Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEPEMIMPINAN

Mata kuliah : Pengantar Manajemen dan Bisnis

Dosen Pengampu : Wenti sasrapita abiyus. S. Kom. M. M

Oleh :

• FRANSISKA ANATASYA

• THARIQ AFIF

PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS LANCANG KUNING


2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami
diberi untuk menyelesaikan makalah tentang “KEPEMIMPINAN”. Makalah ini
ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Pengantar Manajemen dan
Bisnis.Kami mengucapkan terima Kasih kepada ibuk Wenti sasrapita abiyus. S. Kom.
M. Selaku pengampu Mata Kuliah Pengantar Manajemen dan Bisnis yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.Kami
tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon
maaf

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH....................................................................................................................i

KEPEMIMPINAN..........................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1

BAB II PENGERTIAN KEPEMIMPINAN.................................................................2

A. Pengertian kepemimpinan...................................................................................2

B. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli...................................................3

C. Model Kepemimpinan.........................................................................................4

BAB IV TEORI KEPEMIMPINAN..............................................................................8

BAB V FUNGSI KEPEMIMPINAN..........................................................................10

BAB VI PENUTUPAN...............................................................................................11

A. Kesimpulan..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian besar negara menghendaki para pemimpinnya selalu tampil ke depan
untuk dapat mengatasi krisis ekonomi ataupun sosial yang dihadapi dengan tujuan
memberi motivasi pada karyawan atau pekerja dan dapat memberi arahan yang
terbaik pada masa yang akan datang. Kepemimpinan dipandang sangat penting karena
penggantian pemimpin seringkali mengubah kinerja suatu unit, instansi atau
organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor internal yang
mempengaruhi keberhasilan organisasi adalah kepemimpinan, mencakup kompetensi
dan tindakan pemimpin yang bersangkutan, serta proses kepemimpinan pada setiap
jenjang organisasi (Yukl, 1989). Kenyataan dan/atau gagasan, serta hasil penelitian
tersebut tak dapat dibantah kebenarannya. Semua pihak maklum adanya, sehingga
muncul jargon “ganti pimpinan, ganti kebijakan”,

1
BAB II
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

A. Pengertian kepemimpinan
Dalam istilah umum khususnya di manajemen, kepemimpinan itu sering disebut
dengan istilah Leader

Ada beberapa definisi dari kepemimpinan antara lain:

1. Getting things done yaitu mencapai hasil melalui orang lain

2. Menggerakkan orang lain untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan

3. Kepemimpinan itu adalah pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang

4. Kepemimpinan adalah satu kata yaitu Influence artinya mempengaruhi,


memotivasi, mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi

Kepemimpinan itu adalah tentang bagaimana mempengaruhi orang lain,


bawahan atau pengikut agar mau mencapai tujuan yang diinginkan sang pemimpin.

Salah satu pengaruh yang ditimbulkan dati sikap kepemimpinan tersebut adalah
dapat mempengaruhi seseorang. Pengaruh yang diberikan ini dimaksudkan di dalam
sebuah pekerjaan atau organisasi. Hal itu dikarenakan umumnya sikap kepemimpinan
dibutuhkan seseorang dalam memimpin sebuah pekerjaan atau organisasi.

Tujuan dari sikap kepemimpinan tersebut adalah untuk mencapai sebuah target
atau goal. Baik di bidang pekerjaan atau sebuah organisasi, selalu ada target yang
ingin di capai. Target-target yang sudah ditentukan tersebut dapat terlaksana karena
adanya sikap kepemimpinan.

Kepemimpinan adalah sikap yang ada di dalam seorang pemimpin. Sedangkan


pemimpin adalah seseorang yang sudah diberi kepercayaan. Kepercayaan tersebut
digunakan untuk menjadi sebuah kepala atau ketua di dalam perusahaan atau
organisasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka seorang pemimpin tentu harus memiliki


kemampuan untuk memandu anggotanya. Selain itu, seorang pemimpin harus dapat
mempengaruhi sekaligus meyakinkan sekelompok orang atau seseorang. Ketika
pemimpin dan anggotanya sudah berada di jalur yang sama, maka apa yang
ditargetkan akan lebih mudah dicapai.

