Anda di halaman 1dari 23

FUNGSI PENGARAHAN MANAJEMEN

MAKALAH

DIAJUKAN UNTK MEMENUHI TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN

DOSEN : DUDUNG ABDULLAH,.SE,.M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5 KELAS 2E MANAJEMEN

ANGGOTA
Fifit Fitri Nuraeni 22.05.1.0025
Hikmal Akbar Maulana 22.05.1.0047
Lina Marlina 22.05.1.0027
Nanda Hermawan 22.05.1.0183
Rifal Pranugraha 22.05.1.0222
Riyan Sukmana 22.05.1.0039

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2023

i
i

KATA PENGANTAR
Assalamu’aikum Warahmatullah Wabarakatuh. Segala puji bagi Allah
yang telahmenciptakan manusia dengan sebaik-baiknya ciptaan. Sholawat
serta salam semogasenantiasa di limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing manusiamenuju jalan kebaikan. Serta kepada
keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikuti ajarannya. Makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Dasar Manajemen Bisnis yangsekaligus
membahas salah satu fungsi manajemen yaitu tentang Directing (Pengarahan).
DanAlhamdulillah berkat Rahmat, Hidayah, dan inayah-Nya kami bisa
menyelesaikan makalahini. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membimbing kamidalam pembuatan makalah ini. Dan kami
berharap semoga makalah ini.

Dan kami berharap semoga makalah ini mampu memberikan manfaat


serta menambah pengalaman dan ilmu bagi pembaca.

Majalengka, 5 Juni 2023

Penulis

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 3
2.1 FUNGSI MANAJEMEN PENGARAHAN (DIRECTING ........... 3
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 5
3.1 FUNGSI PENGARAHAN ............................................................. 5
3.2 HUBUNGAN ANTAR FUNGSI MANAJEMEN......................... 8
3.3 TIPE KEPEMIMPINAN................................................................ 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen ialah proses perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan
pengawasan terhadap usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan semua
sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” dengan kata
kerja to manage yang secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus
manajemen dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu orang-orang yang
melakukan kegiatan memimpin, disebut “manajer”.

Pengarahan adalah proses menuntun atau membimbing, memberikan


petunjuk dan instruksi kepada bawahan atau anggota organisasi ke arah yang tepat
untuk mencapai visi, misi dan tujuan sebuah perusahaan. Fungsi manajemen
saling berhubungan atau adanya keterkaitan. Dimana seorang manajer akan
melakukan sebuah perencanaan terlebih dahulu sebelum mengarah ke fungsi yang
selanjutnya begitupun sebaliknya seorang manajer memerlukan sebuah
perencanaan sebelum mengarahkan atau memberikan petunjuk kepada bawahan
untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengarahan (directing) merupakan sebuah fungsi yang berhubungan


dengan usaha memberi bimbingan, saran-saran, perintah-perintah atau instruksi-
instruksi kepada bawahan. Jadi peran dari fungsi pengarahan dalam manjemen
adalah membimbing , memberikan petunjuk agar system dari sebuah perusahaan
berjalan dengan baik.

Manajer adalah seseorang yang mengatur, mengendalikan, mengatur,


memimpin, mengelola mengatur sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya.
Dalam fungsi pengarahan (directing) manajer memiliki peran sebagai pemberi
arahan terhadap bawahanya dalam mencapai visi, misi maupun tujuan dari sebuah
perusahaan.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan fungsi Pengarahan (Directing)?
2. Apakah semua fungsi manajemen saling berhubungan?
3. Bagaimana peran atau pelaksanaan fungsi pengarahan (directing) dalam
manajemen?
4. Apa fungsi atau peran Manajer dalam fungsi pengarahan (Directing)?

