Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TENTANG KEPEMIMPINAN BERWIRAUSAHA


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah”Kewirausahaan Dan
Inovasi Bisnis”
Dengan Dosen pengampu : Tajudin S.E., M.M

Di susun oleh : Kelompok 3

Sulistia Anggraeni : (61201230027)


Maesaroh : (61201230028)
Dela Sri Hayanti : (61201230004)
Zahara Assa’di : (61201230021)
Rifki Maulana : (61201230077)
Husen Maulana : (61201230080)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (FEB)
UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
TAHUN 2024/2025

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikanrahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah
yang berjudul “Kepemimpinan Dalam Organisasi”. Dari makalah ini semoga dapat
memberikan informasi kepada kita semua betapa pentingnya pemimpin dalam sebuah
organisasi.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Ibu Adelia Riana Dewi
selakudosen mata kuliah yang bersangkutan, dan semua pihak yang telah membantu
sehingga kamidapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami menyadari atas kekurangan
kemampuan kamidalam pembuatan makalah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan
besar bagi kamiapabila mendapatkan kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini
selanjutnya akanlebih baik dan sempurna serta komprehensif.
Demikian akhir kata dari kami, semoga makalah ilmiah ini bermanfaat bagi semua
pihak dan pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga dapat
membukawawasan ilmu budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa yang
akan datang.Denpasar, Agustus 2017Tim Penulis

Serang,28 maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A.Latar belakang ........................................................................................... 1
B.Rumusan masalah ...................................................................................... 1
C.Tujuan penulisan ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2
A.Pengertian kepemimpinan dan kewirausahaan ........................................... 2
B.Kepemimpinan dalam kewirausahaan ........................................................ 4
C.Sifat kepemimpinan wirausaha ................................................................. 5
D.Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan 5 ............................................ 9
E.Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dalam kewirausahaan ..................... 10
I.Kepemimpinan yang melayani .................................................................... 11
II.Kepemimpinan Sejati ................................................................................ 14
III.Kepemimpinan Dan Kearifan Lokal ......................................................... 16
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 17
A.Kesimpulan ............................................................................................... 17
B.Saran ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 18

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah
pencapaiansuatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan
orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.
Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para
karyawannya dengan baik. Seorang pemimpindikatakan berhasil jika percaya pada
pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yangmeningkat dan keberhasilan
yang berkesinambungan dari perusahaan. Memimpin tidaklahsama dengan
mengelola (manage). Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu
prosesmembelai bisnis baru, mengorganisasikan sumberdaya-sumberdaya seperti;
sumberdayamanusia (tenga kerja), sumberdaya alam (bahan baku) yang diperlukan
untuk kegiatan pemberian nilai tambah ekonomis (Economic Value Addded) yang
akan menghasilkan produk, baik barang maupun jasa dengan mempertimbangkan
risiko yang terkait dan balas jasa yang akan diterima dari aktivitas penjualan produk
barang maupun jasa.
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah
pencapaiansuatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan
orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.
Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin memimpin para karyawannya
dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan
yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dankeberhasilan yang
berkesinambungan dari perusahaan. Para wirausaha memiliki gayakepemimpinan
yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendirisesuai
dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.
B. B.Rumusan Masalah
1.Apa itu pengertian kepemimpinan dan kewirausahaan
2.Bagaimana yang dimasksud dengan kepemimpinan dalam kewirausahaan
3.Bagaimana sifat kepemimpinan wirausaha
C. C.Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui pengertian dari kepemimpinan dan kewiraussahaan
2.Untuk mengetahui kepemimpinan dalam kewirausahaan
3.Untuk mengetahui sifat kepemimpinan wirausaha

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Kepemimpina Dan Kewirausahaan


1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah
pencapaian suatutujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan
orang lain bertindak dengancara tertentu atau mengikuti arah tertentu.
Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpinyang berhasil memimpin para
karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada
pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkatdan keberhasilan
yang berkesinambungan dari perusahaan. Memimpin tidaklah sama
denganmengelola (manage). Walaupun beberapa wiraswastawan adalah seorang
pemimpin dan beberapa pemimpin adalah wiraswastawan, memimpin dan
mengelola bukanlah merupakanaktivitas yang identik. Kepemimpian adalah bagian
dari manajemen. Pengelolaan(management) adalah bidang yang lebih luas
dibandingkan memimpin dan dipusatkan padamasalah perilaku maupun non
perilaku. Kepemimpinan terutama ditetapkan pada isu perilaku. Rumusan Batasan
atau pengertian tentang Kepemimpinan dimaknai oleh beberapatokoh sebagaimana
dipaparkan dibawah ini:
a. a.Sarwo P: Kepemimpinan adalah: tingkah laku untuk mempengaruhi orang
lain agar mereka dapat memberikan kerjasama dalam pencapaian suatu
tujuan yang menurut pertimbangan mereka perlu dan bermanfaat.
b. b.George R. Terry: Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi
orang untuk bekerjasama secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama.
c. c.Prajudi atmosudirjo: Pemimpin adalah orang yang mempengaruhi orang
lain, agar orang ini mau menjalankan yang dikehendakinya
d. .d.Sarwono Prawirodiharjo: Pemimpin adalah orang yang berhasil
mempengaruhi pada bawahannya perasaan ikut serta dan ikut
bertanggungjawab terhadap pekerjaan yangsedang diselenggarakan di
bawah pimpinannya.
Berdasarkan beberapa definisi diatas maka ada 3 variabel utama yang tercakup
dalamkepemimpinan
a. a.Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut.
Seorangwirausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin
karyawannya atau pembantu- pembantu yang mau bekerjasama dengan dia
untuk memajukan perusahaan. Jadiwirausaha harus pandai merangkul dan
melibatkan para karyawan dalam segalaaktifitas perusahaan. Untuk

