NIM : 043658508
Mata Kuliah : Manajemen Perubahan
UPBJJ : Samarinda
DISKUSI 4
A. Diskusikan mengenai apa itu kepemimpinan transformasional yang membuat pemimpin melakukan adaptasi
eksternal. Jelaskan juga tahapan kepemimpinan transformasional yang mendasarkan pada pengakuan kebutuhan
perubahan, berorientasi pada penciptaan visi baru, dan berfokus pada pelembagaan perubahan, jelaskan!
B. Kemudian berikan penjelasan tentang karakteristik pemimpin tranformasional!
C. Berikan juga contoh dari penerapan kepemimpinan transformasional pada organisasi/perusahaan yang Anda
ketahui atau pada organisasi tempat Anda bekerja!
Jawab :
Konsep Kepemimpinan transformasional pertama kali dikembangkan oleh Burns pada tahun 1978. Dalam hal ini
Burns membedakan dua konsep kepemimpinan - transaksional dan kepemimpinan transformasional, dimana :
- Kepemimpinan transaksional adalah tipikal kepemimpinan yang lebih menekan pada transaksi interpersonal
antara pimpinan dan karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran (exchange). Ketidakseimbangan karyawan
memperoleh segera (immediate) dan nyata (tangible) apabila memenuhi perintah pemimpin Locke et al (1991).
Menurut Burns (1978), pemimpin transaksional memotivasi bawahannya melalui pemberian ketidakseimbangan
kontijen (contingent reward) dan manajemen perkecualian (management by exception).
- Kepemimpinan transformasional adalah seseorang yang memiliki kharisma yang mampu melakukan stimulasi
intelektual para bawahannya sehingga bawahan mampu menggunakan cara baru dalam menghadapi masalah-
masalah organisasi. Karakteristik kepemimpinan transformasional ditunjukkan melalui tiga faktor perilaku :
konsiderasi individu, stimulasi intelektual serta karisma (Bass, 1990)
A. Menurut Tichy & Devanna (1990) terdapat tiga tahapan yang secara berurutan seharusnya
dilakukan oleh seorang pemimpin transformasional yaitu :
1. Mengakui Kebutuhan Perubahan
Perubahan merupakan bagian penting dari strategi bisnis dan organisasi karena diyakini bahwa perubahan
dapat mengangkat organisasi dari kekeringan strategi (Johnson, 1988). Artinya, pemimpin perubahan tidak
hanya harus melakukan perubahan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kebutuhan seluruh organisasi,
termasuk karyawan. Pemimpin perubahan harus memiliki cara pandang baru yaitu paradigma, asumsi dan
nilai baru, untuk dapat melihat perusahaan yang dipimpinnya secara berbeda, sehingga perusahaan dapat
keluar dari rutinitas, tidak hanya untuk menyelesaikan masalah yang ada, tetapi juga mampu. untuk
membawa mereka tentang perubahan masa depan. Manajer perubahan juga harus memahami seluk beluk
perubahan strategis. Mereka harus bertanggung jawab atas desain dan implementasi rencana ini.
2. Menciptakan Visi Baru
Dengan visi baru, berarti perusahaan tidak hanya ingin mencapai tujuan jangka pendek, tetapi juga
kesuksesan jangka panjang yang terkadang sulit dicapai. Pemimpin perubahan harus memiliki tingkat
kepercayaan diri dan antusiasme yang tinggi terhadap visi baru. Visi baru lebih bermakna ketika karyawan
juga terlibat dalam proses perencanaan, sehingga mereka mengetahui dirinya sendiri dan menjadi bagian
dari visi tersebut, merasakan komitmen sukarela untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan visi baru
yang telah disepakati.
3. Institusionalisasi perubahan
Ketika perubahan telah menjadi kebutuhan bagi setiap orang dalam organisasi dan visi baru telah dibuat,
maka langkah selanjutnya adalah melembagakan perubahan atau menjadikannya sebagai bagian integral
dari kehidupan organisasi. Hal ini dapat diartikan bahwa kesadaran pegawai akan perlunya perubahan harus
dibangun dalam diri setiap pegawai dan disistematisasikan dalam kehidupan organisasi.