2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian fungsi manajemen pengarahan
Pengertian Pengarahan (Directing). Pengarahan merupakan salah
satu fungsi dari manajemen. Pengarahan juga sering disebut
sebagai fungsi directing atau fungsi actuating (menggerakkan), serta ada juga
yang menyebutnya dengan fungsi leading. Secara umum, pengarahan berarti suatu
kegiatan memberikan instruksi, perintah, dan petunjuk kepada orang lain.
Pengarahan juga dapat diartikan sebagai proses menuntun kegiatan-kegiatan para
anggota organisasi ke arah yang tepat. Suatu keinginan atau proses untuk
membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan
pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi
kepentingan jangka panjang suatu organisasi. Sedangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pengarahan diartikan sebagai memberikan petunjuk atau
pedoman untuk melaksanakan suatu kegiatan. Yang menjadi pertanyaan
adalah siapa yang memberikan pengarahan? Dalam struktur manajemen,
manajemen puncak akan memberikan pengarahan kepada manajemen pada
tingkat di bawahnya. Manajemen di tingkat menengah akan memberikan
pengarahan kepada manajemen di tingkat yang lebih bawah lagi, begitu
seterusnya sampai kepada orang yang mempunyai wewenang terakhir dalam suatu
organisasi.

Fungsi pengarahan baru dapat diterapkan setelah adanya perencanaan dan


pengorganisasian, serta adanya karyawan. Jika fungsi pengarahan diterapkan,
maka proses manajemen dalam usahanya mencapai tujuan organisasi sudah dapat
dimulai. Oleh karenanya disebutkan bahwa fungsi pengarahan merupakan salah
satu fungsi terpenting dalam manajemen dan harus dikuasai dalam proses
manajemen.

3
4

Pengertian Pengarahan (Directing) Menurut Pendapat Para Ahli. Selain


pengertian tersebut, beberapa ahli juga telah mengemukakan pendapatnya tentang
apa yang disebut dengan pengarahan, diantaranya adalah:
 Siswanto, berpendapat bahwa pengarahan adalah satu kegiatan yang
berhubungan dengan pemberian perintah dan saran.
 Amir, berpendapat bahwa pengarahan adalah membuat pegawai
mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan dan memotivasinya untuk
mencapai tujuan organisasi, ada yang mengatur, mengarahkan,
memotivasi, memberikan sanksi, dan lain sebagainya.
 George R. Terry, berpendapat bahwa pengarahan adalah suatu proses
untuk menggerakkan anggota kelompok untuk mau bekerja sama dan
bekerja dengan ikhlas serta bersemangat untuk mencapai tujuan organisasi
sesuai dengan perencanaan dan usaha pengorganisasian.
 Saure dan Dislainer, berpendapat bahwa pengarahan adalah petunjuk
untuk melakukan sesuatu atau perintah resmi seorang pimpinan kepada
bawahannya berupa petunjuk untuk melakukan sesuatu.
 Koontz dan O'Donnel, berpendapat bahwa pengarahan adalah hubungan
antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan
terhadap bawahannya untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan
lebih efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang nyata.

4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Fungsi Pengarahan (Directing)
Manajemen merupakan suatu yang universal dalam dunia
industri modern. Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management”
dengan kata kerja to manage yang secara umum berarti mengurusi. Dalam
arti khusus manajemen dipakai bagipimpinan dan kepemimpinan, yaitu
orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut “manajer”.
Manajemen adalah fungsi manajer untuk menetapkan politik
kebijaksanaan mengenai apa macam produk yang akan dibuat, bagaimana
membiayainya, menyalurkannya, memberikan pelayananan memilih serta
melatih pegawai dan lain-lain faktor yang mempengaruhi kegiatan suatu
usaha. Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi baik besar maupun
kecil, khususnya oleh organisasi modern, karena sifat pekerjaan dalam
organisasi sangat berbeda dengan pekerjaan/usaha pribadi. Fungsi-fungsi
manajemen tersebut adalah:

A. Planning, yaitu menentukan sasaran yang ingin dicapai,Tindakan


yang harus dilakuan, bentuk organisasi dan personal. Perencanaan
tersebut menyangkut keputusan tentang apa yang dilakukan,
bagaimana melakukan,kapan melakukan, dan siapa yang
melakukannya.
B. Organizing, yaitu penetapan struktur peran melalui penentuan
aktifitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, pengelompokan
aktifitas, penugasan pada kelompok, pendelegasian wewenang,
koordinasi dan informasi dalam organisasi.
C. Directing, memimpin dan mengawasi orang-orang bawahan atau
sub ordinat. Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk
membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan
kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada
tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.