2
Lalu, apa itu kepemimpinan secara umum? Secara umum, kepemimpinan adalah
sesuatu yang ada di dalam diri seseorang. Kepemimpinan tersebut dapat
mempengaruhi seseorang.

B. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli

Para ahli mengemukakan gagasannya dalam bentuk pendefinisian dari kata


kepemimpinan.

1. Wahjosumidjo

Kepemimpinan menurut Wahjosumidjo pada hakikatnya merupakan sesuatu


yang melekat di dalam diri seorang pemimpin. Sesuatu tersebut adalah berupa sifat-
sifat tertentu. Seperti kepribadian atau personality, kemampuan atau ability dan
kesanggupan atau capability.

2. Sutarto Wijono

Arti kepemimpinan menurut Sutarto adalah sebuah rangkaian aktivitas


penataan. Aktivitas tersebut berupa kemampuan seseorang dalam mempengaruhi
perilaku orang lain. Hal itu dilakukan dalam situasi tertentu. Tujuannya adalah agar
bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.

3. Moejiono

Menurut Moejiono, kepemimpinan atau leadership sebenarnya adalah akibat dari


pengaruh yang terjadi secara satu arah. Hal itu terjadi karena seorang pemimpin
mungkin memiliki sebuah kualitas tertentu. Kualitas tersebut adalah sesuatu yang
membedakan dirinya dengan para pengikutnya

4. Imam Moejiono

Pengertian kepemimpinan menurut Imam Moejiono adalah sebuah kemampuan


yang dimiliki dalam memberikan pengaruh satu arah. Hal itu karena seorang
pemimpin mungkin memiliki beberapa kualitas tertentu. Kualitas tersebut umumnya
adalah sesuatu yang berbeda dari para pengikutnya.

3
C. Model Kepemimpinan

1. Kepemimpinan Karismatik

Kepemimpinan yang berasal dari anugerah Tuhan, yang mana pemimpin


tersebut mempunyai kemampuan luar biasa, magnit yang kuat dan adanya
ketertarikan emosional yang kuat dari yang dipimpin kepada pemimpinnya.

Contohnya : Bung Karno, Anwar Sadat, Mahatma Gandhi.

2. Kepemimpinan Transaksional

a. Kepemimpinan untuk mengendalikan bawahan dengan cara menggunakan


kekuasaan untuk mencapai hasil.

b. Mengelola bawahan dengan memberi reward dan punishment.

c. Biasa menerapkan transaksi yang saling menguntungkan dengan bawahan.

3. Kepemimpinan Transformasional

Model kepemimpinan yang efektif dan telah diterapkan di berbagai organisasi


internasional yang mengelola hubungan antara pemimpin dan pengikutnya dengan
menekankan pada beberapa factor antara lain perhatian (attention), komunikasi
(communication), kepercayaan (trust), rasa hormat (respect) dan resiko (risk).

4 (empat) perilaku spesifik dari Kepemimpinan Transformasional

Seorang pemimpin dapat dikategorikan mempunyai sifat kepemimpinan


trasformasional manakala memiliki perilaku sebagai berikut :

1. Credible, artinya mempunyai sifat konsisten dan komitmen yang tinggi apa
yang diucapkannya dengan yang diperbuat.

2. Creation Opportunities, artinya menciptakan peluang bagi orang lain untuk


meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.

3. Carying, artinya menunjukkan kepedulian kepada orang lain sehingga


membuat bawahan merasa diakui menjadi bagian dari organisasi.

4. Communication, artinya mempunyai ketrampilan komunikasi yang baik


dengan orang lain.

4
Terdapat 8 (delapan) unsur dalam Kepemimpinan Transformasional yang
berpengaruh bagi seorang manajer atau leader dalam mencapai tujuan organisasi.
Kedelapan unsur tersebut adalah sebagai berikut

1. Budaya Organisasi

Yang dimaksud dengan budaya organisasi disini adalah :

a. Nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi

b. Norma-norma yang mengarahkan bagaimana para anggota seharusnya


berperilaku

c. Nilai-nilai tentang apa yang seharusnya ada dan diterapkan di dalam


organisasi

Contoh budaya organisasi yang ada di Kementerian Keuangan : Integritas,


Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan.

