Anda di halaman 1dari 13

PENGARAHAN

TUGAS MATA KULIAH DASAR-DASAR MANAJEMEN


KATA  PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan. Shalawat
dan salam semoga senantiasa dilimpahkan krpada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing
manusia kepada cahaya Illahi, dan kepada keluarga, shahabat, dan orang-orang yang mengikuti
ajarannya.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Dasar-dasar Manajemen  yang sekaligus pengamalan
ilmu tentang Pengarahan. Dan Alhamdulillah berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia Allah SWT serta
do’a dan dorongan semua pihak, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dari itu kami
ucapkanterima kasih yang  sebesar-besarnya.

Tidak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Salman, M.Si Selaku dosen Dasar-dasar Manajemen atas pembinaan dan bimbingannya.

2. Semua rekan mahasiswa semester satu yang saling mendukung dalam segala yang direncanakan
bersama.

Karya saya susun khusus untuk Dosen kami, dan umumnya untuk teman-teman semuanya.
Semoga usaha yang amat sederhana ini dapat membawa manfaat bagi semuanya dan menjadi amal
jariyah kami dan keluarga di Hari kemudian. Kritik dan saran selalu kami nantikan, demi perbaikan di
masa yang akan datang. Karena manusia tidak ada yang sempurna, hanya Allah yang memiliki
kesempurnaan dan Maha segalanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A.  Latar Belakang ............................................................................................ 1

B.  Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

C.  Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2

A.  Pengertian Pengarahan................................................................................. 3      

B.  Fungsi Pengarahan ...................................................................................... 5

C.  Tujuan Pengarahan ...................................................................................... 6

D.  Unsur  Pengarahan ...................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 11

A.  Kesimpulan ................................................................................................. 11

B.  Saran ........................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 12

  

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Pengarahan(Directing) dalam ilmu manajemen merupakan aspek hubungan manusiawi


dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan
tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai sebuah tujuan. Directing bukan saja agar
pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi
mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang
ditetapkan sebelumnya. Salah satu fungsi manajemen yaitu pengarahan atau Directing.

Di dalam aspek pengarahan ini akan timbul hubungan manusiawi dalam kepemimpinan
yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara lebih
berdaya guna untuk mencapai tujuan. Oleh karenanya, disini manajer atau pimpinan dituntut untuk
dapat berkomunikasi, memberikan petunjuk/nasihat, berpikir kreatif, berinisiatif, meingkatkan
kualitas serta memberikan stimulasi kepada karyawan. Dengan demikian kegiatan pengarahan ini
banyak menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi, kepemimpinan
serta pengembangan komunikasi.

Pengarahan berarti menentukan bagi bawahan tentang apa yang harus mereka kerjakan

atau tidak boleh mereka kerjakan. Pengarahan mencakup berbagai proses operasi standar,

pedoman, dan buku panduan, bahkan manajemen berdasarkan sasaran (management by objective).

Pengarahan merupakan metode untuk menyalurkan perilaku bawahan dalam aktivitas tertentu dan

menghindari aktivitas lain dengan menetapkan peraturan dan standar, kemudian memastikan

bahwa peraturan tersebut dipatuhi. Jadi, pengarahan menentukan atau melarang jenis perilaku

tertentu.

B.       Rumusan Masalah

Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah, antara lain:

1.         Apa pengertian pengarahan itu?

2.         Bagaimana fungsi pengaraan ?

3.          Apa tujuan dari adanya pengarahan itu?

4.         Apa unsure dari pengarahan?


C.      Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:

1.        Menjelaskan tentang definisi pengarahan.

2.        Menjelaskan tentang fungsi pengarahan.

3.      Menjelasakan tujuan pengarahan.

4.      Menjelaskan unsur-unsur yang terdapat dalam pengarahan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Pengarahan
Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberi petunjuk, dan intruksi kepada
bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengarahan (Direction)
adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan
kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan
jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus
dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan
mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak
berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fugsi terpenting dalam manajemen.

Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan
dengan baik oleh seorang pemimpin. Karena pemimpin adalah manajemen  pengarahan yang
berhubungan dengan usaha memberikan bimbingan dan saran kepada bawahan dalam pelaksanaan
tugas masing-masing, maka pengarahan ada hubungannya dengan kepemimpinan atau seorang
manager yang akan memberikan pengarahan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang dilakukan agar


kegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pegarahan (directing)
diharapkan :

1. Adanya kesatuan perintah (unity of command)


Dengan pengarahan ini akan diperolah kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para
pelaksana. Sehingga tidak tercapai kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelaksana.