5
6

D. Controlling, yaitu upaya sistematis untuk menetapkan standar


prestasi pada sasaran perencanaan, merancang sistem umpan balik
informasi, membandingkan prestasi sesungguhnya dengan prestasi
standar, menentukan dan mengukur penyimpangan dan
memperbaiki nya.

Satu jalan untuk meneropong proses manajemen ialah dengan


mengidentifikasi fungsi-fungsi dasar yang bersama – sama menopang proses itu.
Fungsi-fungsi ini merupakan elemen-elemen dari semua aplikasi konsep-konsep
manajemen. Fungsi-fungsi ini adalah mutlak bagi semua tingkat aktivitas
manajerial mulai dari pengawas/supervisor langsung sampai ke kepala eksekutif.
Mereka adalah fundamental untuk semua tipe usaha koperatif, termasuk firma-
firma usaha niaga, kantor-kantor pemerintah, dan lembaga-lembaga sosial.
Mereka merupakan inti aktivitas dalam bermacam macam penerapan seperti
pemasaran, manufaktur finansial, dan badanbadan umum.
Masing-masing otoritas yang berbeda memberikan nama sendiri-sendiri
untuk fungsi-fungsi manajemen, namun demikian secara umum telah disepakati
bahwa ada beberapa tugas-tugas actual seorang manajer.
Directing merupakan suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-
usaha anggota-anggota dari suatu kelompok, sehingga melalui tugas-tugas mereka
dapat terpenuhi tujuan-tujuan pribadi dan kelompoknya. Semua usaha kelompok
menghendaki pengarahan apabila ingin secara sukses mencapai tujuan akhir
kelompok tersebut.
Menurut George R Terry, Directing adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau
instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula. Dikatakan juga di salah satu buku bahwa arti dari directing
sendiri adalah kepemimpinan.

Pengarahan yang baik bukanlah suatu bentuk kediktatoran. Para pekerja


yang mengharapkan dapat diberikan informasi-informasi yang diperlukan

6
7

mengenai jumlah, kualitas dan batas waktu yang diperkenankan untuk pekerjaan
tersebut.

Adat dan kebiasaan berpengaruh pada semua bentuk pengarahan.


Sebagaimana bisa tugas-tugas yang akan dilaksanakan akan dipecah kedalam
serangkaian tugas-tugas rutin, biasanya dengan cara kerjasama tugas-tugas dapat
diselesaikan. Pengarahan dapat berupa suatu tugas rutin, perintah tugas berulang.

Pengarahan (Directing) menurut sumber lain adalah keinginan untuk


membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan
pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi
kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan
orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada
tegas sampai meminta atau bahkan mengancam.

Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para


ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting
dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya
pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada
anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang
anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian
dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja
mereka.

Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang merangsang


tindakantindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu
dilakukan oleh individu, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah
dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut agar
sistem organisasi seimbang.

Pengarahan juga sangat erat hubungannya dengan komunikasi, semakin


baik komunikasi yang digunakan manajer, semakin mudah pengarahan berjalan.
Karena objek dari manajemen, khususnya pengarahan adalah objek hidup

7
8

(manusia), sehingga diperlukan saling pengertian untuk dapat menjalankan suatu


sistem.

