Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

DASAR – DASAR MANAJEMEN

PEMBERI PERINTAH

Disusun Oleh :

1..Muhammad Dafa Ardhiya Mukti (05051281924065)

2. Shandika Hanafiah (05051281924024)

3. M. Azhari (05051281924062)

4. Muhammad Fadhil Akbar (05051281924056)

5. Toni Susanto (05051181924004)

FAKULTAS PERTANIAN

PRODI BUDIDAYA PERAIRAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-NyA
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Dasar-Dasar Manajemen mengenai
Pemberi Perintah.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Dasar-Dasar Manajemen mengenai Pemberi
Perintah. ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Indralaya,15 Januari 2020


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ...........................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah .....................................................................................................

1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................

2.1. Pengertian Pengarahan .............................................................................................

2.2. Fungsi Pengarahan ....................................................................................................

2.3. Tujuan pengarahan ...................................................................................................

2.4. Karakteristik Pengarahan dalam manajemen ........................................................

2.4.1. Jenis-jenis perintah ..........................................................................................

2.4.2. Prinsip-prinsip perintah ..................................................................................

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................

3.1. Kesimpulan .................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia merupakan mahkluk sosial yang saling membutuhkan orang lain. Karena

berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan mausia yang terbatas mendorong

manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Namun, sejalan dengan tingkat

kematangan (keinginan dan kemampuannya), hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimuali

dari tingkat yang sederhana, hingga tingkat hubungan yang modern.

Manajemen adalah suatu seni dan ilmu dalam proses perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah di

tetapkan. Dalam literature manajemen, disebutkan bahwa istilah manajemen mengandung tiga

pengertian, yaitu:

1. Manajemen sebagai suatu proses.

2. Manajemen sebagai kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen.

3. Manajemen sebagai suatu seni.

Menurut Koontz dan Donnel (1972) “management is getting thing done through the efferots of

other people’’ (manajemen adalah terlaksananya pekerjaan melalui orang lain).George R. Terry

(2000), mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih

dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain. Manajemen memiliki beberapa komponen

diantaranya unsur manajemen dan fungsi manajemen. Unsur manajemen adalah Men, Money,

Materials, Methods, and Market yang merupakan sumber daya.

Manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang

baik dan yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola, mengendalikan,
mengatur serta mengembankan organisasi dalam rangka mencapi tujuan. Atau definisi manajer

antara lain adalah seseorang yang dapat mengarahkan orang lain dan mampu bertanggung jawab

atas kegiatan atau pekerjaan tersebut.

Pengarahan (Directing) dalam ilmu manajemen merupakan aspek hubungan manusiawi

dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan

menyumbangkan tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai sebuah tujuan. Directing

bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula

berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi

tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

Fungsi pengarahan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen yang akan kami bahas

dalam makalah ini. Serta fungsi, dimana proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh

seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat

menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Dengan

memberi arahan kepada semua pihak agar semua program-program dapat dijalankan dengan baik

dan benar sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pengarahan dalam manajemen?

2. Apa Tujuan diperlakukannya sebuah pengarahan?

3. Apa saja yang termasuk fungsi pegarahan?

4. Meliputi apakah karakteristik pengarahan yang ada dalam manajemen?


1.3. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan sebuah pengarahan dalam manajemen.

2. Memberikan infomasi dalam melakukan pengarahan yang baik dan benar.

3. Untuk menyadarkan seberapa penting pengarahan itu diperlakukan.

4. Memberikan manfaat bagi pembaca, terlebih dalam mengenai masalah pengarahan dalam

manajemen.

5. Memperluas infomasi mengenai pengarahan dalam manajemen.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pemberi Perintah

Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi

terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya

pemberi perintah ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.

Pengertian pemberi perintah sendiri yaitu kegiatan untuk menggerakkan atau mengarakan

oarang lain supaya bisa dan dapat bekerja dengan baik dalam upaya mencapai tujuan

yang di inginkan.

Seorang menejer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada

anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota

juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain,

apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka. Dari definisi

diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu:

1) Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan.

2) Memberikan petunjuk umum dan khusus.

3) Mempengaruhi anggota.

4) memotivasi.

Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara

memotivasi bawahan adalah:

a) Motivasi secara impalist, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para

bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan

koreksi jika diperlukan.


b) Adanya upaya untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi

dari para anggota organisasi.

c) Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam

memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif

2.2. Fungsi pemberi perintah

Pemberi perintah merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar

betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka

pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang

melaksanakan perintah-perintah tersebut.

Pengarahan/ pemberian perintah (leading) adalah untuk membuat atau mendapatkan para

karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai

leading, directing,motivating atau actuating.

Pemberi perintah memiliki beberapa karakteristik:

1. Pervasive Function, yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap

manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.

2. Continous Activity, pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa

organisasi.

3. Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu

berhubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang kompleks

dan tidak bisa diprediksi.

4. Creative Activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam

tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak

berarti.
5. Executive Function, Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif

pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi

hanya dari atasannya.

6. Delegated Function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan

manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak

dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat mengkondisikan perilaku

seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.

Selain itu ada cara-cara pengarahan yang dapat dilakukan, diantaranya :

1. Orientasi, merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya

kegiatan dapat dilakukan dengan baik.

2. Perintah, merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya

untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.

3. Delegasi wewenang, dalam pendelegasian wewenang ini pemimpin melimpahkan sebagian

dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya. Kemampuan seseorang manajer

untuk memotivasi akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan

efektifitas manajer. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu sistem akan mampu

meramalkan perilaku dari bawahannya.

Motivasi yang telah disebutkan diatas, akan memengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi

akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi

seseorang yaitu kemampuan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi

yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara komunikasi kemampuan dan persepsi

peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.


2.3. Tujuan Pemberi Perintah

Dengan adanya fungsi pemberian perintah dalam suatu organisasi dapat bertujuan sebagai

berikut:

1. Menjamin kontiunitas perencanaan,

2. Membudayakan prosedur standar,

3. Membina disiplin kerja,

4. Membina motivasi yang terarah.

Selain itu tujuan pokok pemberian perintah agar kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang

melakukan kegiatan yang telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tidak

terjadi penyimpangan-penyimpangan yang membuat kemungkinan tidak akan tercapainya tujuan

yang telah ditetapkan.

Pemberian perintah dikatakan sebagai jantung dari proses manajemen. Oleh karena itu,

pengarahan merupakan poin sentral dimana pencapaian tujuan merupakan hal yang penting.

Sebagai karakter sentral, pengarahan menyediakan beberapa manfaat, meliputi :

1. Memprakarsai aksi (Initiatos Action)

Pengarahan merupakan suatu titik awal dari pelaksanaan kerja dari karyawan. Apabila

pengarahan dijalankan, karyawan dapat mengerti pekerjaannya dan melakukan pekerjaan sesuai

dengan instruksi.

2. Mengintegrasikan upaya (Integrates Efforts)

Selama mengarahkan, atasan dapat memberi petunjuk atau tuntunan, menginspirasi, dan

memberi instruksi bawahan untuk bekerja. Untuk itu, usaha dari setiap individu harus sesuai

dengan pencapaian tujuan yang diinginkan. Hal ini dimaksudkan agar upaya pengarahan dari

setiap departemen yang ada dapat berhubungan dan berintegrasi dengan yang lainnya. Hal
tersebut dapat dilakukan melalui “persuasive leadership” dan komunikasi yang efektif agar

upaya integrasi dapat berjalan efektif dan stabil.

3. Alat memotivasi (Means of Motivation)

Manajer menggunakan elemen motivasi untuk meningkatkan pelaksanaan dari para

karyawan.

4. Menyediakan stabilitas (Provides Stability)

Stabilitas dan keseimbangan menjadi sangat penting karena merupakan indeks

pertumbuhan dari suatu perusahaan. Manajer harus dapat memiliki empat karakter yang

dibutuhkan, yaitu persuasive leadership, komunikasi yang efektif, supervise yang tegas, dan

koefisien motivasi.

5. Menaikan koping dengan perubahan (coping up with the change)

Perilaku manusia menunjukkan suatu tahanan untuk berubah. Adaptasi dengan perubahan

lingkungan membantu dalam mendukung rencana pertumbuhan perusahaan. Pengarahan

digunakan beradaptasi dengan adanya perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal.

Komunikasi yang efektif dapat membantu meningkatkan koping dengan adanya perubahan.

Manajer berperan untuk mengkomunikasikan sifat dan isi dari perubahan secara jelas kepada

bawahan.