2
melibatkan para karyawan ini pemimpin harusmenggunakan berbagai cara
misalnya member hadiah, member nasihat, member imbalan yang cukup
kepada karyawan dan sebagainya.
b. b.Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan. Para wirausaha
mempunyai otoritasuntuk memberikan sebagian kekuasaan kepada
karyawan atau seorang karyawandiangkat menjadi pemimpin pada bagian-
bagian tertentu. Dalam hal ini seorangwirausaha telah membagikan
kekuasaannya kepada karyawan lain untuk bertindak atas nama dia.
Selanjutnya segala macam informasi sebagai hasil dari pengawasandan
pelaksanaan pekerjaan dapat dimonitor oleh pimpinan.
c. c.Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka
mengarahkan para bawahan. Seorang wirausaha tidak hanya mengatakan
apa yang harus dikerjakan olehkaryawan tetapi juga harus mampu
memimpin karyawan untuk berperilaku dan bertindak untuk memajukan
perusahaan. Seorang wirausaha juga harus dapatmemberi contoh yang baik
bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yangdiperintahkan.
2.Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa perancis, yaitu perantara,
beberapa pengertian kewirausahaan yaitu:
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikandasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat, proses dan hasil
bisnis(ahmad sanusi,2008)
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi
dalammemecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan.(zimmerer,2008)
Kewirausahaan adalah semangat, sikap perilaku, dan kemampuan seseorang
dalammenanggani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan,serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efesiendalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar. (keputusan menteri koperasi dan
pembinaan pengusaha kecil nomor 961/KEP/M/X/1995).
Jadi kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif ,
kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja, dalam berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatandalam usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang
memiliki jiwa dan sikap kewirausahan selalutidak puas dengan apa yang dicapainya
yang lebih besar. (keputusan menteri koperasi dan pembinaan pengusaha kecil
nomor 961/KEP/M/X/1995).Jadi kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa
yang selalu aktif , kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja, dalam berusaha
dalam rangka meningkatkan pendapatandalam usahanya atau kiprahnya. Seseorang

3
yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahan selalutidak puas dengan apa yang
dicapainya.
Dibawah ini dikutip beberapa definisi kewirausahaan yang diberikan oleh penulis
yangkompeten:
a. a.New and assuning the risks and rewards. (Kewirausahaan adalah proses
menciptakansesuatu yang baru dengan risiko dan manfaat).
b. b.Stephen P Robbins dan Mary Coulter (2002) Entrepreneurship is the
process wherebyan individual or a group of individuals uses organized
efforts and means to pursueopportumities to create value and grow by
fulfilling wants and needs throughinnovation and eniquenees, on matter
what resources are currently controlled. (Kewirausahaan adalah proses
dimana seorang individu atau kelompok individumenggunakan upaya
terorganisir dan sarana untuk mengejar peluang untuk menciptakan nilai dan
tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melaluiinovasi dan
keunikan, tentang masalah sumber daya apa yang saat ini dikendalikan).
c. c.Gareth R. Jones dan Jennifer M. George (2003) Entrepreneurship is the
mobilizationof resources to take advantage of an apportinity to provide
customers with new or improved goods and services. (Kewirausahaan
adalah mobilisasi sumber daya untuk memanfaatkan kesempatan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan barang dan jasa baru).d.Stephen
Spinelli (2003) Entrepreneurship is a way of thingking, reasoning, and
actingthat is oppornnity obsessed, holistie in approach, and leadership
balanced.(Kewirausahaan adalah cara berpikir, penalaran dan terobsesi
peluang, holistik dalam pendekatan, dan kepemimpinan seimbang
B.Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah
pencapaiansuatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan
orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.
Wirausahawan yang berhasil merupakan age). Walaupun beberapa wirasahawan
adalah seorang pemimpin dan beberapa pemimpin adalah wirausahawan,
memimpin danmengelola bukanlah merupakan aktifitas yang identik.
Kepemimpinan adalah bagian darimanajemen. Pengelolaan (manage) adalah
bidang yang lebih luas dibandingkan memimpindan dipusatkan pada masalah
perilaku maupun non perilaku. Kepemimpinan terutamaditekabkan pada isu
perilaku.
Sikap-sikap pemimpin yang sukses dalam berwirausaha :
1. (purposeful) – MEMILIKI TUJUAN YANG JELAS UNTUK DICAPAI :
tujuanyang sesungguhnya.
2. (responsible) - TANGGUNG JAWAB : kehandalan yang sejati.
3. (integrity) – INTEGRITAS : nilai sejati