2. Integrity

Pengertian secara sederhana dari integrity adalah mempertahankan tingkat


kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari.
Integrity ini memiliki 4 level, yakni :

a. Dapat dipercaya ( sama dalam kata dan perbuatan ).

b. Sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya kebenarannya.

c. Konsisten menerapkan norma-norma yang ada.

d. Bertindak sesuai kode etik dan prinsip moral.

3. Continuous Improvement

a. Seorang pemimpin harus secara aktif mampu mendorong setiap bawahan


untuk melakukan peningkatan hasil dan proses kerja melalui perbaikan-
perbaikan .

b. Mampu menciptakan lingkungan yang terus menerus melakukan perbaikan


proses kerja.

4. Continuous Learning

a. Pembelajaran berkesinambungan yakni belajar memperluas pengetahuan dan


ketrampilan baik melalui proses pembelajaran formal maupun informal.

b. Mampu memberi inspirasi kepada bawahan untuk mengembangkan


pengetahuan dan ketrampilan yang relevan dengan pekerjaan

5
5. Managing Others

a. Mengarahkan dan memimpin orang lain untuk mencapai sasaran dan tujuan
organisasi

b. Mereka memiliki tipe pendidik dan pelatih.

6. Interpersonal Communication

a. Berkomunikasi secara jelas dan efektif dengan orang-orang di dalam dan di


luar organisasi

b. Bersikap terbuka dan mendengarkan orang lain

7. Stakeholder Service

a. Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar


perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan

b.Prinsip : Better, Faster, Newer, Cheaper, More Simple

8. Mengelola Bawahan

Dalam mengelola bawahan pada dasarnya terdapat 4 (empat) tipe bawahan,


yakni sebagai berikut : Tipe Konstruktif, Tipe Impulsif, Tipe Rutin, Tipe
Subversi

a. Tipe Bawahan Konstruktif

Berani mengemban tanggung jawab, dapat dipercaya, mampu memahami dan


menginterpretasikan keinginan atasan, tidak sekadar meniru atasan, tetapi
memiliki pemikiran kreatif, berpandangan kedepan, memiliki ambisi serta
tanggap terhadap berbagai situasi.

b. Bawahan Tipe Rutin

Tingkat kemampuan intelektual dan daya imajinasi di bawah tipe konstruktif,


kurang memiliki inisiatif, cenderung gamang jika tanpa petunjuk dan arahan
yang jelas, namun jika diarahkan dengan benar, ia dapat bekerja dengan loyal
dan sepenuh hati

c. Bawahan Tipe Impulsif

Cenderung mudah berubah mengikuti lingkungan (seperti bunglon), melakukan


tugas atas dasar suka atau tidak suka pada pimpinan, sangat tidak imajinatif

d. Bawahan Tipe Subversif

Sulit dikontrol, tidak memiliki prinsip yang kuat, cenderung memikirkan


keuntungan pribadi, dapat menghalalkan berbagai cara untuk encapai keinginan.
6
Bab III
ASPEK PENTING KEPEMIMPINAN

Aspek penting di dalam sebuah kepemimpinan tercantum di dalam buku yang


berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2009). Buku tersebut karya dari Edy
Sutrisno. Dijelaskan bahwa kepemimpinan memiliki tiga aspek penting, di antaranya
adalah sebagai berikut:

1. Seorang pemimpin harus melibatkan orang lain

Orang lain yang dimaksud di sini adalah sebagai pengikut, bawahan, atau anggota-
anggota kelompok. Kesediaan dari anggota kelompok dalam menerima sebuah arahan
dari pemimpin tentu akan membantu. Melalui hal tersebut, akan membantu
menegaskan status pemimpin.

2. Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan

Aspek kedua, kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di


antara pemimpin dan para anggota kelompok. Maksud dari aspek ini adalah anggota
kelompok tetap memiliki kuasa di dalam sebuah organisasi. Mereka dapat membentuk
kegiatan kelompok melalui berbagai cara. Akan tetapi, kekuasaan dari pemimpin
organisasi cenderung akan lebih tinggi, jika dibandingkan dengan anggota
kelompoknya.

3. Kepemimpinan sebagai kemampuan dalam menggunakan kekuasaan

Aspek ketiga dari kepemimpinan adalah sebagai kemampuan dalam menggunakan


berbagai bentuk kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin
umumnya akan digunakan dalam memengaruhi perilaku anggota kelompoknya. Hal
itu dilakukan melalui sejumlah cara.

7
BAB IV
TEORI KEPEMIMPINAN

1. Great Man Theory

Great Man Theory yang dikenal sebagai teori orang hebat ini berkembang sejak
abad ke-19. Teori ini membuat asumsi mengenai sifat kepemimpinan dan bakat
kepemimpinan. Teori ini menyebutkan bahwa hal-hal tersebut dibawa seseorang sejak
orang itu dilahirkan.

2. Teori gaya dan perilaku

Teori kepemimpinan berdasarkan gaya dan perilaku ini disebut sebagai


kebalikan dari teori orang hebat atau great man theory. Teori berdasarkan gaya dan
perilaku ini menyatakan bahwa pemimpin yang hebat itu dibuat. Teori ini
menjelaskan bahwa pemimpin yang hebat itu bukan berasal sejak mereka dilahirkan.

3. Trait Theory

Trait Theory juga sering disebut sebagai teori sifat kepribadian. Teori ini
meyakini bahwa seseorang yang dilahirkan atau dilatih menggunakan sebuah
kepribadian tertentu, maka mereka akan menjadi unggul dalam peran
kepemimpinannya.

Hal tersebut dapat diartikan sebagai kualitas kepribadian tertentu. Contohnya


seperti kecerdasan, keberanian, kecakapan, pengetahuan, imajinasi, daya tanggap,
kreativitas, fisik, disiplin, rasa tanggung jawab dan nilai-nilai lainnya yang membuat
seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik.

4. Behavioral Theories

Teori kepemimpinan behavioral theories ini adalah reaksi dari trait theory.
Behavioral theories atau teori perilaku ini menghadirkan sudut pandang yang baru
mengenai kepemimpinan. Daripada karakteristik fisik, mental dan sosial dari seorang
pemimpin, teori ini memberikan perhatian pada perilaku para pemimpin itu sendiri.

Teori ini juga menganggap bahwa keberhasilan seorang pemimpin akan


ditentukan dari perilakunya. Seperti perilaku dalam melaksanakan fungsi-fungsi
kepemimpinan. Serta perilaku tersebut juga dapat dipelajari atau dilatih. Selain itu,
teori ini juga menganggap bahwa kepemimpinan yang terbilang sukses adalah yang
didasarkan pada perilaku yang bisa dipelajari.

5. Contingency Theory

8
Contingency theory menganggap bahwa tidak ada acara yang paling baik untuk
menyatakan dan memimpin. Teori ini menganggap bahwa setiap gaya kepemimpinan
harus didasarkan pada kondisi dan situasi tertentu. Atas dasar teori kontingensi ini,
seseorang akan mungkin dapat berhasil tampil dan memimpin, dengan sangat efektif
pada situasi, kondisi dan tempat tertentu.

Akan tetapi, kinerja kepemimpinan juga berubah sesuai dengan situasi dan
kondisi yang sedang terjadi. Apabila pemimpin tersebut dipindahkan ke kondisi dan
situasi lain, atau ketika faktor-faktor di sekitarnya juga telah berubah pula.
Contingency Theory atau teori kontingensi ini juga sering disebut dengan teori
kepemimpinan situasional.

6. Teori Servant

Teori kepemimpinan selanjutnya adalah teori servant. Dalam bahasa Indonesia,


disebut sebagai pelayan. Teori ini pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970
an. Teori ini meyakini bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
dapat bertugas melayani, menjaga serta memelihara kesejahteraan fisik dan mental
para anggota atau pengikutnya.

7. Teori transaksional

Transaksional berasal dari kata dasar transaksi. Teori ini menggambarkan


sebuah gaya kepemimpinan yang berdasar pada perjanjian atau kesepakatan.
Perjanjian atau kesepakatan tersebut dibuat seseorang dengan orang lain.

Dalam hal ini, tentu yang menjadi pelaksana adalah pemimpin dan staf atau
anggotanya. Perjanjian tersebut dibuat dengan tujuan mendapat pertukaran atau
transaksi yang sepadan. Atau saling menguntungkan di antara pemimpin dan stafnya

8. Teori transformasional

Teori ini mengacu pada kata transformasi, kata tersebut memiliki arti umum
perubahan. Teori kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori yang
mengarahkan pada istilah “memanusiakan manusia”. Teori ini mengedepankan
pendekatan personal pemimpin dengan bawahannya atau organisasi.