3.2. Hubungan Antar Fungsi Manajemen

Beberapa fungsi manajemen yaitu;


a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah fungsi yang sangat vital yang bukan
hanya tugas seorang pemimpin tetapi juga harus melibatkan
setiap orang dalam sebuah organisasi guna menentukan apa
yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mencapainya.
Sondang P. Siagian dalam Tanti Prastuti (2014),
menjelaskan bahwa: “Perencanaan (planning) adalah
keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang
hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan”.
Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa perencanaan
merupakan suatu proses perumusan tentang apa yang akan
dilakukan dan dan bagaimana pelaksanaannya.
b. Pengorganisasian (Organizing) S.P. Siagian dalam Tanti
Prastuti (2014) mengemukakan bahwa, pengorganisasian
adalah keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang,
alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang yang
sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang
dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka
pencapaian yang telah ditentukan. Setelah perencanaan
dilakukan, maka fungsi selanjutnya adalah
pengorganisasian. Definisi di atas menjelaskan bahwa
pengorganisasian merupakan suatu proses pengaturan
keseluruhan sumber daya dalam sebuah organisasi.
Pengaturan itu mencakup pembagian tugas, alat-alat,
sumber daya manusia, wewenang dan sebagainya untuk

8
9

menghindari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan kegiatan.


Fungsi ini lebih cenderung pada pengaturan kegiatan
administratif. Tujuannya agar tercapai efesiensi dan
efektivitas dalam tahan dan fungsi berikutnya.
c. Pengarahan (Directing) Pengarahan dapat diartikan sebagai
aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan pikiran dan tenaganya secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berarti ruang lingkup pengarahan pengolahan sumber daya
manusia yang efektif dan efisien.
d. Pengawasan (Controlling) Fungsi pengawasan sangat
penting tanpa adanya pengawasan maka fungsifungsi yang
lainnya tidak akan berjalan efektif dan efisien. Pengawasan
tidak hanya berlangsung pada saat pelaksanaan, tetapi juga
pada saat perencanaan dan pengorganisasian. Pada dasarnya
dalam fungsi pengawasan juga terdapat proses
pengevaluasian untuk menjaga agar seluruh kegiatan tidak
melenceng dari tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Stephen Robein (Inu Kencana Syafiie, 2011), pengawasan dapat


didefinisikan sebagai: “Proses mengikuti perkembangan kegiatan untuk menjamin
jalannya pekerjaan, dengan demikian dapat selesai secara sempurna sebagaimana
yang direncanakan sebelumnya, dengan pengoreksian beberapa pemikiran yang
saling berhubungan. Manajemen sumberdaya manusia sangat penting dalam suatu
organisasi untuk menghindari kesalahan dalam tugas manajemen antara lain
mempekerjakan karyawan yang tidak cocok dengan pekerjaan, perputaran
karyawan yang tinggi dan kesalahan-kesalahan lain dalam masalah tenaga kerja
yang dapat merugikan organisasi. Sumber daya manusia di definisikan sebagai
kemampuan terpadu dari daya pikir dan fisik yang dimiliki induvidu, dimana
perilaku dan sifatnya di tentukan oleh keturunan dan lingkunganya
(Hasibuan,2001).

9
10

Secara sederhana fungsi Perencanaan (planning) adalah penentuan


serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Pengorganisasian(organizing) merupakan suatu proses pengaturan keseluruhan
sumber daya dalam sebuah organisasi. Serta pengawasan (controlling), sering juga
disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa
mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa
yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar dengan
maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.

Dari pengertian di atas kita bisa melihat adanya saling keterkaitan antar
fungsi, dimana jika salah satu fungsi tidak ada maka menajemennya tidak akan
berjalan dengan baik. Contohnya fungsi pengawasan. Tanpa adanya pengawasan
maka fungsi manjemen tidak akan berperan dengan baik. Semua fungsi
mempunyai perannya masing-masing namun tetap saling berhubungan mau itu
fungsi pengorganisasiaan dengan perencanaan maupun fungsi manajemen yang
lain. Dan contoh yang ke dua adalah fungsi pengarahan. Untuk mengarahkan
anggota atau bawahan, seorang manager sebelum mengarahkan bawahan atau
menuntun anggota organisasinya. Pasti manager memerlukan sebuah perencanaan
terlebih dahulu kemudian mengorganisasikan perencanaan tersebut dengan cara
membagi tugas anggotanya atau setiap anggota atau bawahan diberi tanggung
jawab.

Peran Dan Pelaksanaan Fungsi Pengarahan (directing) Pengarahan


merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar benar-
benar dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang,
maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada
personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut. Pengarahan (leading)
adalah untuk membuat atau mendapatkan karyawan untuk melakukan apa yang
diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing,
motivating actuating. Pengarahan memiliki beberapa karakteristik:

10
11

1. Pervaise Function

Yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manager


menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.

2. Continous Activity

Pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa


organisasi.

3. Human Factor

Fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu


berhubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia
yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.

4. Creative Activity

Fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam


tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber
fisik menjadi tak berarti.

5. Executive function.

Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manager dan eksekutif pada


semua level sepnjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima
instruksi hanya dari atasannya.

6. Delegated function

Pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan manusia.


Atasan harus mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak
yang tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat
mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.

Peran pengarahan dalam suatu organisasi itu penting. Karena dengan


pengarahan sebuah rencana dan tugas-tugas akan terlaksana dengan baik

11
12

karena ada yang mengarahkan untuk membuat rencana-rencana tersebut


terwujud.

Tanpa pengarahan juga pengorganisasian tidak akan berjalan dengan baik.


Karena setiap orang itu mempunyai sifat dan karakter masing-masing atau
kesukaan mereka masing-masing.

Jika fungsi pengarahan tidak diimplementasikan dalam membagi


tanggung jawab atau tugas, maka bawahan atau anggota organisai akan beradu
anrgumen karena menginginkan tugas yang sama. Di sini sudah terlihat jelas
bahwa di setiap fungsi pengarahan diperlukan.

Dalam pelaksanaan fungsi pengarahan (directing) adanya kegiatan yang


meliputi pemberian motivasi, proses serta penentuan gaya kepemimpinan yang
sesuai.

1. Motivasi isi
Meliputi pemberian tambahan uang, kesempatan dan prestasi
sebagaimana dikemukakan berbagai teori seperti:
a. Teori motivasi tradisional FW Taylor Dalam pemikiran FW
Taylor, motivasi itu berupa premi untuk menghilangkan kebosanan
kerja.
b. Teori motivasi kebutuhan Abraham Maslow Abraham Maslow
mengemukakan bahwa itu diberikan menurut kebutuhan manusia
dalam hai ini pegawainnya yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan
keamanan dan rasa aman, kebutuhan social dan kebutuahan harga
diri serta kebutuhan aktualisasi diri yang dipenuhinya secara
bertingkat dari bawah.

c. Teori motivasi hygienis F. Herzberg Herzberg mengemukakan


bahwa motivasi itu agar menjaga faktor yang menyebabkan
ketidakpuasan kerja jangan sampai bertambah karena akan
menghambat prestasi.

12
13

d. Teori motivasi prestasi dari David Mc. Clelland David Mc.


Clellandmengemukakan bahwa motivasi itu diberikan dengan prinsip
belajar yaitu mencari pengalaman sendiri agar memperolah kebutuhan
berprestasi, kebutuhan kebersamaan dan kebutuhan akan kekuasaan.

2. Motivasi Proses

Merupakan motivasi yang merupakan penciptaan suatu situasi yang


mendukung untuk berprestasi kerja, seperti;

a. Motivasi penguatan B. Skinner


Merupakan motivasi yang isinya agar pemimpin membuat aturan
mengenai hukuman terhadap para bawahan yang melanggar norma
atau ketentuan.
b. Motivasi Harahap V. Vroom
Merupakan motivasi yang memberikan harapan lebih baik
dikemudian hari untuk bawahan.
c. Motivasi keadilan S. Adam
Berupa sikap adil pemimpin kepada para bawahan terutama yang
memiliki input dan kondisi kerja yang sama.
d. Motivasi tujuan E. Lock
Merupakan motivasi berupa pengendalian dirinya sendiri dengan
tujuan yang telah disusun.