4
4. (Nonconformity) – KETIDAKCOCOKAN : kreativitas yang
sesungguhnya.
5. (Coureques) – KEBERANIAN : kekuatan yang sejati.
6. (Intuitive) – INTUITIF : keputusan yang sesungguhnya.
7. (Ptience) – KESABARAN : hubungan yang sesungguhnya.
8. (Listen) – MENDENGARKAN : pasar yang sesungguhnya.
9. (Enthusiasm) – ANTUSIASME : komunikasi yang sesungguhnya.
10. (Service) – LAYANAN : tindakan yang sesungguhnya.
Mengapa kepemimpinan penting dalam berwirausaha :
 -Agar dalam pelaksanaan berwirausaha dapat terorganisir dengan baik
 -Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat memimpin dan
bertanggung jawab dalam mengurus dan mengelola suatu usaha
 -Pemimpin adalah jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat
pentingdan vital dalam kewirausahaan seperti pengambil keputusan,
penanggung jawabtindakan yang dilakukan oleh setiap bawahannya,
memberikan wewenang danlain-lain.
 -Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin, maka akan
terjadikekacauan dan kerancuan dalam pemabagian tuga-tugas yang
mengakibatkankebangkrutan
 -Pemimpin merupakan salah satu syarat utama dalam berwirausaha

C. Sifat Kepemimpinan Wirausaha


Keterampilan lain yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin wirausaha
adalahdengan mengelola sifat-sifat kepemimpinannya secara konsensten dan
membudaya.Ada sejumlah sifat yang semestinya dilakukan oleh seorang
wirausahawan agar sukses dan mengembangkan usahanya. Sifat-sifat tersebut
antara lain:
Disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif, mandiri, serta realistis,
darisifat-sifat itu yang melekat pada yang dimilikinya menjadi kunci sukses dalam
berwiraswastayang muntlak harus dimiliki oleh seorang wirausahawan:
1. 1.Disiplin wirausahawan harus memiliki ketetapan komitmen terhadap
tugas dan pekerjaan secara menyeluruh antara lain tepat waktu,
peningkatan kualitas pekerjaan, dan system kerja.
2. 2.Komitmen yang tinggi harus disadari bahwa komitmen adalah
kesepakatanmengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendirimaupun orang lai. Agar wujud komitmen yang
tinggi tersebut dapat dimiliki olehwirausahawan , maka harus:
a. a.Mengerti akan tujuan wirausaha
b. b.Memiliki mmotivasi tinggi untuk mencapai tujuan wirausaha

5
c. c.Berkemauan keras untuk menyelesaikan tugasd.Bekerja dan berusaha
dengan teliti, cermat didalam berwirausahae.Tidak suka menunda-nunda
tugas dan pekerjaanf.Percaya diri dalam menghadapi tugas dan
pekerjaang.Selalu rajin, tekun,, ulet, dan tabah dalam
berwirausahah.Mampu mendayagunakan waktu sebaik-baiknya didalam
berwirausaha
d. 3.Jujur merupakan landasan moral wirausaha
e. 4.Kreatif dan inovatif wirausaha juga harus memiliki.
Karakter yang harus di miliki oleh seorang wirausaha pada jiwa kepemimpinan
wirausaha yaitu:
a. Keberanian untuk Bertindak (Dare to Act)
Keberanian seseorang dalam berwirausaha yang senantiasa dihadang oleh
risiko merupakan wujud dari keberanian menembus ketidakpastian usaha. Oleh
karena itu, wiraswasta membutuhkan perhitungan yang cermat, hati-hati, dan
bersifat antisipatif terhadap dengan segala kemungkinan timbulnya risiko.

b. Membangun tim yang baik (Good Team Leader)


Untuk mewujudkan komitmen perusahaan mutlak di perlukan kebersamaan
langkah semua karyawan yang di kendalikan oleh pemimpin perusahaan.
Kebersamaan karyawan dalam intern perusahaan ini mencerminkan keterlibatan
dan kontribusi tenaga dan pikiran seluruh karyawan dengan membentuk tim yang
baik sehingga target perusahaan dapat diwujudkan bersama.
c. Menjadi pendengar yang baik (Eager to Learning)
Berfikir dan berjiwa besar merupakan ahli dalam menciptakan gambar yang
positif, memandang kedepan, optimis baik dalam pikiran mereka sendiri maupun
orang lain. maka dari itu hendaklah pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
mau mendengarkan masukan-masukan yang di berikan karyawannya untuk
mencapai tujuan bersama.
d. Berani mengambil risiko
Kemauan untuk mengambil risiko menempatkan salah satu nilai utama
dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar
memulai atau berinisiatif. Seorang yang berani mengambil risiko adalah orang yang
selalu ingin jadi pemenang dengan cara yang baik.
e. Having Mentor
Kemampuan seorang pemimpin wirausaha dan karyawannya mungkin ada
batasnya dan kekurangan, oleh karena itu perlu untuk menggunakan mentor atau