2. Adanya hubungan langsung dengan bawahan


Dengan pengarahan yang berupa peutnjuk atau perintah atasan yang langsung kepada
bawahan, tidak akan terjadi miskomunikasi. Disamping itu pegarahan yang langsung ini dapat
mempercepat hubungan antara atasan dan bawahan.

3. Adanya umpan balik yang langsung.


Pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan.
Selanjutnya umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.

Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi
bawahan adalah:
a) Motivasi secara implisit, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya
dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.

b)  Adanya upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para
anggota organisasi.

c) Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-
jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

Selain itu ada cara-cara pengarahan yang dapat dilakukan, diantaranya

1.    Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan
dapat dilakukan dengan baik.

2. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang ang berada dibawahnya untuk

melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.

3. Delegasi wewenang, dalam pendelegasian wewenan ini pemimipin melimpahkan

sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.

B.       Fungsi Pengarahan

Fungsi Pengarahan dan Implementasi adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan
oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan
dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi yaitu mengimplementasikan proses kepemimpinan,
pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan,
menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

Pengarahan (leading) untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang
diinginkan dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing motivating, atau actuating.

Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :

1. Pervasive function, yaitu pengarahan yang diterima pada berbagai level organisasi. Setiap

menajer menyediakan petunjuk dan inspirasi pada bawahannya.

2. Continous activity , pengarahan merupakan aktifitas yang berkelanjutan disepanjang masa

organisasi. 
3. Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu

berhubungan dengan human factor. Human factor itu sendiri adalah perilaku manusia yang

kompleks dan tidak bisa diprediksi.

4. Creative activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana kedalam

tindakan. Tanpa fungsi ini seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti.

5. Executive function, fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua menejer dan executive pada

semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari

atasannya.

6. Delegatd function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan

manusia. atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat

diprediksi dan alami sehingga atasan dapat mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang

diharapkan.

C.      Tujuan Pengarahan
Menurut Muninjaya (1999), terdapat lima tuuan dan fungsi pengarahan yaitu sebagai
berikut.

1.    Pengarahan bertujuan menciptakan kerjasama yang lebih efisien.

Pengarahan memungkinkan terjadinya komunikasi antara atasan dan bawahan. Manajer


keperawatan setingkat kepala ruangan yang mampu menggerakkan dan mengarahkan bawahannya
akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan efisiensi kerja. Sebagai contoh, kegiatan supervisi
tindakan keperawatan akan dapat mengurangi atau meminimalisasi kesalahan tindakan sehingga
akan dapat meminimalisasi bahan, alat, atau waktu tindakan bila dibandingkan jika terjadi kesalahan
karena tidak ada supervisi.

2.    Pengeraahan bertujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf.


Banyak halyang terkait dengan kegiatan pengarahan didalam ruang perawatan akan dapat
memberikan peluang bagi yang diberikan delegasi untuk mengerjakan tugas dan tanggung tjawab
secara otonomi.

3.    Pengarahan bertujuan menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.


Perawat yang diarahkan jika salah, diberi motivasi jika kinerja menurun, dan diberi apresiasi
atas hasil kerja akan memberikan penguatan rasa memiliki dan menyukai pekerjaannya.

4.    Pengarahan bertujuan mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan


motivasi dan prestasi kerja staf.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif, dan menciptakan hubungan interpersonal yang harmonis. Selain itu, kepemimpinan yang
adil merupakan kunci sukses dalam memberikan motivasi kerja dan meningkatkan prestasi kerja
perawat bawahan.

5.    Pengarahan bertujuan membuat organisasi berkembang lebih dinamis.


Uraian-uraian tadi jika mampu diterapkan di ruang perawatan, dapat mengembangkan
organisasi pelayanan keperawatan dinamis.

D.       Unsur-unsur pengarahan
Pengarahan atau juga disebut “penggerakan” merupakan upaya memengaruhi bawahan
agar melakukan sesuatu untuk mencaapi tujuan yang telah di tetapkan. Guna mengarahkan atau
menggerakakan bawahan, ada beberapa unsur yang perlu dipahami atau diperhatikan bagi seorang
manejer, termasuk manager keperawatan. Berikut adalah unsur-unsur penggerakan yang dimaksud.