Kepemimpinan atau leadership merupakan pengakuan pemimpin


mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja dengan baik
dalam membatunya. Hal ini dapat dilakukan dengan mendasarkan pada
pendekatan perilaku seperti pendapat Douglas Mc. Gregor dalam teori x dan y
bahawa pemimpin akan bergaya otoriter kepada bawahan yang memang amat
bodoh dan malas tetapi akan bergaya demokratis kepada bawahan yang pandai
dan kreatif, pendapat Rensis Likert dalam teori system manajemen bahwa gaya
kepemimpinan yang baik adalah gaya partisipasif dan gaya lain dapat berupa
otoriter tulen, otoriter lunak dan konsulatif.

13
14

Pendekatan situasional seperti misalnya pendapat F. Filler dalam teori


kepemimpinan sedikit berbeda dengan pendekatan sebelumnya bahwa gaya
kepemimpinan itu ditetapkan berdasarkan kondidi bawahan, kemampuan dirinya
dan situasi yang sedang terjadi saat itu. Gaya kepemimpinan mana yang terpilih
seharusnya yang akan diterima oleh semua pihak (stakeholders) sehingga akan
tercipta kondisi yang mendukung gairah dalam menjalankan tugas.

B. Fungsi dan Peran Manager dalam Fungsi Pengarahan (directing).


Manager adalah bagian dari kelompok kerja, juga dikatakan
bahwa manager merupakan bagian dari bawahan. Manager merupakan
pejabat sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Ia harus memilih dan
menintegrasikan mereka untuk melaksanakan pekerjaan yang dihadapi.
Biasanya hal tersebut relatif tidak pelik apabila menyangkut bangunan,
mesin, dan modal. Akan tetapi bagi manusia pengarahan diperlukan. Dan
hal ini merupakan suatu masalah yang lebih kompleks. Manager
mempunyai pengaruh yang benar untuk mempengaruhi sikap anggota
kelompok. Sifat, kepercayaan dan sikap dari manager terhadap anggota
kelompok akan dinilai oleh bawahannya dan akan mempengaruhi
efektifitas manager dalam memberikan pengarahan kepada mereka.
Manager harus memperoleh rasa hormat dari pengamat dan
bawahannya. Peranan yang diharapkan dari manager bebeda dari peran
anggota kelompoknya. Manager lebih banyak mengetahui perubahan-
perubahan yang akan terjadi dan memiliki atau sekurang-kurangnya harus
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas.
Manager juga berdiri terpisah dari kelompok karena merekalah
yang menentukan, sekurang-kurangnya tentang siapa-siapa yang
mendapatkan tugas-tugas, siapa yang dipromosikan, siapa yang dipecat
dan siapa yang mendapatkan kenaikan gaji.
Memberi pengarahan uang efektif dapat dilaksanakan oleh seorang
untuk satu kelompok. Biasanya, manager yang melakukannya, karena
manager dapat:
1. Mengetahui bawahan.

