Anda di halaman 1dari 5

Lampiran III Surat Wakil Rektor Bidang Akademik

Nomor : 33953 /UN31.WR.1/PK.02.03/2020


Tanggal : 2 September 2020

SOAL
TUGAS MATA KULIAH (TMK) 3
UNIVERSITAS TERBUKA

Program Studi : Manajemen


Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA 4263
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Penulis : Dra. Maivalinda, MM Institusi : Universitas Dharma Andalas
Nama Penelaah : Ami Pujiwati, SE, MSi Institusi : Universitas Terbuka
Tahun Pengembangan : 2021
Status Pengembangan : Baru

Tangerang Selatan, 4 Sept 2021


Menyetujui,
Ketua Jurusan Manajemen Penelaah, Penulis,

Dr. Zainur Hidayah, S.Pi., M.M. Ami Pujiwati, SE, M.Si Dra. Maivalinda. MM
NIP 196903132005011001 NIP 197103192005012001 NIDN 1015056801
LEMBAR SOAL
TUGAS MATA KULIAH (TMK) 3
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen Sumber Soal
Kode/Nama MK : EKMA 4263 Kode MK &
Nomor KB
Penulis Soal/Institusi : Dra. Maivalinda, MM/Universitas Dharma Andalas No. Modul
Penelaah soal//institusi : Ami Pujiwati, SE, M.Si/ Universitas Terbuka 4263/5 1 dan 2
Tahun Penulisan : 2021
Butir Soal No. : 1,2, dan 3
Skor Maks. : 100

Capaian Pembelajaran:
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu:
Menjelaskan tentang variabel finansial dan variabel non finansial pada sebuah
perusahaan/organisasi dan metode pengukuran kinerja perusahaan/ organisasi terkait investor

Indikator:
Diberikan kasus tentang variabel kinerja finansial dan non finansial.

Soal:

Upaya PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) agar investor yang memiliki sahamnya bisa
meraih keuntungan tinggi dan jika dihitung berdasarkan metode Wealth Added Index (WAI)
masih memberikan angka yang positif adalah dengan menerapkan visi dan misi perusahaan
yang berujung pada shareholder value.
Visi BTN saat ini adalah menjadi bank KPR (Kredit Pemilikan Rumah) terbaik di Asia
Tenggara. Visi ini akan dicapai melalui empat fokus strategi jangka panjang. Pertama,
memperkuat budaya perusahaan. Kedua, menerapkan pertumbuhan yang berkualitas,
meningkatkan kualitas aset produktif, dan memperbaiki proses bisnis perkreditan.
Selain menerapkan visi-misi perusahaan, BTN juga menjaga kinerja bisnis dan keuangan
sesuai dengan target dan ekspektasi pasar. Lalu, secara maksimal menjaga kepercayaan
pemerintah dalam mendukung berbagai program yang telah diinisiasi, seperti penambahan
kuota KPR subsidi, penempatan dana dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, dan program
Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Nixon L.P. Napitupulu, Direktur Keuangan BTN, menjelaskan bahwa selaras dengan target
perusahaan, pihaknya berupaya secara maksimal untuk mencapai kinerja yang maksimal
sesuai dengan target keuangan yang telah dikomunikasikan. “Jika terdapat penyesuaian kinerja
bisnis dan keuangan, BTN secara intensif melaksanakan kegiatan komunikasi untuk
memastikan diskusi antara korporasi dan komunitas investasi terus berjalan seiring dengan
berbagai penyesuaian tersebut,” kata Nixon.
Bank ini juga meningkatkan penerapan risk, compliance, dan tata kelola sesuai dengan regulasi
untuk menjaga kepercayaan investor. Lalu, memastikan bahwa ke depan pertumbuhan bisnis
BTN masih terjaga, terutama karena bank ini fokus pada bisnis perumahan yang kebutuhannya
di Indonesia masih sangat besar, dan cukup tahan dengan berbagai kondisi ekonomi yang
menantang, seperti pada saat pandemi Covid-19 ini. “Hal-hal tersebut meningkatkan
kepercayaan investor untuk terus berinvestasi pada saham BTN dan secara bersamaan terus
meningkatkan value saham BTN,” Nixon menjelaskan.
Mengenai terobosan bisnis atau aksi korporat BTN yang berdampak signifikan terhadap
kinerja sahamnya di pasar modal, Nixon mengungkapkan, pada awal 2020 BTN menerapkan
standar akuntansi baru, PSAK 71, yang membutuhkan tambahan Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (CKPN) untuk memenuhi ketentuan baru tersebut.
Dengan metode modified retrospective, untuk pemenuhan laba digunakan laba ditahan yang
merupakan bagian dari modal. Untuk menutupi kebutuhan modal yang telah digunakan itu,
dilakukan penerbitan modal tier II, yaitu pinjaman subordinasi dan junior global bonds.
Dengan itu, modal BTN pun kembali cukup untuk terus mendukung ekspansi kredit sejalan
dengan target bisnisnya.
Tentang investasi yang dilakukan dalam lima tahun terakhir, Nixon menjelaskan, “Salah satu
investasi yang direncanakan BTN adalah dalam rangka mendukung program Tapera. Lalu,
BTN berencana mengakuisisi perusahaan manajer investasi untuk dapat mendukung
pemupukan dana Tapera.” Saat ini, prosesnya dalam tahap Perjanjian Jual-Beli Saham
Bersyarat untuk mengakuisisi 30% saham PNM Investment Management. Dampak akuisisi ini
untuk BTN adalah penambahan fee-based income dari potensi bisnis manajemen investasi
serta peluang meningkatkan portofolio bisnis.
“BTN juga harus cerdas dalam membidik pasar yang terus berkembang dengan
inovasi marketing yang memikat target pasar,” ucap Nixon tandas. Dengan terus fokus di
perumahan yang pasarnya masih luas dan terus bertambah, pemegang saham BTN pun dapat
memercayai bahwa value dari investasi mereka akan terus meningkat. (*) 