6. Penggunaan sumber daya secara efisien (Efficient Utilization of Resources).

Pengarahan financial membantu dalam mengklarifikasi peran dari setiap karyawan pada

pekerjaannya. Melalui pengarahan, peranan karyawan menjadi jelas karena manajer melakukan

pengawasan, memberikan petunjuk, instruksi, dan kemampuan motivasi untuk menginspirasi

bawahan Hal ini dapat membantu dalam kemungkinan penggunaan sumber daya maksimum,

baik itu pria, wanita, mesin, dan uang guna memperkecil biaya dan menambah profit.
2.4. Karakteristik Pengarahan dalam manajemen

2.4.1. Jenis-jenis perintah

Hampir tidak ada penulis yang menolak adanya perintah lisan. Meskipun demikian,

mereka tidak sependapat tetang suatu perintah dapat diberikan secara lisan. Dalam dua hal, para

penulis sependapat bahwa perintah dapat diberikan dalam bentuk lisan, apabila:

 Tugas yang diperintahkan merupakan tugas yang sederhana, dan

 Dalam keadaan darurat.

Selain dalam kedua hal diatas, Perintah lisan dapat juga dipergunakan dalam keadaan-keadaan

sebagai berikut:

a. Bawahan yang diperintah sudah pernah mengerjakan perintah.

b. Perintah itu dapat selesai dalam waktu singkat.

c. Apabila dalam mengerjakan tugas itu ada kekeliruan, tidak akan membawa akibat yang

besar.

d. Apabila bawahan yang diperintah adalah buta huruf.

Meskipun pemakaian perintah lisan itu adalah terbatas, tetapi harus dinyatakan bahwa

perintah lisan mengandung beberapa sifat kebaikan sebagai berikut:

1. Tidak membutuhkan banyak waktu untuk mempersiapkannya.

2. Mempunyai kemungkinan untuk menjelaskan hal-hal yang kurang jelas.

3. Dapat dipergunakan kepada banyak orang.

Kekurangan utama dari perintah lisan adalah bahwa dalam perintah inni tidak begitu di

persiapkan atau di rencanakan. Dalam kata lain, perintah lisan terlalu fleksibel.
Jenis kedua dari suatu perintah adalah perintah tertulis. Perintah tulisan dapat juga

dipergunakan dalam keadaan-keadaan sebagai berikut:

a. Pada pekerjaan yang ruwet, memerlukan keterangan detail, angka-angka yang pasti dan teliti.

b. Bila pegawai yang diperintah berada di tempat lain.

c. Jika pegawai yang diperintah sering lupa.

d. Jika tugas yang diperintah itu berlangsung dari suatu bagian ke bagian lain.

e. Jika dalam pelaksanaan perintah itu, kesalahan yang terjadi dapat menimbulkan akibat yang

besar.

Selain dari pembagian perintah, perintah juga dapat pula digolongkan berdasarkan

macam-macam situasi maupun penerima perintah, sebagai berikut:

1. Demand, hendaknya di hindarikan, kecuali dalam keadaan darurat. Perintah semacam ini

dapat memperoleh tindakan yang segera daripada pegawai yang luntur semangatnya.

Dalam keaadaan normal pemberian perintah semacam ini hanya akan menimbulkan

suasana yang tegang

2. Request, diberikan dalam situasi kerja normal. Penrintah seperti ini akan lebih berhasil

jika diberikan kepada pegawai yang berpengalaman atau pegawai yang tak mudah

tersinggung.

3. Suggestion, diberikan untuk mendorong timbulnya inisiatif.

4. Volunter, sering diberikan untuk tugas-tugas dimana yang menerima perintah tersebut

enggan untuk melaksanakannya. Misalnya tugas pada waktu bawahan sedang beristirahat
2.4.2. Prinsip-prinsip perintah

1. Perintah harus jelas

Perintah yang sudah jelas bagi pemberi perintah, banyak sekali kemungkinan belum

begitu jelas bagi si penerima perintah. Hal ini disebabkan oleh dua sebab utama yaitu :

a. Kesukaran-kesukaran dalam penggunaan kata-kata yang berwayuh arti

b. Perhatian yang setengah-setengah.

Karenanya pemberian perintah haruslah jelas bagi yang penerima perintah yang

bersangkutan.