6
orang yang akan membimbing dan membina untuk mengembangkan usaha baik
dalam bisang teknis, maupun menajemen usaha.
f. Pikiran yang terbuka (Open Mided)
Seorang wirausaha yang terbuka terhadap ide baru inilah merupakan
wirausaha yang inovatif dan kreatif yang di temukan di dalam jiwa kewiraushaan.
Pikiran yang luas dinamik dan kesediaan untuk pembaharuan, bisa lebih cepat
berkembang dalam lapangan industri, tidak lepas dari suatu latar belakang
pendidikan, dan pengalaman yang banyak.
g. Adanya kepercayan (Trusted)
Kepercayaan diri merupakan suatu penduan sikap dan keyakinan seseorang
dalam menghadapi tugas atau pekerjaan dalam praktik sikap dan kepercayaan ini
merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan
suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri memiliki
nilai keyakinan, optimisme, individualistis, dan ketidak ketergantungan. Seseorang
yang memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.
C. Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan
Berikut ini 10 prinsip dan pelaksanaan yang mengajarkan dan
menumbuhkan prinsip kegiatan yang akan mengembangkan atribut kepemimpinan
wirausaha kepada seluruh organisasi,yaitu sebagai berikut:
1. Purposeful (Mmemiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus,
memiliki keyakinan akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan
berdaya tahan, sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan
tuntutan tujuan apa pun.
2. Responsible
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang
teratur. Kebiasaan memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan
dilakukan merupakan hal bernilai. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya
pada diri orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur.
kebiasaan semacam ini akan mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan
pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggungjawab yang kita harapkan dari
orang lain.
3. Integritas (Nilai yang sejati)
Kualitas yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar
berdasarkan kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta

7
memahami apa yang benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya
berarti memilki integritas.
4. Nonconformity (Ketidakcocokan)
Konformis tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-
menerus memborbadir individu dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan
untuk mendaki dari tangga penerimaan untuk sukses, datang dari semua sisi, hanya
berbeda sedikit dari generasi ke genarasi.
5. Coureqeous (Keberanian)
Ketika keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri
sendiri dan mengikuti jalan yang dipercaya sebagai yang terbaik merupakan
kekuatan sejati yang berkembang secara alami.
6. Intuitive (Keputusan yang sebenarnya)
Keputusan yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa
depan dan keberhasilan. Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu
kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang
lain.
7. Patience (Kesabaran)
Sabar terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam
kepastian, hanya sedikit ruang untuk kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar
dalam membangun maupun mempertahankan hubungan.ketidak sabaran
merupakan pembalasan keadilan dari relasi dengan relasi konsumen.keyakinan
dalam apa yang anda kerjakan dan memiliki kepastian bahwa segala sesuatu terjadi
pada saat yang tepat dan ditempat yang tepat.
8. Listen (Mendengarkan)
Mendengarkan merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam
tiga area utama, namun jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu
area pertama berkaitan dengan siapa saja memiliki tanggung jawab besar untuk
mengajarkan. Area kedua adalah siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi
tanggungjawab seharusnya selalu memiliki kemauan untuk mendengarkan ide dan
pemikiran kolega –koleganya. Area ketiga berkaitan dengan mendengarkan
menggunakan suatu cara hingga meyadari pada kenyataan dipasaran.
9. Enthusiasm (Antusiasme)
Optimisme dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada
seseorang yang pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda
dengan yang lain. Namun, kita akan mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia

8
bergairah dalam apa yang mereka kerjakan dan keyakinan mereka menular kepada
yang lain.
10.Service (Layanan)
Layanan produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya
keberhasilan itu dapat bertahan. Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan
nilai melalui layanan yang maksimal melalui kesempatan /peluang.
D. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
Tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang
perilaku kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan
adalah :
Kekuatan dalam diri wirausahawan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan
dalam situasi kepemimpinan. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah
bahwa dia mem-bangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi.
Ingat bahwa Kepemimpinan Wirausaha adalah: menanamkan keyakinan untuk
berpikir, berperilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan pemikiran
menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan organisasi demi
pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua stakeholders yang terlibat.
Proses pengambilan keputusan diawali dengan identifikasi problem yang
dihadapi dan berakhir dengan evaluasi dari solusi-solusi yang diimplementasi.
Kelima macam langkah dalam pengambilan keputusan adalah:
1) Mengidentifikasi dan merumuskan problem yang dihadapi
2) Mengupayakan dan mengevaluasi solusi-solusi yang mungkin dapat
diterapkan
3) Memilih sebuah pemecahan (solusi) yang diinferensi
4) Menerapkan solusi tersebu
5) Mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai.
Langkah pertama berupa menemukan dan merumuskan problem yang
bersangkutan, merupakan suatu tahapan pengumpulan informasi, pemrosesan
informasi dan pertimbangan-pertimbangan. Setelah masalah selesai dirumuskan,
maka pada tahap berikutnya orang dapat merumuskan sebuah atau beberapa buah
solusi potensial. Pada tahap ini orang mengumpulkan lebih banyak informasi,
kemudian data dianalisis, dan pro serta kontra berbagai pilihan tindakan
diidentifikasi. Selanjutnya, pada langkah ketiga telah diambil sebuah keputusan,
guna memilih rangkaian tindakan tertentu. Bagaimana cara hal tersebut dilakukan
dan oleh siapa, perlu diselesaikan secara berhasil pada masing-masing situasi
problem.
Setelah mengetahui yang dipreferensi, maka perlu disusun rencana-rencana
kegiatan yang tepat dan kemudian mengimplementasi mereka secara lengkap.

9
Inilah tahapan dimana penentuan arah dipastikan dan dimulai rangkaian tindakan
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pemecahan masalah. Terakhir adalah
eveluasi, proses pengambilan keputusan tidaklah lengkap, sampai hasil-hasil
dievaluasi. Seandainya hasil-hasil yang diinginkan tidak dicapai, maka proses yang
bersangkutan harus diulangi, guna memungkinkan adanya tindakan-tindakan
korektif.
E.Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan
efektifitas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila
produktifitas naik dan semua tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut
sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan
kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut
sebagai pemimpin yang gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan
kepemimpinan dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:
1. Meningkatnya hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan oleh organisasi
(aspek ekonomis dan teknis)
2. Semakin rapinya sistem administrasi dan makin efektifnya manajemen yang
meliputi:
a. Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu yang makin ekonomis dan
efesien.
b. The right man in the right place, dengan pendelegasian wewenang yang
luas.
c. Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi
dari semua bagian.
d. Target dan sasaran yang ingin dicapai selalu terpenuhi sesuai dengan
ketentuan jadwal waktu.
e. Organisasi dengan cepat dan tepat dapat menyesuaikan diri pada tuntutan
perkembangan dan perubahan dari luar organisasi (masyarakat, situasi dan
kondisi sosial politik dan ekonomis)
3.Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang
human sifatnya, antara lain berupa:
a. a.Terdapat iklim psikis yang mantap, sehingga orang merasa aman dan
senang bekerja.
b. b.Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang
tinggi dalam organisasi.
c. c.Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja
yang tinggi.

10
d. Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.
e. e.Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
f. Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi
g. g.Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.
I. KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI
Merenungkan kembali arti makna kepemimpinan, sering diartikan
kepemimpinan adalah jabatan formal, yang menuntut untuk mendapat fasilitas dan
pelayanan dari konstituen yangseharusnya dilayani. Meskipun banyak di antara
pemimpin yang ketika dilantik mengatakan bahwa jabatan adalah sebuah amanah,
namun dalam kenyataannya sedikit sekali atau bisadikatakan hampir tidak ada
pemimpin yang sungguh-sungguh menerapkan kepemimpinandari hati, yaitu
kepemimpinan yang melayani.
A. Karakter Kepemimpinan Hati Yang Melayani Kepemimpianan yang
melayani dimulai dari dalam diri kita. Kepemimpinan menuntutsuatu
transformasi dari dalam hati dan perubahan karakter. Kepemimpinan yang
melayani dimulai dari dalam dan kemudian bergerak keluar untuk melayani
mereka yangdipimpinnya. Disinilah pentingnya karakter dan integritas
seorang pemimpin untukmenjadi pemimpin yang diterima oleh rakyat yang
dipimpinnya. Kembali kita saksikan betapa banyak pemimpin yang
mengaku wakil rakyat ataupun pejabat publik, justru tidakmemiliki
integritas sama sekali, karena apa yang diucapkan dan dijanjikan
ketikakampanye dalam pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika
sudah duduk nyamandi kursinya.Paling tidak menurut Ken Blanchard dan
kawan kawan, ada sejumlah ciri ciri dannilai yang muncul dari seorang
pemimpin yang memiliki hati yang melayani,yaitu tujuanutama seorang
pemimpin adalah melayani kepentingan mereka yang dipimpinnya.
B. Orientasinya adalah bukan untuk kepentingan diri pribadi maupun golongan
tapi justrukepentingan publik yang dipimpinnya.Seorang pemimpin
memiliki kerinduan untuk membangun dan mengembangkanmereka yang
dipimpinnya sehingga tumbuh banyak pemimpin dalam kelomponya. Halini
sejalan dengan buku yang ditulis oleh John Maxwell berjudul Developing
the LeadersAround You.
Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung dari kemampuannyauntuk
membangun orang orang di sekitarnya, karena keberhasilan sebuah
organisasisangat tergantung pada potensi sumber daya manusia dalam organisasi
tersebut. Jikasebuah organisasi atau masyarakat mempunyai banyak anggota
dengan kualitas pemimpin, organisasi atau bangsa tersebut akan berkembang dan
menjadi kuat.Pemimpin yang melayani memiliki kasih dan perhatian kepada
mereka yangdipimpinnya. Kasih itu mewujud dalam bentuk kepedulian akan
kebutuhan, kepentingan,impian da harapan dari mereka yang dipimpinnya.Seorang
pemimpin yang memiliki hati yang melayani adalah akuntabilitas (accountable ).

11
Istilah akuntabilitas adalah berarti penuh tanggung jawab dan dapatdiandalkan.
Artinya seluruh perkataan,pikiran dan tindakannya dapatdipertanggungjawabkan
kepada public atau kepada setiap anggota organisasinya.Pemimpin yang melayani
adalah pemimpin yang mau mendengar. Mau mendengarsetiap kebutuhan, impian,
dan harapan dari mereka yang dipimpin. Pemimpin yangmelayani adalah pemimpin
yang dapat mengendalikam ego dan kepentingan pribadinyamelebihi kepentingan
public atau mereka yang dipimpinnya. Mengendalikan ego berartidapat
mengendalikan diri ketika tekanan maupun tantangan yang dihadapi menjadi begitu
berat,selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri, dan tidak
mudahemosi.B. Metode KepemimpinanKepala Yang MelayaniSeorang pemimpin
tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tapi juga harus memiliki
serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpinyang efektif.
Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas sari aspek yang pertama yaitu karakter
dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pimpinan formal,
justrutidak efektif sama sekali karena tidak memiliki metode kepemimpinan yang
baik. Contohadalah para pemimpin yang diperlukan untuk mengelola mereka yang
dipimpinnya.
Tidak banyak pemimpin yang memiliki metode kepemimpinan ini. Karena halini
tidak pernah diajarkan di sekolah-sekolah formal. Keterampilan seperti ini
disebutdengan Softskill atau Personalskill. Dalam salah satu artikel di
economist.comada sebuahulasan berjudul Can Leadership Be Taught, dibahas
bahwa kepemimpinan (dalam hal inimetode kepemimpinan) dapat diajarkan
sehingga melengkapi mereka yang memilikikarakter kepemimpinan.
Ada 3 hal penting dalam metode kepemimpinan, yaitu :
v Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang jelas. Visi ini
merupakansebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan, yang
mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas yang dahsyat melalui integrasi
maupun sinergi berbagaikeahlian dari orang-orang yang ada dalam organisasi
tersebut. Bahkan dikatakan bahwa nothing motivates change more powerfully than
a clear vision.
Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam
organisasi.Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner yaitu
memiliki visiyang jelas kemana organisasinya akan menuju. Kepemimpinan secara
sederhanaadalah proses untuk membawa orang-orang atau organisasi yang
dipimpin menujusuatu tujuan yang jelas.
Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama sekali.Visi inilah yang
mendorong sebuah organisasi untuk senantiasa tumbuh dan belajarserta
berkembang dalam mempertahankan survivalnya sehingga bias bertahansampai
beberapa generasi.
Ada 2 aspek mengenai visi, yaitu visionary role danimplementation role. Artinya
seorang pemimpin tidak hanya dapat membangun ataumenciptakan visi bagi
organisasinya tapi memiliki kemampuan untukmengimplementasikan visi tsb ke

12
dalam suatu rangkaian tindakan atau kegiatanyang diperlukan untuk mencapai visi
itu.
 v Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang yang responsive. Artinya
dia selalutanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan, dan impian
dari merekayang dipimpin. Selain itu selalu aktif dan proaktif dalam mencari
solusi dari setiap permasalahan ataupun tantangan yang dihadapi.
 v Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang pelatih atau pendamping
bagi orang-orang yang dipimpinnya (performance coach). Artinya dia memiliki
kemempuanuntuk menginspirasi, mendorong dan memampukan anak buahnya
dalam menyusun perencanaan (termasuk rencana kegiatan, target atau sasaran,
rencana kebutuhansumber daya, dsb), melakukan kegiatan sehari-hari seperti
monitoring dan pengendalian, serta mengevaluasi kinerja dari anak buahnya.
C. Perilaku Kepemimpinan Tangan Yang Melayani Pemimpin yang melayani
bukan sekedar memperlihatkan karakter dan integritas, sertamemiliki
kemampuan metode kepemimpinan, tapi dia harus menunjukkan
perilakumaupun kebiasaan seorang pemimpin. Dalam buku Ken Blanchard
disebutka perilakuseorang pemimpin, yaitu :Pemimpin tidak hanya sekedar
memuaskan mereka yang dipimpin, tapi sungguh sungguh memiliki kerinduan
senantiasa untuk memuaskan Tuhan. Artinya dia hidupdalam perilaku yang
sejalan dengan firman Tuhan. Dia memiliki misi untuk
senantiasa memuliakan Tuhan dalam setiap apa yang dipikirkan, dikatakan,
dandiperbuatnya.
Pemimpin focus pada hal
hal spiritual dibandingkan dengan sekedar kesuksesanduniawi. Baginya
kekayaan dan kemakmuran adalah untuk dapat memberi dan beramal lebih banyak.
Apapun yang dilakukan bukan untuk mendapat penghargaan,tapi melayani
sesamanya. Dan dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih
dan penghargaan, dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata.
Pemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dalam berbagai
aspek , baik pengetahuan, kesehatan, keuangan, relasi, dsb. Setiap harinya
senantiasamenyelaraskan (recalibrating ) dirinya terhadap komitmen untuk
melayani Tuhandan sesame. Melalui solitude (keheningan), prayer (doa), dan
scripture (membacaFirman Tuhan ).Demikian kepemimpinan yang melayani
menurut Ken Blanchard yang sangatrelevan dengan situasi krisis kepemimpinan
yang dialami oleh bangsa Indonesia.
Bahkan menurut Danah Zohar, penulis buku Spiritual Intelligence: SQ the
UltimateIntelligence, salah satu tolak ukur kecerdasan spiritual adalah
kepemimpinan yangmelayani (servant leadership). Bahkan dalam suatu penelitian
yang dilakukan oleh GayHendrick dan Kate Luderman, menunjukkan pemimpin-
pemimpin yang berhasilmembawa perusahaannya ke puncak kesuksesan biasanya

13
adalah pemimpin yangmemiliki SQ yang tinggi. Mereka biasanya adalah orang-
orang yang memilikiintegritas, terbuka, mampu menerima kritik, rendah hati,
mampu memahamispiritualitas yang tinggi, dan selalu mengupayakan yang terbaik
bagi diri mereka sendirimaupun bagi orang lain.
II. KEPEMIMPINAN SEJATI
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari
proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang.
Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari
proses panjang perubahan dalam diriseseorang. Ketika seseorang menemukan visi
dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaiandalam diri (inner peace) dan
membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapandan tindakannya
mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketikakeberadaannya
mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang
lahirmenjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang
diberikandari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri
seseorang.Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out
).Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan
seseorang.Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan
buah dari keputusanseseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya
sendiri, bagi keluarga, bagi
lingkungan pekerjaan, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.

I don’t think you have to be waering stars on your shoulders or a title to be leadar.
Anybody whowant to raise his hand can be a leader any time”,dikatakan dengan
lugas oleh General Ronal
Fogleman,Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat yang artinya Saya
tidak berpikir andamenggunakan bintang di bahu anda atau sebuah gelar pemimpin.
Orang lainnya yang inginmengangkat tangan dapat menjadi pemimpin di lain
waktu. Sering kali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh
mereka yangdipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka
seluruh anggota tim akanmengatakan bahwa merekalah yang melakukannya
sendiri.
Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator,
inspirator, dam maximizer.Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru
dan mungkin tidak bisaditerima oleh para pemimpin konvensional yang justru
mengharapkan penghormatan dan pujian (honor & praise) dari mereka yang
dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan,semakin tinggi hati dan lupa
dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalahkepemimpinan yang
didasarkan pada kerendahan hati (humble).Pelajaran mengenai kerendahan hati dan
kepemimpinan sejati dapat kita peroleh darikisah hidup Nelson Mandela.

14
Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari
negara yang rasialis menjadi negara yang demokratis dan merdeka.Selama
penderitaan 27 tahun penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan
dalam diriBeliau. Sehingga Beliau menjadi manusia yang rendah hati dan mau
memaafkan merekayang telah membuatnya menderita selam bertahun-
tahun.Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard,
bahwakepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka
yangdipimpinnya.
Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin
sejati.Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati,
tanpa adanyaintegritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan
tantangan, dan visi serta misiyang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi
pemimpin sejati.Sebuah jenis kepemimpinan yaitu Q Leader memiliki 4 makna
terkait dengankepemimpinan sejati, yaitu :
berarti kecerdasan atau intelligence. Seperti dalam IQ berarti kecerdasan
intelektual,EQ berarti kecerdasan emosional, dan SQ berarti kecerdasan spiritual.
Q leader berartiseorang pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ,EQ,SQ yang
cukup tinggi.
leader berarti kepemimpinan yang memiliki kualitas(quality), baik dari aspek
visionermaupun aspek manajerial.leader berarti seorang pemimpin yang memiliki
qi ( dibaca ‘chi’ dalam bahasa Mandarin yang berarti kehidupan).
keempat adalah qolbu atau inner self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang
yangsungguh- sungguh mengenali dirinya (qolbunya) dan dapat mengelola
danmengendalikannya (self management atau qolbu management).Menjadi
seorang pemimpin berarti menjadi seorang pemimpin yang selalu belajar dan
bertumbuh senantiasa untuk mencapai tingkat atau kadar (intelligence-quality-qi-
qolbu) yanglebih tinggi dalam upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun
pencapaian maknakehidupan setiap pribadi seorang pemimpin.Rangkuman
kepemimpinan dalam 3 aspek penting yang disingkat menajadi 3C, yaitu:
Perubahan karakter dari dalam diri (character chage).· Visi yang jelas (clear
vision).· Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence).Ketiga hal
tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa bertumbuh,
belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan
kemampuanintrapersonal, kemampuan teknis, pengatahuan,dll) maupun dalam
hubungannya denganorang lain (pengembangan kemampuan interpersonal dan
metode kepemimpinan). Seperti yang dikatakan oleh John Maxwell, ” The only way
that I can keep leading is to keep growing. The the day I stop growing, somebody
else takes the leadership baton. That is way it always it.” Satu-satunya cara agar
saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harussenantiasa bertumbuh. Ketika saya
berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alihkepemimpinan tsb.

15
III. KEPEMIMPINAN DAN KEARIFAN LOKAL
Kearifan local yaitu spirit local genius yang disepadankan maknanya
dengan pengetahuan,kecerdikan,kepandaian, keberilmuan, dan kebijaksanaan
dalam pengambilan keputusan dan berkenaan dengan penyelesaian masalah yang
relative pelik dan rumit,Dalam suatu local (daerah ) tentunya selalu diharapkan
kehidupan yang selaras, serasi danseimbang (harmonis). Kehidupan yang penuh
kedamaian dan suka cita. Kehidupan yangdipimpin oleh pimpinan yang dihormati
bawahannya. Kehidupan yang teratur dan terarahyang dipimpin oleh pimpinan
yang mampu menciptakan suasana kondusif.Kehidupan manusia tidak lepas dari
masalah. Serangkaian masalah tidaklah boleh didiamkan.Setiap masalah yang
muncul haruslah diselesaikan. Dengan memiliki jiwa kepemimpinan,seseorang
akan mampu menaggulangi setiap masalah yang muncul.Manusia di besarkan
masalah.
Dalam kehidupan local masyarakat, setiap masalah yangmuncul dapat
ditanggulangi dengan kearifan local masyarakat setempat. Contohnya
adalahmasalah banjir yang di alami masyarakat di berbagai tempat. Khususnya di
Bali, seringkaliterjadi banjir di wilayah Kuta. Sebagai tempat tujuan wisata dunia
tentu hal ini sangat tidakmenguntungkan. Masalah ini haruslah segera ditangani.
Dalam hal pembuatan drainase daninfrastruktur lainnya, diperlukan kematangan
rencana agar pembangunan yang dilaksanakantidak berdampak buruk. Terbukti,
penanggulangan yang cepat dengan membuat gorong-gorong bisa menurunkan
debit air yang meluber ke jalan.Sebagai pemimpin lokal, pihak Camat Kuta, I Gede
Wijaya sebelumnya telah melakukansosialisasi terkait pembangunan gorong-
gorong. Camat Kuta secara langsung dan tertulistelah menyampaikan hal tersebut
kepada pengusaha serta pemilik bangunan dalam surat No.620/676/ke/07 ,
tertanggal 27 desember 2007.

16
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang
tak dapatdipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan
suka satu samalainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya
memiliki beberapa kriteriayang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan
yang digunakan, apakah itukepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yangmana nantinya sangat berpengaruh terhadap
teori maupun gaya kepemimpinan yang akanditerapkan.Rahasia utama
kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan
darikekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang
pemimpin sejatiselalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk
memperbaiki orang lain.Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan
dari luar melainkansesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).
SARAN
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.
Jiwakepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
memimpin dirisendiri.Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh
tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin.
Pemimpin memimpin, pengikutmengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa
memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikuttidak mau lagi mengikuti. Oleh
karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita.Makin kuat yang
memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.

17
DAFTAR PUSTAKA
Aryanto, R., & Pratomo, A. W. (2019). Kepemimpinan Situasional dan Kinerja
Karyawan pada Industri Kreatif di Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen (JIM),
7(1), 35-46.
Handoko, T. H. (2017). Manajemen: Edisi Revisi. Yogyakarta: BPFE.
Husein, U. (2018). Kepemimpinan Transformasional dalam
Berwirausaha: Studi Kasus pada Perusahaan Startup di Indonesia. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 20(2), 119-128.
Marbun, T. N. H., & Lumbantobing, D. H. (2018). Peran Kepemimpinan Visioner
dalam Mendorong Inovasi dan Pertumbuhan Bisnis Startup di Indonesia. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, 20(2), 140-149.
Suhardjanto, D., & Purnomo, E. P. (2020). Peran Kepemimpinan
Transformasional dalam Meningkatkan Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di
Indonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia, 7(1), 1-12.

18

Anda mungkin juga menyukai