Sumber: https://swa.co.id/business-champions/companies/swa100/btn-terapkan-visi-misi-yang-
berujung-pada-shareholder-value

Berdasarkan artikel di atas, saudara diminta untuk:

1. Menjelaskan pengukuran kinerja organisasi/perusahaan dengan metode apa yang


digunakan PT.BTN terkait investor?

2. Menganalisis apa saja variabel finansial dalam keputusan investasi yang terdapat di PT.
BTN.

3. Pihak yang paling berkepentingan dengan hasil hasil finansial perusahaan adalah
investor, sementara kinerja finansial merupakan unsur paling penting dari hasil kinerja
perusahaan yang harus dikelola terkait kepentingan investor. Di lain pihak variabel
kinerja non finansial menjadi perhatian dari pelanggan, masyarakat dan pemerintah.
Dalam menetapkan keputusan investasi terdapat beberapa variabel finansial dan non
finansial. Jelaskan variabel variabel yang dimaksud.
Jawaban

1. Metode yang dilakukan oleh PT BTN dalam pengukuran kinerja perusahaan yaitu
metode modified retrospective untuk pemenuhan laba digunakan laba ditahan adalah
bagian dari modal. Guna menutupi kebutuhan modal yang telah digunakan itu,
dilakukan penerbitan modal tier II, yakni pinjaman subordinasi dan junior global
bonds. Maka dari itu,modal BTN pun kembali cukup untuk terus mendukung ekspansi
kredit sejalan dengan target bisnisnya.
Modified retrospective approach, menggunakan suku bunga pinjaman incremental
penyewa pada tanggal penerapan awal, dengan menggunakan pendekatan ini juga
terdapat 2 variant metode, yaitu:
a. Mengakui dampak kumulatif awal penerapan Pernyataan sebagai penyesuaian pada
saldo laba pada tanggal penerapan awal . Penyewa tidak menyajikan Kembali
informasi komparatif
b. Menghitung sisa kontrak pada penerapan awal.

Kemudian, upaya yang dilakukan PT BTN agar capaian kinerja nya maksimal yaitu :
a. Dengan cara meningkatkan penerapan risk, compliance, dan tata kelola sesuai
dengan regulasi guna menjaga kepercayaan investor.
b. Melakukan kegiatan komunikasi guna memastikan diskusi antara korporasi dan
komunitas investasi terus berjalan seiring dengan berbagai penyesuaian tersebut.

2. Variabel kinerja finansial yang terdapat pada PT BTN difokuskan kepada investor.
Investor merupakan pihak yang paling berkepentingan dari hasil finansial perusahaan.
Pada umumnya investor mengharapkan:
a. Return, merupakan pengembalian modal dalam bentuk capital gain
b.. Reward, merupakan deviden yang dibagikan kepada investor setiap tahun
c.. Figure, merupakan data yang dibutuhkan guna melakukan kajian terhadap prospek
masa depan dan resiko asset yang dimiliki
d. Faith, merupakan kayakinan pada tim manajemen guna memenuhi janji yang
diberikan.
Pada dasarnya mengelola kepuasan investor merupakan suatu hal yang sangat penting,
karena investor sering dianggap sebagai stakeholder terpenting. Menciptakan
shareholder value adalah prinsip utama dalam menciptakan economic health, yang
seringkali berlawanan dengan sudut pandang stakeholder lainnya.
3. Variabel kinerja keluaran organisasi meliputi variabel kinerja finansial dan non
finansial. Keluaran kinerja finansial adalah fokus perhatian investor, karyawan,
masyarakat, pesaing, dan pemerintah. Variabel kinerja finansial sering menjadi satu-
satunya fokus perhatian banyak perusahaan di dunia untuk dikelola karena tingkat
kepentingannya. Bahkan variabel kinerja finansial sebagai satu-satunya ukuran kinerja
keluaran organisasi. Pihak yang paling berkepentingan dengan hasil-hasil finansial
perusahaan adalah investor. Investor umumnya mengharapkan return, reward, figure,
dan filth. Sedangkan variabel kinerja non finansial biasanya menjadi perhatian
pelanggan, masyarakat,dan pemerintah. Pengelolaan variable kinerja financial dan non
financial adalah untuk memenuhi kebutuhan stakeholder yang berbeda- beda.
Pengukuran kinerja organisasi atau perusahaan yang berkaitan dengan investor pada
umumnya menggunakan metode EBITDA, EVA, FCF, SVA, dan CFROI.
Terdapat 9 (Sembilan) variable kinerja finansial dan non finansial yang penting dalam
keputusan investasi: 1) Pendapatan, 2) Arus kas, 3) Biaya, 4) Pengeluaran modal, 5)
Penelitian dan pengembangan, 6) Kinerja pada sector tertentu, 7) Pernyataan tujuan
yang strategis, 8) Pengembangan produk baru, dan 9) Pangsa pasar

Sumber :
BMP Manajemen Kinerja/EKMA4263/Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai