Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial

UPBJJ : Samarinda

DISKUSI 4
1. Apa yang dimaksud dengan model regresi ? dan bagaimana model regresi yang ideal?
2. Bagaimana cara mengatasi masalaah autokorelasi?
Jawab :

1. Model merupakan perwujudan dari suatu abstraksi berbagai aspek realita atau yang terjadi dalam dunia nyata,
yang dibuat untuk satu atau berbagai tujuan (Sugiyanto, 2009). Model ekonomi merupakan penyederhanaan
fenomena yang ada di dunia nyata, biasanya dapat diwujudkan dalam bentuk hubungan-hubungan, diagram,
maupun persamaan.
Model regresi yang ideal :
Metoda kuadrat terkecil atau OLS adalah proses matematis untuk menentukan intersep dan slop garis yang
paling tepat yang menghasilkan jumlah kuadrat deviasi (atau simpangan) yang minimum.

2. Otokorelasi merupakan suatu keadaan dimana variabel pengganggu (error term) pada periode tertentu
berkolerasi dengan variabel pengganggu pada periode lain sehingga sehingga variabel gangguan tidak acak
(Sugiyanto, 2009).
Otokorelasi (atau dikenal juga sebagai korelai serial) hanya muncul dalam data runtut waktu dan ditandai oleh
pola kesalahan yang beruntun, yakni, bila besarnya kesalahan kian besar atau kecil atau menunjukkan pola siklus
atau lainnya karena observasi-observasi X disusun secara kronologis, pola ini menunjukkan bahwa beberapa
variabel lain berubah secara sistematis dan mempengaruhi variabel dependen. Otokorelasi dapat terjadi karena
beberapa sebab berikut :
- Kesalahan menentukan model
- Penggunaan lag pada model
- Tidak dimasukkannya variabel penting. Otokorelasi berakibat pada parameter yang diestimasi menjadi bias
dan variannya tidak minimum
Uji Durbin watson adalah uji autokorelasi yang menilai adanya autokorelasi pada residual. Uji ini dilakukan
dengan asumsi atau syarat antara lain :
- Model regresi harus menyertakan konstanta
- Autokorelasi harus diasumsikan sebagai autokorelasi first order
- Variabel dependen bukan merupakan variabel Lag
Uji Durbin – Watson dengan kriteria pengambilan keputusan :
- Mencari nilai dl dan du dari t-tabel berdasarkan jumlah sampel penelitian
- Membuat grafik untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki masalah autokorelasi
- Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi menggunakan kriteria DW tabel dengan tingkat
signifikansi 5% yaitu sebagai berikut :
Nilai D-W di bawah -2 artinya terdapat autokorelasi positif
Nilai D-W di antara -2 sampai +2 artinya tidak ada autokorelasi
Nilai D-W di atas +2 artinya terdapat autokorelasi negative
H0 = Tidak ada autokorelasi (𝝆=0) H1 = Ada autokorelasi (𝝆≠0)
- Jika nilai DW (Durbin Watson) diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4 - du), maka koefisien
autokorelasi sama dengan nol artinya tidak ada autokorelasi
- Jika nilai DW lebih rendah dari batas bawah lower bound (dL), maka koefisien autokorelasi lebih besar
dari nol artinya ada autokorelasi positif
- Jika nilai DW lebih besar daripada (4 - dL) dan lebih kecil dari 4, maka koefisien autokorelasi lebih kecil
dari nol, artinya autokorelasi negative
- Jika nilai DW terletak diantara batas atas (dU) dan batas bawah (dL) atau DW terletak diantara ( 4 -dU)
dan (4- dL), maka keputusannya tidak dapat disimpulkan
Demikian penyampaian diskusi saya pada sesi ini. Mohon saran serta bimbingannya. Atas perhatiannya, saya
ucapkan terima kasih.

Sumber :
- Lincolin Arsyad. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka, 2022. BMP EKMA4312/3SKS/ Ekonomi Manajerial/ Edisi
3/ Modul 4 – Analisis Regresi Terapan Dalam Bisnis

Anda mungkin juga menyukai