14
15

2. Mengetahui kemampuan dan keahliannya.


3. Mengerti akan kapasitas dan keinginan-keinginannya.
4. Mengetahui apa yang dapat dihasilkan.
5. Telah mengamati sikap hidupnya.
Dengan semua latar belakang tersebut, menager akan mampu
untuk memilih teknik memberikan untuk mendapatkan hasil-hasil yang
diinginkan dengan cara yang terbaik.
Menyediakan informasi yang akan diperlukan untuk
melaksanakan langkahlangkah yang efektif dalam menunjang pengarahan
yang penting. Hal tersebut dapat terlihat pada pengarahan pegawai baru,
akan tetapi dapat berlaku sama pada pegawai yang sudah lama bekerja.
Pegawai baru dapat diberikan penerangan singkat tentang keadaan
fisik dan lingkungan dari tempat bekerja. informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas dengan baik dan bagaimana cara untuk
menyampaikannya merupakan keputusankeputusan yang di ambil oleh
manager.
Biasanya yang termasuk di dalamnya adalah:
1. Tempat peralatan yang tepat didalam kantor atau pabrik,
2. Indentifikasi bagian-bagian yang utama,
3. Suatu uraian tugas,
4. Hubungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lain di dalam unit
organisasi atau dalam hal-hal tertentu, pekerjaan-pekerjaan didalam
perusahaan.
5. Saran-saran tentang cara membuat laporan-laporan yang dibutuhkan dan 6.
Informasi tentang cara mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
yang sekarang. Metode dan pendekatan yang ingin digunakan oleh seorang
manager didalam usahanya untuk mengarahkan bawahan harus
berpengaruh terhadap kelompoknya.
a. Fungsi manager,

A. Fungsi manager sebagai orang yang menjalankan kegiatan manajemen;


1) Memastikan kegiatan dijalankan oleh anggota;
2) Mengordinasi pekerjaan setiap orang;
3) Membantu anggota agar dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik;

15
16

4) Memastikan bahwa kegiatan manajemen berjalan dengan efektif dan efisien.


B. Keahlian manager
Bagaimana dapat menjadi manager yang baik yang memerlukan keahlian-
keahlian manajemen sebagaimana kriterianya. Seorang manager harus mengerti
tanggung jawab dan tugasnya sebagai manager, dan juga mendalami keahlian-
keahlian menajemen yang diantaranya;

1) Technical skill
Dapat mengaplikasikan pengetahuan, metode atau teknik spesifik dalam
bidang spesialisasi tertentu. Keahliannya merujuk pada keahlian apa yang
dikuasai dalam melakukan suatu pekerjaan, biasanya dalam hal keahlian
fisik.
2) Conceptual skill
Kemampuan untuk memandang persoalan/topic secara keseluruhan serta
menganalisis dan memprediksi persoalan yang akan terjadi kedepannya.
3) Human relational
Dapat mengarahkan dan mengontrol agar orang-orang yang ada didalam
perusahaan dapat bekerja sesuai rencana lewat komunikasi yang baik dan
benar.
4) Decision making
Dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, mengumpulkan data dan
memutuskan alternative terbaik untuk menentukan solusi suatu
permasalahan keputusan terhadap suatu hal dalam perusahaan
5) Time management
Dapat mengalokasikan atau menggunakan waktunya dengan cara paling
efektif dan efisien
6) Technological skill
Berupa kemampuan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang
terjadi.Tipe Kepemimpinan Tipe-tipe kepemimpinan telah di identifikasi
dan menghasilkan suatu kerangka kerja bagi seorang manajer dalam
memilih suatu pendekatan pengarahan.

16
17

3.3. Tipe kepemimpinan

Tipe tipe kepeminpinan telah di identifikasi dan menghasilkan suatu


kerangka kerja bagi seorang manajer dalam memilih suatu pendekatan
pengarahaan. Tipe kepeminpinan dikelompokan dalam empat judul ;