2. Perintah diberi satu per satu

Peritah diberikan satu per satu, bahkan walaupun perintah itu mempunyai pertalian yang

erat satu sama lain. Sehubungan dengan ini, maka suatu perintah.

janganlah terlalu detail, harus mengandung unsur fleksibelitas bawahan dapat dihidupkan.

3. Perintah harus positif

Dalam memberikan perintah sebaiknya tidak mempergunakan perintah yang negatif.

Adalah lebih baik menggunakan perintah yang positif sebab dengan perintah positif, tegas, dan

jelas apa yang harus dikerjakan oleh bawahan.

4.Perintah harus diberikan kepada orang yang tepat

Sesuatu perintah haruslah diberikan kepada orang yang mengingat pengetahuan dan

pengalamannya sanggup melaksanakan tugas itu. Sesungguhnya bukan saja tergantung kepada

pengetahuan dan pengalamannya, tetapi juga kepada kecukupan waktu serta peralatan yang

tersedia untuk menyelesaikan tugas tersebut.


5.Peritah harus erat dengan motivasi

Ketiga macam kebutuhan atau ketiga macam motivasi haruslah didapat oleh seorang

petugas agar ia mau mencurahkan tenaganya kepada pelaksanaan pekerjaannya.

6.Perintah satu aspek berkomunikasi

Perintah adalah satu alat berkomunikasi dari seorang pemimpin kepada bawahan. Sebagai

alat berkomunikasi, maka pemimpin harus sanggup menyusun perintah sedemikian rupa agar

berkenan di hati bawahannya dan ia mau mengerjakan.


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pengarahan merupakan salah satu komponen terpenting dari sebuah manajemen.

Bagaiamana bisa sebuah organisasai dapat berjalan dengan baik tanpa adanya pengarahan?.

Karena, tujuan dari pengarahan ialah membenarkan strategi yang keluar dari ide awal untuk

membuat suatu tujuan tertentu. Perencanaan dapat berjanlan tanpa adanya pengarahan. Namun,

hasil yang didapatkan tidak akan berjalan sukses tanpa adanya sebuah pengarahan. Pengarahan

juga merupakan fungsi terpenting yang dimiliki oleh seorang Manajer. Seorang Manajer harus

bisa memberikan arah serta petunjuk yang benar terhadap bawahannya. Dengan adanya

pengarahan, Manajer dan bawahannya dapat berhubungan dan berinteraksi langsung dengan

baik. Karena tugas dari seorang manajer bukan hanya memberi perintah terhadap suatu

pekerjaan. Tetapi, dapat pula menjadikan inspirasi kepada bawahan.

Pengarahan memiliki beberapa karakteristik:

1. Pervasive Function,

2. Continous Activity,

3. Human factor,

4. Creative Activity,

5. Executive Function,

6. Delegated Function,
Selain itu ada cara-cara pengarahan yang dapat dilakukan, diantaranya :

1. Orientasi,

2. Perintah,

3. Delegasi wewenang,

Dengan adanya fungsi pengarahan dalam suatu organisasi dapat bertujuan sebagai berikut:

1. Menjamin kontiunitas perencanaan,

2. Membudayakan prosedur standar,

3. Membina disiplin kerja,

4. Membina motivasi yang terarah.


DAFTAR PUSTAKA

Buku.

Manullang. M, Dasar-Dasar Manajemen, Medan: Gadjah Mada University Press:.2001.

Sarinah, Pengantar Manajemen, Yogyakarta:Deepublish:.2017.

Terry. Geoge. R, Dasar Dasar Manajemen, Jakarta:Bina Aksara:.2003.

Website.

https://ardiiblog.wordpress.com/pengarahan-dalam-manajemen/, diakses pada Rabu, 15

Januari 2020, 10.00 WIB.

http://artikel-jurnal-manajemen.blogspot.com/2012/05/directing-dikatakan-........sebuah-

proses.html, diakses pada Kamis, 16 Januari 2020, pukul 16.00 WIB.

https://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-........manajemen/,

diakses pada Kamis, 16 Januari 2020, pukul 18.30 WIB.

http://rianapratisia.blogspot.co.id/2014/05/fungsi-pengarahan-dalam-.......manajemen.html,

diakses pada Jumat, 17 Januari 2020, pukul 10.00 WIB.

7.

Anda mungkin juga menyukai