnya oleh kinerja team dan para partner,” kata Chief
Executive Officer SiCepat Ekspres The Kim Hai.
Pada 2021, SiCepat Ekspres menargetkan kenaikan pengiriman paket sebanyak tiga kali
lipat atau pengiriman hingga 3 juta paket per hari.
Untuk mencapai target tersebut, SiCepat Ekspres akan melakukan penambahan
100 pick up drop point outlet (PUDO) dan telah menjalin kerjasama ritel dengan PT LDN
sehingga drop point SiCepat (SiCepat Point) akan ada di ritel seperti Alfamart, SRC dan ritel
Telco. SiCepat Point kini telah mencapai lebih dari 1.655 titik di wilayah Jabodetabek-Bandung
dan akan terus bertambah dan tersebar di seluruh Indonesia pada tahun 2021 ini.
“Dengan penambahan SiCepat Point yang terintegrasi oleh ritel seperti Alfamart, SRC
dan ritel Telco di Jabodetabek dan Bandung, masyarakat dapat mengirim paket dengan mudah
dan nyaman” kata Kim Hai.
Pencapaian positif SiCepat Ekspres di tahun 2020 ini juga didukung oleh layanan
SiCepat yang terintegrasi dengan aplikasi SiCepat, WhatsApp Bisnis SiCepat Klik, dan layanan
customer service yang responsif. Sehingga, Sahabat SiCepat dan masyarakat dapat dengan
mudah mengakses informasi terkait layanan dan promo SiCepat.

Sumber: https://www.marketeers.com/genap-usia-7-tahun-sicepat-ekspres-catatkan-
pengiriman-lebih-dari-1-juta-paket-per-hari/

Pertanyaan Soal Kasus A:


1. Jelaskan manfaat dilakukannya perencanaan pemasaran SiCepat Ekspres, kaitkan
dengan teori/konsep relevan!
Jawaban:
Manfaat dilakukannya perencanaan pemasaran SiCepat Ekspres, yaitu dengan penjelasan
sebagai berikut:
a. Perencanaan pemasaran bertindak sebagai peta
Perencanaan pemasaran menggambarkan situasi pasar, termasuk pesaing, situasi politik,
hukum, berbagai regulasi, kondisi ekonomi dan bisnis, kondisi teknologi, ramalan
kebutuhan, faktor sosial dan budaya, dan demografi dari target pasar, sekaligus juga
gambaran sumber daya perusahaan yang tersedia.
Hal ini dapat dilihat bahwa melonjaknya volume pengiriman paket di momen Harbolnas
12.12 tahun 2020 lalu mencapai lebih dari 5 juta paket berkat produk HaLU (Harga Mulai
Lima Ribu) yang menjadi pilihan favorit baik seller maupun buyer di platform marketplace.

b. Perencanaan pemasaran membantu dalam kontrol manajemen dan implementasi


strategi
Dengan perencanaan pemasaran, perusahaan telah mengantisipasi perubahan
lingkungan yang mungkin terjadi yang membutuhkan perubahan arah. Perusahaan dapat
mengarahkan kembali aktivitas menuju sasaran tanpa kesulitan karena perusahaan telah
mengantisipasi sebelumnya. Akan terlihat dengan jelas perbedaan antara apa yang terjadi
selama implementasi strategi dengan apa yang telah perusahaan antisipasi. Hal ini akan
membantu perusahaan dalam mengontrol situasi dan memampukan perusahaan
mengambil langkah-langkah korektif yang perlu untuk menjaga agar proyek tetap berada
pada jalur yang semestinya sehingga sasaran dapat tercapai.
Hal ini dapat dilihat bahwa SiCepat Ekspres akan melakukan penambahan 100 pick up
drop point outlet (PUDO) dan telah menjalin kerjasama ritel dengan PT LDN sehingga
drop point SiCepat (SiCepat Point) akan ada di ritel seperti Alfamart, SRC dan ritel Telco.

