Jawaban:
Menurut Tichy & Devanna (1986) mendeskripsikan tiga langkah untuk pengembangan
organisasi:
a. Mengakui Kebutuhan Perubahan Perubahan adalah unsur penting bagi kegiatan bisnis
ataupun strategi organisasi karena perubahan dipercaya mampu membebaskan organisasi dari
kegersangan strategi-strategi drift. Maka dari itu, perubahan demi perubahan terus dilakukan
walau Sebagian kalangan, terutama karyawan seting tidak menganggap bahwa perubahan ini
perlu. Yang artinya, pemimpin transformasional perlu menjadikan perubahan sebagai
kebutuhan bukan hanya bagi dirinya namun kebutuhan organisasi secara keseluruhan
termasuk karyawan.
b. Menciptakan Visi Baru. Pemimpin transformasional menekankan kemungkinan baru dan
mempromosikan sebuah visi masa depan. Perubahan transformasional akan berhasil dengan
baik apabila pemimpin oerubahan mamou membuat karyawan tidak puas dengan kondisi
berjalan (status quo) dan mengeluarkan mereka dari zona kenyamanan. Menurut bahasa yang
sederhana, pimpinanan perubahan harus mampu menunjukkan status baru. Dengan visi yang
baru, berarti apa yang ingin dicapai oleh perusahaan tidak hanya capaian tujuan jangka
pendek namun capaian jangka panjang yang kadang-kadang tidak dipungkiri sulit untuk
dilaksanakan. Lebih dari itu, visi baru akan lebih bermakna apabila proses penyusunannya
juga melibatkan karyawan sehingga mereka merasa memiliki dan menjadi bagian dari visi
tersebut, sehingga dengan suka rela mereka akan mendedikasikan dirinya untuk mencapai
tujuan bersama sesuai dengan visi baru yang telah disepakati.
c. Institusionalisasi Perubahan. Ketika perubahan telah menajdi kebutuhan setiap individu di
dalam perusahaan dan visi baru telah ditetapkan, tahapan berikutnya yaitu bagaimana
melembagakan atau menjadikan perubahan sebagai bagian integral dari kehidupan organisasi.
Hal ini dapat diartikan bahwa kesadaran karyawan akan perlunya perubahan harus
terinternalisasi ke dalam diri masing-masing karyawan dan tersistem ke dalam kehidupan
organisasi.
Jawaban:
1) Karisma : memberi visi misi, menanamkan rasa bangga, mendaatkan rasa hormat dan
kepercayaan dari bawahan
2) Inspirasi : mengkomunikasikan ekspektasi tinggi, menggunakan simbol-simbol untuk
memfokuskan upaya, mengekspresikan tujuan penting dengan cara yang sederhana
3) Simulasi intelektual : menghargai kecerdasan, rasionalitas, dan pemecahan masalah secara
hati-hati
4) Konsiderasi yang bersifat individual : memberikan perhatian secara personal,
memperlakukan karyawan secara individual , melatih dan memberi bimbingan.
Jawaban:
Kebijakan serta program yang dibuat oleh Susi dinilai efektif dan bukan hanya gertakan semata.
Selain memberikan efek jera bagi pelaku, hal itu juga membuat masyarakat dunia patuh dengan
aturan yang telah ditetapkan oleh Susi dibidang kelautan dan perikanan seperti pengeboman
kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Dengan gaya kepemimpinan
transformasionalnya yang cenderung tegas dan bersifat sebagai penggerak membuatnya berhasil
memperoleh penghargaan yang belum pernah diraih oleh pemimpin sebelumnya.
Sumber: