ACARA I
BENTUK DAN UKURAN
Disusun oleh :
Diana Octaviani
(H0916026)
A. Tujuan
Tujuan dari praktikum Ilmu Pengetahuan Bahan Acara I “Bentuk dan
Ukuran”, sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menentukan bentuk, ukuran, serta isi absolut bahan
pangan atau wadahnya.
a. Bahan/alat berbentuk teratur: petridish dan loyang persegi.
b. Bahan berbentuk tidak teratur: buah-buahan dan umbi-umbian.
2. Mahasiswa dapat menentukan isi relatif bahan pangan dari biji-bijian.
B. Metodologi
1. Alat
a. Gelas ukur 1000 ml
b. Jangka sorong
c. Loyang persegi (kuboid)
d. Petridish
e. Timbangan
2. Bahan
a. Biji-bijian (Beras, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kedelai,
ketan hitam, kuaci, dan millet)
b. Buah (Alpukat, apel, belimbing, jambu biji, mentimun, pisang, salak,
dan tomat)
c. Umbi (Bawang bombay, bawang putih, bengkoang, jahe, kentang,
singkong, ubi ungu, dan wortel)
3. Cara Kerja
a. Menentukan bentuk, ukuran, dan isi absolut bahan pangan
1) Bahan yang teratur bentuknya, penggunaan petridish dan loyang
persegi (kuboid)
Petridish dan Kuboid
Penentuan volume
Aquades
Pemasukan dalam gelas ukur 1000 ml
500 ml
Penentuan volume
Gambar 1.2 Diagram Alir Penentuan Volume Bahan yang Tidak
Teratur Bentuknya
3) Menentukan isi relatif bahan pangan
Penimbangan berat
Penentuan isi relatif tiap gram (isi/gram bahan) dan isi relatif
tiap butir (isi/jumlah tiap butir)
Mentimun 20 15 5 4 30
Tomat 4 2 5 3 80
1
Pisang 14,5 11,5 3,6 2,5 88
5
Ubi ungu 13,4 8,5 13,4 8,5 151
1,57
Belimbing 11,6 7,2 5,8 220
2
6
Bawang 1,10
6,3 5,1 6,2 70
Bombay 9
Bawang
2,5 1 4,5 4 10
putih
Alpukat 12 9 7 3 200
10
4,35 2,32
Mentimun 19,2 4,9 240
0 5
11
3,75 2,20
Jahe 13,7 4,5 50
2 0 0
11,0
Bengkoang 8,6 2,2 9,8 420
8
12
2,07
Belimbing 10,2 2 5,8 100
5
14
Bawang
5,18 2 5,28 1 80
Bombay
15
Bawang 1,02
3,71 2,12 2,21 10
Putih 5
16
Pada Tabel 1.2, didapatkan data ukuran bahan yang tidak teratur
dan bentuknya. Kelompok 1 mendapatkan bahan kentang dan apel. Kentang
memiliki panjang maksimum 7,8 cm, panjang minimum 6,7 cm, diameter
maksimum 5,3 cm, diameter minimum 2,6 cm, dan volume 110 cm3.
Sedangkan apel dengan panjang maksimum 6,3 cm, panjang minimum 5,6 cm,
diameter maksimum 7cm, diameter minimum 4 cm, dan volume 200 cm3.
Kemudian kelompok 2 mendapatkan jambu biji dan wortel. Jambu biji
memiliki panjang maksimum 8 cm, panjang minimum 7,6 cm, diameter
maksimum 8,5 cm, diameter minimum 6,4 cm, dan volume 300 cm3.