c. Perencanaan pemasaran memberi informasi peran dan fungsi setiap anggota baru
Memiliki perencanaan pemasaran memampukan perusahaan mendapat gambaran yang
detail. Setiap orang dapat melihat bagaimana perannya masing-masing dan dapat saling
berkoordinasi dengan yang lain. Peserta baru dapat ditugaskan mengambil bagian dalam
perencanaan perusahaan. Mereka dapat memperoleh gambaran tanggung jawab mereka
secara up- to-date dan beradaptasi dengan pekerjaan peserta yang lain. Jadi,
perencanaan pemasaran merupakan dokumen yang dapat memberi informasi kepada
semua peserta tentang sasaran pemasaran dan bagaimana sasaran itu dicapai, yaitu oleh
siapa, dengan apa, dan kapan.
Hal ini dapat dilihat bahwa PT LDN seperti Alfamart, SRC dan ritel Telco yang akan
digunakan sebagai drop point SiCepat (SiCepat Point).

d. Perencanaan pemasaran memperlihatkan gambaran pengoordinasian semua


sumber daya untuk implementasi
Sumber daya perusahaan untuk menyelesaikan suatu proyek adalah terbatas.
Perencanaan pemasaran memegang peranan penting untuk membujuk siapa saja pemilik
otoritas untuk mengalokasikan sumber daya, baik uang, manusia, dan aset perusahaan
lain. Dalam keterbatasan sumber daya ini, Perusahaan harus mampu meyakinkan para
individu pemegang otoritas ini bahwa Perusahaan akan menggunakan modal, barang, dan
tenaga kerja secara efisien dan efektif, serta bahwa sasaran Perusahaan dapat dicapai
walaupun terdapat ancaman potensial. Jadi, perencanaan pemasaran adalah kendaraan
untuk merealisasikan penjualan Perusahaan. Bukan hanya itu, dengan adanya
perencanaan pemasaran terlihat kontrol Perusahaan terhadap proyek tersebut dari awal
sampai akhir. Perusahaan dapat memvisualisasikan sasaran utama dan Perusahaan tahu
apa yang harus dilakukan pada setiap titik termasuk tindakan, biaya, dan berbagai
kemungkinan. Paling tidak, di atas kertas Perusahaan telah menguasai proyek ini dan
para pemegang otoritas dapat mengenali potensi Perusahaan.
Hal ini dapat dilihat bahwa penambahan SiCepat Point yang terintegrasi oleh ritel seperti
Alfamart, SRC dan ritel Telco di Jabodetabek dan Bandung, masyarakat dapat mengirim
paket dengan mudah dan nyaman dan layanan SiCepat yang terintegrasi dengan aplikasi
SiCepat, WhatsApp Bisnis SiCepat Klik, dan layanan customer service yang responsif,
sehingga Sahabat SiCepat dan masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi
terkait layanan dan promo SiCepat.

e. Perencanaan pemasaran menstimulasi pemikiran baru dan pemanfaatan optimal


sumber daya
Karena sumber daya Perusahaan terbatas, Perusahaan harus mampu memperoleh hasil
yang maksimal dari apa yang Perusahaan miliki. Perencanaan pemasaran yang baik
membantu Perusahaan mengusahakan semaksimal mungkin apa yang Perusahaan miliki.
Perencanaan pemasaran membantu Perusahaan membangun di atas kekuatan
Perusahaan dan meminimalkan kelemahan Perusahaan. Perusahaan juga dapat
memperoleh keuntungan diferensial dari kompetisi yang ada. Pada saat Perusahaan
melakukan riset untuk perencanaan pemasaran dan menganalisis alternatif-alternatif
strategis, maka bersamaan dengan itu pemikiran baru akan terstimulasi. Perusahaan
dapat mengubah atau memodifikasi perencanaan pemasaran Perusahaan sehingga
didapatkan perencanaan pemasaran yang optimal, yaitu yang terorganisasi baik dan
terintegrasi. Dengan perencanaan pemasaran yang optimal, Perusahaan dapat
mengefisienkan pemakaian sumber daya yang ada dan membantu mengantisipasi setiap
hal yang akan membantu atau menghambat kemajuan Perusahaan.
Hal ini dapat dilihat bahwa penambahan SiCepat Point yang terintegrasi oleh ritel seperti
Alfamart, SRC dan ritel Telco di Jabodetabek dan Bandung, masyarakat dapat mengirim
paket dengan mudah dan nyaman. Point kini telah mencapai lebih dari 1.655 titik di
wilayah Jabodetabek-Bandung dan akan terus bertambah dan tersebar di seluruh
Indonesia pada tahun 2021 ini.

f. Perencanaan pemasaran memberi gambaran pembagian tanggung jawab, tugas,


dan pengaturan jadwal kegiatan
Strategi dalam perencanaan pemasaran harus diimplementasikan. Karenanya
penjadwalan dan pembagian tanggung jawab amat penting. Perencanaan pemasaran
memberi struktur/outline yang jelas mengenai pembagian tanggung jawab ini. Juga
penting untuk menjadwalkan segala kegiatan agar strategi berdampak maksimal terhadap
keseluruhan perencanaan. Perencanaan yang hati-hati akan menghindarkan perusahaan
dari suboptimasi. Suboptimasi terjadi apabila unit atau bagian kecil rencana dioptimasikan
sehingga mengakibatkan kerusakan keseluruhan rencana.
Hal ini dapat dilihat bahwa SiCepat Point yang terintegrasi oleh ritel seperti Alfamart, SRC
dan ritel Telco di Jabodetabek dan Bandung, dimana kini telah mencapai lebih dari 1.655
titik di wilayah Jabodetabek-Bandung dan akan terus bertambah dan tersebar di seluruh
Indonesia pada tahun 2021 ini, sehingga diperlukan adanya pembagian jadwal
pengambilan ke SiCepat Point tersebut.

g. Perencanaan pemasaran mengantisipasi masalah, kesempatan, dan ancaman


Secara intuitif, tanpa perencanaan pemasaran Perusahaan mungkin telah dapat melihat
masalah, kesempatan, dan ancaman yang akan terjadi selama Perusahaan bekerja
mencapai sasaran. Perencanaan pemasaran yang Perusahaan buat bukan saja
mendokumentasikan hal-hal tersebut, namun juga membantu Perusahaan
mengidentifikasi hal-hal lain yang dapat muncul selama persiapan. Perencanaan
pemasaran membantu Perusahaan berpikir strategis, dan mempertimbangkan apa yang
perlu dilakukan bila ada kesempatan, masalah, dan ancaman di masa datang. Dengan
melakukan analisis dan mengembangkan perencanaan pemasaran, Perusahaan akan
semakin memahami masalah potensial yang akan muncul. Perencanaan pemasaran
harus dibangun dan dimodifikasi untuk memaksimalkan kesempatan dan memecahkan
masalah, serta menghindari ancaman.
Hal ini dapat dilihat bahwa layanan SiCepat yang terintegrasi dengan aplikasi SiCepat,
WhatsApp Bisnis SiCepat Klik, dan layanan customer service yang responsive, sehingga,
Sahabat SiCepat dan masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi terkait
layanan dan promo SiCepat. Ini merupakan salah satu langkah SiCepat untuk mendeteksi
masalah dan ancaman yang muncul serta mengetahui kesempatan atau peluang bisnis
yang ada.

(Sumber: BMP EKMA4569 Edisi 1 / halaman 1.6 – 1.9)

2. Terdapat perbedaan antara perencanaan pemasaran dengan perencanan perusahaan.


Berdasarkan kasus A di atas, identifikasi mana data di kasus tersebut yang mencerminkan
perencanan pemasaran SiCepatEkspres! (Dalam menjawab harap mendasarkan pada
konsep/teori relevan)!
Jawaban:
Perencanaan pemasaran didasarkan pada pasar, pelanggan, dan produk. Sementara
perencanaan bisnis berkaitan dengan sumber daya perusahaan. Perencanaan perusahaan
biasanya merupakan penerapan perencanaan bisnis terhadap unit-unit yang berbeda dalam
agregat bisnis. Perencanaan perusahaan memberi visi jangka panjang tentang perusahaan.
Apa yang diperjuangkan perusahaan, dengan mempertimbangkan harapan para pemegang
saham, tren lingkungan, tren sumber daya pasar, tren pasar konsumsi, dan kompetensi
khusus perusahaan seperti yang terlihat pada audit manajemen.