1. Tipe manajer dictator Tipe manajer yang dictator


Tipe manajer yang dictator menurut pelaksanaan tugas atas dasar
takut kena hukuman,dan bersikap sangat kritis dan negative dalam
hubungannya dengan bawahan. Sebagai seorang kepala orang
demikian itu mengharap badalam hubungannya dengan bawahan.
Sebagai seorang kepala, orang demikian itu mengharap bawahan
menjalankan tugas dengan baik, kalau tidak ingin terkena hukuman
atau penggeseran. Untuk sementara nampaknya cara demikian ini
efektif, tetapi tidak memberikan dasar yang kuat untuk kelangsungan
prestasi, karena tidak memberikan kepuasan kepada yang dipimpin.
2. Tipe lemah lembut – otokratis
Tipe manajer yang dictator menuntut pelaksanaan tugas atas
dasar takut kena hukuman, dan bersikap sangat kritis dan negative
dalam hubungannya dengan bawahan. Sebagai seorang kepala, orang
demikian itu mengharap bawahan menjalankan tugas dengan baik,
kalau tidak ingin terkena hukuman atau penggeseran. Untuk
sementara nampaknya cara demikian ini efektif, tetapi tidak
memberikan dasar yang kuat untuk kelangsungan prestasi, karena
tidak memberikan kepuasan kepada yang dipimpin.
2. Tipe demokratis
Tipe manajer yang lemah lembut – otokratis bersifat kebapakan yang
menuntut bawahan menurut saja kepada pemimpin (paternalistik).
Apabila tipe ini mengharapkan keberhasilan, maka pemimpin
haruslah seseorang yang benar-benar kuat dan bijaksana, memiliki
kepribadian yang kuat, berwibawa, dan terpercaya. Kepuasan
bawahan tipe pemimpin demikian tergantung pada kehendak baik
atasaanya. Karena pemimpin ini memberikan keputusan tanpa

17
18

partisipasi orang lain, bawahan tidak berkesempatan mengembangkan


sifat-sifat kepemimpinannya. Tipe ini mengakibatkan ketergantungan
akan hadirnya pemimpin, dan bila orang tersebut tidak hadir
pekerjaan menjadi berantakan.
4. Tipe membiarkan (laissez-faire)
Tipe manajer membiarkan memilih, (laissez-faire),
menyerahkan sepenuhnya kepada bawahan untuk menetapkan tujuan
tujuan mereka dan membuat keputusan keputusan sendiri. Pemimpin
ini justru mengharapkan orang lain dalam kelompok yang memegang

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pengarahan (directing) merupakan jantung proses manajemen, karena
menyangkut langkah mula. Istilah-istilah lain yang mengandung ide yang
sama ialah memimpin, menjalankan, mengawasi, memerintahkan, dan
membimbing. Apa pun istilah yang digunakan, inti idenya ialah membuat
terlaksananya keputusan, rencana, dan program yang telah disusun terlebih
dahulu guna mencapai tujuan-tujuan kelompok. Dikatakan juga di salah satu
buku bahwa arti dari directing sendiri adalah kepemimpinan. Adanya saling
keterkaitan antar fungsi, dimana jika salah satu fungsi tidak ada maka
manajemennya tidak akan berjalan dengan baik. Contohnya fungsi
pengawasan. Tanpa adanya pengawasan maka fungsi manajemen tidak akan
berperan dengan baik. Semua fungsi mempunyai perannya masing-masing
namun tetap saling berhubungan mau itu fungsi pengorganisasian dengan
perencanaan maupun fungsi manajemen yang lain. Peran pengarahan dalam
suatu organisasi itu penting. Karena dengan pengarahan sebuah rencana dan
tugas-tuga akan terlaksana dengan baik karena ada yang mengarahkan untuk
membuat rencana-rencana tersebut terwujud. manager adalah bagian dari
kelompok kerja, juga dikatakan bahwa manager merupakan bagian dari
bawahan. Manager merupakan pejabat sumber daya yang dapat dimanfaatkan.
Ia harus memilih dan menintegrasikan mereka untuk melaksanakan pekerjaan
yang dihadapi.

B. Saran

Bagi pembaca, khususnya mahasiswa diharapkan setelah membaca


makalah ini memahami betapa pentingnya ilmu manajemen bagi kehidupan
dalam berorganisasi yang formal maupun informal. lebih khususnya lagi
directing, bahwa pengarahan bukanlah sesuatu yang remeh, karena objek dari
pengarahan sendiri adalah manusia.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com

20

Anda mungkin juga menyukai