Sedangkan wortel dengan panjang maksimum 18,8 cm, panjang minimum 13,3
cm, diameter maksimum 5 cm, diameter minimum 1,7 cm, dan volume 170
cm3. Pada kelompok 3, diberikan bahan jahe dan mentimun. Jahe memiliki
panjang maksimum 13 cm, panjang minimum 9 cm, diameter maksimum 4 cm,
diameter minimum 2,5 cm, dan volume 290 cm3. Sedangkan mentimun dengan
panjang maksimum 20 cm, panjang minimum 15 cm, diameter maksimum 5
cm, diameter minimum 4 cm, dan volume 30 cm3. Kemudian kelompok 4
mendapatkan bahan tomat dan bengkoang. Tomat memiliki panjang
maksimum 4 cm, panjang minimum 2 cm, diameter maksimum 5 cm, diameter
minimum 3 cm, dan volume 80 cm3. Sedangkan bengkoang dengan panjang
maksimum 10,5 cm, panjang minimum 3 cm, diameter maksimum 10 cm,
diameter minimum 2 cm, dan volume 400 cm3. Kelompok 5 mendapatkan
pisang dan ubi ungu. Pisang memiliki panjang maksimum 14,5 cm, panjang
minimum 11,5 cm, diameter maksimum 3,6 cm, diameter minimum 2,5 cm,
dan volume 88 cm3. Sedangkan ubi ungu dengan panjang maksimum 13,4 cm,
panjang minimum 8,5 cm, diameter maksimum 13,4 cm, diameter minimum
8,5 cm, dan volume 151 cm3. Kelompok 6 mendapatkan bawang bombay dan
belimbing. Bawang bombay memiliki panjang maksimum 6,3 cm, panjang
minimum 5,1 cm, diameter maksimum 6,2 cm, diameter minimum 1,109 cm,
dan volume 70 cm3. Sedangkan belimbing dengan panjang maksimum 11,6
cm, panjang minimum 7,2 cm, diameter maksimum 5,8 cm, diameter minimum
1,572 cm, dan volume 220 cm3. Pada kelompok 7 diberikan bahan salak dan
bawang putih. Salak memiliki panjang maksimum 7,6 cm, panjang minimum
7,5 cm, diameter maksimum 5,2 cm, diameter minimum 3,5 cm, dan volume
75 cm3. Sedangkan bawang putih dengan panjang maksimum 2,5 cm, panjang
minimum 1 cm, diameter maksimum 4,5 cm, diameter minimum 4 cm, dan
volume 10 cm3. Untuk kelompok 8 mendapatkan bahan alpukat dan singkong.
Alpukat memiliki panjang maksimum 12 cm, panjang minimum 9 cm,
diameter maksimum 7 cm, diameter minimum 3 cm, dan volume 240 cm3.
Sedangkan singkong dengan panjang maksimum 17 cm, panjang minimum 2
cm, diameter maksimum 4,5 cm, diameter minimum 2 cm, dan volume 210
cm3.
Kelompok 9 mendapatkan bahan kentang dan apel. Kentang
memiliki panjang maksimum 7,9 cm, panjang minimum 1,5 cm, diameter
maksimum 5,5 cm, diameter minimum 2,0 cm, dan volume 120 cm3.
Sedangkan apel dengan panjang maksimum 6,3 cm, panjang minimum 3,2 cm,
diameter maksimum 7,0 cm, diameter minimum 3,8 cm, dan volume 90 cm3.
Kemudian kelompok 10 mendapatkan bahan jambu biji dan wortel. Jambu biji
memiliki panjang maksimum 7,3 cm, panjang minimum 6,4 cm, diameter
maksimum 8,0 cm, diameter minimum 4,4 cm, dan volume 265 cm3.
Sedangkan wortel dengan panjang maksimum 18,1 cm, panjang minimum 9,6
cm, diameter maksimum 4,7 cm, diameter minimum 1,9 cm, dan volume 160
cm3. Pada kelompok 11, diberikan bahan mentimun dan jahe. Mentimun
memiliki panjang maksimum 19,2 cm, panjang minimum 4,9 cm, diameter
maksimum 4,4 cm, diameter minimum 2,3 cm, dan volume 240 cm3.
Sedangkan jahe dengan panjang maksimum 13,7 cm, panjang minimum 4,5
cm, diameter maksimum 3,8 cm, diameter minimum 2,2 cm, dan volume 50
cm3. Kemudian kelompok 12 diberikan bengkoang dan tomat. Bengkoang
memiliki panjang maksimum 8,6 cm, panjang minimum 2,7 cm, diameter
maksimum 11,1 cm, diameter minimum 9,8 cm, dan volume 420 cm3.
Sedangkan tomat dengan panjang maksimum 6,7 cm, panjang minimum 4,6
cm, diameter maksimum 5,6 cm, diameter minimum 2,2 cm, dan volume 100
cm3. Untuk kelompok 13 diberikan bahan ubi ungu dan pisang. Ubi ungu
memiliki panjang maksimum 16,4 cm, panjang minimum 6,2 cm, diameter
maksimum 5,5 cm, diameter minimum 1,4 cm, dan volume 250 cm3.
Sedangkan pisang dengan panjang maksimum 14,6 cm, panjang minimum 11,3
cm, diameter maksimum 1,4 cm, diameter minimum 3,2 cm, dan volume 90
cm3. Kelompok 14 diberikan bahan belimbing dan bawang bombay. Belimbing
memiliki panjang maksimum 10,2 cm, panjang minimum 2,0 cm, diameter
maksimum 5,8 cm, diameter minimum 2,1 cm, dan volume 100 cm3.
Sedangkan bawang bombay dengan panjang maksimum 5,8 cm, panjang
minimum 2 cm, diameter maksimum 5,3cm, diameter minimum 1,0 cm, dan
volume 80 cm3. Kemudian pada kelompok 15 diberikan bahan salak dan
bawang putih. Salak memiliki panjang maksimum 6,3 cm, panjang minimum
4,3 cm, diameter maksimum 5,5 cm, diameter minimum 1,7 cm, dan volume
80 cm3. Sedangkan bawang putih dengan panjang maksimum 3,7 cm, panjang
minimum 2,1 cm, diameter maksimum 2,2 cm, diameter minimum 1,0 cm, dan
volume 10 cm3. Kemudian pada kelompok 16 diberikan bahan alpukat dan
singkong. Alpukat memiliki panjang maksimum 12 cm, panjang minimum 9
cm, diameter maksimum 6,5 cm, diameter minimum 2,8 cm, dan volume 188
cm3. Sedangkan singkong dengan panjang maksimum 17 cm, panjang
minimum 12 cm, diameter maksimum 4 cm, diameter minimum 2,5 cm, dan
volume 182 cm3. Pada shift 1, urutan volume buah dan umbi dari yang terbesar
sampai yang terkecil yaitu bengkoang - jambu biji – jahe – alpukat – belimbing
– singkong – apel – wortel - ubi ung - kentang – pisang – tomat – salak -
bawang bombay – mentimun - bawang putih. Sedangkan pada shift 2, urutan
volume buah dan umbi dari yang terbesar sampai yang terkecil yaitu
bengkoang - jambu biji – mentimun - ubi ungu – alpukat – singkong – wortel –
kentang – belimbing – tomat – apel - pisang - bawang bombay – salak – jahe -
bawang putih.
Isi relatif (apparent displacement) yaitu ruangan minimum yang
harus di tambahkan pada isi absolute suatu bahan agar supaya bahan dapat
menempati suatu ruangan. Penentuan isi relatif suatu bahan pangan berfungsi
untuk menentukan kualitasnya, mempermudah pengepakan, penyimpanan dan
pengangkutan. Selain itu juga memudahkan dalam mendesain proses dan alat
dan mesin yang terkait dengan penanganan dan aplikasi bahan pertanian.
Pengukuran isi relatif bahan dibedakan menjadi dua macam yaitu isi relatif per
gram dan juga isi relatif per butir Pengukuran isi relatif bahan dilakukan
dengan menempatkan bahan pada wadah yang telah diketahui volumenya
sampai penuh selanjutnya menimbang beratnya. Hasil bagi antara volume
wadah dengan berat dari bahan diperoleh isi relatif per gram, sedangkan untuk
isi relatif per butir yaitu dicari dengan membagi antara volume wadah yang
digunakan dengan jumlah butir dari bahan (Ramirez et. al., 2012).