Perencanaan pemasaran SiCepat Ekspres dapat dilihat dari adanya penambahan 100 pick
up drop point outlet (PUDO) dan telah menjalin kerjasama ritel dengan PT LDN sehingga
drop point SiCepat (SiCepat Point) akan ada di ritel seperti Alfamart, SRC dan ritel Telco.
SiCepat Point kini telah mencapai lebih dari 1.655 titik di wilayah Jabodetabek-Bandung dan
akan terus bertambah dan tersebar di seluruh Indonesia masyarakat dapat mengirim paket
dengan mudah dan nyaman. Dan dengan adanya layanan SiCepat yang terintegrasi dengan
aplikasi SiCepat, WhatsApp Bisnis SiCepat Klik, dan layanan customer service yang
responsive, sehingga Sahabat SiCepat dan masyarakat dapat dengan mudah mengakses
informasi terkait layanan dan promo SiCepat.

(Sumber: BMP EKMA4569 Edisi 1 / halaman 1.17)


SOAL KASUS B:
PUMA Running: Segmen Perempuan Adalah Masa Depan Olahraga Lari

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh para merek untuk menjaga dan memperpanjang
daur hidup produk mereka. Salah satu cara yang paling umum adalah melakukan diversifikasi
atau meremajakan produk yang sudah ada. Melakukan segmentasi pun juga penting. Termasuk
memetakan ulang target segmen yang dituju.
Hal ini yang sedang dilakukan oleh merek perlengkapan olahraga PUMA, khususnya
untuk lini produk PUMA Running. Dengan semangat Disrupt, Breakaway, Change the game,
PUMA Running tengah merombak produknya dan mengembangkan teknologi baru untuk
menciptakan pengalaman lari yang lebih mudah bagi target konsumen mereka.
  Upaya ini dilakukan perusahaan untuk menjaga eksistensi yang telah dibangun sejak 75
tahun silam. Tonggak legasi ini pun diturunkan kepada para ikon pemecah rekor dunia, mulai
dari pelari asal Etiopia Abebe Bikila, pelari asal Amerika Serikat Bill Rogers, pelari Jerman
Sabrina Mockenhaupt, hingga sprinter asal Jamaika Usain Bolt.
Untuk membangun masa depan bisnisnya, PUMA telah melakukan beragam penelitian
dan pengujian dan berhasil menciptakan inovasi baru. Inovasi tersebut dirangkum ke dalam
empat gaya kunci yang diberi tajuk Deviate, Velocity, Liberate, dan Eternity. Keempatnya
dibekali dengan teknologi cutting-edge-supercritical foam, NITRO.
Laboratorium dan mekanis PUMA sangat memerhatikan kebutuhan para pelari, hingga
ke hal mendetail. Seperti pada bagian alas dengan bahan yang dibuat khusus dan fleksibel,”
ujar Todd Falker, Product Line Manager PUMA Running.
Menariknya, lini produk PUMA Running kali ini juga menyediakan desain khusus dari
empat gaya tersebut untuk pelari perempuan. PUMA percaya, perempuan akan menjadi masa
depan di olahraga lari. Untuk itu pula, PUMA telah menggandeng banyak ikon pelari
perempuan, seperti Molly Seidel, Gesa Krouse, Aisha Praught Leer, Fiona O’Keefe, dan Taylor
Werner demi menggaet target segmen perempuan.

Sumber:
https://www.marketeers.com/puma-running-segmen-perempuan-adalah-masa-depan-olahraga-
lari/

Pertanyaan Soal Kasus B:


1. Berdasarkan kasus B di atas, berikan analisis lingkungan dari target pasar Puma
Running berdasar aspek demografi. Jelaskan juga aspek kebutuhan dan keinginan target
pasar!
Jawaban:
Analisis lingkungan dari target pasar Puma Running, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Aspek Demografi
Pelanggan potensial Perusahaan memiliki atribut yang dikenal dengan atribut demografi.
Apa jenis kelamin target pasar Perusahaan? Apakah Perusahaan bermaksud menjual
kepada kedua jenis kelamin? Atau hanya laki-laki atau perempuan saja? Berapa rentang
usia mereka? Bagaimana latar belakang pendidikan pelanggan Perusahaan? Jika
Perusahaan menjual ensiklopedia, kelompok mana yang paling mungkin untuk membeli
produk Perusahaan, kelompok lulusan perguruan tinggi atau yang bukan? Berapa besar
pendapatan target pasar Perusahaan? Dapatkah Perusahaan menjual Rolls-Royce
kepada orang dengan pendapatan kurang dari $20.000 per tahun? Kecuali orang tersebut
adalah orang kaya karena keluarga, Perusahaan tidak dapat menjual mobil tersebut.
Berapa orang jumlah anggota dalam satu keluarga? Apakah kepala keluarga tersebut
merupakan orang tua tunggal? Ada berapa anak dalam keluarga tersebut? Pertanyaan-
pertanyaan ini penting karena kebanyakan produk hanya menarik perhatian untuk
kelompok demografi tertentu saja. Seperti halnya produk, keluarga juga memiliki apa yang
disebut daur atau siklus hidup keluarga. Daur hidup keluarga akan mempengaruhi
preferensi produk. Dengan kata lain, setiap tahapan dalam daur hidup memiliki kebutuhan
yang berbeda. Daur hidup keluarga dibagi menjadi 9 tahap:
1) Tidak menikah dan tidak tinggal dengan orang tua;
2) Pasangan baru menikah; pasangan muda tanpa anak;
3) Keluarga lengkap dengan anak terkecil berusia di bawah 6 tahun;
4) Keluarga lengkap dengan anak terkecil berusia 6 tahun atau lebih;
5) Keluarga lengkap; pasangan lebih tua dengan tanggungan anak;
6) Keluarga tanpa anak, kepala keluarga adalah buruh;
7) Keluarga tanpa anak, kepala keluarga telah pensiun;
8) Pekerja yang tinggal sendirian;
9) Pensiunan yang tinggal sendirian.

Hal ini dapat dilihat bahwa PUMA Running tengah merombak produknya dan
mengembangkan teknologi baru untuk menciptakan pengalaman lari yang lebih mudah
bagi target konsumen mereka. Upaya ini dilakukan perusahaan untuk menjaga eksistensi
yang telah dibangun sejak 75 tahun silam. Tonggak legasi ini pun diturunkan kepada para
ikon pemecah rekor dunia, mulai dari pelari asal Etiopia Abebe Bikila, pelari asal Amerika
Serikat Bill Rogers, pelari Jerman Sabrina Mockenhaupt, hingga sprinter asal Jamaika
Usain Bolt. PUMA Running juga menyediakan desain khusus dari empat gaya tersebut
untuk pelari perempuan. PUMA percaya, perempuan akan menjadi masa depan di
olahraga lari. Untuk itu pula, PUMA telah menggandeng banyak ikon pelari perempuan,
seperti Molly Seidel, Gesa Krouse, Aisha Praught Leer, Fiona O’Keefe, dan Taylor Werner
demi menggaet target segmen perempuan.

b. Aspek Kebutuhan dan Keinginan


Keinginan dan kebutuhan adalah hal yang penting. Kebutuhan adalah untuk hal-hal yang
lebih pokok seperti makanan dan tempat tinggal. Keinginan adalah sesuatu yang
menyenangkan bila dipenuhi walaupun tidak dibutuhkan. Memuaskan keduanya
merupakan kesempatan bagi pemasar untuk memenangkan persaingan. Tidak peduli
seberapa bagusnya produk/jasa yang Perusahaan tawarkan, apabila kebutuhan lain yang
lebih rendah belum dipenuhi maka target pasar Perusahaan mungkin tidak akan tertarik.

Hal ini dapat dililhat bahwa untuk membangun masa depan bisnisnya, PUMA telah
melakukan beragam penelitian dan pengujian dan berhasil menciptakan inovasi baru.
Inovasi tersebut dirangkum ke dalam empat gaya kunci yang diberi tajuk Deviate, Velocity,
Liberate, dan Eternity. Keempatnya dibekali dengan teknologi cutting-edge-supercritical
foam, NITRO. Laboratorium dan mekanis PUMA sangat memerhatikan kebutuhan para
pelari, hingga ke hal mendetail. Seperti pada bagian alas dengan bahan yang dibuat
khusus dan fleksibel.