Hal itu dilakukan dalam rangka mengubah kesadaran, membangun semangat


serta memberi inspirasi. Dilakukan demi mencapai tujuan bersama, tanpa merasa
ditekan atau tertekan. Bahkan, mampu memberikan motivasi pada setiap anggotanya

9
BAB V
FUNGSI KEPEMIMPINAN

1. Fungsi Instruktif

Pemimpin berfungsi sebagai komunikator untuk menentukan semua aspek di


dalam sebuah organisasi. Cara mengerjakan perintah, melaksanakan dan melaporkan
hasil, dan tempat mengerjakan perintah harus diperhatikan agar setiap keputusan
dapat berjalan efektif.

2. Fungsi Konsultatif

Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah.


Komunikasi ini digunakan saat pemimpin hendak menetapkan kebijakan atau
keputusan dan memerlukan pertimbangan dari kelompok yang dipimpinnya. Dengan
begitu, keputusan pun dapat diambil secara efektif dan maksimal.

3. Fungsi Partisipasi

Fungsi partisipasi melibatkan anggota untuk ikut serta dalam setiap


pengambilan kebijakan. Ini perlu dan bagus dilakukan agar orang yang dipimpinnya
memiliki kesempatan untuk berpartisipasi menentukan apa yang akan dilaksanakan
nantinya.

4. Fungsi Delegasi

Dalam fungsi delegasi, pemimpin harus bisa mempercayakan seseorang yang


dipimpinnya, seperti pelimpahan wewenang dan turut andil dalam penentuan
keputusan

5. Fungsi Pengendalian

Pemimpin harus mampu mengatur aktivitas dari para anggota agar tetap terarah.
Pemimpin harus bisa memberi arahan, bimbingan, serta contoh yang baik terhadap
anggota. Untuk mewujudkannya, seorang pemimpin perlu mengadakan kegiatan
bimbingan, koordinasi, dan pengawasan.

10
BAB VI
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

1. Konsep kepemimpinan dan Model Kepemimpinan di Kemenkeu yang


mengedepankan 5 (lima) Nilai-Nilai Kemenkeu & program budaya tersebut apabila
ditinjau dari sisi perilaku spesifik dan unsurnya, ternyata telah sesuai dan selaras
dengan kepemimpinan dan model kepemimpinan yang efektif & modern yakni
Kepemimpinan Transformasional. Oleh karena itu, maka seluruh jajaran pimpinan di
lingkungan Kemenkeu wajib menjalankan kepemimpinan dan model kepemimpinan
Transformasional yang menrefleksikan pada nilai-nilai Kemenkeu dan program
budaya Kemenkeu.

2. Nilai integritas, yang mempunyai makna bahwa pemimpin dalam berpikir, berkata,
berperilaku, dan bertindak itu harus baik dan benar serta selalu memegang teguh kode
etik dan prinsip-prinsip mora inil selaras dengan perilaku spesifik yang credible dan
unsur integrity.

3. Nilai profesionalisme, yang mempunyai makna bahwa dalam bekerja, Pimpinan


harus melakukannya dengan tuntas dan akurat berdasarkan kompetensi terbaik dan
penuh tanggung jawab dan komitmen yang tinggi telah selaras juga dengan perilaku
yang credible dan unsur integrity.

4. Sinergi, yang mempunyai makna Pimpinan dan seluruh Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Kementerian Keuangan memiliki komitmen untuk membangun dan
memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang
harmonis dengan para pemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yang
bermanfaat dan berkuaIitas ini telah selaras dengan perilaku spesifik Communication
dan unsur interpersonal communication.

5. Nilai Pelayanan, yang mempunyai makna bahwa dalam memberikan pelayanan,


Pimpinan dan seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Keuangan
melakukannya untuk memenuhi kepuasan pemangku kepentingan dan dilaksanakan
dengan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat, dan aman ini selaras dengan perilaku
spesifik carrying dan unsur stakesholders service.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. John C Maxwell, Laws of Leadership

2. Prof Dr H Veithzal Rivai, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi,

3. Sondag P. Siagian, Teori & Praktek Kepemimpinan

4. BDK Magelang, Bahan Ajar Diklatpim III, Angkatan ke-50, Tahun 2013

www.gramedia.com

12

Anda mungkin juga menyukai