1.    Kepemimpinan

Menurut Harsey, Blanchard dan Johnson (1999 dalam Huber, 2006), kepemimpinan adalah
proses memengaruhi aktivitas individu atau kelompok dalam upaya mencapai tujuan paad suatu
situasi. Sedangkan menurut Hasibuan (2005), kepemimpinan adalah kemampuan untuk
memengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran. Toner (1982) menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan
dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Talbott (1971 dalam Swasnburg, 1993)
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah bumbu vita yang mengubah sekelompok orang menjadi
suatu organisasi yang berfungsi dan berguna.

2.    Motivasi

Menurut Hasibuan (2005), motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan
mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Woldkowski (1985) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah serta ketahanan (persistence) pada tingkah
laku tersebut.

Motivasi merupakan salah satu unsur pengarahan dalam fungsi-fungsi menajeman sehingga
seorang perawat manajer harus mampu melakukannya. Perawat manajer harus dapat mengenali
dan mengetahui motivasi maupun kebutuhan staf yang merupakan faktor pemicu untuk melakukan
asuhan keperawatan kepada pasien yang dirawatnya secara efektif dan efisien.

3.    Komunikasi
Komunikasi merupakan unsur penting dalam menggerakkan sesuatu atau mengarahkan
bawahan. Dalam organisasi pelayanan keperawatn, menurut keliat, dkk. (2006), ada bebrapa bentuk
kegiatan pengarahan yang di dalamnya terdapat aplikasi kkomunikasi, antaralain sebagai berikut.

a.    Operan

ð suatu kegiatan komunikasi yang bertujua mengoperkan asuhan keperawatan kepada shift
berikutnya. Kegiatan operan ini di pimpin oleh manajer ruangan (kepala ruang) atau penanggung
jawab shift jika tidak ada kepala ruang. Pemimpin oeran bertugas dalam mengatuur kegiatan operan,
sekaligus juga memberikan penguatan-penguatan yang bertujuan untuk menggerakkan perawat
bawanhannya.

b.    Pre-confrence

ð komunikasi ketua tim/ penaggung jawab shift dengan pearwat pelaksana setelah selesai
operan. Kegatan ini di laiukan paa masing-masing tim. Krgiatan pre-confrence di pimpin oleh ketua
tim/perawat primer, penanghung jawabnya. Isinya adalah ketua tim /perawat primer. Penanggung
jawan shift memberikn arahan (pembagian penangung jawabmasing-masing pasen, menanyakan
rencana harian, dan lain-lain) kepada perawat pelaksana sebelum terjun kepasien.

c.    Post confrence

ð komunikasi ketua tim /perawat peimer/penanggung jawab shift dengan perwat pelaksana
sebelum timbng terima /operan/ mengakhiri dinas dilakuakn. Kegiatan ini juga dilakukan pada
msing-masing tim. Isi komunikasi  dalam kegiatan. Ini membahas segala hal yang telah di laksanakan
dalam asuhan keperawatan kepaa pasien, apasaja yang belum di laksanakan dan prlu disamppaikan
kepada shift berikutnya, apasaja yang perlu di laporka terkait dengan kondisi pasien, kendala-
kendala yang dialami selama memberikan aushan keperawatan, dan lain-lain.
d.    Pendelegasian
ð kegiatan melakukan pekerjaan melalui orang lain yang bertujua agar aktivitas organisasi
dapat tetap berjalan sesuai tujua yang di tetapkan. Bentuk delgasi di ruangan prawatan antara lain
kepala ruang endelegasikan tugas kepada ketua tim/ perawat primer atau penagung jawab shift.
Sedangkan, ketua tim/ perawat primer mendelegasikan keada perawat pelaksana. Agar kegiatan
pendelegasian dapt berjalan sesuai tujuan yang di inginkan, harus dilakukan komunikasi dngan baik,
baik secara lisan maupun tulisan antar person yang mamberika delgasi person yang diberikan
delagasi.

e.    Supervisi
ð Merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memastikan kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan tujuan dengan cara melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan tersebut. Supervisi dilakukan untuk memastikan kegiatan yang dilaksanaka sesuai dengan
standar yang telah di tetapkan.