(Sumber: BMP EKMA4569 Edisi 1 / halaman 2.16 – 2.21)


2. Berdasarkan kasus di atas, jelaskan dasar segmentasi pasar Puma Running dengan
mengidentifikasi siapa yang membeli (berdasar aspek demografi, gaya hidup) dan mengapa
mereka membeli (berdasar aspek manfaat yang diinginkan)!
Jawaban:
Dasar segmentasi pasar PUMA Running, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Siapa yang membeli
Siapa yang membeli tidak lain merupakan deskripsi demografi seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Selain faktor demografi (umur, pekerjaan, dan lain-lain), faktor lain
adalah kelas sosial ekonomi, pengguna setia, kepribadian, karakter, dan gaya hidup.

Berdasarkan kasus diatas diketahui PUMA Running mengembangkan teknologi baru


untuk menciptakan pengalaman lari yang lebih mudah bagi target konsumen mereka.
Upaya ini dilakukan perusahaan untuk menjaga eksistensi yang telah dibangun sejak 75
tahun silam. Tonggak legasi ini pun diturunkan kepada para ikon pemecah rekor dunia,
mulai dari pelari asal Etiopia Abebe Bikila, pelari asal Amerika Serikat Bill Rogers, pelari
Jerman Sabrina Mockenhaupt, hingga sprinter asal Jamaika Usain Bolt. PUMA Running
juga menyediakan desain khusus dari empat gaya tersebut untuk pelari perempuan.
PUMA percaya, perempuan akan menjadi masa depan di olahraga lari. Untuk itu pula,
PUMA telah menggandeng banyak ikon pelari perempuan, seperti Molly Seidel, Gesa
Krouse, Aisha Praught Leer, Fiona O’Keefe, dan Taylor Werner demi menggaet target
segmen perempuan. Dapat disimpulkan bahwa PUMA Running menargetkan produknya
untuk semua kalangan, dimana dapat digunakan pada usia-usia produktif untuk kegiatan
olahraga ataupun semua usia sebagai pengguna setia, kepribadian, karakter, dan gaya
hidup.

b. Mengapa mereka membeli


Pelanggan membeli produk/jasa karena mereka menginginkan manfaat yang ada pada
produk tersebut. Produk/jasa tersebut merupakan solusi (jalan keluar) bagi masalah
mereka. Jadi, selama produk memenuhi manfaat yang diinginkan, pelanggan tidak akan
beralih ke mana-mana. Tetapi apabila dijumpai produk/jasa yang lebih baik, lebih murah,
lebih cepat, dan lebih menyenangkan, serta-merta pelanggan akan beralih ke pesaing.
Manfaat dibedakan menjadi: manfaat standar, manfaat perusahaan, dan manfaat
diferensial. Manfaat standar adalah manfaat yang ada pada produk, tetapi tidak bersifat
unik. Produk Perusahaan mungkin menyediakan manfaat yang sama dengan produk yang
lain. Manfaat perusahaan adalah manfaat yang disediakan perusahaan sehubungan
dengan produk yang dijual. Contohnya layanan pelanggan. Manfaat diferensial adalah
manfaat yang hanya dimiliki produk Perusahaan. Manfaat ini memberi keuntungan
kompetitif bagi produk Perusahaan. Manfaat inilah yang seharusnya dieksploitasi,
dikembangkan, dan diidentifikasi untuk memenangkan persaingan.

Berdasarkan kasus diatas diketahui untuk membangun masa depan bisnisnya, PUMA
telah melakukan beragam penelitian dan pengujian dan berhasil menciptakan inovasi
baru. Inovasi tersebut dirangkum ke dalam empat gaya kunci yang diberi tajuk Deviate,
Velocity, Liberate, dan Eternity. Keempatnya dibekali dengan teknologi cutting-edge-
supercritical foam, NITRO. Laboratorium dan mekanis PUMA sangat memerhatikan
kebutuhan para pelari, hingga ke hal mendetail. Seperti pada bagian alas dengan bahan
yang dibuat khusus dan fleksibel. Dapat disimpulkan bahwa PUMA Running melakukan
banyak cara untuk menjaga dan memperpanjang daur hidup produk mereka. Salah satu
cara adalah melakukan diversifikasi atau meremajakan produk yang sudah ada dengan
meningkatkan manfaat yang diterima oleh pelanggannya.

(Sumber: BMP EKMA4569 Edisi 1 / halaman 2.30)

Anda mungkin juga menyukai