ð Dalam supervisi keperawatan fokus utamanya bukan pada kegiatan pemeriksaan yang
mencari-cari kesalahan, melainkan pada kegiatan supervisi ini lebih mengarah pada pengawasan
parisipatif. Kegiatan supervisi keoerawatan memungkinkan terjadinya pemberian penghargaan,
diskusi, dan juga bimbingan yang bertujuan untuk mencari jalan keluar jika terjadi kesulitan dalam
tingakan keperawatan.

ð Kegiatan supervisi keperawatan dilaksanakan secara yterjadwal dengan sebagi berikut :


tanggal akan dilaksanakan supervisi, siapa suprvisornya, siapa yang disupervisi, dan materi/kegiatan
apa yang akan di supervisi. Maksud pembuatan jadwal supervisi adalah karena tujuan supervisi
keperawatan bukan untk mencari kesalahan, melainkan lebih pada kegiatan pengawasan partisipatif
kedua belah pihak yang terlibat dalam kegiatan supervisi ama-sama sudah mempersiapkan diri.

ð Secara struktur, supervisi dalam ruang perawatan terjadi secara berjenjang tergantung
metode penugasan yang diterapkan diruangan. Berikut atah contoh jenjang supervisi dsalam
ruangan yang menerapkan metode tim/perawatan primer dan perawat pelaksana, sedangkan ketua
tim / perawat primer mensupervisi prawat pelaksana, materi supervisinya juga disesuaikan dengan
uraian tugas dari masing—masing posisi. Sebagai contoh seorang ketua tim / perawat perimer di
supervisi oleh kepala ruang tentang pengelolaan dimasing-masing timnya dan pelaksanaan asuhan
keperawatan, kepala ruang mendupervisi perawat pelaksana hanya terfokus pada pelaksanaan
asuhan keperawatan saja.

f.     Manajemen konflik Dalam ruangan Keperawatan


Menurut Robbins (2003), konflik mutlak diperlukan agar dapat meningkatkan kinerja secara
efektif. Konflik dalam organisasi dapat memberikan dampak negatif ataupun positif. Konflik akan
memberikan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Akan tetapi, konflik dapat memberikan
dampak positif jika dikelola dengan baik. Menurut Swansburg (1993), konflik dapan menjadi sumber
energi dan kreativitas yang positif dan membangun jika dikelola dengan baik. Namun jika tidak,
konflik dapat mengganggu fungsi dan menghancurkan, menghabiskan energi, serta mengurangi
keefektifan organisasi.

Munculnya konflik dalam organisasi pelayanan keperawatan harus selalu diantisipasi oleh
manajer keperawatan. Peran manajer keperawatan sangat menentukan hasil akhir pelayanan yang
dipengaruhi konflik. Dengan demikian, manajer keperawatan harus dapat mengenali konflik sejak
awal munculnya konflik. Penyelesaian konflik secara konstruktif sangat diperlukan.

  

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasar sesuha organisasiai perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi..

Fungsi pengarahan dalam manajemen merupakan salah satu fungsi yang sangat diperlukan
karena fungsi ini memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk kepada anggota lainnya untuk
memiliki rasa tanggungjawab terhadap tugasnya masing-masing. Dalam fungsi pengarahan ini juga
terkait dengan hal kepemimpinan dan motivasi kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena
adnya unsure yang saling mendukung dimana dalam mengarahkan dapat dilakukan oleh seorang
manajemen atau seorang pemimpin yang dapat bertanggungjawab dan untuk menghasilkan
pengarahan yang maximal seorang manajemen atau pemimpin harus mampu memotivasi
bawahannya untuk melaksanakan perencanaan yang telah ditetapkan dan menghasilkan hasil yang
optimal.

B.       Saran
Seorang pemimpin harus mampu menciptakan suasana yang baik, serta aman dan nyaman
untuk anggota kelompoknya dalam menjalankan tugas dalam untuk mencapai suatu tujuan yang
efektif. Tanggung jawab akan tercipta jika pemimpin memberikan wewenang serta pengarahan dan
motivasi yang baik kepada anggota kelompok, sehingga tercipta kerja sama yang saling mendukung
dalam suatu organisasi.

Barangkali hanya ini yang dapat penulis ungkapkan.jika ada kesalahan materi maupun
merugikan pihak-pihak tertentu penulis meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan
sangatlah penting untuk pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen/  http://
www.slideshare.net/BrianTReeHartant/pengantar-manajemen-pengarahan

https://plus.google.com/104726523977359846032/posts/VZKPyTnwMjf

Anda mungkin juga menyukai